Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR AGROWIDYAWISATA

“AGROWISATA TAMAN SAYURAN BERBASIS LAHAN PADI SAWAH”

Disusun Oleh :

Nama : Gearsyah Putra


NPM : E1J018087
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Yulian, M.Sc

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR AGROWIDYAWISATA
“AGROWISATA TAMAN SAYURAN BERBASIS LAHAN PADI SAWAH”

Disusun Oleh :

Nama : Gearsyah Putra


NPM : E1J018087

Bengkulu, 6 Juni 2021


Dosen Pembimbing

 Dr. Ir. Yulian,M.Sc


NIP. 19630705 198803 1 001
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Tujuan..............................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................2

BAB III METODOLOGI...........................................................................................................4

3.1. Bahan...............................................................................................................................4

3.2 Metoda Pelaksanaan........................................................................................................5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................6

4.1 Hasil.................................................................................................................................7

4.2 Pembahasan.....................................................................................................................8

BAB V PENUTUP...................................................................................................................10

5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

i
ABSTRAK

Kegiatan agrowidyawisata memberi kesempatan kepada penulis melakukan kegiatan


yang bersifat kreatif dan inovatif dengan membuat sebuah rancangan pengembangan kawasan
berbasis usaha pertanian yang disebut Agropolitan. Kawasan Agropolitan: adalah kawasan
yang teridiri dari satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai sistem
produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya
keterkaitan fungsional dan hirakhi keruangan satuan sistem permukiman dan sistem
agribisnis (Pasal 1, Ayat 24 UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang). Untuk itu
agropolitan merupakan suatu pendekatan pembangunan melalui gerakan masyarakat dalam
membangun ekonomi berbasis pertanian (agribisnis) secara terpadu dan berkelanjutan pada
kawasan terpilih melalui pengembangan infrastruktur perdesaan yang mampu melayani,
mendorong, dan memacu pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya.

Dalam kegiatan mata kuliah agrowidyawisata yang dilakukan yaitu dengan membuat
pemanfaatan lahan yang ada di sekitar desa maupun kecamatan setemapat guna sebagai temp
at objek wisata agar mendapat nilai ekonomis agar lebih rinci pembuatan tempat agrowisata d
engan membuat desain suatu wilayah untuk dijadikan sebagai objek wisata yang berbasis pert
anian.dalam hal ini pembuatan agrowisata ini beralokasikan di lahan kosong yang berada di s
ekitaran desa yang tidak dirawat sehingga dapat di buat ide untuk untuk di jadikan tepat wisat
a tang bebasis pertanian.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia pergeseran trend minat pariwisata ini disikapi dengan berkembangnya
Desa Wisata yang sebagian besar berbasis pada agro (pertanian). Desa wisata merupakan
salah satu jawaban dari perkembangan kecenderungan pergeseran tersebut. Wisatawan
dengan berbagai motivasi melakukan perjalanan wisata ke desa wisata untuk bisa
menikmati kehidupan masyarakat, berinteraksi secara aktif dalam berbagai aktivitas di
lokasi desa wisata dan belajar kebudayaan lokal setempat dimana sebagian besar
kebudayaan lokal ini merupa kegiatan pertanian (Utama, 2015).

Agrowidyawisata merupakan kegiatan wisata berupa edukasi berbasis pertanian.


Objek wisata yang dikunjungi merupakan wisata agro/pertanian yang menyatu dengan
keindahan alam. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan
usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas
pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui
pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan,
Obyek wisata merupakan penghasil devisa non-migas yang kini banyak
dikembangkan di berbagai daerah. Obyek wisata yang paling lama berkembang adalah
obyek wisata yang menonjolkan keindahan alam, seni dan budaya. Obyek wisata ini oleh
Pemerintah telah diakui sebagai penghasil devisa terbesar dari sektor non-migas.
Mengingat keindahan alam menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan, potensi ini
menarik untuk digarap. Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan pertanian yang
sangat luas. Rangkaian kegiatan pertanian dari budidaya sampai pasca panen dapat
dijadikan daya tarik tersendiri bagi kegiatan pariwisata.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :


Tujuan kegiatan Agrowidyawisata periode ini adalah mendesain kawasan Agropolitan
dengan focus pengembangan agrowisata berbasis wilayah kecamatan dalam rangka
meningkatkan aktivitas pertanian dan ekonomi pedesaan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Agrowisata merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris, Agrotourism. Agro
berarti pertanian dan tourismberarti pariwisata/ kepariwisataan. Agrowisata adalah berwisata
ke daerah pertanian. Pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan,
peternakan, dan perikanan ( Sudiasa, 2005). Dikatakan oleh Yoeti (2000)bahwa agrowisata
merupakan salah satu alternatif potensial untuk dikembangkan di desa. Kemudian batasan
mengenai agrowisata dinyatakan bahwa agrowisata adalah suatu jenis pariwisata yang khusus
menjadikan hasil pertanian, peternakan, perkebunan sebagai daya tarik bagi
wisatawan.Sesungguhnya, agrowisata merupakan kegiatan yang berupaya mengembangkan
sumberdaya alam suatu daerah yang memiliki potensi di bidang pertanian untuk dijadikan
kawasan wisata. Potensi yang terkandung tersebut harus dilihat dari segi lingkungan alam,
letak geografis, jenis produk atau komoditas pertanian yang dihasilkan, serta sarana dan
prasarananya (Anantanyu,2011).
Menurut Maradnyana (2007). Dalam skripsinya yang berjudul Model Pengembangan
Agrowisata Perkebunan Pulukan Kecamatan Pekutatan Kabupaten Jembrana, menjelaskan
secara umum, wisata pertanian yang dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis agrowisata
adalah sebagai berikut.
1. Kebun Raya (Agrowisata Kebun Raya)
Objek wisata kebun raya me iliki kekayaan berupa tanaman yang terdiri atas berbagai
spesies. Daya tarik yang dapat ditawarkan kepada wisatawan mencakup kekayaan
flora yang ada, keindahan pemandangan di dalamnya dan kesegaran udara yang
memberikan rasa nyaman.
2. Perkebunan (Agrowisata Perkebunan)
Daya tarik perkebunan sebagai sumber daya wisata sebagai berikut.
a.Daya tarik historis perkebunan yang sudah diusahakan sejak lama.
b.Lokasi beberapa wilayah perkebunan yang terletak di pegunungan yang
memberikan pemandangan indah serta berhawa segar. Cara-cara tradisional dalam
pola tanam, pemeliharaan pengelolaan dan prosesnya.
d.Perkembangan teknik pola tanam yang ada.
3. Tanaman Pangan dan Hortikultura (Agrowisata tanaman Pangan dan Hortikultural)
Ruang lingkup wisata tanaman pangan yang meliputi usaha tanaman padi dan
palawija serta hortikultura yakni bunga, buah, sayuran, dan jamu-jamuan. Berbagai
proses kegiatan mulai prapanen, pascapanen berupa pengolahan hasil, sampai
kegiatan pemasarannya dapat dijadikan objek agrowisata.

2
4. Perikanan (Agrowisata Perikanan)
Ruang lingkup keegiatan wisata perikanan dapat berupa kegiatan budidaya perikanan
sampai proses pasca panen. Daya tarik perikanan sebagai sumberdaya wisata
diantaranya pola tradisional dalam perikanan serta kegiatan lain, misalnya memancing
ikan.
5. Peternakan (Agrowisata Peternakan)
Daya tarik peternakan sebagai sumber daya wisata antara lain pola berternak, cara
tradisional dalam peternakan serta budidaya hewan ternak (Tirta winata dan
Fachruddin, 1996).
6. Hutan (Agrowisata Hutan)
Hutan sebagai objek wisata dapat di bagi berdasarkan fungsi hutan misalnya hutan
produksi dan hutan konservasi yang dapat dikemas menjadi objek agrowisata yang
secara umum dapat dikelompokan kedalam wisata Hutan (Wana Wisata).
7. Boga wisata (Agrowisata Boga)
Suatu wisata untuk menikmati hidangan dari produksi-produksi pertanian seperti
berbagai jenis sate, lawar bali, seromotan dan lain-lain. Alat-alat untuk menyajikan
makanan tersebut terbuat dari hasil kerajinan dengan bahan pokok dari produksi
pertanian seperti tempurung kelapa, lidi dari daun kelapa, bamboo dari bahan yang
lainnya (Dinarto et al., 2020).
Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata baik secara
lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu Negara sangat erat kaitannya dengan
pembangunan perekonomian daerah atau Negara tersebut. Dengan kata lain, pengembangan
kepariwisataan pada suatu daerah tujuan wisata selalu akan diperhitungkan dengan
keuntungan dan manfaat bagi rakyat banyak. ( Oka A. Yoeti, 2008: 77).
Pariwisata merupakan suatu cara atau usaha maupun kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang untuk merehat sejenak dari berbagai kesibukan sehari-hari. Kegiatan ini dinilai
sangat baik sehingga banyak sekali bermunculan obyek-obyek pariwisata yang menyajikan
berbagai fasilitas yang secara langsung dan tidak langsung menarik para wisatawan untuk
berkunjung ke objek wisata itu. Hal-hal yang disajikan misalnya saja, keindahan panorama,
fasilitas yang lengkap, hotel berbintang lima, kuliner yang menggiur selera atau bahkan
spesies yang langka atau hampir punah (Ismail, 2012:3).

3
BAB III
METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Maret sampai 31 Mei 2021 di kandang limun,
kecamatan Muara Bangka hulu, Kota bengkulu

3.2 Metoda Pelaksanaan


1. Inventarisasi SDM dan SDA.
Inventarisasi SDM dilakukan dengan mendata jumlah penduduk, jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan rata-rata.Pendataan dilakukan
untuk tiap-tiap desa atau kelurahan dalam satu kecamatan. Inventarisasi SDA dilakukan
dengan mendata jumlah dan jenis ternak, luas lahan pertanian dan jenis komoditas yang
ditanam, kolam ikan dan luasnya (jika ada), potensi SDA menonjol lainnya (seperti air
terjun, satwa langka, puspa langka) yang dapatdikembangkan sebagai icon pariwisata.
2. Melibatkan Peran Masyarakat
Konsep pengembangan kawasan Agropolitan adalah bottom up dimana masyarakat
dilibatkan secara aktif agar timbul rasa memiliki di hati masyarakat yang akan
berdampak pada munculnya rasa tanggung jawab untuk ikut mensukseskan progam
yang diusulkan. Seluruh komponen masyarakat harus diajak berembug, didengarkan
aspirasinya, dan ditumbuhakan kesarannya bahwa progam yang sedang diusulkan ini
untuk kepentingan mereka. Beberapa komponen masyarakat yang wajib dilibatkan
meliputi pamong desa dan tokoh kelembagaan desa, tokoh yang dituakan di lingkungan
setempat, pengurus RT dan RW, kelompok keagamaan kaum bapak (seperti kelompok
pengajian), kelompok ibu-ibu, kelompok pemuda (karang taruna dan kelompok pemuda
dengan basis keagamaan).
3. Pembuatan Desain Kawasan Agropolitan
Inti dari semua kegiatan ini adalah dihasilkannya desain Agropolitan dengan focus
Agrowisata.
a. Tetapkan Kawasan Agropolitan (Agrowisata) yang akan dikembangkan. Ini termasuk
Menetapkan luasan kawasan, komoditas unggulan, dan program yang direncakan.
Berikanargumen (alasan) mengapa program itu yang dipilih dan estimasi (prospek)
ekonominya.
b. Tetapkan faktor-faktor pendukung dan penghambat yang mungkin akan berpengaruh
terhadap keberhasilan pengembangan Kawasan Agropolitan (Agrowisata) yang Anda

4
pilih. Uriakan juga langkah langkah antisipasi yang Anda akan ambil untuk
mengurangi dampak factor penghambat yang terdeteksi.
c. Uraikan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memasarkan Kawasan
Agropolitan (Agrowisata) yang Anda kembangkan.
d. Uraikan langkah-langkah yang diambil untuk menjamin keberlanjutan program.
Program pengembangan kawasan Agropolitan (Agrowisata) dimaksudkan untuk
menggerakan ekonomi pedesaan. Oleh karena itu adaharapan bahwa program ini bisa
berlangsung untuk jangka waktu yang lama. Terkait dengan itu semua, dalam
perencanaan yang dibuat oleh mahasiswa harus memperhatikan aspek keberlanjutan
program ini.
4. Implementasi Program.
Poinini bersifat optional (tidak wajib). Namun demikian, jika desain program yang
mahasiswa usulkan bisamencapai tahapan ini, maka mahasiswa akan mendapatkan
bonus nilai. Jika desain pengembangan kawasan Agropolitan (Agrowisata) yang
diusulkan mahasiswa dapat diujukan dalam program nyata, maka mahasiswa diminta
untuk dapat memberikan informasi tentang:
1). Kapan program dilaunching,
2). Siapayang melakukan launching prorgam,
3). Apaujudprogramnya,
4). Berapa orang yang hadirsebagai wisatawan,
5). Apa dampak ekonomi kegiatan itu,
6). Dan lain-lain yang dianggap bermanfaat untuk diketahui khalayak

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Gambar 1. Lahan yang akan di rancang

6
Gambar 2. Desain Agrowidyawisata

7
8
4.2 Pembahasan

4.2.1 Potensi Agrowisata di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu

Alih fungsi lahan atau konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh
kawasan lahan dari fungsi yang semula menjadi fungsi lain yang membawa dampak positif
maupun negatif bagi lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Hal itu dilakukan karena
beberapa faktor, salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan
meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik. Untuk mengambahkan sebuah
kawasan pertanian termasuk lahan persawahan menjadi objek pariwisata, tentu harus
memperhatikan potensinya terlebih daulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan, adalah sebagai
berikut :
 Lokasi Pelaksanaan Agrowisata
Lokasi yang akan dilakukan perencanaan Agrowisata di Kelurahan Kandang Limun,
Kec. Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu, Bengkulu. Lokasi tersebut dipilih karena mudah
diakses, kondisi jalan yang baik, dekat dekat jalan raya dan jarak tempuh dari pusat kota
tidak terlalu jauh. Dan juga lokasi dekat dengan Kampus Universitas Bengkulu.Berikut jarak
lokasi pelaksanaan agrowisata ke tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan :

9
 Potensi Alam dan Budaya

Sebagai kota yang dikenal dengan nama The Land of Rafflesia atau Bumi Raflesia,
Bengkulu merupakan salah satu kota yang memiliki keindahan dan panorama yang
menakjubkan. Bengkulu yang begitu kaya dengan keindahan alam, seni dan budaya harus
diperhatikan dengan serius agar dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas sebab banyak
masyarakat yang belum mengetahui potensi wisata di Bengkulu.

Daya tarik suatu lokasi kawasan wisata adalah potensi alamnya dapat berupa
persawahan, pantai, kolam ataupun pemandangan yang indah. Lingkungan Kandang Limun
menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup masyarakat. Sehingga lingkungan ini tidak
dapat tercemar oleh budaya asing, namun harus tetap ditingkatkan kualitasnya sehingga
dapat memberikan kenangan mengesankan bagi setiap wisatawan yang berkunjung.

Kebersihan lokasi ini juga termasuk baik, akses jalan juga baik, tidak adanya
pengaruh industri karena tidak ada industri besar yang terdapat disekitar kawasan lahan
Kandang Limun.

 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana penunjang adalah untuk memudahkan wisatawan dalam


menikmati potensi dan daya tarik wisata alam. Sarana yang terdapat dilahan Kandang
Limuna dalah terdapat lahan kosong yang luas. Sarana dan prasarana yang sudah atau yang
akan dilakukan, adalah sebagai berikut :

 Akses jalan dan transportasi yang mudah

 Tempat parkir dengan harga terjangkau

 Sarana Ibadah (Musholla dan Masjid)

 Tempat sampah disetiap 5 meter

 Penanda jalan agar lokasi mudah ditemukan

4.2.2 Faktor Pendukung Pelaksanaan Agrowisata di Kelurahan Kandang Limun

Faktor pendukung adalah hal yang perlu diperhatikan karena menentukan kelayakan
suatu tempat atau objek pariwisata yang akan dibuka dan dikembangkan. Hal yang perlu
diperhatikan sebagai faktor pendukung adalah :
 Keamanan

10
Keamanan perlu diadakan dengan dukungan dari masyarakat setempat untuk
berpartisipasi menjaga keamanan. Hal itu dilakukan agar di lokasi Kandang Limun tetap
terjaga kerapian lalu lintas serta tidak ada terjadi kasus pencurian.
 Ketertiban
Ketertiban yang diterapkan yaitu wisatawan diwajibkan untuk menjunjung tinggi
budaya antre sehingga meningkatkan kenyamanan untuk berkunjung. Menjaga agar
pengunjung tertib melakukan kegiatan wisatanya dengan membuat peraturan yang mengatur
tata cara berwisata yang baik dan diberikan di papan pengumunan sebelum masuk ke
kawasan wisata. Contoh nya tidak merusak tanaman yang ada, tidak menginjak tanaman dan
tidak merusak sarana dan prasarana di tempat wisata tersebut.
 Pelayanan
Pelayanan dan keramahan sangat penting dalam kelayakan suatu objek pariwisata agar
menjaga kenyamanan wisatawan dan kembali berkunjung nantinya.

4.2.3 Perencanaan Agrowisata Di Kelurahan Kandang Limun Berdasarkan Analisis


SWOT
Dalam membangun perencanaan agrowisata perlu dilakuan analisis supaya
pembangunannya dapat berjalan lancar. Berikut merupakan metode analisis SWOT, sebagai
berikut :

 Strenght (Kekuatan)

• Lokasi dekat dengan pantai sebagai wisata utama di Bengkulu

• Lokasi strategis diperkotaan

 Weakness (Kelemahan)
• Lahan parkir yang kurang luas

• Fasilitas toilet yang kurang

 Oppurtunity (Peluang)

• Peluangnya besar karena belum ada konsep wisata seperti ini di Kota
Bengkulu
• Terletak dipinggir perkotaan dan dekat dengan pantai

4.2.4 Konsep Perencanaan Agrowisata di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu

11
Pada survey yang telah dilakukan di persawahan kelurahan kandang limun, tempat ini
mempunyai potensi yang bagus untuk jadikan sebagai tempat wisata karena sangat dekat
dengan jalan dan juga wisata-wisata pantai di Bengkulu yang akan menarik perhatian
orang untuk berkunjung wisata padi sawah ini. Pada Lokasi persawahan tersebut akan
dibuat objek wisata untuk berikut :

 Taman Sayuran
Taman wisata sayuran ini, para pengunjung bisa menikmati pemandangan sayur-
sayuran dan buahan serta dihiasi dengan latar bunga yang berwarna warni dan
terdapat tempat duduk untuk bersantai menikmati sekeliling taman tersebut. Tidak
ketinggalan, taman ini sangat cocok untuk spot foto bagi pengunjung yang ingin
berfoto. Taman ini bukan hanya sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai edukasi
mengenai pertanian ataupun mengenai tanaman. Pada setiap tanaman diberikan
deskripsi penjelasan tanaman yang disertai dengan nama ilmiah, sehingga
pengunjung mendapatkan pengetahuan baru.

 Bunga Refugia di setiap pematang sawah


Refugia merupakan microhabitat buatan yang ditanam di lahan pertanian baik
ditanam secara monoculture atau tumpang sari dengan tanaman lain.  Penanaman
refugia sebagai salah satu upaya konservasi musuh alami hama tanaman padi, refugia
yang ditanam dipilih tanaman berbunga.  Tanaman yang berpontesi besar sebagai
refugia adalah tanaman bunga matahari, kenikir dan bunga kertas (zinnia) yang
mempunyai bunga mencolok dan warna yang diminati serangga musuh alami..
Menanam bunga refugia di setiap pematang juga akan memanjakan mata para
pengunjung, dari jembatan yang tadi telah di buat akan terlihat sangat jelas bunga-
bunga cantik di setiap pematang sawah. Hal ini juga akan menarik wisatawan untuk
berkunjung, selain itu tanaman bunga Refugia ini sebagai penarik serangga musuh
alami dan serangga hama tanaman untuk tinggal di bunga-bunga. Sehingga dengan
adanya bunga refugia tanaman padi petani akan aman dan mendapatkan hasil panen
yang bagus.

 Gazebo atau Saung


Gazebo sebenarnya amat fleksibel ditempatkan di sekitaran rumah asalkan punya lahan
yang cukup. Yang paling banyak, gazebo akan ditempatkan di halaman di halaman

12
rumah, atas kolam, tengah taman. Gazebo pada wisata taman sayuran dibuat untuk
tempat istirahat pengunjung yang sedang berwisata. Gazebo juga menambah nilai lebih
pada taman wisata dengan banguan gazebo berbagai desain yang menarik.

Alasan saya memilih tempat tersebut dikarenakan letaknya yang srategis dimana
terletak tidak jauh dari pusat keramaian,selain itu banyak mahasiswa yang berada dalam
wilaya tersebut.Ditempat tersebut menyajikan pemandangan yang begitu indah apabila dapat
dikelolah dengan baik.Dimana di sebelah kanan jalan terdapat perumahan yang apabila pada
malam hari akan bersinaran lampu-lampu yang ada pada perumahan karena letak perumahan
lebih rendah dari pada tempat yang akan dijadikan kegiatan.Selain itu apabila sore hari akan
terlihat sunset yang begiyu indah yang tepat berada sebelah kiri jalan.
Dari desain yang saya buat yaitu dibagian pagar sebelah kiri jalan akan saya buat
seperti tanaman yang digantung pada pagar dengan menambahkan pot-pot gantung untuk di
gantung di pagar yang kemudian bisa ditanamai dengan tanama rembah yang tidak terlalau
tinggi seperti jahe dan lain sebagainya.Untuk sebelah kanan jalan akan di buat pot yang
terbuat dari beton untuk ditanaman tanaman rempah dan obat,seperti tanaman yang ada pada
taman-taman pada umumnya.Tempat parkir untuk pengunjung akan ditempatkan pada bagian
sebelah kanan yang dimana terletak lahan kosong milik warga.
Adapun proyek ini juga mempunyai batasan – batasan sebagai berikut :
 Fungsi : agrowisata.
 Lingkup Pelayanan : Skala Kota.
 Sasaran : Petani, pengangguran, masyarakat umum.
 Kapasitas : 75 orang
 Klasifikasi bangunan : fasilitas dengan ragam sistem struktur.
 Macam fungsi : fungsi utama dan fungsi penunjang.
 Sistem struktur : Struktur beton bertulang, kontruksi baja.
 Sistem Sirkulasi & parkir : Parkiran khusus.
 Lokasi :RT.04 Kel.Kandang Limun.
 Isu strategis : pemaksimalan potensi agro diaplikasikan dalam bentuk eduwisata.
 Kendala lahan : Butuh pengolahan.
 Kendala sekitar lahan : Butuh diperhatikan.
Fasilitas dan Aktifitas Berdasarkan partisipasi wisatawan dalam kegiatan pertanian
terdapat beberapa aktivitas, yaitu aktivitas aktif dan pasif. Aktivitas aktif merupakan aktivitas
yang mengikutsertakan wisatawan secara langsung di dalam aktivitas pertanian. Wisatawan

13
secara aktif ikut andil dalam proses kegiatan bertani, di mulai persiapan lahan sampai pada
pemanenan. Edukasi pertanian yang didapat berasal dari proses pengalaman langsung
wisatawan melalui pemahaman penyampaian nilai edukasi wisata. Aktivitas pasif adalah
aktivitas agrowisata yang fungsi utamanya sebagai rekreasi dan dikembangkan dengan tanpa
mengikutsertakan wisatawan secara langsung di dalam proses dan aktivitas bertani. Nilai
edukasi yang didapat merupakan hasil dari pemahaman dan pengamatan yang dilakukan oleh
wisatawanitu sendiri. Sebagai penunjang aktivitas wisata pengembangan fasilitas tersebut
berdasarkan fungsi ruang wisata dan aktivitas yang akan dikembangkan dalam tapak. Dengan
bentuk, pemeliharaan, perletakan dan nilai estetik yang sesuai dengan konsep agrowisata dan
karakter fasilitas nanti akan dibuat. Tujuan dari adanya fasilitas tersebut adalah untuk
memberikan kelengkapan, kemudahan, dan kenyamanan untuk pengguna dalam melakukan
aktivitas atau kegiatan agrowisata.

Penerapan konsep struktur dalam bangunan antara lain:


1) Penggunaan konstruksi bangunan yang cukup panjang mengunakan material baja, sedangkan
bangunan yang memiliki bentang pendek menggunakan material kayu.
2) Pada bentuk lengkung bangunan menggunakan sistem grid dan kombinasi linier, serta pengunaan
pondasi footplat pada bangunan.
Keuntungan untuk wisatawan yang datang adalah mereka dapat mengabadikan
moment bersama teman, keluarga, sahabat, pacar dengan merefreshing dengan menikmati
pemandangan Taman Bunga Matahari. Harga yang ditawarkan Agrowisata Tanaman Obat
RT.04 Kel.Kandang Limun ini adalah Rp.5000 per orang.

14
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pemanfaatan lahan yang masih kurang optimal bisa sangat membantu
perekonomian masyarakat khususnya masyarakat sekitar dan dapat membuka lapangan
pekerjaan untuk warga sekitar. Agrowisata berbasis usahatani padi sawah memberikan
manfaat meningkatan pendapatan masyarakat yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dalam kegiatan agrowisata. Selain itu dengan menanaman bunga refugia
akan membantu pengendalian hama pada padi dan akan membantu petani mendapatkan
hasil panen yang maksimal.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anantanyu, S. 2011. Kelembagaan Petani: Peran dan Pengembangan Kapasitasnya. Laporan


Hasil Penelitian Agribisnis. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Negeri Surabaya. (Sudah Diterbitkan). 102-108. Fabac, R., & Zver, I. (2011).
Applying the modified SWOT–AHP method to the tourism of Gornje
Međimurje.Tourism and hospitality management,17(2), 201-215.

Dinarto, D., Wanto, A. dan Sebastian, L.C., (2020). Keamanan Kesehatan Global–COVID-
19: Dampak pada SektorPariwisataBintan. Komentar RSIS, 033-20

Ismail, Muhammad, 2012, Zonasi Wisata Pemancingan Di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi,
Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Tadulako, Palu

Koswara, I.H. 2005. Karakteristik dan Potensi Wisata Agro Jawa Barat. Makalah disajikan
dalam Forum Koordinasi Pengembangan Wisata Agro Jawa Barat tanggal 7
Desember 2005. Bandung.

Oka A. Yoeti. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT Percetakan


Penebar Swadaya.

Utama.R.B.G. 2011. Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif. Andi: Yogyakarta

16

Anda mungkin juga menyukai