DI
Disusun oleh:
NIS :
Kelas : XI ATPH
TERAKREDITASI “B”
Jawa Barat
i
LEMBAR PENGESAHAN
(PKL)
Judul laporan
Tempat PKL
Disetujui oleh :
Disahkan oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa. Karena rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan tepat waktu.
Laporan tugas akhir semester ini di susun guna melengkapi penyusunan tugas akhir. Dengan
laporan ini semua pelaksanaan tugas akhir telah penulis uraikan secara ringkas.
Penulis merasa bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, laporan ini tidak dapat di selesaikan
tepat waktu. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis bermaksud ucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dudung Abdul Rohman S.T.HI selaku kepala sekolah SMK SAMUDERA
BUANA LANGKAPLANCAR.
2. Ibu Ika Wulandari S.P selaku ketua program studi Agribisnis Tanaman Pangan dan
Holtikultura (ATPH).
3. Bapak Jaka Restu selaku instruktur di lapangan.
4. Bapak Tarkik selaku pimpinan DU/DI.
5. Bapak Dede Ahmad Ade Robi Amd ANT III (CEO).
6. Sensei M. Uus Nunaeni selaku guru pembimbing lapangan.
7. Saya ucapkan terimakasih kepada ayah dan ibu yang telah mendukung saya secara
material dan non material.
8. Terimakasih buat teman-teman yang telah mendukung saya dalam membuat laporan
ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................2
1.3 Manfaat.............................................................................................................................2
1.4 Waktu dan Tempat...........................................................................................................2
1.5 Rumusan Masalah............................................................................................................2
BAB II SEJARAH P4S AGRO PRIANGAN OKIAGARU......................................................3
2.1 Sejarah P4S Agro Priangan Okiagaru..............................................................................3
2.2 Visi Misi P4S Agro Oriangan Okiagaru...........................................................................3
2.2.2 Misi............................................................................................................................3
2.3 Struktur Organisasi P4S Agro Priangan Okiagaru...........................................................4
2.4 Profil Usaha P4S Agron Priangan Okiagaru....................................................................5
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................6
3.1 Tinjauan Umum Komuditas Tanaman Mentimun............................................................6
3.1.1 Asal usul dan klasifikasi botani tanaman mentimun.................................................6
3.1.2 Morfologi tanaman mentimin........................................................................................6
3.2 Deskripsi Kegiatan...........................................................................................................7
3.2.1 Pemilihan Lokasi.......................................................................................................7
3.2.2 Pemilihan Bibit..........................................................................................................8
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................17
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17
4.2 Saran...............................................................................................................................17
iv
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2. 1 Tabel pestisida beserta dosis yang di berikan untuk tanaman mentimun........................11
Tabel 3.2. 2 Biaya tetap tanaman mentimun.......................................................................................13
Tabel 3.2. 3 Biaya saprodi (sarana produksi) tanaman mentimun......................................................14
Tabel 3.2. 4 Biaya tenaga kerja borongan tanaman mentimun............................................................14
v
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Tujuan di laksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) di antaranya:
a. Mengaplikasikan ilmu yang di dapat di sekolah ke lapangan atau tempat Praktik Kerja
Lapangan(PKL).
b. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat membandingkan
antara teori dengan praktik yang di aplikasikan di lapangan.
c. Dengan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) secara langsung maka akan
menjadi bekal dalam bekerja secara langsung.
1.3 Manfaat
Dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdapat beberapa manfaat yang di peroleh di
antaranya:
a. Mendapatkan pengalaman budidaya terutama budidaya mentimun .
b. Mendapatkan tambahan ilmu serta wawasan baru yang di dapat di tempat PKL.
c. Dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh di sekolah dan di praktikan di
lapangan pada tanaman yang di budidayakan.
BAB II
SEJARAH P4S AGRO PRIANGAN OKIAGARU
2.2.2 Misi
1. Menumbuhkan kembangkan jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan petani
muda Indonesia.
2. Meningkatkan daya saing petani sebagai pelaku utama dalan sistem agribisnis.
3. Menghasilkan produk pertanian sehat dan kontinyu dengan kualitas tinggi.
4
Secretaru
Financial
Division
Penyelenggaraan diklat
INSTRUKTUR
Instruktur metologi
Fasilitor ternak ayam petelur
Pelaksanaan budidaya sayuran
Operator pupuk organik
Operator pestisida organik
Bahasa Jepang
Budidaya tanaman organik
Operator pupuk organik
Operator pestisida organik
2.3.5 Intan Sri Melawati
Bahasa Jepang
Pelaksana budidaya tanaman organik
Operator pupuk organik
Operator pestisida organik
Pengolahan hasil pertanian
2.3.6 Astri Setiawati
Pelaksana budidaya tanaman organik
Operator pupuk organik
Operator pestisida organik
Pembudidayaan bonsai
Juru sembelih halal
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Ocotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
1. Akar
Perakaran mentimun memiliki akar tunggang dan bulu. Tetapi daya
tembusnya akar mentimun relatif dangkal, pada kedalaman sekitar 30-60 cm.
Oleh karena itu tanaman mentimun termasuk peka terhadap kekurangan dan
kelebihan air.
2. Batang
Batang mentimun berbentuk bulat pipih, beruas-ruas, berbulu halus,
lunak dan berair dengan warna hijau. Ruas batang memiliki ukuran 7-10 cm
dan berdiameter antara 10-15 mm. Batang memiliki fungsi sebagai tempat
tumbuh daun, sebagai proses pengangkutan zat hara (makanan) dari akar ke
daun agar dapat ditranslokasikan ke seluruh bagian tubuh tanaman.
3. Bunga
7
8
4. Buah
Buah mentimun memiliki ukuran panjang 10-15 cm, diameter 5 cm,
yang terdiri atas kulit buah, daging buah, dan biji diselaputi lendir. Biji
mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuningan
sampai coklat. Kulit buah mentimun sangat tipis dan basah serta mempunyai
warna yang beragam tergantung varietasnya seperti hijau gelap, putih, putih
kehijauan. Daging buah berwarna putih dan tebal, agak keras, bila dimakan
renyah dan banyak mengandung air.
5. Daun
Daun mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing berganda,
bergerigi, berbulu sangat halus, memiliki tulang daun menyirip dan bercabang-
cabang. Daun mentimun terdiri dari tangkai daun yang memiliki ukuran
panjang sekitar 24 cm, helai daun yang memiliki ukuran cukup lebar ± 20 cm
dan tulang-tulang daun. Daun berwarna hijau muda hingga hijau tua dan
memiliki permukaan daun yang berkerut.
2. Produktivitas tinggi.
2. Benih berisi/bernas.
Untuk budidaya mentimun kami menggunakan bibit dari merek Vanesa karna
cocok di tanam di lahan kami serta di minati oleh pasar.
A. Penyemaian Benih
1. Nitrogen (N)
Nitrogen (N) merupakan salah satu unsur hara utama dalam tanah yang sangat
berperan dalam merangsang pertumbuhan dan memberi warna hijau pada
daun.
2. Fosfor (P)
3. Kalium (K)
Berbagai macam manfaat dari pupuk kalium untuk pertumbuhan tanaman,
diantaranya adalah : mampu mempercepat proses pembungaan dan
pembuahan. Lalu pupuk kalium juga dapat memperkuat organ tanaman
seperti daun, bunga, dan buah supaya tidak mudah rontok.
Pupuk kalium juga dapat meningkatkan daya simpan buah, sehingga tidak
mudah busuk. Meningkatkan ketahanan tanaman, baik itu kekeringan atau
serangan hama penyakit. Dan terakhir, mampu meningkatkan kualitas hasil
tanaman, mulai dari rasa, warna, dan bobot panen.
4. Belerang (S)
Secara umum, beberapa manfaat belerang bagi pertumbuhan tanaman
adalah sebagai berikut:
1) Membantu pembentukan asam amino.
2) Membantu pertumbuhan tunas.
3) Membantu pembentukan bintil akar tanaman.
4) Merangsang pertumbuhan anakan.
5) Berperan dalam pembentukan klorofil.
6) Meningkatkan kekebalan tanaman dari patogen.
F. Pemeliharaan
1. Penyemprotan
12
Waktu pemberian pestisida pada tanaman mentimun dilakukan pada pagi hari
sekitar pukul 08.00 sebelum matahari terlalu terik dan sore hari sekitar pukul 15.00
ke atas. Pemberian di pagi hari dilakukan karena hama tidak terlalu banyak bergerak
dan efektif. Begitu juga dengan sore harinya. Hindari pula pemberian pestisida saat
cuaca mendung atau hujan. Adapun pestisida yang kami gunakan untuk budidaya
mentimun di antaranya :
Tabel 3.2. 1 Tabel pestisida beserta dosis yang di berikan untuk tanaman
mentimun.
Pestisida Dosis/15 L
Dangke 20 g
Dithane 30 g
Sidamik 20 ml
Atonik 10 L
2. Penyiangan
Lakukan penyiangan rumput dan gulma di sekitas tanaman secara rutin
terutama jika teknik penanaman tanpa menggunakan mulsa untuk mencegah
perkembangan penyakit. Gulma ini sangat merugikan tanaman karena
menghambat pertumbuhan tanaman. Gulma merupakan pesaing bagi
tanaman dalam memperoleh cahaya, udara dan air. Penyiangan dilakukan
dengan cara mencabut gulma, dapat juga menggunakan alat bantu kored
tetapi harus berhati-hati agar tidak mengganggu akar tanaman. Penyiangan
mentimun biasanya di lakukanan 2 minggu sekali.
3. Pengairan
Mentimun termasuk buah yang berair. Karena tanaman mentimun
menghasilkan buah dari batang bagian bawah sampai ke atas, maka
diperlukan kondisi tanah yang lembab stabil. Karena itu, lakukan penyiraman
secara teratur, terutama pada musim kemarau, untuk menciptakan
kelembaban tanah yang ideal.
Sebaliknya, perakaran mentimun sangat sensitif terhadap kelembapan tanah
yang terlalu tinggi. Karena itu, lakukan perbaikan saluran drainase ketika
penanamannya dilakukan pada musim hujan. Tujuannya, agar air hujan tidak
sempat menggenang di dalam selokan.
b) Busuk akar
Penyebab busuk akar pada tanaman mentimun karena curah hujan yang
tinggi sehingga tanah terlalu basah dan lembab sehingga akar
mentimun tidak mampu bertahan dan mengalami pembusukan. Cara
menanggulanginya dengan cara memperdalam sakuran drainase agar
tanah tidak terlalu lembab.
H. Panen
Pemanenan mentimun di lakukan setelah tanaman berumur 40 HST. Panen di
lakukan setiap hari dan memperoleh 1-2 buah/pohon sekali petik. Pemanenan
mentimun di lakukan dengan cara memotong tangkai buah mentimun lalu
masukan ke dalam wadah yang di sediakan. Masa panen berlangsung selama 30
14
hari. Buah mentimun di panen pada pagi hari agar buah yang di petik masih
segar karena penguapannya sedikit.
I. Pasca panen
Tujuan di lakukan pasca panen adalah agar mentimun yang telah dipanen
terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan sehingga mentimun sampai ke
konsumen tetap baik.
Agar kualitas hasil panen dari budidaya mentimun ini tetap terjaga, perlu
dilakukan penanganan pascapanen dengan baik. Diantaranya penyortiran buah
mentimun berdasarkan kualitas serta ukuran serta pengepakan/pengemasan yang
baik. Selanjutnya buah mentimun siap diangkat untuk dipasarkan.
L. Analisa usaha
1. Biaya tetap
= Rp.756.000
=Rp.1.798.000
Berdasarkan tabel 3.2.3 dan tabel 3.2.4 ,maka biaya variable usaha tani budidaya
mentimun sebesar Rp 1.976.800
=Rp. 2.090.800
Volume produksi
= 2000kg
Penerimaan
= 2000kg × 3000/kg
= Rp. 6.000.000
Pendapatan
= Rp. 3.909.200
17
= 696,9 kg
Titik balik modal usaha mentimun selama periode penanaman akan tercapai
apabila produksi mencapai 696,9kg/ produksi.
= Rp 2.090.000 ÷ 2000kg
= Rp 1045,4
R/C Ratio
= 2,8
Jadi usaha budidaya mentimun layak di usahakan karna nilai R/C ratio lebih dari 1.
= 1,8
Jadi, setiap modal yang di keluarkan 1 Rupiah akan menghasilkan 1,8 Rupiah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah saya melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan saya mendapatkan
manfaat-manfaat baik itu pengetahuan dan semua yang terkait dalam dunia
kerja.Sehingga saya mendapatkan wawasan yang belum pernah saya dapatkan selama ini.
Karena dengan mengikuti PKL ini saya dapat mengetahuinya :
4.2 Saran
Sebaiknya petani terus membudidayakan tanaman mentimun, karena tanaman
mentimun layak di budidayakan dan menguntungkan. Para petani masih bergantung
pada pestisida kimia alangkah baiknya petani mulai mengembangkan penggunaan
pestisida alami agar kesuburan dari tanah masih terjaga dengan baik.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
https://tipspetani.com/cara-membuat-dan-memasang-tiang-ajir-lanjaran-untuk-tanaman-
mentimun/ 13 Desember 2019
https://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/50753/pemeliharaan-tanaman-mentimun/
16 September 2011
https://distan.bulelengkan.go.id/informasi/detail/artikel/pupuk-npk-phonska-fungsi-dan-
manfaatnya-untuk-tanaman-13#:~:texs=Pupuk%20phonska%20disebut%20juga%20dengan.)
%20dan%20sulfur%20(S)
1 Desember 2018
https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/deai/artikel/pupuk-npk-phonska-fungsi-dan-
manfaatnya-untuk-tanaman-13
20
Gambar 1 Lahan budidaya tanaman mentimun
21
Gambar 3 Pembuatan ajir mentimun
22
Gambar 5 Mentimun sudah merambat dan berbunga
23