Anda di halaman 1dari 34

PENENTUAN HARGA TRANSFER

KELOMPOK 6

1. James N Rangan (201930017)


2. Putri H Kalidupa (201930149)
3. Risnawati Detek (201930279)
4. Elisa (201930089)
5. Fitriani (201930129)
6. Athira R Lulun (201930094)
7. Chareza Pulatu (201930224)
POINT
MATERI

01
Penentuan Harga
02
Metode Penentuan Harga
03
Harga Transfer
Transfer Transfer Berdasarkan Biaya

04
Penentuan
05
Administrasi
06
Studi
Harga Jasa harga Kasus
Korporat transfer
01
Penentuan
Harga
Transfer
Pengertian Penentuan Harga
Transfer
Adalah suatu sistem
evaluasi kinerja para manajer
Adelyn Keller
yang didasarkan atas
You can replace the
image on the screen
aktivitas
dibawah supervisi manajer
with your own

bersangkutan.
Tujuan Penentuan Harga Transfer
Tujuan penentuan harga transfer sebagai berikut :

 Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha


Premium
untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan
pendapatan perusahaan.
 Menghasilkan Keputusan yang selaras dengan cita-cita-maksudnya,
sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang
meningkatkan laba unit usaha juga meningkatkan laba perusahaan.
 Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
 Memberikan system yang mudah dimengerti dan dikelola.
TAMPILAN 6.1 Transfer Produk Antarpusat-pusat Laba

Survei Govindaraian
Jumlah responden yang di gunakan 638
25%
Perusahaan-perusahaan yang memiliki dua pusat laba atau lebih 593 (93%)
Dari perusahaan-perusahaan dengan dua pusat laba atau lebih,
perusahaan-perusahaan yang melakukan transfer produk
antarpusat laba 470 (79%)

Sumber : Vijay Govindarajan, “Profit Center Measurement: An Emprical Survey,” The


Amos Tuck School of Business Administration, Dartmouth College, 1994 hal. 2.
Metode

02
Penentuan
Harga
Transfer
Metode Penentuan Harga Transfer

 
Buku ini menggunakan definisi yang lebih sempit dan
membatasi istilah harga transfer pada nilai yang diberikan
atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi
di mana setidaknya salah satu dari kedua pihak yang terlibat
adalah pusat laba . Pada umuranya , harga semacam itu
melibatkan suatu elemen laba karena suatu perusahaan
yang independen tidak akan mentiansfer barang dan jasa
ke perusahaan independen lain sebesar biaya produksi atau
lebih rendah dari itu .
Prinsip Dasar

Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan
dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok
luar,. Melaksanakan prinsip ini merupakan hal yang sulit, karena adanya fakta bahwa
terdapat banyak pertentangan dalam literature mengenai bagaimana harga jual ke pihak
luar ditentukan.

Ketika suatu pusat laba di suatu perusaan membeli produk dari, dan menjual ke satu
sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah
1. Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya dari
pemasok luar? Hal ini merupakan keputusan sourcing
2. Jika diproduksi secarah internal, pada tingkat harga berapakah produk tersebut akan
ditransfer antarpusat laba? Hal ini merupakan keputusan harga transfer
Penentuan system harga transfer dapat bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit,
tergantung pada sifat usahanya. Dalam hal ini pembahasan dimulai dengan situasi yang ideal, kemudian
baruh melangka ke situasi yang lebih sulit.

1. Situasi Ideal
  2.Hambatan Hambatan dalam
Mencari sumber daya
Suatu Harga transfer berdasarkan harga
 
pasar akan menghasilkan keselarasan Seharusnya, seorang manajer
xita cita jika kondisi kondisi di bawah ini pembelian bebas untuk mengambil
ada. keputusan untuk memperoleh
-orang orang yang kompeten sumber daya .Meskipun demikian,
-Atmosfer yang baik dalam kehidupan nyata , kebebasan
dalam memperoleh sumber daya
-Harga pasar
tidak selalu mungkin dilakukan atau ,
-Kebebasan Memperoleh sumber daya jika hal itu mungkin dibatasi oleh
-Informasi penuh kebijakan - kebijakan korporat .
-Negosiasi
- Pasar yang Terbatas
 
Di hampir semua perusahaan , pasar bagi pusat laba penjual atau pembeli
dapat saja sangat terbatas . Ada beberapa alasan tentang hal ini .
 Pertama, keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi
pengembangan pen jualan eksternal .
 Kedua , jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk
yang terdeferensiasi , tidak ada sumber daya dari luar .
 Ketiga , jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar ,
maka peru sahaan cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari
luar kecuali harga jual di luar mendekati variabel hiaya perusahaan , di
mana hal ini jarang sekali terjadi .
- Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri
 
 
Sebagai sebuah contoh jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual
seluruh produk ke pasar bebas, maka dengan kata lain, pusat laba tersebut
memiliki kapasitas yang berlebih. Perusahaan mungkin tidak akan
mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembeliaan membeli produk dari
pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam masih memadai
Sebaliknya, Andaikan pusat pembelian tidak dapat memperoleh produk yang
diperlukan dari luar , sementara pusat laba penjualan menjual produk ke
pihak luar , maka situasi tersebut terjadi ketika ada kekurangan kapasitas
produksi di dalam industri .
Harga

03
Transfer
Berdasarkan
Biaya
Dua keputusan yang harus dibuat
Harga Transfer
dalam sistem harga transfer Berdasarkan
berdasarkan biaya : Biaya
1. bagaimana menentukan besarnya
biaya
2. bagaimana menghitung markup
laba
● Dasar Biaya
Dasar yang umum adalah biaya standar.Biaya aktual tidak boleh
digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat
laba pembelian.Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan
suatu insentif untuk menetapkan standar yang ketat dan untuk
meningkatkan standar tersebut.

● Markup Laba
Untuk menghitung markup laba , terdapat dua keputusan :
1. apa dasar markup laba tersebut
2. tingkat laba yang diperbolehkan
Penetapan harga transfer dapat
menimbulkan permasalahan yang
cukup serius dalam perusahaan yang
Biaya Tetap dan terintegrasi. Pusat laba yang pada
Laba Hulu akhirnya menjual produk ke pihak luar
mungkin tidak menyadari jumlah
biaya tetap dan laba bagian hulu
yang terkandung di dalam harga
pembelian
Persetujuan Antar Unit

Dua Langkah Penentuan Harga


Usaha Sejumlah perusahaan
biasanya membuat mekanisme
Untuk mengatasi masalah penentuan
secara formal.Dalam mekanisme harga, yang dapat digunakan adalah
ini, wakil-wakil dari unit pembelian dengan membuat harga transfer yang
dan penjualan bertemu secara meliputi dua beban.Pertama,untuk
berkala untuk memutuskan harga setiap unit yang terjual,pembebanan
penjualan ke pihak luar dan biaya dilakukan dalam jumlah yang
sama dengan biaya variabel standar
pembagian laba untuk produk
produksi..
produk dengan biaya tetap dan
laba bagian hulu yang signifikan.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menerapkan
metode penentuan harga dua langkah adalah sebagai berikut:
 
• Pembebanan biaya per bulan untuk biaya tetap dan laba harus
dinegosiasikan secara berkala dan bergantung dari kapasitas
yang digunakan oleh unit pembelian.
• Pertanyaan mungkin akan timbul mengenai keakuratan alokasi
investasi dan biaya. Dalam beberapa situasi, mengalokasikan
biaya dan aset kepada produk secara individual tidaklah sulit.
Dalam kejadian manapun, keakuratan yang men dehati adalah
cukup memadai.
• Dengan sistem penentuan harga ini, kinerja laba dari unit produksi tidak
dipengaruhi volume penjualan dari unit final. Hal ini menyelesaikan masalah yang
muncul ketika usaha pemasaran oleh unit usaha lain mempengaruhi kinerja laba
dari unit produksi murni.

• Mungkin terdapat konflik antara kepentingan dari unit produksi dengan,


kepentingan perusahaan. Jika kapasitas terbatas, unit produksi dapat
meningkatkan laba dengan cara menggunakan kapasitasnya untuk memproduksi
bagian untuk dijual ke pihak luar, jika hal tersebut menguntungkan.

• Metode ini mirip dengan penentuan harga "ambil atau bayar (take or pay)" yang
sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan sarana umum, saluran pipa, dan
tambang batubara, serta dalam kontrak jangka panjang lainnya.
Pembagian Laba
Sistem tersebut beroperasi dengan cara sebagai berikut:
 
1. Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya variabel standar
2. Setelah produk tersebut terjual, unit-unit usaha membagi kontribusi yang
dihasilkan, yang merupakan harga penjualan dikurangi biaya variabel
produksi dan pemasaran.

Dua Kelompok Harga


 
Dalam metode ini, pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada harga jual
ke luar dan unit pembelian dibebankan dengan total biaya standar. Selisihnya
dibebankan ke dalam akun kantor pusat dan dieliminasi ketika laporan
keuangan unit usaha dikonsolidasikan. Metode penentuan harga transfer ini
terkadang digunakan ketika
04
Penentuan
Harga Jasa
Korporat
PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT

Bagian ini akan menggambarkan beberapa masalah yang berkaitan dengan


pembebanan unit usaha atas jasa-jasa yang disediakan olch unit staf korporat. Biaya dari
unit staf jasa pusat ditujukan untuk unit usaha yang tidak memiliki kendali (seperti,
akuntansi pusat, hubungan masyarakat, administrasi dikeluarkan). Sebagaimana yang
telah dijelaskan dalam Bab 5, jika seluruh biaya ini dibebankan, maka semua biaya
tersebut akan dialokasikan, dan alokasi tidak memasukkan komponen laba. Alokasi juga
bukan merupakan harga transfer.
PENGENDALIAN ATAS JUMLAH JASA
Dalam beberapa hal, unit usaha mungkin diharuskan menggunakan staf
korporat untuk jasa-jasa seperti teknologi informasi serta riset dan
pengembangan. Dalam situasi seperti ini, manajer unit usaha tidak dapat
mengendalikan efisiensi kinerja dari kegiatan tersebut, namun ia dapat
mengendalikan jumlab jasa yang diterimanya.
PILIHAN PENGGUNAAN JASA
Ditinjau dalam beberapa kasus, pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit-unit
usaha dapat memilih apakah akan menggunakan unit jasa sentral atau tidak. Dalam hal ini,
unit-unit bisnis dapat memperoleh jasa tersebut dari pihak luar, mengembangkan kemampuan
mereka, atau memilih untuk tidak menggunakan jasa ini sama sekali. Sering kali perjanjian
semacam ini ditemukan untuk aktivitasaktivitas seperti teknologi informasi, kelompok
konsultasi internal, dan pekerjaan perawatan.

KESEDERHANAAN DARI MEKANISME HARGA


Sejumlah harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak akan mencapai tujuan yang
dimaksudkan, kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti dan dipahami
dengan cukup mudah oleh para manajer unit usaha. Para ahli komputer sudah terbiasa dengan
persamaan-persamaan yang rumit, dan komputer sendiri juga menyediakan informasi detik
demi detik dengan biaya rendah.
Administrasi
harga transfer
05
Negosiasi
Mercury Venus
Venus has a beautiful name,
but it’sterribly hot

Hampir semua perusahaan, unit usahanya menegosiasikan harga transfer satu


sama lainmaksdux, harga transfer yang tidak di tentukan oleh kelompok staf
pusat. Satu alasan yang paling penting untuk hal ini adalah kepercayaan bahwa
dengan menetapkan harga Jupiter
jual dan mencapai kesepakatan
Saturn harga pembeli yang
It’s the biggest planet in our Saturn is the ringed one and
paling sesuai merupakan salah satu fungsi utama
Solar System dari manajemen lini (line
a gas giant

management).
Arbitrase dan penyelesaian konflik
Bagaimana Rincinya peraturan penentu harga (princing Rules)
Mungkin ada kasus di mana unit-usaha tidak dapat menyetujui harga
tertentu.untuk alsan tersebut .suatu produser harus di buat untuk
mencegahi arbitrase harga transfer.
Contoh ektremnya adalah menyerahkan tugas untuk mencegah
arbitrase Kepada seorang eksekutif saja-wakil presiden keungan atau
wakil presiden eksekutif, misalnya yang berbicarah kepada para
Mercury
manajer unit usaha yang terlibat dan kemudian langsung
menetapkan harga.
Contoh ektrem yg lain, adalah membentuk suatu komite.
Komite seperti biasa ini biasanya memiliki tiga tanggung
jawab :
1. menyelesaikan arbitrase harga
transfer

2. meninjau alternatif perolehan


sumber daya yang mungkin
ada

3. mengubah peraturan harga


transfer biar perlu.
Klasifikasi produk
Besar dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan harga
harga transfer bergantung pada banyak nya jumlah transferdal perusahan dan
ketersedian pasar serta harga pasar Maka semakin formal dan spesifik peraturan
yang ada.

Beberapa perusahan membagi produknya kedalam dua kelas :


Kelas 1 Meliputi seluru produk untuk Mana manejemen senior ingin mengendalikan perolehan sumber
daya. produk ini biasanya merupakan produk-produk yang bervolume besar: produk- produk yang
produksinya tetap ingin dikendalikan oleh pihak manajemen demi alasan kualitas atau alasan tertentu
Kelas 2
Meliputi seluru produk lainnya. Secara umum, ini merupakan produk produk yang dapat di produksi di
luar perusahan tanpa adax gangguan terhadap operasi yang sedang berjalan, produk-produk yang
volumenya relatif kecil, diproduksi dengan peralatan umum (general-purpose equipment).
STUDI KASUS

Judul :
ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER BERDASARKAN METODE
HARGA PASAR, METODE BIAYA, METODE NEGOSIASI, METODE ARBITRASI UNTUK
MENILAI LABA
(study kasus P.R Cengkir Gading Nganjuk)
 
Peneliti : FARIH INDRAYANA EKA SAPUTRA (2017)
Tujuan penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis
metode penentuan harga transfer untuk menilai laba dengan metode harga pasar, metode
biaya, metode negosiasi dan metode arbitrasi.

Populasi : Dalam penelitan ini populasi yang digunakan adalah laporan volume penjualan,
volume produksi, harga jual, biaya produksi pada Perusahaan Rokok Cengkir Gading Nganjuk
tahun 2013-2015.
 
Sampel: Dalam penelitian ini sampel yang diambil dari populasi yaitu laporan volume
penjualan, volume produksi, harga jual, biaya produksi tahun 2013-2015.
HASIL DAN KESIMPULAN:
1. Hasil perhitungan
Hasil penelitian ini adalah perhitungan harga transfer dengan menggunakan metode
biaya penuh sesungguhnya ditambah laba menunjukkan bahwa laba divisi tembakau
rajangan sebesar Rp 4.722.400 dan laba divisi rokok sebesar Rp 469.485.600. Metode
biaya variabel sesungguhnya ditambah laba pada divisi tembakau rajangan labanya
sebesar Rp 2.670.400 sedangkan divisi rokok sebesar Rp 471.537.600. Metode harga
pasar laba divisi tembakau rajangan sebesar Rp 16.918.000 dan divisi rokok sebesar Rp
457.290.000. Metode harga pasar yang dimodifikasi laba divisi tembakau rajangan
sebesar Rp 16.148.000 sedangkan divisi rokok sebesar Rp 458.060.000. Metode
negosiasi laba divisi tembakau rajangan Rp. 14.458.000 sedangkan divisi rokok Rp
459.750.000. Metode arbitrasi divisi tembakau rajangan Rp 15.258.000 sedangkan divisi
rokok Rp 458.950.000 dan total laba keseluruhan sama yaitu sebesar Rp 474.208.000
2. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai metode penentuan harga transfer
untuk menilai laba pada Perusahaan Rokok cengkir Gading Nganjuk dapat dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kebijakan penentuan harga transfer yang telah ditetapkan perusahaan adalah berdasarkan
metode biaya penuh sesungguhnya ditambah laba sebesar 20%.
2. Berdasarkan hasil perhitungan penentuan harga transfer diketahui bahwa setiap metode
penentuan harga transfer akan menghasilkan laba yang berbeda – beda, tetapi total laba
secara keseluruhan sama yaitu sebesar Rp 474.208.000 Kemudian berdasarkan alternatif -
alternatif perhitungan penentuan harga transfer, metode yang lebih tepat dan adil sesuai
dengan kondisi perusahaan adalah menggunakan metode harga pasar.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya perusahaan menetapkan harga transfer menggunakan
metode harga pasar yang dimodifikasikan karena metode ini adanya pengurangan biaya yang
dihindarkan, sehingga harga transfer akan menjadi lebih rendah dari harga pasar.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai