Anda di halaman 1dari 25

PENGGUNAAN INFORMASI

AKUNTANSI UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
JANGKA PENDEK

Kolompok 5
KELOMPOK 5
SELSA
NOVITA SEPTIA
EKASANDR AMALIA
A PUTRI
20622038 20622176

SHALSABIL
A PUTRI TASYA
ANDIRA SAFITRI
20622039 19622070
POKOK PEMBAHASAN
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN
1 KEPUTUSAN

KONSEP-KONSEP BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


2 JANGKA PENDEK
PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM SITUASI
3 TERTENTU

PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK DENGAN


4 ACTIVITY BASED COSTING

TEORI KENDALA (THOERY OF


5 CONTROVERSIAL)
LATAR BELAKANG

salah satu kegunaan utama dari system informasi akuntansi manajemen adalah memberikan
informasi yang dapat dipergunakan manajemen untuk mengambil keputusan. Namun tidak semua
informasi biaya dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Misalkan, jika yang
dipergunakan adalah informasi mengenai biaya yang sudah terjadi (sunk cost), maka pengambilan
keputusan yang diambil bisa saja salah. Karenya, penting sekali untuk membedakan mana biaya
yang dapat dipakai dan yang tidak dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, sehingga
manajemen dapat melakukan pengambilan keputusan yang benar.
LANGKAH-LANGKAH
1 PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

Home
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pada dasarnya terdapat lima langkah yang harus dilakukan dalam melakukan pengambilan keputusan, termasuk
didalamnya pengambilan keputusan jangka pendek. Langkah-langkah tersebut adalah:

1. Menyadari adanya permasalahan dan mendefinisikan permasalahan


2. Mengidentifikasikan alternatif yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah Mengidentifikasikan
perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dan pendapatan yang akan diterima untuk setiap alternatif yang dipilih dan
memperbandingkan biaya dan pendapatan relevan untuk setiap alternatif.
3. Menilai dampak positif atau factor kualitatif dari setiap alternatif tersebut terhadap tujuan perusahaan secara
keseluruhan
4. Memilih alternatif yang paling menguntungkan, namun tidak bertentangan dengan tujuan perusahaan

..
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Implementasi dari penerapan kelima langkah tersebut dalam pengambilan keputusan jangka pendek perusahaan
adalah:

1. Perusahaan sedang dalam keadaan turun, dan beroperasi tidak dalam kapasitas maksimal.
• contoh pembeli (yang belum pernah membeli dari perusahaan), yang ingin membeli produk perusahaan dengan harga yang
lebih murah dari harga normal perusahaan, dan hanya melakukan satu kali transaksi.
2. Alternatif yang dapat dipilih perusahaan adalah (1) menerima pesanan tersebut atau (2) menolak pesanan tersebut.
3. Perusahaan akan melakukan perhitungan tambahan pendapatan dan tambahan biaya jika perusahaan menerima
4. Salah satu factor kualitatif yang harus dipertimbangkan perusahaan adalah apakah harga khusus yang diberikan pada calon
pembeli ini akan dapat merusak harga normal perusahaan.
5. Pesanan akan diterima apabila tambahan pendapatan yang diperoleh lebih besar dari tambahan biaya yang dikeluarkan, serta
tidak merusak harga normal perusahaan.
KONSEP-KONSEP BIAYA

2 DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN JANGKA
PENDEK

Home
KONSEP-KONSEP BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA
PENDEK

1) Sunk Cost
Sunk costs adalah biaya-biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan perusahaan. Uang yang akan dikeluarkan
perusahaan untuk biaya-biaya tersebut tidak dapat ditarik kembali. Hampir semua biaya-biaya yang terdapat dalam
laporan laba rugi perusahaan, jika perusahaan sudah melakukan pembayaran, merupakan sunk cost. Biaya ini tidak
relevan dan seharusnya tidak dipakai sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Contoh :
Contoh pertama sunk cost adalah yang terjadi di sektor pemasaran. Misalnya perusahaan mengeluarkan biaya
Facebook/Instagram Ads tiap bulan dengan jumlah sama bahkan cenderung meningkat, berapapun penjualannya.
Biaya promosi tersebut termasuk ke dalam sunk cost.
2) Opportunity Costs
Opportunity costs adalah kesempatan yang hilang karena perusahaan memilih suatu alternatif tertentu
dibandingkan dengan alternative lainnya. Kesempatan yang hilang tersebut dapat berupa pendapatan yang
hilang, marjin kontribusi yang hilang, maupun profit yang hilang. Contoh :
1. Apabila pemerintah memilih untuk membangun jalan baru, uang itu tidak dapat digunakan untuk rencana
pengeluaran alternatif, seperti pendidikan dan perawatan kesehatan.
2. Misalnya begini, setiap hari kita menghabiskan biaya makan siang Rp 50.000 di tempat kerja. Sementara bila
kita membawa makan siang dari rumah, biayanya hanya Rp 20.000
Jadi kita telah membuang biaya Rp 30.000 setiap hari. Apabila diproyeksikan dalam sebulan dengan total 22
hari kerja x Rp 30.000= Rp 660.000 per bulan untuk selisih dari biaya yang dikeluarkan untuk makan siang.
KONSEP-KONSEP BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
JANGKA PENDEK

3) Relevant Cost
Biaya yang dapat dipakai sebagai informasi untuk pengambilan keputusan adalah biaya relevan (relevant costs). Agar
suatu biaya dapat dianggap sebagai biaya relevan,
maka biaya-biaya tersebut harus memenuhi dua persyaratan, yaitu :
1) Biaya tersebut harus belum terjadi, dan biaya tersebut baru akan terjadi apabila keputusan yang dipilih perusahaan
dilaksanakan. Hal ini menjelaskan lagi bahwabiaya yang sudah terjadi (sunk costs) tidak dapat dipakai untuk
pengambilan keputusan.
.2) Biaya tersebut harus berbeda untuk setiap alternative yang berbeda. Meskipun biaya tersebut belum dikeluarkan
(memenuhi persyaratan pertama), namun jika untuk setiap alternative yang ada biayanya adalah sama, maka biaya
tersebut juga tidak relevan dalam pengambilan keputusan.
PENERAPAN KONSEP
3 BIAYA RELEVAN
DALAM SITUASI
TERTENTU

Home
PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM SITUASI TERTENTU

1) Pesananan Khusus (Special Order)

Kasus pertama dalam pengambilan keputusan jangka pendek adalah mengenai pesanan khusus. Situasi ini biasanya
muncul saat perusahaan memproduksi dalam kapasitas di bawah yang dimiliki perusahaan. Pada saat demikian
terdapat calon pembeli yang ingin melakukan pesanan khusus pada perusahaan dengan harga jual di bawah harga
reguler perusahan. Keputusan pesanan khusus berfokus pada pertanyaan apakah pesanan harga khusus harus
diterima atau ditolak. Untuk menentukan apakah pesanan tersebut diterima atau tidak, perusahaan harus
membandingkan antara pendapatan relevan dan biaya relevan akibat adanya pesanan tersebut.
PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM SITUASI TERTENTU

2) Membuat Sendiri atau Memebeli dari Luar (Make or buy)

Dalam hal ini keputusan yang harus diambil perusahaan dibagi menjadi 2 yakni ;
1.Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian
mempertimbangkan akan membeli produk tersebut daripemasok luar.
2.Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentudari pemasok luar,
kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.
PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM SITUASI
TERTENTU

3) Mempertahankan atau Menghentikan (Keep or Drop)

Salah satu contoh dari masalah ini adalah apabila perusahaan memiliki beberapa jenis produk, dan ada
beberpa produk yang tidak menguntungkan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan harus memutuskan
apakah akan tetap mempertahankan produk tersebut ataukah menghentikan penjualan dan produksi dari
produk tersebut. Hal yang sama juga bisa diberlakukan untuk evaluasi cabang, pelanggan, dan
sebagainya.
4) Langsung Dijual atau Diproses Lebih Lanjut (Sell or Process Further)

Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya
lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan semacam ini, informasi
akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif
memproses lebih lanjut dipilih. Situasi ini terkait dengan perusahaan yang memproduksi joint product. Seperti yang telah dibahas
sebelumnya, joint product berasal dari satu proses produksi yang akan menghasilkan beberapa jenis produk. Dalam kasus ini,
alokasi joint costs bukan merupakan biaya relevan, karena joint cost merupakan sunk cost. Hal ini disebabkan keputusan untuk
memilih apakah produk yang dihasilkan dari joint process tersebut akan dijual atau diproses lebih lanjut dilakukan setelah joint
process selesai dilakukan.
Contoh Soal :
PT. KIMIA RUMIT adalah perusahaan yang memproduksi bahan-bahan kimia. Dalam salah satu
proses produksi yang dilakukan, perusahaan menghasilkan 3 jenis produk, yaitu AAA, BBB, dan CCC.
Joint cost yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi adalah Rp. 100.000.000. Unit yang
diproduksi dari proses tersebut adalah 3.000 kg AAA, 4.000 kg BBB, dan 4.000 kg CCC. Semua
produk tersebut langsung dapat dijual pada saat selesai diproduksi (pada titik split-off). Harga jual
untuk produk AAA adalah Rp 20.000 per kg, produk BBB Rp 15.000 per kg, dan produk C Rp 10.000
per kg. Produk AAA dapat diproses lebih lanjut menjadi produk AAA1. Biaya untuk memproses lebih
lanjut adalah Rp 2.000 per kg, dan harga jual produk AAA1 adalah Rp 23.000 per kg. Apakah produk
AAA lebih baik diproses lebih lanjut atau langsung dijual pada titik split-off.

Jawaban :
alokasi joint costs tidak relevan untuk keputusan ini. Karena itu yang merupakan biaya dan
pendapatan relevan dalam situasi ini adalah tambahan pendapatan dan tambahan biaya akibat
pemrosesan lebih lanjut. Jika produk AAA diproses lebih lanjut, maka akan ada penambahan
pendapatan sebesar Rp 3.000 per kg, sedangkan pertambahan biaya adalah Rp 2.000 per kg. Karena
pertambahan pendapatan lebih besar dari pertambahan biaya, maka produk AAA sebaiknya diproses
lebih lanjut menjadi produk AAAI.
5) Penentuan bauran produk dengan kendala
Penentuan bauran produk dengan kendala terjadi apabila perusahaan memiliki kapasitas produkasi yang terbatas sehingga tidak
dapat memenuhi permintaan yang ada. Karena itu perusahaan harus memprioritaskan produk mana yang harus diproduksinya agar
dapat menghasilkan keuntungan maksimal. Dalam kondisi ini, perusahaan harus memprioritaskan produk-produk yang memiliki
margin kontribusi per meni constraint yang paling tinggi.

CONTOH SOAL:
PT. CAHYA GELAP memproduksi 3 jenis produk, yaitu produk A1, A2, dan A3. Informasi yang berkaitan dengan
masing-masing produk adalah:
Jika dilihat dari tabel yang diberikan, maka terlihat bahwa produk A1 walaupun memiliki marjin
kontribusi per unit yang paling tinggi, namun memiliki marjin kontribusi per menit yang rendah. Hal ini
dikarenakan untuk memproduksi produk A1 diperlukan waktu paling lama. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka proritas pemilihan produk harus didasarkan pada marjin kontribusi per
menit yang paling tinggi, maka prioritas akan diberikan pada produk A3, lalu A2, dan kemudian A1.

Untuk memproduksi produk A3 akan dibutuhkan total waktu 6.000 menit, A2 8.000 menit, sehingga
total waktu yang dibutuhkan untuk membuat kedua produk tersebut adalah 14.000 menit. Waktu yang
tersisa untuk membuat produk A1 adalah 4.000 menit, sehingga jumlah produk A1 yang dapat dibuat
hanya sebesar 400 unit (4.000 menit/10 menit). Total maksimal marjin kontribusi yang dapat diperoleh
perusahaan adalah Rp 10.500.000 untuk produk A3, Rp 8.000.000 untuk produk A2 dan Rp 2.000.000
untuk produk A1, dengan total marjin kontribusi sebesar Rp 20.500.000.
PENGAMBILAN

4 KEPUTUSAN JANGKA
PENDEK DENGAN
ACTIVITY BASED COSTING

Home
Dalam konsep ABC , biaya yang dikeluarkan untuk membayar sumber daya yang dipakai perusahaan untuk
melakukan aktivitas. Karena semua biaya yang dikeluarkan harus berkaitan dengan sumber daya yang dipakai.
Terdapat 2 sumber daya yang akan dipakai perusahaan yaitu flexibel resource dan committed resource.
Contoh ;
TEORI KENDALA
5 (THEORY OF
CONSTRAINT)
Home
Teori kendala adalah suatu konsep yang mencoba memaksimalkan keuntungan perusahaan yang
beroperasi dengan kendala – kendala yang dihadapi. Teori kendala adalah suatu filosofi manajemen
yang membantu sebuah perusahaan dalam meningkatkan keuntungan dengan memaksimalkan
produksinya dan meminimalisasi semua ongkos atau biaya yang relevan seperti biaya simpan, biaya
langsung, biaya tidak langsung, dan biaya modal. Penerapan TOC lebih terfokus pada pengelolaan
operasi yang berkendala sebagai kunci dalam meningkatkan kinerja sistem produksi, nantinya dapat
berpengaruh terhadap profitabilitas secara keseluruhan. Menurut Hansen dan Mowen, jenis kendala
dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan asalnya
Terbagi menjadi 2 yaitu kendala internal (adalah kendala yang berasal dari dalam perusahaan, seperti
kapasitas perusahaan yang terbatas untuk memenuhi permintaan pasar) dan kendala eksternal ( adalah
kendala yang berasal dari luar perusahaan, seperti pasokan bahan baku yang tidak mencukupi,
permintaan pasar yang rendah).

2. Berdasarkan sifatnya
Terbagi 2 yaitu kendala mengikat/binding constraint (adalah kendala yang terdapat pada sumber data
yang telah dimanfaatkan sepenuhnya) dan kendala tidak mengikat (adalah kendala yang terdapat pada
sumber daya yang terbatas yang tidak dimanfaatkan sepenuhnya).
Home
TerimaKasih
Any Question ?

Home

Anda mungkin juga menyukai