Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI

P4S AGRO PRIANGAN OKIAGARU

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

BUDIDAYA MENTIMUN (Cucumis Sativus)

Disusun oleh:

Nama : Diki Herdiana

NIS :

Kelas : XI ATPH

YAYASAN SAMUDERA BUANA PANGANDARAN

SMK SAMUDERA BUANA LANGKAPLANCAR

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA

TERAKREDITASI “B”

Jln. Karangkamiri No. 28 Desa Karangkamiri Kec. Langkaplancar Kab. Pangandaran

Jawa Barat

Email smksamuderabuana28@gmail.com kode pos 46391

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

(PKL)

Judul laporan

Budidaya Mentimun (Cucumis Sativus)

Tempat PKL

P4S Agro Priangan Okiagaru

Pada tanggal 03 Bulan Januari Tahun 2022

Disetujui oleh :

PEMBIMBING DU/DI PIMPINAN DU/DI

Dede Ahmad Ade Robi, Amd ANT


M. UUS NUNAENI
III

Disahkan oleh:

Kepala Sekolah Ketua Program Studi

Dudung Abdul Rohman, S.T.HI Ika Wulandari, S.P

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa. Karena rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan tepat waktu.

Laporan tugas akhir semester ini di susun guna melengkapi penyusunan tugas akhir. Dengan
laporan ini semua pelaksanaan tugas akhir telah penulis uraikan secara ringkas.

Penulis merasa bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, laporan ini tidak dapat di selesaikan
tepat waktu. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis bermaksud ucapkan terima kasih
kepada :

1. Bapak Dudung Abdul Rohman S.T.HI selaku kepala sekolah SMK SAMUDERA
BUANA LANGKAPLANCAR.
2. Ibu Ika Wulandari S.P selaku ketua program studi Agribisnis Tanaman Pangan dan
Holtikultura (ATPH).
3. Bapak Jaka Restu selaku instruktur di lapangan.
4. Bapak Tarkik selaku pimpinan DU/DI.
5. Bapak Dede Ahmad Ade Robi Amd ANT III (CEO).
6. Sensei M. Uus Nunaeni selaku guru pembimbing lapangan.
7. Saya ucapkan terimakasih kepada ayah dan ibu yang telah mendukung saya secara
material dan non material.
8. Terimakasih buat teman-teman yang telah mendukung saya dalam membuat laporan
ini.

Langkaplancar/30 Mei 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................2
1.3 Manfaat.............................................................................................................................2
1.4 Waktu dan Tempat...........................................................................................................2
1.5 Rumusan Masalah............................................................................................................2
BAB II SEJARAH P4S AGRO PRIANGAN OKIAGARU......................................................3
2.1 Sejarah P4S Agro Priangan Okiagaru..............................................................................3
2.2 Visi Misi P4S Agro Oriangan Okiagaru...........................................................................3
2.2.2 Misi............................................................................................................................3
2.3 Struktur Organisasi P4S Agro Priangan Okiagaru...........................................................4
2.4 Profil Usaha P4S Agron Priangan Okiagaru....................................................................5
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................6
3.1 Tinjauan Umum Komuditas Tanaman Mentimun............................................................6
3.1.1 Asal usul dan klasifikasi botani tanaman mentimun.................................................6
3.1.2 Morfologi tanaman mentimin........................................................................................6
3.2 Deskripsi Kegiatan...........................................................................................................7
3.2.1 Pemilihan Lokasi.......................................................................................................7
3.2.2 Pemilihan Bibit..........................................................................................................8
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................17
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17
4.2 Saran...............................................................................................................................17

iv
v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2. 1 Tabel pestisida beserta dosis yang di berikan untuk tanaman mentimun........................11
Tabel 3.2. 2 Biaya tetap tanaman mentimun.......................................................................................13
Tabel 3.2. 3 Biaya saprodi (sarana produksi) tanaman mentimun......................................................14
Tabel 3.2. 4 Biaya tenaga kerja borongan tanaman mentimun............................................................14

v
vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lahan budidaya tanaman mentimun..................................................................................19


Gambar 2 Tanaman mentimun berumur 5-7 hari................................................................................19
Gambar 3 Pembuatan ajir mentimun..................................................................................................20
Gambar 4 Pemasangan ajir mentimun................................................................................................20
Gambar 5 Mentimun sudah merambat dan berbunga.........................................................................21
Gambar 6 Buah mentimun yang siap di panen...................................................................................21

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan tahunan yang wajib di ikuti
oleh semua siswa kelas XI dan merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir
sekolah. Dalam Praktik Kerja Lapangan(PKL) ini kami akan belajar bagaimana cara
budidaya tanaman mentimun (Cucumis Sativus) dengan baik sesuai prosedur yang ada di
pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya Agro Priangan Okiagaru. Selain itu
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari program atau kelompok dengan
bimbingan intern dan ekstern. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa di tuntut
dapat berperan dalam pembangunan pertanian dalam sektor tanaman perkebunan melalui
Kegiatan Pengalaman (KP) maupun keterampilan yang sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Oleh karena itu kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sangat penting dan perlu
dilaksanakan dengan harapan siswa-siswi SMK Samudera Buana Langkaplancar dapat
menjadi manusia yang terampil, kratif, mandiri dan ahli dalam bidang pertanian.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) juga dapat membentuk seseorang yang bermental
wirausaha yang akan peka terhadap lingkungan dalam sektor pertanian. Sedangkan dasar
hukum dari kegiatan PKL adalah sebagai berikut:
a. Peraturan menteri pendidikan Nasional RI NO. 24 Tahun 2006, tentang standar isi
untuk satuan pendidikan dan menengah.
b. Peraturan menteri pendidikan Nasional RI NO. 24 Tahun 2006, tentang standar isi
satuan pendidikan dan menengah.
c. Peraturan menteri pendidikan Nasional RI NO. 24 Tahun 2006, tentang
pelaksanaan peraturan menteri pendidikan Nasional RI NO. 22 Tahun 2006,
tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan peraturan
standar kompetensi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah .
d. Peraturan menteri Nasional RI NO. 6 Tahun 2007, tentang perubahan peraturan
pendidikan Nasional RI NO.24 Tahun 2006, tentang pelaksanaan peraturan
pendidikan Nasional RI NO.22 Tahun 2006, tentang standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah dan peraturan menteri pendidikan Nasional RI
NO.23 Tahun 2006, tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah.

1
2

1.2 Tujuan
Tujuan di laksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) di antaranya:
a. Mengaplikasikan ilmu yang di dapat di sekolah ke lapangan atau tempat Praktik Kerja
Lapangan(PKL).
b. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat membandingkan
antara teori dengan praktik yang di aplikasikan di lapangan.
c. Dengan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) secara langsung maka akan
menjadi bekal dalam bekerja secara langsung.

1.3 Manfaat
Dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdapat beberapa manfaat yang di peroleh di
antaranya:
a. Mendapatkan pengalaman budidaya terutama budidaya mentimun .
b. Mendapatkan tambahan ilmu serta wawasan baru yang di dapat di tempat PKL.
c. Dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh di sekolah dan di praktikan di
lapangan pada tanaman yang di budidayakan.

1.4 Waktu dan Tempat


Praktik Kerja Lapangan (PKL) di laksanakan pada tanggal 03 Januari s/d 02 Maret 2022
yang bertempat di Dusun Bangun Sari RT 06 RW 02 Desa Karangkamiri Kec.
Langkaplancar Kab. Pangandaran di lanjutkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di P4S
Agro Priangan Okiagaru Majalengka yang di mulai pada tanggal 03 Maret s/d 01 April
2022.

1.5 Rumusan Masalah


a. Bagaimana klasifikasi dan morfologi tanaman mentimun......?
b. Apa saja syarat tumbuh tanaman mentimun....?
3

BAB II
SEJARAH P4S AGRO PRIANGAN OKIAGARU

2.1 Sejarah P4S Agro Priangan Okiagaru


Okiagaru berasal dari bahasa Jepang yang artinya bangun dan membangun
dengan pilosopi nana kordoi ya oki (tujuh kali jatuh delapan kali bangun). Okiagaru di
rintis sejak tahun 2004 oleh Kh. M Djajuli Dede Ahmad Ade Robi Amd ANT III dan
Agus Ali Nurdin di Desa Silihwangi, Kec. Bantarujeg yang bergerak di sekitar pertanian
yang ramah lingkungan. Sejak tahun 2015 Okiagaru Agrotech sudah sering di kunjungi
dan di jadikan tempat magang oleh beberapa lembaga diantaranya SMK, perguruan
tinggi, petani dan masyarakat umum. Pada tahun 2007 Okiagaru di kukuhkan secara
resmi oleh BPP Bantarujeg sebagai kelompok pemuda tani dengan nama Okiagaru
Agrotech.

Pada tahun 2015 kelompok tani, Okiagaru Agrotech melakukan transformasi


lembaga menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) yang di
domisili di blok Salawangi Desa Silihwangi Kec. Bantarujeg, Kab. Majalengka. Nama
lembaga P4S Agro Priangan Okiagaru sudah memiliki sertifikat kompetensi
diantaranya : Asesor kompetensi, manajemen agribisnis, instruktur metodologi pelatihan
fasilitas tor tanaman oraganik, produksi benih organik, pelaksanaan budidaya sayuran,
pelaksanaan budidaya oragnik, operator pupuk organik, operator pestisida organik.
Untuk menunjang dan profesionalisme dalam pengolahan P4S berbasis kompetensi,
maka P4S Agro Priangan Okiagaru bekerja sama dalam beberapa kelembagaan lain
seperti : Lsp Agribisnis Ambisi Bogor, IKAMAJA, Komuditas Petani Muda Indonesia
(KPMI) KTWA, Perusahaan Swasta dan lain sebagainya.

2.2 Visi Misi P4S Agro Oriangan Okiagaru


2.2.1 Visi
Lembaga agribisnis petani muda yang mandiri, inovatif, profesional, bertaraf
Internasional bebasis syariat dan ramah lingkungan.

2.2.2 Misi
1. Menumbuhkan kembangkan jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan petani
muda Indonesia.
2. Meningkatkan daya saing petani sebagai pelaku utama dalan sistem agribisnis.
3. Menghasilkan produk pertanian sehat dan kontinyu dengan kualitas tinggi.
4

4. Menciptakan teknologi cepat guna dan nilai tambah SKKNI/SNI.


5. Menerapkan sistem agribisnis berdasarkan kaidah-kaidah syariah.
Motto”Running By Doing”

2.3 Struktur Organisasi P4S Agro Priangan Okiagaru


Chairman

Secretaru

Financial

Division

Program dan evaluasi

Penyelenggaraan diklat

Humas dan kerjasama

Konsusmsi dan akomodasi

INSTRUKTUR

2.3.1 Agus Ali Nurdin S.E


Bahasa Jepang
Manajemen agribisnis
Fasilitor tanaman organik
Pelaksanaan budidaya sayuran

2.3.2 Dede Ade Robi Amd ANT III

Instruktur metologi
Fasilitor ternak ayam petelur
Pelaksanaan budidaya sayuran
Operator pupuk organik
Operator pestisida organik

2.3.3 Dudung Ahmad

Pelaksanaan budidaya tanaman organik


Operator pupuk organik
5

Operator pestisida organik


Super visor perunggasan

2.3.4 Muhamad asad SA SP

Bahasa Jepang
Budidaya tanaman organik
Operator pupuk organik
Operator pestisida organik
2.3.5 Intan Sri Melawati
Bahasa Jepang
Pelaksana budidaya tanaman organik
Operator pupuk organik
Operator pestisida organik
Pengolahan hasil pertanian
2.3.6 Astri Setiawati
Pelaksana budidaya tanaman organik
Operator pupuk organik
Operator pestisida organik

2.3.7 Asep Nur Purnama

Pembudidayaan bonsai
Juru sembelih halal

2.4 Profil Usaha P4S Agron Priangan Okiagaru


a. Budidaya petanian (Agrocultural cultivation/nougyou saibal).
b. Pemasaran produk pertanian (Marketing of agricultural-products/Nousan butsu no
marketing).
c. Pengolahan hasil pertanian (Processing of agricultural product).
d. Pelatihan pertanian (Agricultural training /Houguyou kenshuu).
e. Pelaksanaan sertifikat kompetensi kerja (certification of worie competency).
f. Penelitian dan pengembangan pertanian (Agricultural reseach and
derelopment/nougyou hokenkyu tokaikutsu).
g. Konsultasi agribisnis (Agribisncer contultation).
h. Pengelola/instruktural sudah memiliki sertifikat kompetensi dari BNSP.
6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Umum Komuditas Tanaman Mentimun


3.1.1 Asal usul dan klasifikasi botani tanaman mentimun
Mentimun merupakan tanaman semusim yang bersifat menjalar
menggunakan alat panjat berbentuk pilin (spiral). Buah mentimun sangat di gemari
karena rasanya segar, sedikit berair dan dingin.

3.1.2 Morfologi tanaman mentimin


Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Ocotyledonae

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis sativus

1. Akar
Perakaran mentimun memiliki akar tunggang dan bulu. Tetapi daya
tembusnya akar mentimun relatif dangkal, pada kedalaman sekitar 30-60 cm.
Oleh karena itu tanaman mentimun termasuk peka terhadap kekurangan dan
kelebihan air.

2. Batang
Batang mentimun berbentuk bulat pipih, beruas-ruas, berbulu halus,
lunak dan berair dengan warna hijau. Ruas batang memiliki ukuran 7-10 cm
dan berdiameter antara 10-15 mm. Batang memiliki fungsi sebagai tempat
tumbuh daun, sebagai proses pengangkutan zat hara (makanan) dari akar ke
daun agar dapat ditranslokasikan ke seluruh bagian tubuh tanaman.

3. Bunga

7
8

Bunga mentimun berwarna kuning, berbentuk terompet dan berukuran


kecil dengan panjang 2-3 cm. Bunga terdiri dari tangkai bunga, kelopak bunga
berjumlah 5 buah, berwarna hijau, berbentuk ramping, dan berada dibagian
bawah pangkal bunga, mahkota bunga berjumlah 5-6 buah, berwarna kuning
terang dan berbentuk bulat.

4. Buah
Buah mentimun memiliki ukuran panjang 10-15 cm, diameter 5 cm,
yang terdiri atas kulit buah, daging buah, dan biji diselaputi lendir. Biji
mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuningan
sampai coklat. Kulit buah mentimun sangat tipis dan basah serta mempunyai
warna yang beragam tergantung varietasnya seperti hijau gelap, putih, putih
kehijauan. Daging buah berwarna putih dan tebal, agak keras, bila dimakan
renyah dan banyak mengandung air.

5. Daun
Daun mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing berganda,
bergerigi, berbulu sangat halus, memiliki tulang daun menyirip dan bercabang-
cabang. Daun mentimun terdiri dari tangkai daun yang memiliki ukuran
panjang sekitar 24 cm, helai daun yang memiliki ukuran cukup lebar ± 20 cm
dan tulang-tulang daun. Daun berwarna hijau muda hingga hijau tua dan
memiliki permukaan daun yang berkerut.

3.2 Deskripsi Kegiatan


3.2.1 Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi untuk budidaya tanaman mentimun tanah yang di gunakan harus
subur, dan tidak mudah tergenang air saat musim hujan. Meskipun tanaman mentimun
membutuhkan air, namun jika terendam air selama berhari-hari, hasilnya akan
menurun bahkan pohonnya bisa layu dan mati. Untuk melihat apakah tanahnya subur
atau tidak, kita cukup memperhatikan jenis rumput yang tumbuh di tanah tersebut.
Jika lahan tersebut tidak di tumbuhi rumput maka kemungkinan besar lahan tersebut
kurang subur. Sebaliknya tanah yang sangat subur akan di tumbuhi berbagai jenis
rumput, baik rumput kasar dan rumput halus. Sedangkan lahan yang kurang subur
hanya di tumbuhi rerumputan kasar seperti ilalang.
9

3.2.2 Pemilihan Bibit


Pemilihan bibit harus mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya:

1. Diminati oleh pasar.

2. Produktivitas tinggi.

3. Toleran terhadap serangan OPT(Organisme Pengganggu Tanaman)

Terdapat 4 ciri benih yang baik diantaranya sebagai berikut:

1. Benih bersih dari kotoran.

2. Benih berisi/bernas.

3. Benih berwarna cerah.

4. Benih berukuran normal dan seragam.

Untuk budidaya mentimun kami menggunakan bibit dari merek Vanesa karna
cocok di tanam di lahan kami serta di minati oleh pasar.

A. Penyemaian Benih

Tata cara penyemaian benih mentimun di antaranya :

1. Ambil benih mentimun selanjutnya rendam benih menggunakan air biasa


selama 15 menit perhatikan apakah ada benih yang mengapung atau tidak
jika ada ambil dan buang karena benih tersebut memiliki kualitas yang
buruk.
2. Setelah peroses perendaman tahap pertama siap lakukanlah perendaman
kembali dengan air hangat selama satu hari satu malam (24jam).
3. Siapkan saringan, lalu letakan benih mentimun yang sudah di rendam lalu
simpan di tempat yang minim cahaya bertujuan agar benih mentimun cepat
berkecambah.
4. Setelah itu benih mentimun di tanam di lahan budidaya.
B. Penyiapan Lahan

Penyiapan lahan kami menggunakan sistem bedengan. Cara membuat bedengan


diantaranya sebagai berikut :
10

1. Bersihkan terlebih dahulu lahan yang akan di gunakan untuk budidaya


mentimun dari rumput serta bebatuan supaya tanah lebih produktif.
2. Lalu langkah berikutnya ialah mencangkul tanah hingga gembur .
3. Sehabis itu barulah buat bedengan dengan metode garis memanjang dengan
ukuran lebar 70cm, parit 40cm serta tinggi bedengan 20-25 cm.
4. Lalu taburkan pupuk kandang kurang kebih 50 kg/bedengan.
C. Penanam
1. Ambil benih dengan tangan kanan.
2. Lubangi lubang dengan tangan kiri.
3. Masukan benih ke dalam lubang.
4. Tutup lubang dengan tanah sampai benih tidak terlihat.
5. Dengan jarak tanam 40×70 cm.
6. Tunggu 5-7 hari .
7. Bila ada tanaman yang mati maka lakukanlah penyulaman.
D. Pemasangan ajir
Tanaman mentimun sebenarnya menjalar di permukaan tanah. Namun,
karena menginginkan permukaan kulit buahnya mulus dengan warna yang tidak
belang, maka diperlukan ajir penopang agar buah mentimun menggantung.
Lakukan pemasangan ajir ketika tanaman berumur 7-10 HST agar tidak
melukai akarnya. Siapkan ajir dari bilah bambu dengan panjang 2m an lebar 2-3
cm.
Tancapkan ajir di samping tanaman, sekitar 7-10 cm dari pangkal
tanaman, dengan posisi miring ke dalam bedengan hingga bersilang di bagian
ujung ajir tanaman di depannya. Di titik persilangan diberi galar bilah bambu
yang menghubungkan persilangan satu dengan yang lainnya di sepanjang
bedengan. Setelah itu, ikat menggunakan tali rafia tepat di titik persilangan ajir.

E. Pemupukan ( Pemberian pupuk susulan)


1. Pemupukan tanaman mentimun dilakukan 2 kali dalam seminggu
menggunakan sistem kocor.
2. Pemupukan setelah tanaman berumur 6 HST (3kg Phonska + 20L POC +
220L air).
3. Pemupukan setelah tanaman berumur 21 HST (5kg Phonska + 20L POC +
220L air).
11

Kandungan yang ada dalam pupuk Phonska yaitu :

1. Nitrogen (N)

Nitrogen (N) merupakan salah satu unsur hara utama dalam tanah yang sangat
berperan dalam merangsang pertumbuhan dan memberi warna hijau pada
daun.

2. Fosfor (P)

Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim , protein , ATP


(Adenosina Trifosfat), RNA (Ribonukleat Acid), dan DNA (Deoxyribonucleic
Acid). ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA
menentukan sifat genetik tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan
benih , akar, bung , dan buah.

3. Kalium (K)
Berbagai macam manfaat dari pupuk kalium untuk pertumbuhan tanaman,
diantaranya adalah : mampu mempercepat proses pembungaan dan
pembuahan. Lalu pupuk kalium juga dapat memperkuat organ tanaman
seperti daun, bunga, dan buah supaya tidak mudah rontok.
Pupuk kalium juga dapat meningkatkan daya simpan buah, sehingga tidak
mudah busuk. Meningkatkan ketahanan tanaman, baik itu kekeringan atau
serangan hama penyakit. Dan terakhir, mampu meningkatkan kualitas hasil
tanaman, mulai dari rasa, warna, dan bobot panen.
4. Belerang (S)
Secara umum, beberapa manfaat belerang bagi pertumbuhan tanaman
adalah sebagai berikut:
1) Membantu pembentukan asam amino.
2) Membantu pertumbuhan tunas.
3) Membantu pembentukan bintil akar tanaman.
4) Merangsang pertumbuhan anakan.
5) Berperan dalam pembentukan klorofil.
6) Meningkatkan kekebalan tanaman dari patogen.

F. Pemeliharaan
1. Penyemprotan
12

Waktu pemberian pestisida pada tanaman mentimun dilakukan pada pagi hari
sekitar pukul 08.00 sebelum matahari terlalu terik dan sore hari sekitar pukul 15.00
ke atas. Pemberian di pagi hari dilakukan karena hama tidak terlalu banyak bergerak
dan efektif. Begitu juga dengan sore harinya. Hindari pula pemberian pestisida saat
cuaca mendung atau hujan. Adapun pestisida yang kami gunakan untuk budidaya
mentimun di antaranya :

Tabel 3.2. 1 Tabel pestisida beserta dosis yang di berikan untuk tanaman
mentimun.
Pestisida Dosis/15 L
Dangke 20 g
Dithane 30 g
Sidamik 20 ml
Atonik 10 L

2. Penyiangan
Lakukan penyiangan rumput dan gulma di sekitas tanaman secara rutin
terutama jika teknik penanaman tanpa menggunakan mulsa untuk mencegah
perkembangan penyakit. Gulma ini sangat merugikan tanaman karena
menghambat pertumbuhan tanaman. Gulma merupakan pesaing bagi
tanaman dalam memperoleh cahaya, udara dan air. Penyiangan dilakukan
dengan cara mencabut gulma, dapat juga menggunakan alat bantu kored
tetapi harus berhati-hati agar tidak mengganggu akar tanaman. Penyiangan
mentimun biasanya di lakukanan 2 minggu sekali.

3. Pengairan
Mentimun termasuk buah yang berair. Karena tanaman mentimun
menghasilkan buah dari batang bagian bawah sampai ke atas, maka
diperlukan kondisi tanah yang lembab stabil. Karena itu, lakukan penyiraman
secara teratur, terutama pada musim kemarau, untuk menciptakan
kelembaban tanah yang ideal.
Sebaliknya, perakaran mentimun sangat sensitif terhadap kelembapan tanah
yang terlalu tinggi. Karena itu, lakukan perbaikan saluran drainase ketika
penanamannya dilakukan pada musim hujan. Tujuannya, agar air hujan tidak
sempat menggenang di dalam selokan.

G. POPT (Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman)


13

1. Hama tanaman mentimun


a). Oteng-oteng/Kutu Kuya

Hama oteng-oteng/kutu kuya merupakan kumbang yang berukuran


kurang lebih 1 cm dengan sayap berwarna kuning polos. Oteng-oteng
memakan daun muda dan batang muda serta dapat menyebabkan
tanaman menyisakan tulang hingga akhirnya mati. Untuk pengendalian
hama oteng-oteng dengan cara melakukan penyemprotan menggunakan
insektisida berupa dangke dengan dosis 20 g/15 L.

b). Ulat gerayak

Ulat gerayak akan menyerang daun-daun hingga berlubang dan


serangan ulat gerayak dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
mentimun dan membuat tanaman mati. Untuk menanggulangi ulat
gerayak dengan cara melakukan penyemprotan menggunakan insektisa
berupa dangke dengan dosis 20 g/15L.

2. Penyakit tanaman mentimun


a) Bercak daun
Penyakit bercak daun tidak hanya menyerang daun tapi penyakit bercak
daun juga menyerang batang dan tangkai buah. Pengendalian penyakit
bercak daun bisa menggunakan fungisida . Fungisida yang kami
gunakan untuk budidaya mentimun adalah fungisida merek Dhitane.

b) Busuk akar
Penyebab busuk akar pada tanaman mentimun karena curah hujan yang
tinggi sehingga tanah terlalu basah dan lembab sehingga akar
mentimun tidak mampu bertahan dan mengalami pembusukan. Cara
menanggulanginya dengan cara memperdalam sakuran drainase agar
tanah tidak terlalu lembab.

H. Panen
Pemanenan mentimun di lakukan setelah tanaman berumur 40 HST. Panen di
lakukan setiap hari dan memperoleh 1-2 buah/pohon sekali petik. Pemanenan
mentimun di lakukan dengan cara memotong tangkai buah mentimun lalu
masukan ke dalam wadah yang di sediakan. Masa panen berlangsung selama 30
14

hari. Buah mentimun di panen pada pagi hari agar buah yang di petik masih
segar karena penguapannya sedikit.

I. Pasca panen
Tujuan di lakukan pasca panen adalah agar mentimun yang telah dipanen
terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan sehingga mentimun sampai ke
konsumen tetap baik.
Agar kualitas hasil panen dari budidaya mentimun ini tetap terjaga, perlu
dilakukan penanganan pascapanen dengan baik. Diantaranya penyortiran buah
mentimun berdasarkan kualitas serta ukuran serta pengepakan/pengemasan yang
baik. Selanjutnya buah mentimun siap diangkat untuk dipasarkan.

L. Analisa usaha

1. Biaya tetap

Tabel 3.2. 2 Biaya tetap tanaman mentimun.

Nama Umur Nilai


Harga Volume Biaya Susut
Barang Ekonomis sisa
Cangkul Rp.70.000 2 5 Tahun - Rp.28.000
Selang Rp.350.000 1 5 Tahun - Rp.70.000
Ember Rp.10.000 2 2 Tahun - Rp.10.000
Sprayer Rp.500.000 1 5 Tahun - Rp.100.000
Torn Rp.500.000 1 5 Tahun - Rp.100.000
Golok Rp.50.000 2 5 Tahum - Rp.10.000
Garpu Rp.120.000 1 5 Tahun - Rp.24.000
Jumlah Rp.342.000
Jumlah per musim Rp.114.000
15

2. Biaya Saprodi (Sarana Produksi)

Tabel 3.2. 3 Biaya saprodi (sarana produksi) tanaman mentimun

Uraian Volume Satuan Harga Jumlah (Rp)


Benih 1 Kaleng Rp.35.0 Rp.35.000
00
Pupuk kandang 15 Karung Rp.6.00 Rp.90.000
0
Phonska 32 Kg Rp.5.00 Rp.160.000
0
Dhitane (Fungisida) 1 Pak (250g) Rp.40.0 Rp.40.000
00
Dangke (Insektisida) 1 Pak (100g) Rp.25.0 Rp.25.000
00
Rapia 2 Gulung Rp.10.0 Rp.20.000
00
Ajir 600 Biji Rp.500 Rp.300.000
Karung 10 Buah Rp.3000 Rp.30.000
Jumlah Rp.700.000

3. Tenaga Kerja Borongan

Tabel 3.2. 4 Biaya tenaga kerja borongan tanaman mentimun

Uraian Volume Satuan Harga Jumlah (Rp)


Pengolahan lahan 2 HKP Rp.70.000 Rp.140.000
Penanaman 2 HKW Rp.35.000 Rp.70.000
Penyiangan 2 HKW Rp.35.000 Rp.70.000
Penyemprotan 1 HKP Rp.70.000 Rp.70.000
Pemasangan ajir 1 HKP Rp.70.000 Rp.70.000
Panen dan sortasi 2 HKP Rp.70.000 Rp.140.000
Jumlah Rp.560.000
16

Biaya Modal Variabel = Biaya Saprodi + Tenaga Kerja × 10%

= Rp.700.000 + Rp.560.000 × 10%

= Rp.756.000

Biaya Variabel = Biaya Saprodi + Penyusutan Alat + BMV

= Rp.700.000 + Rp.342.000 + Rp.756.000

=Rp.1.798.000

Berdasarkan tabel 3.2.3 dan tabel 3.2.4 ,maka biaya variable usaha tani budidaya
mentimun sebesar Rp 1.976.800

Biaya total (total count)

Biaya total = Biaya tetap + biaya variabel

= Rp. 114.000 + Rp. 1.976.800

=Rp. 2.090.800

Volume produksi

Volume produksi = Jumlah tanaman + potensi hasil/pohon

= 1000 pohon + 2kg

= 2000kg

Penerimaan

Penerimaan = volume produksi × harga

= 2000kg × 3000/kg

= Rp. 6.000.000

Pendapatan

Pendapatan = Penerimaan - biaya total

= Rp. 6.000.000 – Rp. 2.090.800

= Rp. 3.909.200
17

Break Event Point (BEP)

1. BEP untuk volume produksi = Biaya total ÷ harga produksi

= Rp. 2.090.800 + Rp 3.000

= 696,9 kg

Titik balik modal usaha mentimun selama periode penanaman akan tercapai
apabila produksi mencapai 696,9kg/ produksi.

2. BEP untuk harga produksi = Biaya total ÷ volume produksi

= Rp 2.090.000 ÷ 2000kg

= Rp 1045,4

R/C Ratio

R/C Ratio = Penerimaan ÷ total biaya

= Rp 6.000.000 ÷ Rp. 2.090.800

= 2,8

Jadi usaha budidaya mentimun layak di usahakan karna nilai R/C ratio lebih dari 1.

ROI ( Return Of Investmen)

ROI = Penerimaan – total biaya ÷ biaya total × 100%

= (Rp 6.000.000 - Rp2.090.800)÷Rp 2.090.000


× 100%

= 1,8

Jadi, setiap modal yang di keluarkan 1 Rupiah akan menghasilkan 1,8 Rupiah.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah saya melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan saya mendapatkan
manfaat-manfaat baik itu pengetahuan dan semua yang terkait dalam dunia
kerja.Sehingga saya mendapatkan wawasan yang belum pernah saya dapatkan selama ini.
Karena dengan mengikuti PKL ini saya dapat mengetahuinya :

1. Tahapan-tahapan dalam budidaya mentimun (Cucumis Sativus) meliputi penyiangan,


pemberian pupuk, pembibitan, pemeliharaan, Pengendalian Organisme Pengganggu
Tanaman (POPT) panen hingga pasca panen.
2. Berdasarkan perhitungan dan analisa usaha mentimun cukup menguntungkan
sehingga layak untuk di budidaya.
3. Jadi menurut perhitungan analisa usaha setiap modal yang di keluarkan 1 rupiah akan
menghasilkan 1,8 rupiah.

4.2 Saran
Sebaiknya petani terus membudidayakan tanaman mentimun, karena tanaman
mentimun layak di budidayakan dan menguntungkan. Para petani masih bergantung
pada pestisida kimia alangkah baiknya petani mulai mengembangkan penggunaan
pestisida alami agar kesuburan dari tanah masih terjaga dengan baik.

18
19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kebun.co.id/cara-membuat-bedengan/ 24 Desember 2021

https://tipspetani.com/cara-membuat-dan-memasang-tiang-ajir-lanjaran-untuk-tanaman-
mentimun/ 13 Desember 2019

https://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/50753/pemeliharaan-tanaman-mentimun/

16 September 2011

https://distan.bulelengkan.go.id/informasi/detail/artikel/pupuk-npk-phonska-fungsi-dan-
manfaatnya-untuk-tanaman-13#:~:texs=Pupuk%20phonska%20disebut%20juga%20dengan.)
%20dan%20sulfur%20(S)

1 Desember 2018

https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/deai/artikel/pupuk-npk-phonska-fungsi-dan-
manfaatnya-untuk-tanaman-13

20
Gambar 1 Lahan budidaya tanaman mentimun

Gambar 2 Tanaman mentimun berumur 5-7 hari

21
Gambar 3 Pembuatan ajir mentimun

Gambar 4 Pemasangan ajir mentimun

22
Gambar 5 Mentimun sudah merambat dan berbunga

Gambar 6 Buah mentimun yang siap di panen

23

Anda mungkin juga menyukai