Anda di halaman 1dari 5

Cara Budidaya Lobak Di Lahan Pertanian

Pendahuluan
Cara Budidaya Lobak Di Lahan Pertanian Lobak atau Raphanus sativus L merupakan salah
satu tanaman sayuran jenis umbi-umbian yang diambil umbinya sebagai bahan olahan masakan.
Sayuran lobak termasuk ke dalam famili Cruciferae termasuk dalam golongan wortel, kentang,
dan ubi. Perbedaannya, lobak memiliki tekstur kulit yang mulus dengan umbi lobak mengandung
air cukup tinggi. Tanaman lobak banyak digunakan sebagai bahan sayuran ataupun lalapan
karena rasa dari lobak itu segar dan sedikit manis. Asal muasal tanaman lobak ini berasal dari
Tiongkok, dan mulai menyebar ke belahan negara di asia termasuk Indonesia. Budidaya lobak di
Indonesia banyak tersebar di berbagai daerah, diantaranya seperti di daerah didataran tinggi
Pangalengan, Pacet, Cipanas, dan Bedugul. Luas areal budidaya lobak di Indonesia berkisar
15.700 Ha. Budidaya lobak sangat mudah dibudidayakan di dataran tinggi ataupun didaratan
rendah.

Cara Budidaya Lobak Di Lahan Pertanian


Syarat Tumbuh Budidaya Lobak
Syarat-syarat agar budidaya lobak dapat tumbuh dengan baik yaitu diantaranya pada tanah yang
gembur, mengandung humus (subur) dan pada lapisan atasnya tidak terdapat kerikil (batu-batu
kecil). Tanaman lobak mudah dibudidayakan dengan baik di dataran rendah ataupun
dataran tinggi (pegunungan). Dengan derajat pH tanah antara 5-6. Waktu yang baik untuk
budidaya lobak pada musim hujan atau awal musim kemarau. Namun, Apabila budidaya lobak
dilakukan pada pada musim kemarau, budidaya lobak harus memperoleh pengairan yang cukup.

Pembenihan Budidaya Lobak


Dalam budidaya lobak, benih yang dipakai diperbanyak dengan cara generatif dengan biji-biji
lobaknya. Lahan budidaya lobak setiap hektarnya membutuhkan biji (benih) sekitar 10 kg
dengan daya kecambah 80%. Biji lobak dapat diperoleh ditoko-toko pertanian setempat. Sedang
lobak kultivar lokal bisa disiapkan petani lewat cara tersisa sebagian pertanaman di kebun untuk
di memelihara sampai bijinya tua (masak) di tanam.

Biji lobak untuk budidaya lobak harus memenuhi syarat berikut, yakni :

Biji lobak terlihat bernas dan utuh (tidak cacat)


Mempunyai daya kecambah tinggi, yaitu kisaran 80%
Biji mengandukng air kisaran 9%-12%
Tidak tercampur dengan biji-biji yang lain (semua harus sama).

Persiapan Lahan Budidaya Lobak


Hal yang perlu dilakukan untuk budidaya lobak adalah persiapan lahan tanam. Yang pertama
bersihkan gulma dan rumput liar pada lahan yang tumbuh dengan bebas. Langkah selanjutnya
tanah dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30-40 cm, lalu diberi pupuk dasar 14 ton per
hektar yang akan dibahas pada poin pemupukan. Kemudian membuat bedengan dengan lebar 40
cm dan jarak antar bedengan sekitar 30 cm membujur dari barat ke timur
supaya senantiasa mendapat sinar matahari dengan maksimal. Lalu membuat saluran drainase
atau parit dengan jarak antara 3-4 m untuk mencegah genangan air yang bisa berakibat tanaman
lobak menjadi busuk.

Penanaman Budidaya Lobak


Penanaman budidaya lobak dengan melalui bijinya. Bibit dapat diperoleh dari tanaman lobak
sebelumnya yang dijadikan untuk pembibitan atau bisa juga membeli di toko pertanian setempat
yang telah terjamin. Dalam penanaman dalam budidaya lobak, tidak diperlukan proses proses
persemaian sehingga benih lobak dapat langsung ditanam di lahan bedengan. Bibit yang
dibutuhkan perhektarnya rata-rata mencapai 10 kg bibit. Bibit tersebut kemudian ditabur pada
lubang tanam sepanjang bedengan lahan dan tutup oleh tanah tipis-tipis (jangan dipadatkan).
Benih lobak akan tumbuh setelah 4 hari proses penanaman.
Pemupukan Budidaya Lobak
I. Pemupukan Dasar untuk Budidaya Lobak (pada saat olah lahan/pembuatan bedengan)

Dalam pemberian pemupukan dasar pada budidaya lobak dicampurkan pada tanah lahan
bedengan, hal ini bertujuan menambah nutrisi-nutrisi baik pada tanah untuk tanaman lobak. Ada
2 cara yang kami berikan untuk pemupukan dasar pada budidaya lobak. Bisa menggunakan cara
pemupukan dasar budidaya lobak secara organik ataupun pemupukan dasar budidaya lobak
secara kimia. Kedua cara tersebut sama saja, Namun lebih bagus memilih organik karena lebih
alami. Sahabat Tani Organik dapat memilih salah satunya sesuai keinginan.

Cara Organik Pemupukan Budidaya Lobak: pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) +


dolomit + tepung ikan + tepung tulang/tepung bulu + disemprot nopatek + poc bmw
Cara Kimia Pemupukan Budidaya Lobak: pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) +
dolomit + za + sp36 + kcl + disemprot nopatek + poc bmw

II. Pemupukan Susulan untuk Budidaya Lobak

Untuk pemupukan susulan pada budidaya lobak juga sangat diperlukan sekali agar budidaya
lobak menghasilkan kualitas yang baik dan maksimal.Dalam pemupukan susulan budidaya lobak
kita berikan 2 cara juga. Sahabat dapat menggunakan pemupukan susulan secara organik ataupun
secara kimia. Silahkan pilih cara pemupukan mana yang sahabat minati.

CARA ORGANIK PEMUPUKAN SUSULAN BUDIDAYA LOBAK

Pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) 1 karung + dolomit 4 kg + tepung ikan 4 kg +


tepung tulang/tepung bulu 4 kg + nopatek 1 btl + poc bmw 1 btl. Semua bahan
dimasukkan ke dalam drum 200 ltr, ditambahkan air sampai hampir penuh, diaduk rata.
Kemudian drum ditutup rapat, dan diamkan 5 hari. Bahan siap digunakan.
Cara penggunaan: ambil 1/2 gayung pupuk dari peraman kemudian tambahkan air 1
ember falkon. Diaduk, lalu kocorkan ke tanaman lobak, perbandingan dosis 100 ml per
lubang tanam.

CARA KIMIA PEMUPUKAN SUSULAN BUDIDAYA LOBAK

Pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) 1 karung + dolomit 4 kg + za 4 kg + sp36 2 kg +


kcl 3 kg + nopatek 1 botol + poc bmw 1 btl. Semua bahan dimasukkan ke dalam drum
200 ltr, ditambahkan air sampai hampir penuh, diaduk rata. Kemudian drum ditutup
rapat, dan diamkan 5 hari. Bahan siap digunakan.
Cara penggunaan: ambil 1/2 gayung pupuk dari peraman kemudian tambahkan air 1
ember falkon. Diaduk, lalu kocorkan ke tanaman lobak, perbandingan dosis 100 ml per
lubang tanam.
Pemeliharaan Budidaya Lobak
Pemeliharaan yang tepat perlu dilakukan agar hasil budidaya lobak mencapai maksimal dan
berkualitas. Setelah budidaya lobak berumur 2-3 minggu, tanaman lobak mulai dapat dilakukan
penyiangan serta dibuat guludan. Guludan yang dibuat dengan cara tanah barisan tanaman pada
bedengan ditinggikan. Untuk penyiangan dilakukan antara 23 kali, dengan membersihkan
gulma di sekitar daerah perakaran budidaya lobak. Ketika tanah dilakukan pendangiran, tanaman
lobak diperjarang juga. Dengan cara tanaman lobak yang tumbuhnya terhambat dicabut dan
tinggalkan tanaman yang tumbuh subur. Setelah dilakukan perjarangan, jarak tanaman kisaran
menjadi 10-20 cm.

Hama dan Penyakit Budidaya Lobak


Hama yang biasanya menyerang pada budidaya lobak diantaranya yaitu Ulat tanah (Agrotis
ipsilon Hufn.), Ulat daun kubis (Plutella xylostella L.), Kumbang daun (Phylloreta vittata F.).
Hama-hama tersebut akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan budidaya lobak.
Pengendaliannya dengan menyemprotkan insektisida hayati ANTILAT 4 hari sekali secara rutin,
dengan dosis 4 tutup botol ANTILAT + 17 liter air.

Adapun penyakit yang biasanya menyerang dalam budidaya lobak antara lain, Bercak
daun, Busuk lunak, Layu dan busuk akar. Beberapa penyakit lain yang sering menyerang
tanaman lobak di antaranya adalah Karat putih oleh cendawan Albugo candida. Penyakit-
penyakit yang menyerang budidaya lobak diatas dapat ditanggulangi dengan penyemprotan
fungisida hayati NOPATEK. Untuk pengendalian penyakit bercak daun dan busuk lunak,
aplikasikan fungisida hayati NOPATEK, disemprotkan ke seluruh bagian tanaman 4 hari sekali
secara rutin, dengan dosis 3 tutup btl NOPATEK per 15 liter air. Sedangkan untuk pengendalian
penyakit layu dan busuk akar, dosis 1 tutup btl NOPATEK per 2 liter air, diaduk lalu disiramkan
ke sekitar akar (khusus pada tanaman yang terserang saja) 1 gelas per pohon. Pengaplikasian
NOPATEK ini dapat di campurkan dengan penanggulangan hama insektisida hayati ANTILAT.

Panen Budidaya Lobak


Pada budidaya lobak dapat dipanen pada 60 HST. Pemanenan jangan sampai terlambat, karena
jika terlambat dalam saat pemanenan akan menyebabkan umbi lobak menjadi kayu dan rasanya
menjadi tidak enak . Apabila hal tersebut terjadi, lobak hasil panen tidak akan laku
dipasaran. Hasil budidaya lobak yang terawat dapat memperoleh umbi antara 15-20 ton/Ha. Dari
jenis lobak yang di dapat ada yang menghasilkan umbi yang beratnya hingga mencapai 0,5-1 kg
tiap tanaman dan rasa umbinya pun enak untuk dikonsumsi.

Demikian pembahasan mengenai Cara Budidaya Lobak Di Lahan Pertanian, dengan langkah-
langkah diatas semoga sahabat Tani Organik tidak ragu untuk memulai budidaya lobak.
Insyaalloh dengan perlakuan yang benar hasilnya pun akan maksimal. Salam Tani Organik..
SYARAT TUMBUH
TANAMAN

OLEH :

EDUART NIKO SIAHAAN (1606541090)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2016

Anda mungkin juga menyukai