NIM : 12030117120004
Nomor Kursi : 7
BAB VI
1. Mengapa harga transfer ( transfer pricing ) digunakan untuk transaksi antar pusat
laba ?
Jawab : Harga transfer atau transfer pricing digunakan untuk transaksi antar pusat
laba karena apabila terdapat dua atau lebih pusat laba bertanggung jawab bersama
atas pengembangan , pembuatan, dan pemasaran suatu produk, maka masing –
masing harus membagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual.
Harga transfer atau transfer pricing merupakan mekanisme yang digunakan untuk
mendistribusikan pendapatan yang diperoleh karena terjadi penjualan pada pusat
laba. Sehingga, harga transfer harus dirancang atau disusun dengan baik
sedemikian rupa sehingga dapat mencapai beberapa tujuan berikut ini :
1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing – masing unit
usaha untuk menentukkan imbal balik yang optimum antara
pendapatan dengan biaya perusahaan.
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita – cita, dimana
kalimat tersebut memiliki maksud yaitu sistem harus dirancang dengan
sangat baik sedemikian rupa sehingga keputusan yang mampu
meningkatkan laba unit usaha juga akan meningkatkan laba
perusahaan.
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4. Sistem tersebut mudah dimengerti dan dikelola.
Apabila semua kondisi diatas terpenuhi maka sistem harga transfer berdasarkan
harga pasar dapat menghasilkan cita – cita .
Terdapat beberapa cara untuk mengetahui bagaimana tingkat harga kompetitif jika
perusahaan tersebut tidak membeli atau produknya ke pasar bebas:
1. Jika ada harga pasar yang diterbitkan, maka harga tersebut dapat digunakan
untuk menentukan harga transfer
2. .Harga pasar mungkin ditentukan berdasarkan penawaran. Hal ini umumnya
dapat dilakukan hanya jika penawar terendah masih memiliki peluang untuk
memenangkan bisnis tersebut.
3. Jika pusat laba produksi menjual produk yang serupa di pasar bebas, maka
pusat laba tersebut sering kali meniru harga kompetitif berdasarkan harga di
luar.
4. Jika pusat laba pembelian membeli produk yang serupa dari pasar luar, maka
pusat laba tersebut dapat meniru harga kompetitif untuk produk-produk
eksklusifnya.
Jawab : Dalam menetapkan harga transfer metode harga pasar hasilnya lebih
memuaskaan dan pendekatan ini lebih baik juga digunakan dari pada
menggunakan metode biaya karena metode harga pasar alah satu alasannya adalah
harga pasar yang bersaing tersebut sangat sesuai dengan konsep pusat laba dan
memperlayak evaluasi prestasi pelaksanaan berdasarkan laba di berbagai
tingkatan dalam organisasi. Dengan menggunakan harga pasar untuk menetapkan
harga transfer, maka seluruh bagian adalam pusat laba dapat menerapkan biaya
standar dan mampu menunjukan kontribusi laba atas apa yang telah mereka
kontribusikan dalam menghasilkan laba.Metode harga pasar juga akan membantu
manajer untuk memutuskan kapan transfer seharusnya dilakukan. Metode harga
pasar sebaiknya diterapkan pada organisasi bisnis yang benar-benar menerapkan
desentralisasi sepenuhnya, sehingga metode ini digunakan dalam organisasi bisnis
di mana para manajer divisional mempunyai hak dalam pengambilan keputusan.
Selain itu setiap divisi dalam pusat laba dapat dipandang sebagai bisnis yang
independen dengan tanggungjawab laba yang juga independen. Ide untuk
manejemen memberlakukan harga pasar untuk mengelola transfer pricing adalah
untuk menciptkan kondisi pasar yang bersaing. Hal demikian lah yang membuat
metode harga pasar menjadi leboh sering digunakan. Dalam memnentukan harga
transfer berdasarkan biaya perhitungan dalam menentukan lebih rumit dan hasil
yang didapat kurang maksimal.The National Association of Accountant (NAA)
juga menjelaskan tentang keuntungan lain dan operasi keseluruhan dari metode
harga pasar sebagai berikut : Bilamana desain, kualitas, penampilan, dan harga
produk serta jasa perusahaan lebih unggul atau sama dan bila skedul pengiriman
yang dapat diterima dipenuhi, maka diharapkan akan diperoleh dari lingkungan
sendiri. Sejauh persyaratan ini dipenuhi, satuan penerima tidak menderita
kerugian dan laba satuan pemasok menambah laba perusahaan. Seringkali divisi
penerima memperoleh keuntungan seperti pengendalian yang lebih baik atas
kualitas, terjaminnya kelangsungan pemasokan, dan ketepatan pengiriman.
Membuat harga transfer yang meliputi dua beban. Pertama, untuk etiap
unit yang terjual, pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang
sama dengan biaya variabel standar produksi. Kedua, pembebanan
biaya berkala dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya tetap
yang berkaitan dengan fasilitas yang disediakan untuk unit pembelian.
Salah satu atau kedua komponen tersebut harus memasukkan margin
laba.
3. Pembagian laba
Jawab : Para manajer harus memperhatikan hal – hal yang ada dalam penentuan
harga jasa perusahaan atau korporat karena masih terdapat banyak permasalahan
yang timbul berkaitan dengan pembebanan unit – unit usaha yang atas jasa – jasa
yamg disediakan oleh staf pada unit yang ada di dalam korporat atau perusahaan.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan harga jasa yaitu : (1)
Pengendakian atas jumlah jasa. Unit usaha mungkin diharuskan untuk
menggunakan staf perusahaan atau korporat untuk hal – hal ynag berkaitan
dengan teknologi informasi serta riset dann pengembangan. Pada keadaan seperti
ini, manajer unit usaha tidak dapat mengendalikan efisiensi kinerja dari kegiatan
tersebut,namun ia dapat mengendalikan jumlah jasa yang diterima. Ada tiga teori
pemikiran terkait hal ini. Pertama, teori menyatakan bahwa suatu unit usaha harus
membayar biaya variabel standar dari jasa yang diberikan, jika membayar kurang
dari itu maka unit usaha akan termotivais menggunakan jasa – jasa dalam jumlah
yang lebih banyak. Terori kedua, menyarankann bahwa harga yang sama dengan
biaya variabel standar ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar yaitu
biaya penuh (full cost). Teori ketiga, menyarankaan harga yang sama dengan
harga pasara atau biaya penuh standar ( standard full cost) ditambah dengan
margin labanya. (2) Pilihan penggunaan jasa. Pihak manajemen mungkin
membuat suatu keputusan bahwa unit – unit usaha dapat memilih apakah akan
menggunakan unit jasa sentral atau tidak. Unit – unit bisnis dapat memperoleh
jasa teresbut dari pihak luar, mengembangkan kemampuan mereka atau memilih
untuk tidak menggunakan jasa sama sekali. (3) Kesederhanaan dari mekanisme
harga. Harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak akan mencapai tujuan
yang dimaksudkan kecuali apabila netode untuk menghitungnya dapat dimengerti
dan dipahami dengan cukup mudah oleh para manajer unit usaha.
9. Mengapa negosiasi perlu dilakukan oleh suatu unit usaha dalam menentukan
harga transfer ?
Jawab : Negosiasi perlu dilakukan oleh suatu unit usaha dalam menentukan harga
transfer karena Hampir semua perusahaan,unit usaha menegosiasikan harga
transfer satu sama lain;maksudnya harga transfer yang tidak ditentukan oleh
kelompok staf pusat.alasan yang paling penting untuk hal ini adalah kepercayaan
bahwa dengan menetapkan harga jual dan mencapai kesepakatan atas harga
pembelian yang paling sesuai merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen
lini. Unit –unit usaha harus mengetahui aturan dasar yang dijadikan patokan
dalam melakukan negosiasi harga tersebut.disebagian kecil perusahaan,kantor
pusat menginformasikan kapada unit – unit usaha tersebut bebas bertransaksi satu
sama lain atau ddengan perusahaan luar yang ditemui,dengan persyaratan bahwa
jika impas,maka bisnis tersebut harus tetap dalam perusahaan. Alasan lain unit
usaha untuk menegosiasikan harga transfernya adalah unit bisnis biasanya
memiliki informasi yang paling baik mengenai pasar dan biaya – biaya yang ada,
sehingga merupakan pihak yan paling tepat untuk mencapai harga transfer yang
pantas. Unit - unit usaha harus mengetahui aturan dasar yang dijadikan patokan
dalam melakukan negosiasi harga tersebut. Para manajer tidak boleh banyak
menghabiskan wakti mereka untuk melakukan negosiasi harga transfer. Oleh
karena itu, aturan tersebut harus mengatur sedemikian rupa agar penentuan harga
transfer tidak semata – mata ditentukan oleh keahlian individu dalam
bernegosiasi. Dalam hal ini manajer akan terus berusaha melakukan negosiasi
dengan harga yang paling pantas.
10. Mengapa ketika terjadi konflik dalam penentuan harga transfer perlu diselesaikan
dengan cara arbitrase harga transfer? Bagaimana cara penyelesaian konflik selain
menggunakan arbitrase ?
Jawab : Ketika terjadi konflik dalam penentuan harga transfer perlu diselesaikan
dengan cara arbitrase karena dalam konflik tersebut kedua belah pihak sudah tidak
mampu menangani dan membutuhkan penengah untuk menyelesaikan sengketa
mengenai harga trasnfer. Dalam berbagai kasus, arbitrase harag transfer
merupakan tanggung jawab dari kelompok atau eksekutif tingkat atas kantor pusat
karena keputusan arbitrase memiliki dampak yang sangat berpengaruh terhadap
laba unit – unit usaha. Arbitrase dapat dilakukan dengan cara yaitu dalam sistem
yang formal kedua belah pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak
penengah atau pendamai atau yang biasa kita sebut arbitrator. Arbitrator akan
meninjau posisi mereka masing masing (kedua belah pihak yang berkonflik) dan
arbitrator pulalah yang menetapkan harga transfeer , kadang kala dibantu oleh
sataf kantor yang lain. Sebagai contoh : departemen pemebelian dapat meninjau
alasan dari permintaan harga kompetitif yang diusulkan, atau departemen teknik
industri ungkin meninjau kewajaran dari biaya tenaga kerja standar yang
dipermasalahkan. Sekecil apapun arbitrase yang dilakukan menjadi penting dan
harus diselesaikan. Selain menggunakan arbitrse penyelesaian konflik yang
digunakan juga mempengaruhi efektivitas suatu sistem harga transfer. Terdapat
empat cara lain untuk menyelesaikan konflik dalam penentuan harga transfer
selain arbitrase :
1. Memaksa (forcing)
2. Membujuk (smoothing)
3. Menawarkan (bargaining)
4. Penyelesaian masalah (problem solving).