Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 1

MAKALAH

PROSES BISNIS DALAM PRODUKSI

DI SUSUN OLEH :

UNIVERSITAS HALUOLEO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena telah

melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat

menyusun makalah ini.

Makalah ini kami buat dengan segala kekurangannya, namun dikandung

harapan sebagai bahan pembelajaran progam studi Pendidikan Ekonomi karena

masalah yang akan di bahas dalam makalah ini mengenai “Proses Bisnis dalam

Produksi.”

Karya ini bertujuan untuk memenuhi tugas progam studi Pendidikan

Ekonomi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, ada pun kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang kiranya membangun sebagai bahan

masukan kami dalam menyusun makalah selanjutnya.

Dan kami mohon maaf apabila dalam membuat makalah ini terdapat

kekurangan, karena kami menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kata

sempurna. Dan tak lupa pula kami ucapkan terimakasih untuk semua pihak

yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bisnis dan Produksi ............................................................... 3

B. Proses Bisnis Dalam Produksi ................................................................ 3

C. Jenis Sistem Informasi Bisnis................................................................. 6

D. Fungsi Sistem Informasi Pada Bsinis ...................................................... 8

E. Konsep Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis ..................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis
mengalami perubahan yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh
sebab itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan
operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya,
sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk
membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas
yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepet waktu sehingga keputusan yang
tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan system informasi yang diterapkan
di masing-masing perusahaan.
Dengan demikian, pengelolaan system informasi merupakan hal yang
sangat penting untuk dilakukan.Oleh karena bentuk operasional perusahaan
yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam
bentuknya. Misalnya suatu perusahaan manufaktur akan memerlukan sistem
informasi akuntansi yang dapat menghasilkan informasi biaya produksi dan
besarnya harga jual produk, jenis produk, kuntitas dan kualitas produk,
persediaan serta biaya-biaya yang berhubungan dengan produk misal biaya
pembelian bahan, biaya transportasi pengantaran, dan sebagainya.
Salah satu bagian penting dalam system informasi akuntansi adalah
pada aktivitas pembelian dan persediaan barang perusahaan. Sistem informasi
persediaan akan mencatat setiap pergerakan mutasi persediaan mulai dari
pengadaan persediaan sampai dengan distribusi persediaan. Dengan demikian
system akuntansi persedian akan menjamin bahwa catatan akuntansi perusahaan
akan menunjukkan secara akurat setiap mutasi persediaan.
Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur
akuntansi adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang
mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap
perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan
pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan transaksi
perusahaan.

1
Lingkup sistem informasi akuntansi adalah memberikan informasi
untuk tujuan akuntansi yaitu tujuan eksternal yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh otoritas dan tujuan internal untuk tujuan pengambilan
keputusan manajemen. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber
daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi
informasi. Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan
informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-
pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam
(terutama manajemen ). Untuk tujuan eksternal biasanya didasarkan pada
standar yang ditetapkan oleh otoritas. Misal penyajian laporan keuangan untuk
publik, sehingga dibutuhkan sistem informasi akuntansi keuangan.
Sebaliknya manajemen sering pula membutuhkan informasi akuntansi
yang berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk tujuan tertentu, sehingga
dibutuhkan suatu sistem informasi akuntansi manajerial.Dalam pembahasan ini
akan di bahas tentang proses bisnis dalam produksi

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan proses bisnis dan produksi ?
2. Bagaimana proses bisnis dalam produksi ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari bisnis, proses bisnis, dan produksi
2. Dapat mengetahui proses bisnis dalam produksi

2
BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Bisnis dan Produksi


Bisnis merupakan suatu aktivitas baik dilakukan perseorangan atau
kelompok (biasanya kelompok) untuk mencapai sebuah tujuan tertentu (profit =
uang). Jadi dapat dikatakan bisnis adalah kegiatan untuk mendapatkan
penghasilan. Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang paling berhubungan
yang melibatkan data,unit organisasi,dan suatu urutan waktu yang logis.Proses
bisnis ini dipacu oleh kejadian ekonomi.
Produksi merupakan segala perbuatan atau kegiatan manusia baik
secara langsung maupun tidak langsung yang ditujukan untuk menambah atau
mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan
manusia.

2.2 Proses Bisnis Dalam Produksi


Pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya, dan
akuntansi kekayaan merupakan fungsi yang ada dalam poses bisnis produksi
pada peusahaan pemanufakturan. Pada peusahaan nonpemanufakturan,
beberapa (jika ada) aktivitas produksi merupakan fungsi yang terpisah. Akan
tetapi pada banyak organisasi, fungsi ini menangani persediaan dan mengolah
beberapa tipe aktivitas produksi, seperti menjual barang atau jasa. Oleh karena
itu, prinsip pengenalian produksi relevan untuk banyak organisasi. Di dalam
pengendalian Siklus Transaksi pada Proses Bisnis Produksi ada 4 elemen yaitu:
1. Pengendalian Produksi
Yakni Sistem Akuntansi biaya yang berfokus pada pengelolaan
persediaan pemanufak turan: bahan baku, bahan baku dalam proses, dan barang
jadi. Job costing memerlukan sistem pengendalian pesanan produksi. Job
costing merupakan prosedur yang harga perolehan didistribusikan ke job
khusus atau pesanan produksi. Pada process costing, harga perolehan
dikomplasikan dalam proses atau rekening departemen secara periodik. Pada
setiap akhir periodik, harga perolehan untuk setiap proses dibagi dalam unit
yang diproduksi untuk menentukan rata-rata hrga perolehan per unit. Process
Costing digunakan jika tidak memungkinkan untk mengidenifikjasi pekerjaan
atau lot produksi sebelumnya. Pengendalian persediaan dan produksi
didasarkan pada pemisahan fungsi dan pencatatan dan dokumentasi, seperti
pesanan produksi, formulir permintaan material, dan kartu jam kerja karyawan.
Pada pengendalian produksi ada 3 proses pengendalian yaitu:

3
1) File dan Laporan
Kebutuhan dasar produksi disediakan dengan file/daftar material dan
file/daftar operasi master. Daftar Material berisi daftar semua bahan yang
diperlukan dan deskripsinya dalam pesanan subperakitan. Daftar Operasi
Master mirip dengan daftar material, yang berisi operasi tenaga kerja rinci,
urutan pengerjaan dan kebutuhan mesin yang berkaitan dengan pengerjaan
tersebut. Ketersediaan sumber daya untuk produksi dikomunikasikan ke fungsi
pengendalian produksi dengan menggunakan laporan status persediaan dan
laporan ketersediaan faktor. Laporan status persediaan berisi sumber daya
dalam persediaan yang tersedia untuk produksi. Laporan ketersediaan faktor
berisi ketersedian sumber daya tenaga kerja dan mesin. Dokumen ini
merupakan awal dari arus pemrosesan data produksi.

2) Arus transaksi
Pesanan produksi dijalankan sesuai dengan otorisasi untuk departemen
produksi untuk membuat produk. Permintaan material diterbitkan untuk setiap
pesanan produksi untuk mengotorisasi departemen pesediaan untuk
mengeluarkan material ke departemen produksi. Di dalam alur permintaan
material dan pesanan produksi fungsi akuntansi biaya menerima tembusan
pesanan produksi langsung dari pengendalian produksi, juga dari departemen
produksi ketika pesanan produksi telah selesai. Akuntansi biaya juga menerima
tembusan permintaan material dari fungsi pengendlian persediaan dan
departemen produksi. Di dalam arus transaksi ini, ada Operasi tenaga kerja
yang dicatat pada kartu pencatat waktu kerja yakni rekonsiliasi periodik dari
kartu pencatat waktu dengan laporan tenaga kerja produksi. Laporan status
produksi merinci pekerjaan yamh telah selesai pada pesanan produksi
individual yamh telah dipindahkan melalui proses produksi. Laporan ini
digunakan untuk memonitor status pesanan produksi yang belum selesai dan,
jika diperlukan, dapat dilakukan revisi pada jadwal departemen produksi.

3) Akuntansi Biaya
Departemen akuntansi biaya bertanggung jawab untuk mengolah file
pencatatan barang dalam proses. Catatan baru ditambahkan pada file ini ketika
menerima pesanan produksi yang baru, yang dimulai oleh pengendalian
produksi. Setelah pesanan produksi selesai dan barang sudah ditransfer ke
persediaan, beberapa dokumen diperbarui. Pengendalian produksi
memindahkan pesanan produksi dari file pesanan produksi yang masih terbuka.
Pencatatan persediaan barang jadi diperbarui untuk menunjukan ketersediaan
produk.
4
2. Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan diwujudkan melalui beberapa pencatatan
persediaan dan laporan yang berisi informasi sepeeti penggunaan persediaan,
saldo persediaan, dan level maksimum dan minimum dari persediaan. Titik
pemesanan ulang merupakan level persediaan yang digunakan sebagai
pertimbangan untuk memesan atau memproduksi item tambahan untuk
menghindari kondisi tidak memiliki persediaan. Karena tujuan pengendalian
persediaan adalah meminimumkan biaya persediaan total, keputusan penting
yang dibuat adalah ukuran jumlah dari setiap pesanan yang disebut economic
order quantity(EOQ).
Jika EOQ telah dihitung, maka keputusan dapat dilakukan.Bagian
penting dari pengendalian persediaan adalah evaluasi perputaran persediaan
untuk menetukan umur, kondisi dan status persediaan. Pengendalain khusus
dibuat untuk menghapus yang telah kadaluwarsa dan item persediaan.
Pengendalian khusus dibuat untuk menghapus yang telah kadaluwarsa dan
persediaan yang perputarannya rendah dan membandingkan antarl level
persediaan yang telah dibuat. Pengendalian persediaan meliputi metode untuk
penanganan dan penyimpanan. Penyimpanan dan penanganan item harus
memberikan keamanan terhadap penggelapan, perlindungan terhadap
kerusakan, terhindar dari kadaluwarsa dan keyakinan adanya pengendalian
yang tepat.

3. Produksi Just-in-Time (JIT)


Produksi just-in-time (JIT) merupakan istilah yang digunakan untuk
menjelaskan sistem produksi yang komponene diproduksi hanya ketika
diperlukan dalam suatu poses operasi. Persediaan dipakai sebagai penyangga
pada operasi yang berbeda. Persediaan dikurangi dengan analisis operasi secara
hati-hati untuk menghasilkan tingkat produksi yang konstan yang akan
menyeimbangkan input dan output pada berbagai tahap produksi. Produksi JIT
jiga menekankan pangendalian kualitas. Karena persediaan diminimumkan,
produksi yang rusak akan dibetulkan dengan segera jika arus konstan produksi
berlangsung terus-menerus.

5
4. Aplikasi Akuntasnsi Kekayaan
Aplikasi Akuntansi Kekayaan menyangkut aktiva tetap organisasi dan
investasi. Elemen penting dari pengendalian internal yang efektif adalah
pemrosesan yang akurat dan tepat waktu dari informasi yang berhubungan
dengan aktiva tetap dan investasi. Pemrosesan seperti ini dikerjakan dengan
menggunakan aplikasi khusus. Ada empat tujuan dari aplikasi aktiva tetap dan
investasi:
ü Untuk mengelola pencatatan yang benar yang mengidentifikasi aset dengan
deskripsi, biaya, dan lokasi fisik.
ü Untuk depresiasi yang benar dan atau perhitungan amortasi untuk tujuan buku
dan pajak.
ü Untuk evaluasi ulang asuransi dan tujuan biaya penggantian.
ü Menyediakan laporan bagi pihak manajemen untuk merncanakan dan
mengendalikan item aset individual.

2. 3 JENIS SISTEM INFORMASI BISNIS


Dalam sebuah perusahaan tidak ada system tunggal yang mampu menyediakan
seluruh informasi yang dibutuhkan. Bahkan perusahaan kecil sekalipun memiliki
kumpulan system yang berbeda.
Jenis sistem informasi dari sudut pandang fungsional, yaitu:
a. sistem penjualan dan pemasaran
Fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab dalam menjual
produk atau jasa organisasi. Pemasaran memperhatikan mengenai pengenalan
pelangan produk atau jasa perusahaan, menentukan kebutuhan dan keinginan
pelanggan, merencanakan dan mengembangkan produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan dan mengiklankan serta mempromosikan produk atau
jasa. Penjualan berkaitan dengan menghubungi pelanggan menjual produk dan
jasa, mengambil pesanan, dan melanjutkan penjualan. Aktivitas ini dapat
dianggap sebagai proses bisnis. Sistem informasi penjualan dan pemasaran
(sales and marketing information system) mendukung proses bisnis ini.
Contoh system penjualan dan pemasaran
- Mengenali pelanggan
- Membuat pelanggan sadar akan produk
- Menjual produk

6
b. sistem manufaktur dan produksi
Fungsi manufaktur dan produksi bertanggung jawab untuk benar-benar
memproduksi barang dan jasa perusahaan. Sistem manufaktur dan produksi
berhubungan dengan perencanaan, pengembangan dan pemeliharaan fasilitas
produksi ; penetapan sasaran produksi ; pengadaan, penyimpanan, dan
ketersediaan bahan produksi ; dan penjadwalan peralatan, fasilitas, bahan baku,
dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membentuk produk akhir. System
manufaktur dan produksi (manufacturing and production information system)
mendukung aktivitas ini.
contoh manufaktur dan produksi
- menggabungkan produk
- Mengecek kualitas
- Membuat tagihan bahan baku

c. sistem keuangan dan akutansi


Fungsi keuangan bertanggung jawab mengelola aset keuangan
perusahaan, seperti uang tunai, saham, obligasi, dan investasi lainnya, untuk
memaksimalkan pengembalian atas aset keuangan ini. Fungsi keuangan juga
bertanggung jawab dalam mengelola kapitalisasi perusahaan (menemukan aset
keuangan baru pada saham, obligasi, atau bentuk utang lainnya). Fungsi
akuntansi bertanggung jawab menjaga dan mengelola catatan keuangan
perusahaan_penerimaan, pembayaran, depresiasi, penggajian_untuk
menghitung arus dana dalam perusahaan.
Contoh system keuangan dan akuntansi
- Membayar kreditor
- Membuat laporan keuangan
- Mengelola akun kas

d. sistem sumber daya manusia.


Fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk menarik,
mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja perusahaan. Sistem
informasi sumber daya manusia (human resources information system)
mendukung aktivitas seperti mengenali karyawan potensial, menjaga catatan
lengkap mengenai karyawan yang ada, dan menciptakan program untuk
mengembangkan bakat dan keahlian karyawan.
Contoh system sumber daya manusia
- Memperkejakan pelanggan
- Mengevaluasi kinerja karyawan
- Melibatkan karyawan pada rencana manfaat
7
Jenis Sistem Dari Sudut Pandang Konstituen, yaitu:
Manajer senior membutuhan informasi ringkas yang dapat secara cepat
memberi informasi knerja perusahaan scra keseluruhan perusahaan, seperti
pendapatan dan penjualan kotor, penjualan berdasarkan produk dan wilayah, dan
profitabilitas keseluruhan.
1. Sistem pemrosesan transaksi
Sebuah system pemrosesan transaksi adalah sebuah system
komputerisasi yang menjalankan dan mencatat tansaksi rutin harian yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis, seperti memasukan pesanan penjualan,
pemesanan hotel, penggajian, pencatatan karyawan dan pengiriman.

2. Sistem informasi manajemen dan system pendukung keputusan


SIM juga merancang kategori khusus system informasi yang melayani
manajemen tingkat menengah. SIM menyediakan laporan kinerja terbaru
perusahaan kepada manajemen tingkat menengah. Informasi ini digunakan
untuk mengawasi dan mengendalikan bisnis dan memprediksikan kinerja masa
depan.

3. Sistem pendukung eksekutif


Sistem pendukung eksekutif (executive support system - ESS)
membantu manajemen senior membuat keputusan ini. ESS menangani
keputusan tidak rutin yang membutuhkan penilaian, evaluasi, dan pendekatan
karena tidak terdapat prosedur yang disetujui untuk mencapai solusi. ESS
dirancang untuk menggabungkan data tetang kejadian eksternal, seperti hokum
pajak yang dating atau pesaing, tetapi system ini juga menggambarkan
rangkuman dari system informasi dari SIM dan DSS internal.sistem ini
menyaring, memadatkan dan melacak data penting, menampilkan data dengan
kepentingan terbesar dari manajer senior.

2. 4 FUNGSI SISTEM INFORMASI PADA BISNIS


Pemrosesan Transaksi
Sebuah toko atau swalayan menjual ratusan jenis barang (item).
Toko/swalayan tersebut melayani banyak pembeli tiap harinya sehingga jumlah
transaksinya juga banyak. Bayangkan jika pemrosesan transaksi (perhitungan
harga) dilakukan secara manual oleh penjual, tentu saja hal tersebut akan
memakan waktu yang lama dan peluang terjadinya kesalahan juga cukup besar.
Waktu pemrosesan transaksi yang lama dan kesalahan dalam perhitungan harga
bisa membuat pelanggan lari ke pesaing.

8
Pengawasan
Masih menggunakan ilustrasi toko/swalayan di atas, penggunaan POS
juga memungkinkan pemilik usaha untuk mengawasi kinerja pegawainya
(terutama kasir). Pemilik usaha dapat mengetahui berapa jumlah uang dan
barang yang seharusnya ada saat ini untuk dicocokkan dengan jumlah
uang/barang sesungguhnya. Hal tersebut dapat dilakukan karena setiap
transaksi yang diproses oleh POS akan tersimpan dalam basisdata. Demikian
pula halnya dengan sistem informasi berbasis komputer selain POS,
pengawasan dapat dilakukan karena setiap transaksi tersimpan dalam basisdata.

Pengingat
Sistem informasi berbasis komputer juga dapat digunakan untuk
mengingatkan Anda terhadap tagihan yang harus dibayar besok atau jumlah
piutang yang belum ditagih. Hal ini dapat dilakukan karena sistem akan
menyimpan tagihan hutang atau piutang dalam basisdata dan akan melakukan
pengecekan secara otomatis dan periodik apakah batas waktu tagihan sudah
hampir terlewati atau belum. Keunggulan dari fungsi pengingat yang dimiliki
oleh sistem informasi berbasis komputer adalah fungsi tersebut dijalankan
secara otomatis tanpa pengguna harus mengecek sendiri.

Penggalian Informasi
Dengan disimpannya setiap transaksi dalam basisdata, maka kita dapat
menggali informasi dari basisdata transaksi tersebut sesuai dengan kebutuhan
kita. Baik laporan detail maupun laporan rekap penjualan harian dapat
dihasilkan dari basisdata tersebut. Beberapa informasi lain yang sering
dibutuhkan oleh pelaku usaha toko/swalayan adalah barang apa saja yang
tingkat perputarannya tinggi, stok barang, jumlah hutang dan piutang, serta
masih banyak lagi informasi menarik yang dapat diperoleh dari basisdata
transaksi. Format laporan juga bisa disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau
bahkan animasi. Informasi-informasi tersebut nantinya dapat digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan bisnis.

9
2.5 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
Kerangka Kerja Sistem Informasi adalah bagian struktural dalam badan
sistem informasi, dimana sistem ini dijalankan melalui tahap yang telah
menjadi konsep dari sistem informasi itu sendiri. Berikut adalah kerangka kerja
sistem informasi dalam bisnis :
 Konsep fundamental dari sistem informasi, terutama yang berkaitan
dengan konsep bisnis dan manajerial serta konsep teknis dan perilaku
sistem informasi.
 Teknologi Informasi, meliputi perangkat keras, lunak, jaringan,
manajemen data, serta internet merupakan bahasan utama dari kerangka
ini.
 Aplikasi Bisnis, penggunaan sistem informasi untuk kepentingan
operasional, pengambilan keputusan manajemen, serta menciptakan
keunggulan kompetitif dari sebuah bisnis.
 Proses Pengembangan, bagaimana merencanakan, menganalisis,
mengembangkan, serta mengimplementasikan system informasi di
dalam organisasi sehingga tujuan organisasi tercapai.
 Mengelola Tantangan SI terhadap tantangan yang muncul atas
penggunaan sistem informasi, termasuk tantangan etika dan keamanan.

10
BAB III
Penutup

3.1 Simpulan
Pengendalian produksi,pengendalian persediaan,dan akuntansi kekayaan
merupakan proses bisnis khusus dalam perusahaan pemanukfaturan.Proses
bisnis pengendalian produksi merencanakan dan menjadwalkan produksi dan
menerbitkan pesanan produksi untuk mengotorisasi aktivitas produksi.
Pengendalian persediaan dilakukan melalui serangkaian pencatatan dan
pelaporan yang menyediakan informasi mengenai penggunaan persediaan dan
neraca persediaan. Proses bisnis akuntansi kekayaan menangani aktiva tetap
perusahaan dan investasi.Aplikasi akuntansi kekayaan mengelola pencatatan
dan mengidentifikasi aktiva tetap perusahaan dan investasi,menyediakan
depresiasi dan atau amortisasi yang tepat untuk tujuan pembukuan dan
pajak,menyediakan informasi untuk tujuan asuransi ,dan informasi untuk
manajemen mengenao penggunaan dan ketersediaan aktiva dan investasi
organisasi

11
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. dan William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi


Akuntansi.Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.

Sutanta, Edhy. 2003. System Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu

Davis, Gordon B dan Margarehte H. Olson, Management Information System:


Conseptual

Kroenke, Management Information System, McGraw Hill

Anda mungkin juga menyukai