Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Penentuan Harga Transfer


Disusun oleh :

KELOMPOK 6 :
Aulia Rahma Fitry (15101155110063)
Fitri Wahyuni (15101155110078)
Rici Putri Yani (15101155110099)
Sri Ramadhani (15101155110159)

Dosen pembimbing :
BERTA AGUS PETRA SE.M.SI

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya serta memberi kekuatan, kesehatan dan kemampuan hingga pembuatan tugas ini

dapat kami selesaikan. Laporan yang singkat dan sederhana ini memaparkan tentang

Penentuan Harga Transfer.

“Tak ada gading yang tak retak” begitu pula dalam pembuatan tugas ini sangat jauh

dari kesempurnaan, sehingga apabila dalam tugas ini ditemukan pernyataan-pernyataan yang

keliru dan tidak logis, maka hal tersebut adalah semata-mata karena kekeliruan dan

kelemahan kami. Sebaliknya jika pernyataan yang menyangkut konsepsi-konsepsi dasar

tersebut adalah benar, itu hanya semata-mata karena pertolongan Allah yang maha

kuasa.Sehubungan dengan pembuatan tugas ini, kami sangat mengharap saran dan kritik yang

membangun dari semua pihak, untuk dijadikan landasan dan penyempurnaan tulisan ini.

Akhirnya kami berharap semoga tugas yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 23 Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Tujuan Penentuan Harga Transfer


B. Metode Penentuan Harga Transfer
C. Penentuan Harga Jasa Korporat
D. Administrasi Harga Transfer
Kasus 6-3
Kasus 6-4

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Semakin ketatnya persaingan di dunia usaha baik berupa barang atau jasa membuat
setiap perusahaan berusaha untuk dapat memenuhi segala kebutuhan konsumen dengan
harga yan relatif terjangkau namun tetap memperhatikan biaya-biaya yang diperlukan
dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut. Salah satu yang mempengaruhi ialah harga
transfer.
Harga transfer adalah biaya (cost) atau harga (price) yang dibebankan atas
pemindahan (transfer) suatu barang atau jasa dari satu divisike divisi lain dalam suatu
perusahaan. Hal ini berarti adanya biaya atau harga tambahan yang dikenakan pada setiap
barang atau jasa yang diproduksi mengalami perpindahan dari satu dividi ke divisi lain
dalam kegiatan produksi. Kewenangan dalam menetapkan besaran harga transfer ini
ditentukan oleh masing-masing divisi.
Harga transfer juga mempengaruhi keputusan manajemen dalam menetapkan
besaran harga suatu produk atau jasa yang akan dijual ke masyarakat. Hal ini perlu
diperhatikan oleh setiap divisi bahwa apabila harga transfer yang ditentukan tinggi maka
harga produk atau jasa tersebut juga akan menjadi tinggi sehingga akan membuat
masyarakat tidak tertarik untuk membeli produk tersebut.
Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba menjelaskan bagaimana sebenarnya
yang dimaksud harga transfer tersebut. Sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi
para pembaca agar mengetahui bagaimana cara penentuan besaran harga transfer agar
nantinya bisa ditetapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apakah tujuan penentuan harga transfer ?
B. Bagaimana metode penentuan harga transfer ?
C. Bagaimana penentuan harga jasa korporat ?
D. Bagaimana administrasi harga transfer ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tujuan penentuan harga transfer
2. Mengetahui metode penentuan harga transfer
3. Mengetahui bagaimana penentuan harga jasa korporat
4. Mengetahui bagaimana administrasi harga transfer
BAB II

PEMBAHASAN

Penentuan Harga Transfer

E. Tujuan Penentuan Harga Transfer


Jika dua atau lebih pusat laba bertanggung jawab bersama atas pengembangan,
pembuatan, dan pemasaran suatu produk, maka masing-masing harus membagi pendapatan
yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual. Harga transfer merupakan mekanisme untuk
mendistribusikan pendapatan ini. Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat mencapai tujuan berikut ini :
 Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
 Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita maksudnya, sistem harus
dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha
juga akan meningkatkan laba perusahaan.
 Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual
 Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

F. Metode Penentuan Harga Transfer


Harga transfer pada nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam
suatu transaksi dimana setidaknya salah satu dari kedua pihak yang terlibat adalah pusat laba.
Harga semacam itu biasanya melibatkan suatu elemen laba karena suatu perusahaan yang
independen tidak akan mentransfer barang dan jasa ke perusahaan independen lain sebesar
biaya prroduksi atau lebih rendah dari itu. Oleh karena itu, unsur mekanik untuk
mengalokasikan biaya dalam sistem akuntansi biaya akan dikeluarkan, karena biaya-biaya
semacam ini tidak memasukkan nilai laba.
1. Prinsip Dasar
Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang
akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok
luar.
Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk dari, dan menjual ke satu
sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah:
a. Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya
dari pemasok luar ? Hal ini merupakan keputusan sourcing.
b. Jika diproduksi secara internal, pada tingkat harga berapakah produk tersebut akan
ditransfer antar pusat laba ? Hal ini merupakan keputusan harga transfer.
2. Situasi Ideal
Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika
kondisi-kondisi dibawah ini ada :
 Orang-orang yang kompeten
Idealnya para manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dari pusat
tanggung jawab mereka, sama seperti kinerja jangka pendeknya.
 Atmosfer yang baik
Para manajer harus menjadikan profitabilitas, sebagaimana diukur dalam
laporan laba rugi mereka, sebagai cita-cita yang penting dan pertimbangan
yang signifikan dalam penilaian kinerja mereka.
 Harga pasar
Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar normal dan mapan
dari produk identik yang sedang ditransfer maksudnya, harga pasar
mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan kualitas)
dengan produk yang dikenakan harga transfer.
 Kebebasan memperoleh sumber daya
Manajer pembelian harus bebas untuk membeli dari pihak luar, dan manajer
penjualan harus bebas untuk menjual ke pihak luar.
 Informasi penuh
Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, serta biaya dan
pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.
 Negosiasi
Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi
“kontrak” antar unit usaha.
3. Hambatan-hambatan dalam Perolehan Sumber Daya
 Pasar yang terbatas
Dalam banyak perusahaan, pasar bagi pusat laba penjual atau pembeli dapat
saja sangat terbatas. Ada beberapa alasan akan hal ini.
Pertama, keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan
penjualan eksternal.
Kedua, jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang
terdeferensiasi, tidak ada sumber daya dari luar.
Ketiga, jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang benar, maka
perusahaan cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali
harga jual diluar mendekati biaya variabel peerusahaan, dimana hal ini jarang
sekali terjadi.
 Kelebihan atau kekurangan kapasitas industri
Jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke pasar bebas
dengan kata lain, pusat laba tersebut memiliki kapasitas yang berlebih.
Perusahaan mungkin tidak akan mengoptimalkan labanya jika pusat laba
pembelianmembeli produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di
dalam masih memadai.
Sebaliknya, andaikan jika pusat laba pembelian tidak dapat memperoleh
produk yang diperlukan dari luar sementara pusat laba penjualan menjual
produknya ke pihak luar. Situasi tersebut terjadi ketika terdapat kekurangan
kapasitas produksi di dalam industri.
4. Harga Transfer Berdasarkan Biaya
Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan biaya:
 Dasar Biaya
Dasar yang umum adalah biaya standar. Jika biaya standar yang digunakan,
maka dibutuhkan suatu insentif untuk menetapkan standar yang ketat dan
untuk meningkatkan standar tersebut.
 Markup Laba
Dalam menghitung markup laba, juga terdapat dua keputusan: (1) apa dasar
markup laba tersebut dan (2) tingkat laba yang diperbolehkan.
Dasar yang paling mudah dan umum dipergunakan adalah persentase dari
biaya. Masalah kedua dalam penyisihan laba adalah besarnya jumlah laba.
5. Biaya Tetap dan Laba Hulu
Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam
perusahaan yang terintegrasi. Metode-metode yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan cara :
 Persetujuan Antarunit Usaha
Beberaapa perusahaan membuat mekanisme formal dimana wakil-wakil dari
unit pembelian dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan
harga penjualan ke pihak luar dan pembagian laba untuk produk-produk
dengan biaya tetap dan laba bagian hulu yang signifikan.
 Dua Langkah Penentuan Harga
Pertama, untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya dilakukan dalam
jumlah yang sama dengan biaya variabel standar produksi. Kedua,
pembebanan biaya berkala (biasanya setiap bulan) dilakukan dalam jumlah
yang sama dengan biaya tetap yang berkaitan dengan fasilitas yang disediakan
untuk unit pembelian.
 Pembagian Laba
Sistem pembagian laba (profit sharing) dapat digunakan untuk memastikan
keselarasan antara kepentingan unit usaha dan perusahaan.
 Dua Kelompok Harga
Dalam metode ini, pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada harga jual
ke luar dan unit pembelian dibebankan dengan total biaya standar. Selisihnya
dibebankan ke dalam akun kantor pusat dan dieliminasi ketika laporan
keuangan unit usaha dikonsolidasikan. Metode harga transfer ini terkadang
digunakan ketika ada konflik antara unit pembelian dan penjualan yang tidak
dapat diselesaikan oleh metode yang lain.

G. Penentuan Harga Jasa Korporat


1. Pengendalian atas Jumlah Jasa
Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa-jasa
seperti teknologi informasi serta riset dan pengembangan.

2. Pilihan Penggunaan Jasa


Jika pelayanan internal tidak kompetitif dibandingkan dengan penyedia jasa dari luar,
maka ruang lingkup dari aktivitas mereka akan dikontrakkan ataau jasa-jasa mereka
sepenuhnya didapat dari luar perusahaan.
3. Kesederhanaan dari Mekanisme Harga
Harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak akan mencapai tujuan yang
dimaksudkan, kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti dan
dipahami dengan cukup mudah oleh para manaajer unit usaha.

H. Administrasi Harga Transfer


1. Negosiasi
Alasan yang paling penting untuk hal ini adalah kepercayaan bahwa dengan
menetapkan harga jual dan mencapai kesepakatan atas harga pembelian yang paling
sesuai merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen lini (line management).
2. Arbitrase dan Penyelesaian Konflik
Bagaimanapun rincinya peraturan penentuan harha transfer, mungkin ada kasus dmana
unit usaha tidak dapat menyetujui harga tertentu. Maka suatu prosedurharus dapat
dibuat menengahi arbitrase harga transfer tergantung pada jenis dan luasnya potensi
harga transfer. Dalam berbagai kasus arbitrase harga transfer merupakan tanggung
jawab dari kelompok atau eksekutif tingkat satu kantor pusat karena keputusan
arbitrase memiliki dampak yang sangat mempengaruhi laba unit-unit usaha.
Cara arbitrase dalam sistem yang formal adalah kedua pihak menyerahkan kasus
secara tertulis kepada pihak penengah/pendamai (arbitrator). Kemudian arbitrator akan
menuju posisi mereka masing-masing dan memutuskan harga yang ditetapkan, kadang
kala dengan bantuan staf kantor yang lain.
3. Klasifikasi Produk
Luas dan formalitas dari perolehan sumbe daya dan peraturan penentuan harga transfer
tergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar
serta harga pasar. Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, maka
semakin formal dan semakin spesifik peraturan yang ada. Jika harga pasar selalu siap
sedia, maka perolehan sumber daya dapat dikendalikan dalam peninjauan kantor pusat
atas keputusan buat atau beli (make or buy decision) yang melebihi jumlah tertentu.

Kasus 6-3
General Appliance Corporation
 Organisasi
General Appliance Corporation merupakan produsen terintegrasi untuk segala jenis
perabotan rumah tangga. Perusahaan tersebut memiliki organisasi yang divisional dan
terdesentralisasi yang terdiri dari empat divisi produk, empat divisi manufaktur, dan
enam kantor staf.
 Penentuan Sumber Daya
Dalam hal komponen baru, sebuah divisi produk memiliki wewenang untuk memutuskan
sumber pasokannya. Meskipun demikian,sekalipun untuk komponen baru, sebuah divisi
manufaktur dapat meminta staf pembelian untuk mengubah pernyataan keputusannya
jika suatu divisi produk berencana untuk membeli komponen dari pemasok luar.
 Masalah Utama Kompor
Divisi produk Chrome menjual kepada Divisi Kompor Elektrik sebuah unit berlapis
krom yang dipasang di atas kompor, unit tersebut harus tahan terhadap korosi dan noda
dari makanan yang tumpah.
 Divisi Produk Krom
Dalam sepucuk surat kepada wakil presiden bagian keuangan, manajer umum dari Divisi
Produk Chrome menyatakan bahwa ia yakin dirinya harus mengajukan kenaikan harga
karena :
1. Ia diharuskan menambah operasi tambahan yang mengeluarkan biaya 80 sen per unit
oleh staf manufaktur
2. Operasi-operasi tersebut berhasil meningkatkan kualitas yang akan bermanfaat bagi
Divisi Kompor Elektrik.
3. Tingkat harga sebesar $10 dihasilkan berdasarkan standar kualitas produk yang lama.
 Divisi Kompor Listrik
Manajer umum dari Divisi Kompor Elektrik, dalam menolak kenaikan harga tersebut,
memposisikan dirinya berdasarkan argumen-argumen berikut:
1. Tidak ada perubahan dalam spesifikasi teknik.
2. Divisi Kompor Elektrik tidak meminta peningkatan kualitas.
3. Peningkatan atas kualitas dari sudut pandang konsumen masih diragukan, meskipun
pengendali yang memiliki penglihatan sangat terlatih telah melihat adanya
peningkatan.
4. Jika memang ada peningkatan kualitas dari sudut pandang konsumen pun, nilainya
bukan 90 sen.
5. Setiap peningkatan kualitas hanya membawa komponen tersebut sampai pada tingkat
yang sama dengan kualitas yang diberikan oleh produsen luar terdahulu.

 Analisis Staf Keuangan


Dalam melakukan analisis, departemen teknik dari staf manufaktur diminta untuk
meninjau operasi tambahan dan dimintai komentarnya atas kenaikan biaya yang
diusulkan.
 Masalah Pengendalian Thermostatis
1. Divisi Motor Listrik
2. Divisi Mesin Cuci
3. Divisi Kulkas
4. Analisis Staf Keuangan
5. Masalah Transmisi

Kasus 6-4

Strider Chemical Company

Diskusi

Beberapa elemen pengeluaran yang tidak dapat ditemukan dalam hubungan perusahaan
adalah:

1. Pengurangan untuk diskon tunai, pengiriman, royalti, pajak penjualan, penyisihan


untuk konsumen, dan sebagainya.
2. Biaya penjualan reguler dan dalam banyak kasus jasa penagihan.
3. Bebeapa pelayanan konsumen yang menggunakan laboratorium riset, seperti jasa
penjualan dimana hal ini terkait.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahwa dari berbagai definisi yang ada kami menarik suatu kesimpulan bahwa pada
prinsipnya transfer pricing (harga transfer) adalah suatu metode penentuan harga antar
perusahaan dalam satu grup yang sama.
Implikasi pajak yang signifikan dari transaksi transfer pricing adalah berkurangnya atau
hilangnya potensi penerimaan pajak yang seharusnya diperoleh.
Harga transfer memiliki beberapa sasaran antara lain:
1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit
usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan).
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari luar usaha individual.
4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

Terdapat tiga metode penentuan harga transfer yaitu:


1. Harga transfer berdasarkan pasar
2. Harga transfer berdasarkan biaya
3. Harga transfer hasil negosiasi
DAFTAR PUSTAKA

Robert N. Anthony, Vijay Govindarajan. 2012. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:


Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai