Anda di halaman 1dari 7

PENUGASAN KELOMPOK STUDENT DAY FTP 2020

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN MELALUI


AGROWISATA

PARIWISATA

Kelompok 43 :

Rahiqi Machtum 2010521048

Ragil Yosanda 2010511054

Michael Syahala Cakra Buana 1910531038

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

BADUNG

2020
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN MELALUI
AGROWISATA

PENDAHULUAN

Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat beraneka ragam dan dapat
dijadikan sebagai salah satu produk andalan bagi perekonomian bangsa Indonesia.
Keberadaan industri pertanian yang merupakan pemberi kesempatan kerja besar
diharapkan dapat mewujudkan pertumbuhan perekonomian yang lebih mandiri
sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka panjang. Sumber daya alam yang
berada di Indonesia ini memiliki potensi untuk memberantas kemiskinan dan
kurangnya lapangan pekerjaan terutama di bidang pemanfaatan teknologi
pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi pertanian, kita bukan hanya
menyediakan sarana lapangan kerja untuk pengusaha ataupun investor melainkan
kita juga dapat menyediakan sektor lapangan kerja untuk rakyat kecil. Terlebih
dengan menggabungkan sektor pertanian dengan wisata alam akan menjadikannya
perpaduan yang sangat cocok. Dikarenakan dapat membangun sektor lapangan
kerja sekaligus dapat mengembangkan wisata yang berada di indonesia. Indonesia
merupakan negara agraris yang memiliki iklim tropis dengan kata lain alam yang
berada di Indonesia sangat cocok untuk dijadikan potensi agrowisata, akan tetapi
potensi tersebut belum sepenuhnya dikembangkan dan dimanfaatkan. Untuk itu,
perlu dirumuskan langkah-langkah kebijakan yang konkrit dan operasional guna
tercapainya kemantapan pengelolaan. Sesuai dengan keunikan kekayaan spesifik
lokasi yang dimiliki setiap daerah dan setiap objek agrowisata dibutuhkan
kerjasama sinergis antara pelaku yang terlibat dalam pengelolaan agrowisata,
yaitu petani atau masyarakat, swasta dan pemerintah.

PEMBAHASAN

Adapun cara mengembangkan teknologi pertanian di bidang pariwisata, dapat


melalui pengembangan kawasan agrowisata. Agrowisata adalah perpaduan antara
pariwisata dan pertanian atau perkebunan yang dikombinasikan menjadi tempat
destinasi yang menarik bagi masyarakat. Agrowisata merupakan rangkaian wisata
yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai objek wisata, baik berupa potensi
pemandangan alam kawasan pertanian maupun kekhasan dan keanekaragaman
aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya.
Apalagi bagi daerah yang memiliki tanah subur dan panorama indah akan menjadi
potensi yang menarik untuk digarap. Agrowisata sendiri memiliki efek positif dari
sisi pendapatan dan manajemen produksi tanaman. Pengembangan agrowisata di
suatu daerah akan memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat dan pemerintah. Kegiatan ini secara langsung akan memaksimalkan
pendapatan yang didapat petani untuk mengembangkan agrowisata. Hal ini bisa
terwujud ketika agrowisata dikombinasikan fungsinya sebagai fungsi pariwisata,
fungsi budidaya pertanian dan pemukiman pedesaan, serta fungsi konservasi.
Menurut Tirtawinata dan Fachruddin (1996) agrowisata dapat memberikan
manfaat: a) meningkatkan konservasi lingkungan, b) meningkatkan nilai estetika
dan keindahan alam, c) memberikan nilai rekreasi, d) meningkatkan kegiatan
ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan, dan e) mendapatkan keuntungan
ekonomi. Sebagai negara agraris, masih sangat banyak potensi yang dapat
dikembangkan dari keuntungan geografis yang didapatkan oleh Indonesia.

Contoh agrowisata di Indonesia terdapat di Cinangneng, Tenjolaya, Bogor berupa


pembudidayaan sayur dan buah, wisata kebun salak di Sleman, Yogyakarta, dan
wisata perkebunan teh di Puncak, Bogor. Akan tetapi kurangnya kepemilikan
orang dan juga kurangnya manajemen pada sektor ini membuat agrowisata di
daerah Indonesia masih kurang pesat dalam perkembangannya. Perkembangan
pariwisata di suatu tempat, tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui suatu
proses. Proses itu dapat terjadi secara cepat atau lambat, tergantung dari berbagai
faktor eksternal (dinamika pasar, situasi politik, ekonomi makro) dan faktor
eksternal di tempat yang bersangkutan, kreativitas dalam mengelola aset yang
dimiliki, dukungan pemerintah dan masyarakat. Pembangunan kepariwisataan
memerlukan perencanaan dan perancangan yang baik. Kebutuhan akan
perencanaan yang baik tidak hanya dirasakan oleh pemerintah yang memegang
fungsi pengarah dan pengendali, tetapi juga oleh swasta, yang merasakan makin
tajamnya kompetisi, dan menyadari bahwa keberhasilan bisnis ini juga tak
terlepas dari situasi lingkungan yang lebih luas dengan dukungan dari berbagai
sektor.

Beberapa pola yang mungkin dapat diperhatikan dalam perkembangan agrowisata


di Indonesia yang pertama adalah keterlibatan dunia pertanian dalam pariwisata.
Sentuhan paling ringan terjadi, kalau obyek pertanian itu hanya sekadar jadi
pelengkap. Wisatawan tidak mempedulikan proses budidaya komoditas tersebut
yang penting menikmati keindahan alam, lalu pulangnya membawa oleh-oleh
berupa komoditas yang ada di tempat tersebut. Pola kedua, wisatawan tidak hanya
cukup membeli komoditas tersebut, melainkan juga ingin melihat tanaman
ataupun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan komoditas tersebut. Pola
ketiga, wisatawan selain membeli produk pertanian, melihat proses budidaya
maupun pasca panen, sekaligus juga ingin tahu lebih jauh, sehingga mereka
memerlukan penjelasan proses pembuatan komoditas tersebut. Pola keempat,
wisatawan bukan hanya sekedar membeli komoditas tersebut, melihat atau
mendapat penjelasan sekadarnya, mereka juga berminat untuk tahu secara
mendalam dan ikut menikmati proses budidaya maupun pasca panen, sehingga
perlu ikut terlibat melakukannya dan tinggal di lokasi pertanian dalam jangka
waktu tertentu. Dari keempat pola konsep pengembangan agrowisata tersebut di
atas, semua pengembangan yang ingin dilakukan dalam agrowisata tergantung
terhadap potensi yang didapat di daerah tersebut dan tentunya perlu dukungan
penuh dan fokus pengembangan agrowisata yang dilakukan oleh pemerintah
setempat sehingga daerah tersebut bisa mendapatkan pendapatan yang lebih baik
ketimbang hanya sekedar menjual ​hasil alam​.

Peranan pemerintah baik pusat maupun daerah sangat membantu terwujudnya


obyek wisata. Pada era otonomi daerah, agrowisata dapat dikembangkan pada
masing-masing daerah tanpa perlu ada persaingan antar daerah, mengingat kondisi
wilayah dan budaya masyarakat di Indonesia sangat beragam. Masing-masing
daerah bisa menyajikan atraksi agrowisata yang lain daripada yang lain.
Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis
masing-masing lahan, akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian
sumberdaya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan
ini secara tidak langsung akan meningkatkan pendapat positif petani serta jika
masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumberdaya lahan
pertanian.

Sebagai negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah,
pengembangan industri agrowisata memiliki peran penting di masa depan.
Perkembangan industri ini akan berdampak sangat luas dan sangat signifikan
dalam pengembangan ekonomi dan upaya-upaya pelestarian sumber daya alam
dan lingkungan. Agrowisata dapat menjadi salah satu sektor penting dalam
ekonomi daerah. Dengan menerapkan agrowisata pemerintah dapat meratakan
seluruh pendapatan rakyat bahkan sampai ke daerah sekalipun karena
kemungkinan pengembangan agrowisata ini kan berpusat di daerah - daerah kecil.
Pengembangan industri pariwisata khususnya agrowisata memerlukan kreativitas
dan inovasi, kerjasama dan koordinasi serta promosi dan pemasaran yang baik.
Pengembangan agrowisata sangat memerlukan kekompakan antara kedua
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Pemerintah daerah bertugas untuk
mengembangkan dan mempromosikan agrowisata yang mereka kembangkan
sedangkan untuk pemerintah pusat bertugas untuk menyuplai segala kebutuhan
yang diperlukan oleh kedua pemerintahan. Jika revolusi teknologi pertanian ini
dapat diterapkan maka dalam pemerintahan maupun rakyat akan mendapat
keuntungan yang cukup besar terlebih lagi dapat membangun sektor
perekonomian baru dan menghasilkan lapangan kerja yang cukup luas.
kesempatan yang cukup besar dan diperlukan adanya dukungan yang setara dari
kedua belah pihak. jika digali lagi potensi indonesia mungkin bisa menjadi negara
maju dengan mengandalkan agrowisata tersebut, indonesia memiliki 77 persen
wilayah laut yang sangat berpotensi di bidang pertanian maupun wisata, jika 77
persen wilayah tersebut dapat dimanfaatkan dengan benar maka bayangkan
peluang kerja ataupun sektor wisata baru yang dapat dibuka, bahkan Indonesia
sendiri dijuluki sebagai negara maritim dan itu baru potensi yang terdapat di
permukaan air. Di darat Indonesia bahkan tidak kalah hebat, potensi wisata alam
yang melimpah seperti pantai, kebun wisata, dan keberagaman flora dan fauna
yang terdapat di dalamnya bisa menjadi aset pendorong dan juga peranan penting
dalam majunya potensi agrowisata.

PENUTUP

Upaya pengembangan teknologi pertanian melalui agrowisata merupakan langkah


tepat untuk memajukan sektor pertanian Indonesia. Penggabungan kawasan
pertanian dengan kawasan pariwisata akan menjadi daya tarik kuat untuk
masyarakat. Agrowisata sendiri memiliki efek positif dari sisi pendapatan dan
manajemen produksi tanaman. Dari sisi pendapatan, saat pemerintah meratakan
seluruh pendapatan sampai ke sektor kecil sekali pun hal tersebut akan menjadi
keseimbangan ekonomi di rakyat daerah-daerah kecil.
Membahas agrowisata tentu tak akan lepas dari yang namanya kawasan
pariwisata. Sejatinya perkembangan kawasan pariwisata di suatu tempat tidak
dapat terjadi secara tiba-tiba melainkan melalui proses. Proses juga tidak ada yang
instan melainkan harus memiliki niat, tekad dan juga dukungan yang tepat
sehingga dengan seiring berjalannya waktu maka proses tersebut mengalami
kemajuan.

Indonesia adalah negara yang tidak perlu sulit-sulit mengembangkan daerah


unggulannya. Karena pada dasarnya, Indonesia telah memiliki kekayaan sumber
daya alam dan pesona yang luar biasa. Hanya perlu bantuan dari pemerintah untuk
membantu terwujudnya agrowisata. Oleh karena itu, kita tidak boleh menyia
nyiakan kesempatan untuk meningkatkan sektor agrowisata di Indonesia yang
memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Dengan adanya agrowisata di
berbagai ranah pertanian, maka akan memungkinkan adanya konservasi
lingkungan. Sebab, dengan adanya agrowisata, maka otomatis penjagaan
pertanian dan lingkungan akan semakin diperhatikan. Lalu pada sektor agrowisata
kita dapat memberikan pendidikan contohnya seperti pengunjung dapat
bersentuhan langsung pada produk pertanian di tempat menanamnya langsung.
Tak hanya itu, bahkan beberapa agrowisata sudah memiliki fasilitas untuk berlatih
menanam atau menyirami tanaman yang benar. Dengan begitu, maka sangat jelas
terlihat fungsi pendidikan dari agrowisata yang seolah melakukan transfer ilmu
dengan memperlihatkan langsung bagaimana proses, sistem, lahan, hingga hasil
pertanian. Selain itu agrowisata yang dikembangkan oleh kelompok tani,
pemerintah desa, hingga pemerintah daerah biasanya akan meraup nilai ekonomi
yang menjanjikan. Hal ini tentu akan sangat membantu warga sekitar agrowisata
baik dari retribusi wisata langsung, maupun dari pembukaan usaha dekat wisata.

Beberapa pola yang mungkin dapat diperhatikan dalam perkembangan agrowisata


di Indonesia yang pertama adalah keterlibatan dunia pertanian dalam pariwisata.
Yang kedua, wisatawan tidak hanya cukup membeli komoditas tersebut,
melainkan juga ingin melihat tanaman ataupun bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan komoditas tersebut. Pola ketiga, wisatawan selain membeli produk
pertanian, melihat proses budidaya maupun pasca panen, sekaligus juga ingin tahu
lebih jauh, sehingga mereka memerlukan penjelasan proses pembuatan komoditas
tersebut. Pola keempat, wisatawan bukan hanya sekedar membeli komoditas
tersebut, melihat atau mendapat penjelasan sekadarnya, mereka juga berminat
untuk tahu secara mendalam dan ikut menikmati proses budidaya maupun pasca
panen.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyudi, I 2015. ​Metode Pengembangan Kawasan Agrowisata. ​URL :


https://cvinspireconsulting.com/metode-pengembangan-kawasan-agrowisata/​.
Diakses tanggal 6 September 2020.

Fadli. dan Santoso, D. 2020. ​Berbasis Perkebunan Tebu: Arah Baru


Pengembangan Agrowisata di Indonesia.​ URL :
http://agroindonesia.co.id/2020/09/berbasis-perkebunan-tebu-arah-baru-pengemba
ngan-agrowisata-di-indonesia/.​ Diakses tanggal 6 September 2020.

Anda mungkin juga menyukai