“ PERTANIAN “
Disusun oleh :
Anggota Kelompok 6
Samsi Atiin Nur K.D. 12030117120004
Yolanda Safira Agustine 12030117120008
Nabila Salsabila 12030117130116
Amelia Savitri 12030117130131
Laora Safira 12030117140158
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini .
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Drs. Eddy Yusuf Agung Gunanto,M.Sc.,Ph.D.
dan Ibu Fitrie Arianti, S.E.,M.Si. , selaku dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah kami.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia juga merupakan negara agraris dengan luas lahan yang sangat
luas dengan keaneka ragaman hayati yang sangat beragam. Hal ini membuat
negara Indonesia menjadi salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sehingga
produk pertanian di Indonesia cukup besar, yang mana di Indonesia pertanian
mempunyai kontribusi penting terhadap perekonomian maupun terhadap
pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Namun dengan semakin meningkatnya
jumlah penduduk yang berarti bahwa kebutuhan dari sektor 2 pertanian
mengalami peningkatan yang berakibat pada kesejahteraan masyarakat yang
sebagian besar sekarang berada di bawah garis kemiskinan. Selanjutnya, pertanian
Indonesia kebanyakan yang dihasilkan adalah padi karena masyarakat Indonesia
makanan pokoknya adalah padi. Sehingga di Indonesia kebanyakan lahan adalah
lahan sawah. Indonesia sempat menjadi salah satu lumbung padi dunia yang mana
banyak padi yang diekspor ke negara-negara lain. Namun, seiring berkembangnya
zaman dan semakin majunya negara maka keadaan tersebut berubah menjadikan
Indonesia negara pengimpor beras dari negara-negara lumbung beras untuk
memenuhi kebutuhan pangan. Karena lahan-lahan persawahan mulai berkurang.
Faktor lainnya adalah sudah ditinggalnya pekerjaan bertani atau bercocok tanam,
pekerjaan tersebut dinilai sudah ketinggalan zaman dan berat. Sekarang banyak
pekerjaan yang menawarkan kenyaman dengan penghasilan yang tetap. Tanah
merupakan sumber kehidupan bagi makluk hidup khususnya manusia karena dari
tanah kebutuhan pangan manusia dihasilkan, sumber kekuasaan, dan sumber
kesejahteraan. Menyadari bahwa kedudukan tanah yang strategis, maka dalam
politik hukum pertanahan Indonesia, negara berperan sebagai satu-satunya
organisasi kekuasan yang memiliki hak untuk mengatur peruntukan tanah
tersebut. Terjadinya pertambahan penduduk dan perkembangan kegiatan
ekonomi.
1.2. Tujuan
1.3.Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Polusi
Erosi
Kehilangan unsur hara
Pemasaman
Penggaraman
Sodifikasi dan alkalinasi
Pemadatan
Hilangnya bhan organik
Penurunan permukaan
Kerusakan struktur tanah
Penggurunan
Kehilangan vegetasi alami dalam jangka panjang
Jawaban yang paling tepat untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
membentuk suatu perusahaan pertanian dengan sistem Corporate Farming (CF).
Perusahaan pertanian merupakan sistem konsolidasi lahan yang menata hamparan
sawah yang terdiri atas banyak petak sawah berukuran kecil lalu dibuat menjadi
suatu hamparan luas dan utuh sehingga pengolahan tanahnya bisa dikerjakan
dengan mekanisasi secara penuh. Konsolidasi ini bisa berjalan secara alami tetapi
bisa juga atas anjuran pemerintah. Wilayah pengembangan CF yang paling ideal
adalah daerah transmigrasi. Jika 100 transmigran memiliki lahan 2 hektar per KK
dan dikelola dengan sistem CF, maka akan diperoleh lahan seluas 200 hektar.
Kegiatan mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, penanganan
pascapanen, hingga pemasaran hasil, merupakan mata rantai yang memerlukan
mekanisasi pertanian yang tepat guna dan manajemen usahatani yang baik.
(2005), yakni :
Beras merupakan makanan pokok bgai masyarakat Indonesia. Menurut Hal Hill,
2002 :
1. Beras merupakan bahan makanan utama
2. Padi merupakan tanaman utama yang diusahakan petani sebagai mayoritas
penduduk
3. Beras merupakan salah satu komoditas pengendali inflasi
4. Dalam hal-hal tertentu, beras merupakan barometer kesuksesan rezim baru
Badan Urusan Logistik (BULOG) dibentuk pada tanggal 10 Mei 1967. Sejak
2003, BULOG menjadi BUMN. BULOG merupakan lembaga pemerintah
nondepartemen yang berkedudukan di bawah dan tanggung jawab langsung
kepada Presiden, yang dalam pelaksanaan tugas operasionalnya dikoordinasikan
oleh Menteri Negara Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri.
Bidang pertanian saat ini sedang menghadapi tantangan. Organisasi Pangan Dunia
(FAO) yang bernaung di bawah PBB, pada 2003 menyatakan tiga tantangan
utama pertanian dunia saat ini :
1. Peningkatan ketahanan pangan, mata pencaharian, dan pendapatan
penduduk pedesaan
2. Memenuhi peningkatan kebutuhan akan berbagai macam produk pangan
yang aman
3. Pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
Kebijakan dan strategi umum yang diambil dalam pelaksaan PRPPK adalah
pengurangan kemiskinan, peningkatan daya saing dan pelestarian pemanfaatan
lingkungan hidup dan sumber daya alam berkelanjutan.
GAP adalah sekumpulan prinsip-prinsip yang diterapkan pada produksi usaha tani
dan proses pascaproduksi, agar dapat menghasilkan produk-produkmakanan dan
nonmakananyang sehat dan aman, dengan mempertimbangkan perhitungna
ekonomis, sosial, dan kelestarian lingkungan (FAO, 2003).
Seluruh kegiatan GAP didukung dengan adanya jejak audit yang jelas, dengan
penyelenggaraan dokumentasi yang komprehensif untuk seluruh tahapan.
Salah satu penyebab belum diterapkannya GAP di berbagai negara adalah karena
mahalnya biaya untuk penerapan, khususnya di Indonesia yang mayoritas masih
berkutat dengan masalah kemiskinan dan lemahnya SDM.
Memasuki abad ke-21, gaya hidup sehat dengan slogan back to nature
telah menjadi trend baru masyarakat dunia. Orang semakin menyadari bahwa
penggunaan bahan-bahan kimia non-alami, seperti pupuk dan pestisida kimia
dalam produksi pertanian ternyata menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan. Gaya hidup yang demikian ini telah mengalami
pelembagaan secara internasional yang diwujudkan melalui regulasi perdagangan
global yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus mempunyai
atribut aman dikonsumsi, mempunyai kandungan nutrisi tinggi, dan ramah
lingkungan.
1. Pelatihan dasar
4. Konsultasi agribisnis
5. Lokakarya
Nilai Tukar Petani (farmer term of trade) adalah perbandingan indeks harga yang
diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.
Keterangan:
Jika NTP=100 maka IT=IB artinya petani mengalami titik impas (BEP).
KESIMPULAN