Anda di halaman 1dari 10

SIKLUS KONVERSI

A. Perusahaan Kelas Dunia


Perusahaan kelas dunia adalah perusahaan yang telah mencapai standar tinggi dan
yang telah mengalami perubahan fundamental dari bentuk serta manajemen tradiosional.
Mencapai kelas dunia membawa implikasi signifikan bagi akuntansi dan sistem informasi
akuntansi. Inforrnasi tradisional tidak cukup mendukung kebutuhan kelas dunia, sehingga
perusahaan ini membutuhkan berbagai metode akuntansi baru dan sistem informasi baru
yang:
1.Menunjukkan apa saja hal yang menjadi perhatian pelanggan ( seperti kualitas
dan layanan)
2.Mengidentifikasikan berbagai produk yang menguntungkan
3.Mengidentifikasi pelanggan yang menguntungkan
4.Mengidentifikasikan berbagai peluang untuk perbaikan operasional dan produk
5.Mendorong adopsi aktivitas serta proses bernilai tambah dalam perusahaan dan
mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah
6.Secara efisien mendukung berbagai pengguna melalui informasi keuangan dan
nonkeuangan

B. Lingkungan Manufaktur Tradisional


Siklus konversi tradisional terdiri atas dua subsistem yaitu sistem produksi dan
sistem akuntansi biaya. Dalam lingkungan manufaktur tradisional kedua subsistem ini
cenderung terpisah tidak terintegrasi. Oleh karenanya kedua akan dibahas secara terpisah.

1. Sistem Produksi
Sistem produksi memlibatkan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian fisik
selama proses produksi. Tergantung dari produk apa yang diproduksi, perusahaan
akan menggunakan salah satu dari berbagai metode produksi berikut ini :
 Pemrosesan berkelanjutan membuat produk yang sama melalui rangakaian
berkelanjutan berbagai prosedur standar. Perkiraan penjualan bersama dengan
informasi tingkat persediaan saat ini adalah pemicu proses ini.
 Pemrosesan Batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda.
Tiap barang dalam batch hamper sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta
operasi yang sama. Mekanisme pemicu proses ini adalah kebutuhan untuk
mempertahankan tingkat perssediaan barang jadi sesuai prediksi kebutuhan
pelanggan.
 Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan pembuatan berbagai produk
yang berbeda sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini diawali oleh
pesanan penjualan, bukan oleh tingkat persediaan yang menurun.
1) Dokumen Dalam Sistem Pemrosesan Batch
Dokumen yang paling umum dibahas disini yaitu:
 Perkiraan penjualan (sales forecast), menunjukkan perkiraan permintaan
barang jadi perusahaan dalam satu periode tertentu.
 Jadwal produksi (production schedule) adalah rencana dan otorisasi formal
untuk memulai produksi.
 Daftar kebutuhan bahan baku (bill of material – BOM)
menspesifikasikanberbgai jenis dan bahan baku serta berbagai sub perakitan
yang digunakan untuk proses produksi sebuah unit barang jadi.
 Lembar proses kerja (route sheet) menunjukkan alur produksi suatu batch
produk yang harus diakui selama proses produksi.
 Printah kerja, dibuat berdasarkan BOM dan lembar proses kerja untuk
menspesifikasikan bahan baku dan produksi untuk tiap batch.
 Lembar perpindahan, mencatat pekerjaan yang dilakukan di tiap tempat kerja
serta mengotorisasi perpindahan pekerjaan atau batch dari suatu tempat kerja
ke tempat berikutnya.
 Permintaan bahan baku, mengotorisasi karyawan gudang untuk mengeluarkan
bahan baku ke orang-orang atau tempat kerja dalam proses produksi.

a. Proses Produksi Batch


Tahap ini melibatkan dua prosedur: spesifikasi permintaan kebutuhan bahan baku
dan operasional (materials and operations requirement) serta penjadwalan produksi.
Membuat kebutuhan bahan baku untuk sebuah batch dalam perincian produk tertentu
adalah menganalisis apa yang dibutuhkan dibandingkan apa yang tersedia dalam
persediaan bahan baku. Determinan utama untuk permintaan bahan baku dan
kebutuhan operasioanl adalah prediksi penjualan, laporan status persediaan, dan
spesifikasi teknis untuk barang jadi.
Ketika memproduksi batch yang nonstandar atau produk yang berdasar pesanan
spesifikasi bahan baku dan operasi bisa saja jadi sangat penting karena kebutuhan
analisis terperinci yang dibutuhkan untuk membuat BOM dan lembar proses kerja.
Hal lain yang juga dihasilkan dari tahap perencanaan dan pengendalian produksi
adalah permintaan pembelian (jika dibutuhkan) untuk tambahan bahan baku.
Prosedur kedua yang dilakukan di bawah tahap perencanaan dan pengendalian
produksi adalah penjadwalan produk. Jadwal untuk operasi produksi tersebut dibuat
oleh staf administrasi penjadwalan produk dan didasarkan pada informasi yang
diberikan dalam BOM serta lembar proses kerja. Perintah kerja, lembar perpindahan,
dan permintaan bahan baku yang dibuat oleh staf administrasi bagian penjadwalan
tersebut berpindah melalui berbagai tempat kerja sesuai dengan lembar proses
kerjanya.
Tahap produksi dimulai ketika para pekerja mendapat bahan baku dari staf
gudang sebagai ganti dari permintaan bahan baku. Sebagai bukti bahwa tahap
produksi ini telah selesai, sebuah salinan dari lembar perpindahan dikirimkan kembali
ke bagian perencanaan dan pengendalian produksi untuk memperbarui file perintah
kerja terbuka. Setelah menerima lembar perpindahan terakhir, file perintah kerja
terbuka akan ditutup. Sdperti yang dapat diperkirakan, tempat kerja juga memiliki
peran penting dalam pencatatan biaya jam kerja tenaga keja, pekerjaan ini ditangani
oleh para supervisor.
Tahap selebihnya dari sistem produksi adalah pengendalian perseidaa, yang memiliki
3 fungsi penting dalam proses produksi:
a. Memicu keseluruhan proses dengan menyediakan laporan status persediaan bahan
baku dan barang jadi bagi perencanaan dan pengendalian produksi.
b. Personel bagian pengendalian persediaan secara terus menerus terlibat dalam
pembaruan record persediaan bahan baku berdasarkan permintaan bahan baku,
permintaan tambahan bahan baku, dan lembar pengembalian bahan baku.
c. Setelah menerima perintah kerja dari tempat kerja yang terakhir, bagian
pengendalian persediaan akan mencatat produk yang jadi dalam record persediaan
barang jadi

b. Model EOQ
Tujuan dari pengendalian persediaan adalah untuk meminimalkan biaya
persediaan dengan tetap memestikan bahwa terdapat persediaan dalam jumlah yang
memadai untuk memenuhi permintaan saat ini.
Model persediaan yang paling sederhana dan umum digunakan adalah model
jumlah pesanan ekonomi (economic order quantity---EOQ). Akan tetapi model EOQ
didasarkan pada asumsi yang tidak selalu mencerminkan kenyataan ekonomi.
Tujuan dari model EOQ adalah untuk mengurangi biaya persediaan. Parameter
penting dalam model ini adalah biaya penggudangan dan biaya pemesanan.

2. Sistem Akuntansi Biaya


Subsistem akuntansi biaya dalam siklus konversi mencatat berbagai pengaruh
peristiwa yang terjadi dalam proses produksi. Proses akuntansi biaya untuk suatu
operasi produksi dimulai ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan
sebuah salinan dari perintan kerja yang asli ke bagian akuntansi biaya.
Ketika bahan baku dan tenaga kerja ditambahkan di sepanjang proses
produksi,berbagai dokumen yang mencerminkan peristiwa-peristiwa ini mengalir
masukke bagian akuntansi biaya. Penerimaan lembar perpindahan yang terakhir untuk
suatu batch menandakan selesainya proses produksi.

3. Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisional


a. Otorisasi Transaksi
Berikut ini menjelaskan prosedur otorisasi transaksi dalam siklus konversi:
 Dalam lingkungan manufaktur tradisional, aktivitas produksi
diotorisasikan oleh bagian perencanaan dan pengendalian produksi
melalui perintah kerja yang formal. Dokumen ini mencerminkan kebuthan
produksi, yang merupakan selisih antara perkiraan permintaan atas produk
(didasarkan pada perkiraan penjualan) dan persediaan baran jadi yang
dimiliki.
 Lembar perpindahan ditandatangani oleh suprvisor tiap tempat bekerja
untuk mengotorisasi berbagai aktivitas di tiap batch dan untuk perpndahan
produk melalui berbagai tempat kerja
 Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku
mengotorisasi staf gudnag untukj mengeluarkan bahan baku ke berbagai
tempat kerja
b. Pemisahan Tugas
Salah satu tujuan dari prosedur pengendalian adalah untuk memisahkan berbagai
pekerjaan otorisasi transaksi dari pemrosesan transaksi.
Tujuan pengendalian lainnya adalah untuk memisahkan penyimpanan catatan
dengan penyimpanan aktiva. Berikut ini pemisahan yang berlaku:
 Bagian pengendalian persediaan memelihara record akuntansi atas
persediaan bahan baku (raw material- RM) dan barang jadi (FG). Akivitas
ini tetap dipisahkan dari fungsi penyimpanan bahan baku di gudang dan
dari penggudangan barang jadi, yang memiliki kewajiban penyimpanan
untukberbagi aktiva ini.
 Begitu pula, fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya
dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi.

Terkhir untuk mempertahankan independensi fungsi buku besar sebagai tahap


verifikasi, departemen buku besar (genegral ledger) harus terpisah dari
departemenn yang mencatat buku pembantu berbagai akun. Oleh karenanya,
departemen GL secara organisasional terpisah dari pengendalian persediaan
dan akuntansi biaya.

c. Supervisi
Berikut ini adalah prosedur supervisi yang berlaku dalam siklus konversi:
 Supervisor dlam berbagai tempat kerja mengawasi penggunaan bahan
baku dalam proses produksi.
 Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan
waktu kerja.

d. Pengendalian Akses
Siklus konversi memungkinkan akses langsung dan tidak langsung ke aktiva:

Akses Langsung ke Aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi
mempengaruhi berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan

 Perusahaan seringkali membatasi akses ke berbagai area sensitif seperti


gudang , tempat kerja produksi dan gudang barang jadi. Metode
pengendalian yang digunakan meliputi kartu identifikasi, petugas
keamanan, peraltan pengamatan, dan berbagai sensor serta alarm
elektronik.
 Penggunaan biaya standar memberikan suatu jenis pengendalian akses.
Untuk mendapatkan tambahan jumlah akan membutuhkan otorisasi
khusus dan dokumentasi formal.

Akses Tidak Langsung ke Aktiva. Aktiva, seperti kas dan persediaan dapat
dimanioulasi melalui akses ke berbagai dokumen sumber yang
mengendalikannya. Dalam siklus konversi,berbagai dokumen yan penting
meliputi permintaan bahan baku, permintaaan tambahan bahan baku, dan kartu
kerja karyawan.

e. Pencatatan Akuntansi
Tujuan dati teknik pengendalian ini adalah untuk membuat audit untuk tiap
transaksi. Dalam siklus konversi, hal ini dicapai melalui penggunaan perintah
kerja, lembar biaya, lembar perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan
baku, file WIP dan file persediaan barang jadi.

f. Verifikasi Indenpenden
Berbagai tahapan verifikasi siklus konversi dilakukan berikut ini:
 Bagian akuntansi biaya merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan tenaga
kerja yang diambil dari permintaan bahan baku dan lembar pekrjaan
dengan standar yang telah ditetapkan.
 Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang penting melalui
pemeriksaan perpindahan total produk dari WIP hingga barang jadi.
 Terakhir, auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi
persediaan bahan baku dna persediaan barang jadi yang dimiliki melalui
perhitungan fisik.

C. Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia


1. Fleksibilitas Produksi
Para pelanggan modern menginginkan produk berkualitas, mereka
menginginkannnya dengan segera dan ingin ada berbagai pilihan. Profil permintaan
ini membebankan konflik dasar bagi produsen tradisional, yang orientasi pada
lingkungan terstruktur dan tidak fleksibelnya produk yang tinggi

2. Reorganisasi Fisik Fasilitas Produksi


Proses produksi tradisional cenderung berubah sedikit-sedikit selama beberapa tahun
menjadi aktifitas yang beryntutan seperti ular. Ketidakefisienan yang inheren dalam
tata letak pabrik tradional menambah biaya penanganan, waktu kenversi, dan bahkan
persediaan dalam proses produksi,

3. Otomatisasi Proses Produksi


Otomatisasi adalah inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan baik. Melalui
penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat menjadi lebih efisien
dan karenanya menjadi lebih kompetitif. Otomatisasi juga dapat berkontribusi secara
langsung pada karakteristik operasi lainnya yaitu pengurangan persediaan dan
peningkatan kualitas. Akan tetapi, penanganan otomatisasi diantara produsen di AS
yang berbeda-beda.

a. Produksi Tradisional
Linkungan produksi tradisional terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-
masing dikendalikan oleh seorang operator. Mesin-mesin ini dan operatornya
diatur menjadi berbagai bagian fungsional, seperti pencampuran,
pemotongan,dan pengelasan.

b. Teknologi Yang Berdiri Sendiri


Teknologi yan berdiri sendiri menggambarkna lingkungan dengan keberadan
otomatisasi dalam bentuk (pulau) yan terpisah-pisah dan yang berdiri sendiri
dalam lingkungan tradisional. teknologi yang berdiri sendiri ini menggunakan
mesin yan Dikendalikan Numerik Komputer (Computer Numerical
Controlled- CNC) yang dapat melakukan beberapa operasi dangan
keterlibatan manusia yan lebih sedikit. Mesin CNC berisi berbagai program
komputer untuk semua bagian yang diproduksi oleh mesin tersebut.

c. Penyederhanaan Proses
Penyederhanaan proses berfokus pada pengurangan kompleksitas tata letak
fisik produksi di lantai pabrik.Berbagai jenis mesin CNC akan diatur dalam
sel untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal hingga akhir di satu
lokasi.
d. Produksi Yang Diintegrasikan Dengan Komputer
Produksi yang diintegrasikan dengan komputer adalah lingkungan yang
terotomatisasi penuh. Pabrik CIM diatur menjadi dua sel teknologi yang tidak
menggunakan tenaga kerja manusia dalam proses produksi.

Sistem Penyimpanan dan Penarikan Otomatis. Banyak perusahaan dapat


meningkatkan produktifitas da profitabilitasnya dengan mengganti forklif
beserta operator manusianya dengan sistem penyimpanan dan penarikan
otomatis. Manfaat operasional dari teknologi AS/RS ini jika dibandingkan
dengan sistem manual meliputi penurunann kesalahan, perbaikan,
pengandalian persediaan, dan biaya penyimpanan yang lebih rendah.

Robotica.Melibatkan penggunaan robot, mesin CNC khusus yang digunakan


dalam lingkungan berbahaya atau untuk melakukan berbagai pekrjaan
berbahaya dan monoton yang cenderung dapat menyebabkan kecelakaan.

e. Desain Berbantuan Komputer


Para teknisi menggunakan desain berbantuan komputer (computer aided
design –CAD) untuk mendesain produk yang lebih baik secara lebih cepat.
Sistem CAD meningkatkan produktivitas teknisi, meningkatkan akurasi
dengan otomatisasi pekerjaan desain yang berulang, memungkinkan
perusahaan untuk menjadi lebih responsif pada permintaan pasar, dan
menghubungkan sistem CAM dan MRP II, serta lingkungan eksternal.
Teknologi CAD telah sangat banyak mempersingkat waktu antara desain awal
denganakhir. Hal ini memungkinkan perusahaan menyesuaikan produksinya
secara cepat dengan perubahan dalam permintaan pasar. Komunikasi ini juga
memungkinkan produsen kelas dunia untuk menerima spesifikasi desain
secara elektronik dari para pelanggan dan pemasoknya untuk
dipertimbangkan.

f. Produksi Berbantuan Komputer


Produksi berbantuan komputer (computer aided manufacturing-CAM)
berfokus pada pabrik dan penggunaan komputer untuk mengendalikan proses
produksi secara fisik. Kini, CAM mebrikan presisi, kecepatan, dan
pengendalian yang lebih baik daripada proses produksi oleh manusia. Tujuan
dibalik CAM adalah untuk menggantikan tenaga kerja melalui otomatisasi.
Sistem CAM memonitor dan mengendalikan proses produksi serta urutan
pekerjaan malalui penggunaan pengendali proses, pengendali numerik, dan
perlengkapan robot. Beberapa keuntungan dari penggunaan sistem CAM yaitu
peningkatan produktivitas proses, perbaikan perkiraan biaya dan waktu,
perbaikan pengawasan proses, perbaikan kualitas proses, penurunan waktu
penyetelan, dan pengurangan biaya tenaga kerja.

g. MRP II, EDI, dan ERP


Perencanaan sumber daya produksi (manufakturing resources planning ---
MRP II) adalah pperluasan dari konsep sederhana yang masih digunakan dan
disebut sebagai sistem perencanaan permintaan bahan baku.
MRP II tidak terbatas pada persediaan manajemen. MRP II adalah sistem dan
filosofi untuk mengoordinasikan berbagai aktivitas seluruh perusahaan. Oleh
karenanya, MRP II menggabungkan berbagai teknik untuk melaksanakan
perencanaan produksi, memberikan umpan balik, dan mengendalikan proses.

MRP II tellah berubah perlahan menjadi peranti lunak yang canggih yang
disebut sistem perencanaan sumber daya perusahaan ( enterprise resource
planning --- ERP). Paket peranati lunak komersial ini mendukung kebutuhan
informasi keseluruhan perusahaan, tidak hanya fungsi produksi. ERP dapat
menghitung kebutuhan sumber daya, pembuatan jadwal, mengelola perubahan
konfigurasi produk, memungkinkan perubahan terencana di masa yang akan
datang.

Perusahaan kelas dunia akan memiliki ERP yang dapat berkomunikasi secara
ekstrenal dengan para pelanggan dan pemasoknya melalui pertukaran dara
elektronik (electonic data interchange --- EDI). Saluran komunikasi EDI akan
memungkinkan perusahaan secara elektronik menerima pesanan penjualan
dan menerima kas dari pelanggan, mengirimkan faktur ke pelanggan,
mengirimkan pesanan pembelian ke pemasok, menerima faktur dari pemasok
dan membayarnya, serta mengirimkan dan menerima dokumen pengiriman.
EDI adalah elemen penting dalam banyak sistem perdagangan elektronik.

4. Pegurangan Persediaan
Simbol dari perusahaan kelas dunia adalah keberhasilannya dalam menggurangi
persediaan. Perusahaan kelas dunia hanya memiliki persediaan untuk beberapa hari
atau kadang hanya untuk beberapa jam.

5. Kualitas Produk
Terdapat dua alasan dasar mengapa kualitas penting bagi produsen kelas dunia.
Pertama, kualitas yang buruk sangat mahal untuk perusahaan, Kedua, kualitas adalah
dasar persaingan produsen kelas dunia.
D. Implikasi Untuk Akuntansi dan SIA
1. Perubahaan dalam Teknik Akuntansi
a. Apa yang salah dalam informasi akuntansi tradisional?
 Alokasi biaya tidak akurat
 Ketertinggalan waktu
 Orientasi keuangan
 Penekanan pada biasa standar
b. Bagaimana cara mengatasi masalah masalah ini?
Melalui perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity based cost)
ABC( activity based cost) adalah sistem informasi yang memberi para manajer
informasi mengenai berbagai aktivitas dan objek biaya.
2. Perubahan Dalam Pelaporan Informasi
a. Manajemen Aktivitas
 Mengevaluasi aktivitas produksi
 Mengidentifikasi aktifitas yang tidak penting
 Mengidentifiikasi penggerak biaya
 Membandingkan aktivitas dengan baku mutu
 Membuat hubungan antara aktivitas utama

E. Sistem Informasi Kelas Dunia


Kunci dari sistem informasi kelas dunia (world class information syste-WCIS) adalah
integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem.

1. Karakteristik Sistem Informasi Tradisional


Lingkungan produksi tradisional, teknologi umumnya digunakan secara tidak
beraturan dan tanpa rencana. Hasilnya adalahberbagai teknologi berdiri sendiri yang
tidak terintegrasi dan sering kali dapat diintegrasikan hanya dengan biaya yang tinggi.
Teknoogi informasi yamg digunakan, oleh produsen tradisional biasanya akan terdiri
atas sebuah mainframe yang nmenangani berbagai fungsi utama akuntansi.
Mainframemungkin akan memiliki beberapa jenis perhitungan biaya pekerjaan dan
sistem pengendalian persediaan untuk barang jadi dan bahan baku. Akan tetapi dalam
banyak lingkungan produksi traadisional, sistem akuntansi biaya tetap dalam
komputer pribadi (personal computer-PC) terpisah. Produsen tradisional
menggunakan PC untuk mengatasi masalah bisnis independen, dam konektivitias ke
mainframe melalui jaringan adalah hal terakhir yang diperkirakan dan dianggap
menyulitkan. Sistem informasi produsen tradisional dangat tergantung pada transaksi
berbasisi kertas, yang harus dimasukkan dan dimasukan kembali ke komputer sejalan
dengan perpindahan dokumen kertasnya dari satu bagian ke tempat kerja, atau ke
bagian berikutnya. Jaringan telekomunikasi produsen tradisional biasanya dibatasi
untuk lingkungan internal perusahaan.

2. SAP; Contoh Sistem Informasi Kelas Dunia


SAP AG adalah perusahaab jerman yang didirikan pada tahun1972 di Waldorf,
jerman oleh beberapa karyawan IBM. Tujuan pembukaan usaha mereka adalah untuk
menciptakan paket bisnis terintegrasi yang dapat melayani perusahaan besar dalam
industri manufaktur

a. SAP R/3
Adalah sistem berbasis klien server yang beroperasi dibawah sejumlah sistem
operasi dan konfigurasi jaringan.

3. Isu Pengendalian Dalam WCIS


Tingginya tingkat otomatisasi WCIS menciptakan sejumlah isi pengendalian khusus
yang menjadi perhatian para akuntan. Tujuannya untukmengarahkan perhatian pada
berbagai potensi risiko yang harus ditangani oleh pihak manajemen dan akuntan.
a. Lingkungan tanpa kertas
Lingkungan tanpa kertas tersebut memiliki dampak signifikan atas sistem
pengendalian internal perusahaan. Hasilnya adalah bukti pengendalian akan dapat
ditemukan dalam format yang dapat dibaca oleh mesin yang dapat berada di
lokasi yang tidak menembus berbagai batasan organisasional tradisional.
b. Transaksi Otomatis
Penggunaan EDI secara ekstensif untuk pemrosesan transaksi meniadakan
dokumen sumber tradisional yang memiliki tanda tangan dan yang memberi bukti
otorisasi transaksi. Pihak manajemen dan para akuntan mencari berbagai
kepastian berikut ini dalam kaitannya dengan kinerja sistem:
 Sistem memasukkan pesanan hanya ketika persediaan dibutuhkan.
 Pesanan persediaan dimasukkan hanya untuk pemasok yang disetujui.
 Jumlah barang yang dipesan benar sesuai kebutuhan perusahaan.
 Prosedur yang diprogram secara tepat mencocokkan dokumen pengendali
elektroniknya.
c. Pertimbangan Pembentukan Jaringan
WCIS akan didesain di sekitar rangkaian local area network, minikomputer,
dan/atau mainframe, tergantung pada kebutuhan produsennya. Arsitekrur jaringan
dapat melibatkan distribusi basis data atau tanggung jawab pemrosesan transaksi
di antara berbagai pengguna di beberapa lokasi.

Anda mungkin juga menyukai