NIM : 7183142031
Jawab :Menurut saya, kurikulum merupakan suatu kelengkapan sekolah untuk menunjukkan
sesuatu kepada masayarakat bahwa sekolah tersebut memiliki identitas agar sekolah tersebut
dinilai baik. Dan juga kurikulum di rancang dan disusun sebagai alat ukur siswa untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, agar dapat mengetahui sampai dimana batas kemampuan
pengetahuan siswa dalam suatu pembelajaran.
1. Kurikulum.
3. Fasilitas.
4. Sumber belajar.
Sumber belajar di era globalisasi saat ini sangat luas dan tak terbatas. Selain buku
pelajaran, segala informasi dapat kita dapat dari internet, tentu saja dengan penggunaan yang
tepat sesuai etika. Dalam hal ini yang terpenting adalah menumbuhkan minat membaca
kepada anak didik oleh guru maupun orang tua. Buku pelajaran yang mudah dipahami dan
memberikan banyak informasi secara tepat adalah buku yang sebaiknya dikonsumsi oleh
peserta didik. Peserta didik sebaiknya dikenalkan dengan internet sejak dini tetapi dengan
batasan-batasan tertentu yang dalam hal ini diperlukan pengawasan dari orangtua.
Jadi, pendidikan yang berkualitas berarti pendidikan yang memenuhi faktor faktor tersebut,
dimana diperlukan suatu sistem dalam mengatur pelaksanaan pendidikan meliputi input,
proses dan output, sehingga menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara
pengetahuan maupun moral.
Sumber : https://.com/perubahan-kurikulum-mempengaruhi-kualitas-
pendidikan/Edyutomo
Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan Fungsi kurikulum dalam
pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat
untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan
suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan Negara
mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik
segi agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dsdengan
demikian, dinegara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka:
1) Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,
2) Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses
belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu,
3) Kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar
dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan Kurikulum Bagi Sekolah yang
Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut:
2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini
meliputi:
1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang
dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang
diselenggarakannya.
1. Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam
rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.
2. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan
barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses
pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
3. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas, fungsi kurikulum
dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang
memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan
peningkatan mutu pendidikan.
Sumber : http://www.jurnalasia.com/opini/fungsi-kurikulum-dalam-pendidikan/
Jawab :
Pada prinsipnya, asas-asas tersebut harus dijadikan dasar dalam setiap pengembangan
kurikulum, yaitu :
Jadi kesimpulannya, bahwa asas-asas yang telah dijelaskan diatas, sangat erat kaitannya
dengan pengembangan kurikulum karena asas-asas yang telah dijelaskan diatas berasal dari
masayarakat, mendapatkan pendidikan baik formal, maupun nonformal dalam lingkungan
masyrakat, dan diarahkan agar mampu terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu
kehidupan masyrakat dan budaya dengan segala karakteristiknya harus menjadi landasan dan
titik tolak dalam melaksanankan pendidikan.
Sumber :modul kurikulum dan buku teks (oleh : Drs. Thamrin, M. Si &choms garry
GT Sibarani, SE., S.Pd., M.Si., Ak, CA)
Bagan tersebut menggambarkan bahwa sistem kurikulum terbentuk oelh emapt komponen,
yaitu: komponen tujuan, isi kurikulum, metode atau strategi pencapaian tujuan, dan
komponen evaluasi.
1. Komponen tujuan, ini berhubungan dengan arah atau hasil yang dihrapkan dalam
skala makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem
nilai yang dianut oleh masyrakat yang dicita-citakan. Misalkan, filsafat atau sistem
nilai yang dianut masyrakat indonedia adalah pancasila, maka tujuan yang diharapkan
tercapai oelh suatu kurikulum adalah terbentuknya masyrakat yang pancasilais.
2. Komponen isi kurikulum, merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulm itu menyangkut semua
aspek baik yang berhbungan dengan p-engetahuan atau materi pelajaran yang
biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan mapun aktivitas
dan kegitan siswa. Baik materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk
mencapi tujuan yang ditentukan.
3. Komponen atau strategi pencapaian tujuan, merupakan komponen yang memiliki
peran yang sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum.
Bagaimanapun bagus dan idealnya tujuan yang harus dicapai tanpa strategi yang tepat
untuk mencapainya, maka tujuan itu tidak mungkin dapat dicapai. Strategi meliputi
rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan
tertentu.
4. Komponen evaluasi, merupakan proses yang tidak pernah berakhir (olive, 1988).
Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi. Merujuk pada
pendapat tersebut, maka evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam pengembangan kurikulum. Evealuasi merupakan komponen untuk melihat
efektifitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat berfungsi
untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, atau
evaluasi digunakan sebgai umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan.
Sumber : http://lesmananugraha.blogspot.com/2014/09/pengertian-kurikulum-dan-
komponen.html?m=1
Jawab :
model yang lebih baik adalah model Beauchamp, karena konsep ini berkembang
sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan
aliran atau teori pendidikan yang dianutnya.
Dalam sukmadinata (2005:5), beauchamp mengatakan: a curriculum is a written
document which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the education
of pupils during their enrollment in given school. Selanjutnya Beauchamp (1976)
mendefinisikan teori kurikulum sebagai: … a set of related statement that gives meaning
to a schools curriculum by pointing up the relationships among its elements and by
directing its development, its use, and its evaluation. (sukmadinata, 2005:6). Dan
beauchamp (1975) menggambarkan: … (1) the choice of arena for curriculum decision
making, (2) the selection and involvement of person in curriculum planning, (4) actual
writing of a curriculum, (5) implementing the curriculum, (6) evaluation the curriculum,
and (7) providing for feedback and modification of the curriculum.; (sukmadinata,
2005:7)
Sumber :modul kurikulum dan buku teks (oleh : Drs. Thamrin, M. Si &choms
garry GT Sibarani, SE., S.Pd., M.Si., Ak, CA)
6. Jelaskan mengapa dalam kurun waktu tertentu kurikulum sekolah (terutama
kurikulum pendidikan dasar/MI) harus selalu ditinjau kembali untuk
dikembalikan/diprbaharui?
Jawab :
karna kurikulum bersifat dinamis yang mana mengikuti perkembangan zaman
yaitu up date dalam berbagai pengetahuan. Dengan diperbaharuinya kurikulum tersebut
dapat menjadi pedoman yang sesuai dengan masanya.
Sumber :modul kurikulum dan buku teks (oleh : Drs. Thamrin, M. Si &choms
garry GT Sibarani, SE., S.Pd., M.Si., Ak, CA)
yang sangat berperan adalah landasan filosofis, karena filsafat sebagai sebuah sistem
nilai menjadi dasar yang menentukan tujuan pendidikan. Filsafat membahas segala
permasalahan manusia, termasuk pendidikan, yang disebut filsafat pendidikan. Filsafat
memberikan arah dan metodologi terhadap praktik-praktik pendidikan, sedangkan praktik-
praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan filosofis. Keduanya sangat
berkaitan erat. Hal inilah yang menyebabkan landasan filosofis menjadi landasan penting
dalam pengembangan kurikulum baik di desa ataupun kota.
Sumber :modul kurikulum dan buku teks (oleh : Drs. Thamrin, M. Si &choms
garry GT Sibarani, SE., S.Pd., M.Si., Ak, CA)