Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
1.2 Tujuan..............................................................................................................................1
3.1. Bahan...............................................................................................................................4
4.1 Hasil.................................................................................................................................7
4.2 Pembahasan.....................................................................................................................8
BAB V PENUTUP...................................................................................................................10
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
i
ABSTRAK
Dalam kegiatan mata kuliah agrowidyawisata yang dilakukan yaitu dengan membuat
pemanfaatan lahan yang ada di sekitar desa maupun kecamatan setemapat guna sebagai temp
at objek wisata agar mendapat nilai ekonomis agar lebih rinci pembuatan tempat agrowisata d
engan membuat desain suatu wilayah untuk dijadikan sebagai objek wisata yang berbasis pert
anian.dalam hal ini pembuatan agrowisata ini beralokasikan di lahan kosong yang berada di s
ekitaran desa yang tidak dirawat sehingga dapat di buat ide untuk untuk di jadikan tepat wisat
a tang bebasis pertanian.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Agrowisata merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris, Agrotourism. Agro
berarti pertanian dan tourismberarti pariwisata/ kepariwisataan. Agrowisata adalah berwisata
ke daerah pertanian. Pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan,
peternakan, dan perikanan ( Sudiasa, 2005). Dikatakan oleh Yoeti (2000)bahwa agrowisata
merupakan salah satu alternatif potensial untuk dikembangkan di desa. Kemudian batasan
mengenai agrowisata dinyatakan bahwa agrowisata adalah suatu jenis pariwisata yang khusus
menjadikan hasil pertanian, peternakan, perkebunan sebagai daya tarik bagi
wisatawan.Sesungguhnya, agrowisata merupakan kegiatan yang berupaya mengembangkan
sumberdaya alam suatu daerah yang memiliki potensi di bidang pertanian untuk dijadikan
kawasan wisata. Potensi yang terkandung tersebut harus dilihat dari segi lingkungan alam,
letak geografis, jenis produk atau komoditas pertanian yang dihasilkan, serta sarana dan
prasarananya (Anantanyu,2011).
Menurut Maradnyana (2007). Dalam skripsinya yang berjudul Model Pengembangan
Agrowisata Perkebunan Pulukan Kecamatan Pekutatan Kabupaten Jembrana, menjelaskan
secara umum, wisata pertanian yang dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis agrowisata
adalah sebagai berikut.
1. Kebun Raya (Agrowisata Kebun Raya)
Objek wisata kebun raya me iliki kekayaan berupa tanaman yang terdiri atas berbagai
spesies. Daya tarik yang dapat ditawarkan kepada wisatawan mencakup kekayaan
flora yang ada, keindahan pemandangan di dalamnya dan kesegaran udara yang
memberikan rasa nyaman.
2. Perkebunan (Agrowisata Perkebunan)
Daya tarik perkebunan sebagai sumber daya wisata sebagai berikut.
a.Daya tarik historis perkebunan yang sudah diusahakan sejak lama.
b.Lokasi beberapa wilayah perkebunan yang terletak di pegunungan yang
memberikan pemandangan indah serta berhawa segar. Cara-cara tradisional dalam
pola tanam, pemeliharaan pengelolaan dan prosesnya.
d.Perkembangan teknik pola tanam yang ada.
3. Tanaman Pangan dan Hortikultura (Agrowisata tanaman Pangan dan Hortikultural)
Ruang lingkup wisata tanaman pangan yang meliputi usaha tanaman padi dan
palawija serta hortikultura yakni bunga, buah, sayuran, dan jamu-jamuan. Berbagai
proses kegiatan mulai prapanen, pascapanen berupa pengolahan hasil, sampai
kegiatan pemasarannya dapat dijadikan objek agrowisata.
2
4. Perikanan (Agrowisata Perikanan)
Ruang lingkup keegiatan wisata perikanan dapat berupa kegiatan budidaya perikanan
sampai proses pasca panen. Daya tarik perikanan sebagai sumberdaya wisata
diantaranya pola tradisional dalam perikanan serta kegiatan lain, misalnya memancing
ikan.
5. Peternakan (Agrowisata Peternakan)
Daya tarik peternakan sebagai sumber daya wisata antara lain pola berternak, cara
tradisional dalam peternakan serta budidaya hewan ternak (Tirta winata dan
Fachruddin, 1996).
6. Hutan (Agrowisata Hutan)
Hutan sebagai objek wisata dapat di bagi berdasarkan fungsi hutan misalnya hutan
produksi dan hutan konservasi yang dapat dikemas menjadi objek agrowisata yang
secara umum dapat dikelompokan kedalam wisata Hutan (Wana Wisata).
7. Boga wisata (Agrowisata Boga)
Suatu wisata untuk menikmati hidangan dari produksi-produksi pertanian seperti
berbagai jenis sate, lawar bali, seromotan dan lain-lain. Alat-alat untuk menyajikan
makanan tersebut terbuat dari hasil kerajinan dengan bahan pokok dari produksi
pertanian seperti tempurung kelapa, lidi dari daun kelapa, bamboo dari bahan yang
lainnya (Dinarto et al., 2020).
Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata baik secara
lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu Negara sangat erat kaitannya dengan
pembangunan perekonomian daerah atau Negara tersebut. Dengan kata lain, pengembangan
kepariwisataan pada suatu daerah tujuan wisata selalu akan diperhitungkan dengan
keuntungan dan manfaat bagi rakyat banyak. ( Oka A. Yoeti, 2008: 77).
Pariwisata merupakan suatu cara atau usaha maupun kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang untuk merehat sejenak dari berbagai kesibukan sehari-hari. Kegiatan ini dinilai
sangat baik sehingga banyak sekali bermunculan obyek-obyek pariwisata yang menyajikan
berbagai fasilitas yang secara langsung dan tidak langsung menarik para wisatawan untuk
berkunjung ke objek wisata itu. Hal-hal yang disajikan misalnya saja, keindahan panorama,
fasilitas yang lengkap, hotel berbintang lima, kuliner yang menggiur selera atau bahkan
spesies yang langka atau hampir punah (Ismail, 2012:3).
3
BAB III
METODOLOGI
4
pilih. Uriakan juga langkah langkah antisipasi yang Anda akan ambil untuk
mengurangi dampak factor penghambat yang terdeteksi.
c. Uraikan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memasarkan Kawasan
Agropolitan (Agrowisata) yang Anda kembangkan.
d. Uraikan langkah-langkah yang diambil untuk menjamin keberlanjutan program.
Program pengembangan kawasan Agropolitan (Agrowisata) dimaksudkan untuk
menggerakan ekonomi pedesaan. Oleh karena itu adaharapan bahwa program ini bisa
berlangsung untuk jangka waktu yang lama. Terkait dengan itu semua, dalam
perencanaan yang dibuat oleh mahasiswa harus memperhatikan aspek keberlanjutan
program ini.
4. Implementasi Program.
Poinini bersifat optional (tidak wajib). Namun demikian, jika desain program yang
mahasiswa usulkan bisamencapai tahapan ini, maka mahasiswa akan mendapatkan
bonus nilai. Jika desain pengembangan kawasan Agropolitan (Agrowisata) yang
diusulkan mahasiswa dapat diujukan dalam program nyata, maka mahasiswa diminta
untuk dapat memberikan informasi tentang:
1). Kapan program dilaunching,
2). Siapayang melakukan launching prorgam,
3). Apaujudprogramnya,
4). Berapa orang yang hadirsebagai wisatawan,
5). Apa dampak ekonomi kegiatan itu,
6). Dan lain-lain yang dianggap bermanfaat untuk diketahui khalayak
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar 1. Lahan yang akan di rancang
6
Gambar 2. Desain Agrowidyawisata
7
8
4.2 Pembahasan
Alih fungsi lahan atau konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh
kawasan lahan dari fungsi yang semula menjadi fungsi lain yang membawa dampak positif
maupun negatif bagi lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Hal itu dilakukan karena
beberapa faktor, salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan
meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik. Untuk mengambahkan sebuah
kawasan pertanian termasuk lahan persawahan menjadi objek pariwisata, tentu harus
memperhatikan potensinya terlebih daulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan, adalah sebagai
berikut :
Lokasi Pelaksanaan Agrowisata
Lokasi yang akan dilakukan perencanaan Agrowisata di Kelurahan Kandang Limun,
Kec. Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu, Bengkulu. Lokasi tersebut dipilih karena mudah
diakses, kondisi jalan yang baik, dekat dekat jalan raya dan jarak tempuh dari pusat kota
tidak terlalu jauh. Dan juga lokasi dekat dengan Kampus Universitas Bengkulu.Berikut jarak
lokasi pelaksanaan agrowisata ke tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan :
9
Potensi Alam dan Budaya
Sebagai kota yang dikenal dengan nama The Land of Rafflesia atau Bumi Raflesia,
Bengkulu merupakan salah satu kota yang memiliki keindahan dan panorama yang
menakjubkan. Bengkulu yang begitu kaya dengan keindahan alam, seni dan budaya harus
diperhatikan dengan serius agar dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas sebab banyak
masyarakat yang belum mengetahui potensi wisata di Bengkulu.
Daya tarik suatu lokasi kawasan wisata adalah potensi alamnya dapat berupa
persawahan, pantai, kolam ataupun pemandangan yang indah. Lingkungan Kandang Limun
menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup masyarakat. Sehingga lingkungan ini tidak
dapat tercemar oleh budaya asing, namun harus tetap ditingkatkan kualitasnya sehingga
dapat memberikan kenangan mengesankan bagi setiap wisatawan yang berkunjung.
Kebersihan lokasi ini juga termasuk baik, akses jalan juga baik, tidak adanya
pengaruh industri karena tidak ada industri besar yang terdapat disekitar kawasan lahan
Kandang Limun.
Faktor pendukung adalah hal yang perlu diperhatikan karena menentukan kelayakan
suatu tempat atau objek pariwisata yang akan dibuka dan dikembangkan. Hal yang perlu
diperhatikan sebagai faktor pendukung adalah :
Keamanan
10
Keamanan perlu diadakan dengan dukungan dari masyarakat setempat untuk
berpartisipasi menjaga keamanan. Hal itu dilakukan agar di lokasi Kandang Limun tetap
terjaga kerapian lalu lintas serta tidak ada terjadi kasus pencurian.
Ketertiban
Ketertiban yang diterapkan yaitu wisatawan diwajibkan untuk menjunjung tinggi
budaya antre sehingga meningkatkan kenyamanan untuk berkunjung. Menjaga agar
pengunjung tertib melakukan kegiatan wisatanya dengan membuat peraturan yang mengatur
tata cara berwisata yang baik dan diberikan di papan pengumunan sebelum masuk ke
kawasan wisata. Contoh nya tidak merusak tanaman yang ada, tidak menginjak tanaman dan
tidak merusak sarana dan prasarana di tempat wisata tersebut.
Pelayanan
Pelayanan dan keramahan sangat penting dalam kelayakan suatu objek pariwisata agar
menjaga kenyamanan wisatawan dan kembali berkunjung nantinya.
Strenght (Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
• Lahan parkir yang kurang luas
Oppurtunity (Peluang)
• Peluangnya besar karena belum ada konsep wisata seperti ini di Kota
Bengkulu
• Terletak dipinggir perkotaan dan dekat dengan pantai
11
Pada survey yang telah dilakukan di persawahan kelurahan kandang limun, tempat ini
mempunyai potensi yang bagus untuk jadikan sebagai tempat wisata karena sangat dekat
dengan jalan dan juga wisata-wisata pantai di Bengkulu yang akan menarik perhatian
orang untuk berkunjung wisata padi sawah ini. Pada Lokasi persawahan tersebut akan
dibuat objek wisata untuk berikut :
Taman Sayuran
Taman wisata sayuran ini, para pengunjung bisa menikmati pemandangan sayur-
sayuran dan buahan serta dihiasi dengan latar bunga yang berwarna warni dan
terdapat tempat duduk untuk bersantai menikmati sekeliling taman tersebut. Tidak
ketinggalan, taman ini sangat cocok untuk spot foto bagi pengunjung yang ingin
berfoto. Taman ini bukan hanya sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai edukasi
mengenai pertanian ataupun mengenai tanaman. Pada setiap tanaman diberikan
deskripsi penjelasan tanaman yang disertai dengan nama ilmiah, sehingga
pengunjung mendapatkan pengetahuan baru.
12
rumah, atas kolam, tengah taman. Gazebo pada wisata taman sayuran dibuat untuk
tempat istirahat pengunjung yang sedang berwisata. Gazebo juga menambah nilai lebih
pada taman wisata dengan banguan gazebo berbagai desain yang menarik.
Alasan saya memilih tempat tersebut dikarenakan letaknya yang srategis dimana
terletak tidak jauh dari pusat keramaian,selain itu banyak mahasiswa yang berada dalam
wilaya tersebut.Ditempat tersebut menyajikan pemandangan yang begitu indah apabila dapat
dikelolah dengan baik.Dimana di sebelah kanan jalan terdapat perumahan yang apabila pada
malam hari akan bersinaran lampu-lampu yang ada pada perumahan karena letak perumahan
lebih rendah dari pada tempat yang akan dijadikan kegiatan.Selain itu apabila sore hari akan
terlihat sunset yang begiyu indah yang tepat berada sebelah kiri jalan.
Dari desain yang saya buat yaitu dibagian pagar sebelah kiri jalan akan saya buat
seperti tanaman yang digantung pada pagar dengan menambahkan pot-pot gantung untuk di
gantung di pagar yang kemudian bisa ditanamai dengan tanama rembah yang tidak terlalau
tinggi seperti jahe dan lain sebagainya.Untuk sebelah kanan jalan akan di buat pot yang
terbuat dari beton untuk ditanaman tanaman rempah dan obat,seperti tanaman yang ada pada
taman-taman pada umumnya.Tempat parkir untuk pengunjung akan ditempatkan pada bagian
sebelah kanan yang dimana terletak lahan kosong milik warga.
Adapun proyek ini juga mempunyai batasan – batasan sebagai berikut :
Fungsi : agrowisata.
Lingkup Pelayanan : Skala Kota.
Sasaran : Petani, pengangguran, masyarakat umum.
Kapasitas : 75 orang
Klasifikasi bangunan : fasilitas dengan ragam sistem struktur.
Macam fungsi : fungsi utama dan fungsi penunjang.
Sistem struktur : Struktur beton bertulang, kontruksi baja.
Sistem Sirkulasi & parkir : Parkiran khusus.
Lokasi :RT.04 Kel.Kandang Limun.
Isu strategis : pemaksimalan potensi agro diaplikasikan dalam bentuk eduwisata.
Kendala lahan : Butuh pengolahan.
Kendala sekitar lahan : Butuh diperhatikan.
Fasilitas dan Aktifitas Berdasarkan partisipasi wisatawan dalam kegiatan pertanian
terdapat beberapa aktivitas, yaitu aktivitas aktif dan pasif. Aktivitas aktif merupakan aktivitas
yang mengikutsertakan wisatawan secara langsung di dalam aktivitas pertanian. Wisatawan
13
secara aktif ikut andil dalam proses kegiatan bertani, di mulai persiapan lahan sampai pada
pemanenan. Edukasi pertanian yang didapat berasal dari proses pengalaman langsung
wisatawan melalui pemahaman penyampaian nilai edukasi wisata. Aktivitas pasif adalah
aktivitas agrowisata yang fungsi utamanya sebagai rekreasi dan dikembangkan dengan tanpa
mengikutsertakan wisatawan secara langsung di dalam proses dan aktivitas bertani. Nilai
edukasi yang didapat merupakan hasil dari pemahaman dan pengamatan yang dilakukan oleh
wisatawanitu sendiri. Sebagai penunjang aktivitas wisata pengembangan fasilitas tersebut
berdasarkan fungsi ruang wisata dan aktivitas yang akan dikembangkan dalam tapak. Dengan
bentuk, pemeliharaan, perletakan dan nilai estetik yang sesuai dengan konsep agrowisata dan
karakter fasilitas nanti akan dibuat. Tujuan dari adanya fasilitas tersebut adalah untuk
memberikan kelengkapan, kemudahan, dan kenyamanan untuk pengguna dalam melakukan
aktivitas atau kegiatan agrowisata.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pemanfaatan lahan yang masih kurang optimal bisa sangat membantu
perekonomian masyarakat khususnya masyarakat sekitar dan dapat membuka lapangan
pekerjaan untuk warga sekitar. Agrowisata berbasis usahatani padi sawah memberikan
manfaat meningkatan pendapatan masyarakat yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dalam kegiatan agrowisata. Selain itu dengan menanaman bunga refugia
akan membantu pengendalian hama pada padi dan akan membantu petani mendapatkan
hasil panen yang maksimal.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dinarto, D., Wanto, A. dan Sebastian, L.C., (2020). Keamanan Kesehatan Global–COVID-
19: Dampak pada SektorPariwisataBintan. Komentar RSIS, 033-20
Ismail, Muhammad, 2012, Zonasi Wisata Pemancingan Di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi,
Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Tadulako, Palu
Koswara, I.H. 2005. Karakteristik dan Potensi Wisata Agro Jawa Barat. Makalah disajikan
dalam Forum Koordinasi Pengembangan Wisata Agro Jawa Barat tanggal 7
Desember 2005. Bandung.
16