A. Latar Belakang
Negara di Indonesia adalah Negara yang kaya sumber daya alamnya. Sebagian
besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Karena
Indonesia terkenal dengan tanah yang subur.
B. Rumusan Masalah
Oleh karena itu, pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk
menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi namun juga
mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan
masyarakat. Ketiga tantangan tersebut menjadi sebuah kerja keras bagi kita
semua apabila menginginkan pertanian kita dapat menjadi pendorong
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak
pembangunan bangsa.
Di bawah ini terdapat beberapa rekomendasi, tawaran, saran, masukan dan juga
tuntutan hasil dari pemikiran mahasiswa-mahasiswa pertanian Indonesia yang
tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (FKMPI)
terkait strategi pembangunan pertanian di Indonesia, yaitu sebagai berikut:
1. Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia
serta menuntut pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif
dan ramah lingkungan.
2. Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang
eksistensinya dilindungi oleh undang-undang.
3. Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan kepada petani,
berupa program insentif usaha tani, program perbankan pertanian,
pengembangan pasar dan jaringan pemasaran yang berpihak kepada
petani, serta pengembangan industrialisasi yang berbasis
pertanian/pedesaan, dan mempermudah akses-akses terhadap sumber-
sumber informasi IPTEK.
4. Indonesia harus mampu keluar dari WTO dan segala bentuk perdagangan
bebas dunia pada tahun 2014.
5. Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat guna
yang berwawasan pada konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara
maksimal hasil-hasil penelitian ilmuwan lokal.
6. Mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
7. Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian.
8. Membuat dan memberlakukan Undang-Undang perlindungan atas Hak
Asasi Petani.
9. Memposisikan pejabat dan petugas di setiap instansi maupun institusi
pertanian dan perkebunan sesuai dengan bidang keilmuannya masing-
masing.
10. Mewujudkan segera reforma agraria.
11. Perimbangan muatan informasi yang berkaitan dengan dunia pertanian
serta penyusunan konsep jam tayang khusus untuk publikasi dunia
pertanian di seluruh media massa yang ada
12. Bimbingan lanjutan bagi lulusan bidang pertanian yang terintegrasi
melalui penumbuhan wirausahawan dalam bidang pertanian (inkubator
bisnis) berupa pelatihan dan pemagangan (retoling) yang berorientasi life
skill, entrepreneurial skill dan kemandirian berusaha, program pendidikan
dan pelatihan bagi generasi muda melalui kegiatan magang ke negara-
negara dimana sektor pertaniannya telah berkembang maju, peningkatan
mutu penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi
pertanian, pengembangan program studi bidang pertanian yang mampu
menarik generasi muda, serta program-program lain yang bertujuan
untuk menggali potensi, minat, dan bakat generasi muda di bidang
pertanian serta melahirkan generasi muda yang mempunyai sikap ilmiah,
professional, kreatif, dan kepedulian sosial yang tinggi demi kemajuan
pertanian Indonesia, seperti olimpiade pertanian, gerakan cinta pertanian
pada anak, agriyouth camp, dan lain-lain.
13. Membrantas mafia-mafia pertanian.
14. Melibatkan mahasiswa dalam program pembangunan pertanian melalui
pelaksanaan bimbingan massal pertanian, peningkatan daya saing
mahasiswa dalam kewirausahaan serta dana pendampingan untuk
programprogram kemahasiswaan.
Banyak hal yang harus kita lakukan dalam mengembangkan pertanian
pada masa yang akan datang. Kesejahteraan petani dan keluarganya
merupakan tujuan utama yang menjadi prioritas dalam melakukan
program apapun. Tentu hal itu tidak boleh hanya menguntungkan satu
golongan saja namun diarahkan untuk mencapai pondasi yang kuat pada
pembangunan nasional. Pembangunan adalah penciptaan sistem dan
tata nilai yang lebih baik hingga terjadi keadilan dan tingkat kesejahteraan
yang tinggi. Pembangunan pertanian harus mengantisipasi tantangan
demokratisasi dan globalisasi untuk dapat menciptakan sistem yang adil.
Selain itu harus diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera,
khususnya petani melalui pembangunan sistem pertanian dan usaha
pertanian yang kuat dan mapan. Dimana Sistem tersebut harus dapat
berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan desentralistik.
2. Agroindustri
Sebagai Pemoles Hasil Pertanian
Pertanian merupakan isu sensitif dan penting yang menjadi ciri
sosial ekonomi bagi sebagian besar dari negara-negara
berkembang di dunia.
Namun, negara maju yang sudah menjadi negara industri, yang
memiliki jumlah petani dan kontribusi pertanian yang kecil
ternyata juga ikut membela dengan serius sektor pertaniannya.
Di Indonesia, kita jumpai banyak sekali industri-industri yang
bergerak dalam mengelola hasil-hasil dari sektor pertanian.
Selain itu banyak hasil karya anak bangsa yang mengubah hasil
pertanian sebagai bahan baku yang kemudian disulap menjadi
barang yang sangat bermanfaat dan bernilai jual tinggi.
Contohnya pemanfaatan pelepah pisang yang dibuat menjadi
berbagai kerajinan tangan. Biji-biji jarak yang kemudian diolah
menjadi biodiesel. Hasil dari perkebunan tembakau, karet, kopi,
tanaman sayur dan hortikultura serta masih banyak lagi
industri-industri pertanian yang dimiliki oleh Indonesia.
Dalam pembangunannya, industri pertanian tidaklah lepas dari
perkembangan teknologi. Pemanfaatan hasil pertanian sebagai
bahan baku industri mampu memberikan kontribusi tenaga
kerja sehingga tingkat pengangguran di Indonesia secara
perlahan-lahan dapat menurun. Peran bioteknologi juga sangat
diperlukan di sektor ini, sehingga menjadi peluang untuk
tenaga-tenaga ahli dalam bidang pertanian untuk bekerja.
Dalam proses pengelolaan yang tidak tepat pada subsektor ini,
banyak keuntungan dari hasil produksi yang dimiliki oleh badan
usaha asing sehingga penghasilan dari ekspor bisa berkurang
dari nilai tertingginya. Kurangnya modal dan hutang luar negeri
Indonesia memaksa hal tersebut terjadi. Oleh karena itu,
seharusnya ada usaha-usaha yang dilakukan agar keuntungan
negara dapat meningkat dan laju inflasi dapat diturunkan
sehingga kondisi ekonomi negara Indonesia dapat stabil dan
terjamin untuk keberlanjutan proses pembangunan.
3. Agroekowisata
Sebagai Pemikat Wisatawan
Negara Indonesia memiliki keanekaragaman hayati baik flora
maupun fauna yang menjadi ciri khas tersendiri sebagai negara
yang beriklim tropis. Hal ini jarang sekali diperhatikan dan
dirawat oleh masyarakat Indonesia itu sendiri sehingga kurang
optimal dalam pemanfaatannya.
Salah satu manfaatnya adalah sebagai objek wisata.
Pada hakikatnya manusia mempunyai daya imajinasi yang tinggi
sehingga memerlukan keindahan-keindahan yang akan
menyegarkan kembali daya imajinasi yang mulai jenuh akibat
dari kesibukan-kesibukannya yang sudah menjadi rutinitas
sehari-hari. Meski sudah ada objek wisata alam yang telah
tersedia, namun jarang sekali objek wisata yang memberikan
perpaduan dari keindahan susunan bentang alam dengan
produk-produk pertanian.
Agroekowisata menawarkan berbagai ekosistem pertanian serta
bentang alam yang khas yang akan menjadi wahana baru untuk
para wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Hal tersebut dapat memberikan kontribusi yang besar dalam
perekonomian Indonesia dalam bentuk penghasilan devisa.
PENUTUP
A. Kesimpulan