Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yunika Salindri Lesmananingrum

NIM : 17/412830/PN/15152

Fakultas : Pertanian

Gugus :

LKP 1.3

INDONESIA MAJU DENGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Pembangunan pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selalu menambah
produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan,
produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah jumlah modal dan skill, untuk
memperbesar turut campur tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh tumbuhan
dan hewan. Dalam konteks pertanian berkelanjutan pada dasarnya berarti kemampuan untuk
tetap produktif sekaligus tetap mempertahankan basis sumber daya. Atribut modern sebagai
wawasan kemajuan pertanian, modern adalah predikat yang menunjuk kepada adanya sikap
rasional, orientasi pasar, jaringan kelembagaan impersonal, orientasi masa depan dan aplikasi
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai piranti untuk melaksanakan pekerjaan dan mencapai
tujuan.

Negara Kesatuan Republik Indonesia banyak dikenal sebagai negara yang kaya akan
sumber daya alam, meliputi sumber daya kelautan dan agraris. Sumber daya kelautan dan
agraris merupakan dua sumber daya utama sebagai penyumbang terbesar dalam bidang mata
pencaharian mengingat bahwa perairan Indonesia sangat luas sehingga dikenal sebagai
negara maritim dan tanaman padi yang subur ditanam di wilayah Indonesia karena letak
astronomis Indonesia yang merupakan negara tropis. Pembangunan negara Indonesia sangat
bergantung pada kedua sumber daya utama tersebut sehingga pemerintah wajib
menitikberatkan pengelolaan sumber daya alam khususnya pada sektor pertanian agar
senantiasa lestari. Menurut Mosher (1987), pembangunan pertanian dapat berjalan dengan
adanya lima syarat pokok, namun percepatan pembangunan pertanian diperlukan dukungan
faktor faktor pelancar yang berhubungan dengan geraknya sumber daya manusia dan
pendayagunaan sumber daya alam secara optimal agar mencapai produktivitas yang tinggi
serta mencapai tujuan pembangunan secara jelas dan terfokus.
Salah satu yang ihwal penting dari penjabaran paragraf pertama adalah tanah agraris
terutama pertanian. Pertanian di Indonesia adalah sektor utama atau modal bagi Indonesia
untuk kemudian memicu berbagai bidang untuk ikut maju sebagai dampak pengelolaan tanah
pertanian yang bijaksana. Pertanian di Indonesia sudah seharusnya menjadi produk mudah
bagi masyarakat Indonesia sendiri yaitu mudah untuk dibeli dan mudah dipercaya
kualitasnya. Namun dalam beberapa tahun terakhir berangsur-angsur justru masyarakat
Indonesia mengalihkan minat beras pada produk impor. Tingginya minat produk impor harus
ditekan agar produk dalam negeri tidak kalah saing. Selain itu, di Indonesia sendiri jika
pertanian adalah sektor utama yang dielu elukan agar memberi dampak bagi bidang lain
justru pelaku-pelaku dari pengembang pertanian dibabat habis oleh perkembangan jaman.
Modernisasi lambat laun mengubur harapan para petani dimana sekarang ini sedikit
masyarakat yang bercita-cita menjadi petani dan menganggap sebelah mata pekerjaan mulia
tersebut.

Adapun upaya pemerintah untuk pengembangan dalam segala bidang, termasuk salah
satunya di bidang pertanian. Pemerintah sudah melakukan banyak cara demi menyelamatkan
sektor utama tersebut, seperti: mengampanyekan akan pentingnya lahan pertanian dan tani itu
sendiri bagi kehidupan anak cucu, menaikkan derajat pahlawan hijau atau petani,
menyulitkan produk-produk impor agar tidak sepenuhnya dijangkau oleh masyarakat yang
tidak memiliki filter, mengampanyekan tentang mencintai produk dalam negeri yang mana
dimulai dari peningkatan kualitas pertanian dalam negeri itu sendiri.

Dalam rangka meningkatkan kualitas lahan sawah upaya pemerintah, yaitu melakukan
peningkatkan sistem irigasi yang baik, memberikan bantuan finansial kepada petani dengan
modal terbatas, dan memberikan pestisida yang ramah lingkungan dan tidak memberatkan
petani.

Dalam rangka meningkatkan kualitas beras yang dihasilkan pertanian di Indonesia,


pemerintah telah melakukan sosialisasi ke desa untuk menggunakan alat-alat modern agar
meningkatkan efektifitas, memberikan bibit bibit unggul, memberikan pupuk terbaik yang
meningkatkan kualitas beras dan sosialisasi tentang bertanam yang baik. Industri harus
meyediakan barang untuk petani, lapangan kerja non pertanian perlu untuk
mempertahankan keluarga di daerah pedesaan, produksi pangan harus konsisten dengan
selera konsumen (Lynn, 2003).
Selanjutnya, pada permasalahan yang menyebutkan bahwa petani banyak dipandang
sebelah mata merupakan masalah wajar yang menjadi dampak globalisasi, pemerintah
menyikapi hal tersebut dengan bijaksana yaitu cukup memberikan beberapa pemahaman
melalui media sekolah dan guru untuk memberikan pandangan lain pada seorang petani yang
semula dianggap remeh sebagai orang yang berjasa bagi pertanian di Indonesia sebagai sektor
utama yang ikut mendongkrak perekonomian di Indonesia.

Sebagai mahasiswa yang berbasiskan pada pertanian harus mampu berkontribusi aktif
dalam membangun dan memajukan pertanian Indonesia. Cintai dan pedulikan pertanian
Indonesia. Itulah peran mahasiswa. Mahasiswa lah yang harus menjadi pelopor, yaitu
dengan menginspirasi kaum muda atau mahasiswa Indonesia agar mencintai pertanian
negerinya sendiri. Mahasiswa harus mendalami bidangnya masing-masing dan diharapkan
setelah lulus nanti dapat mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan ilmu yang telah
diperolehnya selama kuliah. Sebagai contoh, mahasiswa jurusan Teknik Pertanian dapat
menciptakan traktor canggih yang berguna bagi petani untuk membajak sawahnya,
mahasiswa jurusan Agroteknologi dan Biologi dapat menemukan dan mengembangkan bibit
tanaman unggul melalui ilmu genetika, mahasiswa Ilmu Pangan dan Gizi dapat meneliti dan
mengembangkan hasil pertanian dan pangan di Indonesia, mahasiswa Ilmu Kesehatan
Masyarakat mampu juga berkontribusi memasyarakat hasil riset dari ilmu-ilmu gizi dan
kesehatan.

Pemuda sebagai penerus estafet kepemimpinan negeri ini setidaknya harus berpikir
keras dalam menyelesaikan berbagai masalah yang semakin kompleks yang menimpa negeri
ini. Salah satu elemen pemuda itu adalah mahasiswa, ada banyak sekali perguruan tinggi
negeri maupun swasta yang ada di Indonesia tapi sedikit sekali lulusan dari suatu perguruan
tinggi yang nantinya berkontribusi secara langsung. Realitanya pemuda saat ini semakin jauh
jauh saja dari moralitas yang sebenarnya, banyak kejadian amoral yang terjadi di kalangan
pemuda saat ini. Sebagai mahasiswa yang bermoral kita harus mampu menyaring segala arus
globalisasi yang ada. Selalu berpedoman pada agama dan Pancasila.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan secara jelas bahwa sektor pertanian sangat
mungkin untuk menjadi sektor katalis apabila pemerintah melakukan pengelolaan yang baik
dalam mengatasi masalah-masalah pertanian di Indonesia dan meminimalisir hal tersebut
terjadi.
Sumber :
Lynn. Industri Pertanian. 2003. www.scribd.com (accessed Agustus 2017).

Mosher. Getting Agriculture Moving. 1987. www.scribd.com (accessed Agustus 2017).

Anda mungkin juga menyukai