PPh Pasal 15 adalah PPh yang dihitung dengan norma perhitungan Khusus untuk wajib pajak tertentu. Pasal 15 mengatur tentang norma perhitungan khusus untuk golan wajib pajak tertentu antara lain:
Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri
Norma perhitungan khusus penghasilan neto atas pelayaran dalam negeri adalah 4% dari penghasilan bruto. Besar tarif efektif yang berlaku adalah 1,2% FINAL
Contoh : PT AL-NUSA mencarter kapal maskapai pelayaran nasional untuk
mengangkut barang. Biaya carter sebesar Rp. 100.000.000, Bagaimana pemotongan pajaknya? PT AL-NUSA memotong PPh pasal 15 sebesar 1,2% x 100.000.000 = Rp. 1.200.000 pada saat membayar biaya carter. Perusahaan Penerbangan Dalam Negeri Norma perhitungan khusus penghasilan neto atas penerbangan dalam negeri adalah 6% dari penghasilan bruto. Besar tarif efektif yang berlaku adalah 1,8% TIDAK FINAL
Contoh: PT AL-NUSA mencarter pesawat maskapai penerbangan nasional untuk
mengangkut barang. Biaya carter sebesar Rp. 100.000.000, Bagaimana pemotongan pajaknya? PT AL-NUSA memotong PPh pasal 15 sebesar 1,8% x 100.000.000 = Rp. 1.800.000 pada saat membayar biaya carter. Perusahaan Pelayaran Dan Atau Penerbangan Luar Negeri (LN) Norma perhitungan khusus penghasilan neto atas Pelayaran Dan Atau Penerbangan Luar Negeri adalah 6% dari penghasilan bruto. Besar tarif efektif yang berlaku adalah 2,64% FINAL
Contoh: PT AL-NUSA mencarter pesawat maskapai penerbangan internasional untuk
mengangkut barang. Biaya carter sebesar Rp. 100.000.000, Bagaimana pemotongan pajaknya? PT AL-NUSA memotong PPh pasal 15 sebesar 2,64% x 100.000.000 = Rp. 2.640.000 pada saat membayar biaya carter. Cara penyetoran da pelaporan: PT AL-NUSA membuat Bukti pemotongan pajak rangkap 3, KPP (lampiran SPT Masa) , serta arsip. PT AL-NUSA menyetorkannya dengan SSP ke bank persepsi paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan melaporkannya ke KPP dengan SPT masa paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya dengan melampirkan SSP llembar ke tiga dan bukti pemotongan PPh pasal 15. Wajib Pajak Luar Negeri yang Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang Di Indonesia Norma perhitungan khusus penghasilan neto atas Wajib Pajak Luar Negeri yang Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang Di Indonesia adalah 1% dari nilai ekspor bruto. Besar tarif efektif yang berlaku adalah 0,44% FINAL dari nilai ekspor bruto. PPh pasal 15 tsb disetorkan ke bank persepsi dengan SSP final paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya dan dilaporkan ke KPP paling lambat tgl 20 bulan berikutnya Perusahaan Asuransi Luar Negeri Atas pembayaran premi asuransi dan premi reasuransi kepada perusahaan asuransi diluar negeri dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan pasal 26 sebesar 20% dari perkiraan penghasilan neto Perusahaan yang Melakukan Investasi dalam Bentuk Bangun Guna Serah Bangun yg diserahkan oleh Investor kepada pemegang hak atas tanah setelah masa perjanjian bangun guna serah berakhir adalah merupakan penghasilan bagi pemegang hak atas tanah berdasarkan pasal 4 ayat (1) UU PPh. Atas penghasilan tsb terutang PPh sebesar 5% dari jumlah bruto nilai yang tertinggi antara nilai pasar dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) bangunan yg bersangkutan dan harus dilunasi selambat- lambatnya tgl 15 bulan berikutnya setelah masa guna serah berakhir. Pembayaran PPh ini, bersifat Final. Perusahaan Pengorbanan Minyak, Gas dan Panas Bumi Penghasilan neto Wajib Pajak Bentuk Usaha Tetap (BUT) dari kegiatan Usaha pengeboran minyak dan gas bumi dihitung dengan menggunakan norma 15% dari penghasilan Bruto.