PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
JANGKA PENDEK
A. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan
- Menyadari adanya permasalahan dan mendefinisikan permasalahan tersebut - Mengidentifikasi alternatif-alternatif yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah tersebut - Mengidentifikasi perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dan pendapatan yang akan diterima untuk setiap alternatif yang telah dipilih dan memperbandingkan biaya dan pendapatan relevan untuk setiap alternatif - Menilai dampak atau factor kualitatif dari setiap alternatif tersebut terhadap tujuan Perusahaan secara keseluruhan - Memilih alternatif yang paling menguntungkan, namun tidak bertentangan dengan tujuan perusahaan B. Konsep-konsep biaya dalam pengambilan keputusan jangka pendek. - Sunk Cost Sunk Cost adalah biaya-biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan Perusahaan. Uang yang sudah dikeluarkan Perusahaan sudah tidak bisa ditarik Kembali. Hampir semua biaya-biaya yang terdapat pada laporan laba rugi perusahan, jika Perusahaan sudah melakukan pembayaran, itu merupakan sunk cost. Biaya ini tidak relevan dan seharusnya tidak dipakai sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, seringkali manajemen melakukan Tindakan yang sebaliknya, yakni menghitung sunk cost dalam pengambilan keputusan. Hal ini disebut sebagai sunk cost phenomenon - Opportunity Cost Opportunity Cost adalah kesempatan yang hilang karena Perusahaan memilih suatu alternatif tertentu dibandingkan dengan alternatif lainnya. Kesempatan yang hilang tersebut dapat berupa pendapatan yang hilang, marjin kontribusi yang hilang, maupun profit yang hilang. - Relevant Cost Relevan cost adalah biaya yang dipakai sebagai informasi untuk pengambilan keputusan. Agar suatu biaya dapat dianggap sebagai biaya relevan, maka biaya- biaya tersbut harus memenuhi persyaratan, yaitu : 1. Biaya akan terjadi di masa depan yang akan datang. 2. Biaya tersebut harus berbeda untuk setiap alternatif yang berbeda, C. Penerapan Konsep Biaya Relevan dalam Situasi Tertentu - Pesanan Khusus (Special Order) Pesanan Khusus adalah pesanan diluar penjualan normal, biaya dengan harga uang yang lebih rendah daripada harga jual normal. Keputusan tentang harga jual produk (jasa) dalam jangka Panjang harus berdasarkan pada pertimbangan full costing. Ada beberapa kriteria suatu pesanan dikatakan khusus (special order), yaitu : 1. Pembeli atau pemesan dari pesanan tersebut meminta harga jual yang lebih rendah dari harga normal produk regular yang sejenis. 2. Pasar dari pesanan ini terbatas sehingga tidak mempengaruhi pasar dari pesanan regular. 3. Produksi pesanan khusus dilakukan untuk memenuhi kapasitas yang masih menganggur. Menerima atau menolak pesanan khusus merupakan salah satu pengambilan keputusan jangka pendek. Manajemen sering kali mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan pesanan khusus. Sebelum mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk pesanan khusus, Perusahaan harus memenuhi beberapa kondisi seperti : 1. Masih adanya kapasitas menganggur sehingga dengan adanya tambahan pesanan tidak akan mempengaruhi jumlah biaya tetap. 2. Dapat dilakukan pemisahan pasar antara produk regular dengan pesanan khusus sehingga penjualan produk regular tidak akan terganggu dengan adanya produk pesanan khusus ini. Dalam penerimaan keputusan untuk pesanan khusus ini, biasanya berkaitan dengan harga jual yang diminta pemesan. Secara umum, kriteria dalam pengambilan keputusan untuk menerima tau menolak pesanan khusus sbb : 1. Pesanan khusus diterima apabila harga jual per unit pesanan khusus lebih dari biaya variable per unit pesanan khusus. 2. Pesanan khusus ditolak apabila harga jual per unit pesanan khusus kurang dari biaya variable per unit pesanan khusus. Dalam membuat keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, manajemen perlu memerlukan informasi biaya relevan. - Make or Buy Keputusan make or buy adalah keputusan strategis antara memproduksi sebuah item secara internal atau membeli dari eksternal. Ada beberapa factor penting yang akan menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan ini, salah satunya adalah pertimbangan biaya. Selain tentu saja factor seperti kompetensi (atau kapabilitas produksi), volume atau kuantitas, kebijakan multiple-sources, inventori, ataupun pertimbangan lain terkait strategi Perusahaan. Menurut David Burt, Donald Dobler, dan Stephen Starling dalam bukunya “World Class Supply Management”, menjabarkan factor-faktor yang harus dipertimbangkan sebagai komponen dalam mendukung sebuah produk harus diproduksi atau dibuat sendiri (make) : 1. Tambahan biaya akibat persediaan 2. BTKL 3. Biaya Overhead Pabrik 4. Biaya bahan baku dan pendukung 5. Tambahan biaya manajemen 6. Biaya yang berasal dari masalah kualitas 7. Tambahan biaya pembelian 8. Tambahan biaya modal Pertimbangan biaya untuk membeli (buy) : 1. Harga pembelian dari bagian yang dibeli tersebut 2. Biaya transportasi 3. Biaya penerimaan dan inspeksi 4. Tambahan biaya pembelian 5. Tambahan biaya yang berasal dari masalah kualitas - Keep or Drop Perusahaan harus memutukan diantara dua pilihan yaitu mempertahankan atau menghentikan produk ataupun divisi bisnis. Keep or drop dilakukan berdasarkan lini produk. - Sell or Process Further Perusahaan memiliki dua alternatif yaitu untuk menjual atau memproses lebih lanjut produk yang ada. Keputusan ini didasarkan pada dua informasi biaya, yaitu : 1. Biaya Bersama (joint cost) 2. Biaya pemrosesan lebih lanjut serta nilai penjualan produk setelah pemrosesan yang lebih lanjut. - Penentuan Bauran Produk dengan Kendala Penentuan bauran produk dengan kendala terjadi apabila Perusahaan memiliki kapasitas produksi yang terbatas sehingga tidak dapat memenhu permintaan yang ada. Karena itu Perusahaan harus memprioritaskan produk mana yang harus diproduksinya agar dapat menghasilkan keuntungan maksimal. D. Pengambilan Keputusan Jangka Pendek dengan ABC Dalam konsep ABC, biaya yang dikeluarkan untuk membayar sumberdaya yang dipakai Perusahaan untuk melakukan aktivitas. Pada dasarnya ada dua sumber daya yang akan dipakai Perusahaan, yaitu : 1. Flexible resources Merupakan sumber daya yang diperoleh sesuai dengan yang dibutuhkan. Kelemahannya adalah apabila Perusahaan mengurangi aktivitasnya maka sumberdaya fleksibel akan berkurang juga, dan apabila Perusahaan menghilangkan aktivitasnya maka sumberdaya fleksibel akan menghilang juga. 2. Commited resources Sumber daya yang diperoleh sebelum kegiatan tersebut dilakukan, dan Perusahaan sudah melakukan komitmen terhadap sumberdaya tersebut, sehingga ada kegaitan maupun tidak ada kegiatan, sumber daya tersebut tetap dimiliki Perusahaan dan sulit untuk dihilangkan. Kelemahannya adalah adanya ketidakseimbangan antara sumberdaya yang dibutuhkan dengan sumber daya yang tersedia. Jika sumberdaya yang dibutuhkan lebih rendah daripada sumber daya yang tersedia, maka akan terjadinya kapasitas menganggur.