) UNTUK
PERBANYAKAN BENIH INDUK DI CV. AURA SEED INDONESIA
ARDIFIAN
201910200311028
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunianya Laporan Akhir Praktek Kerja Lapang (PKL) dengan judul
“TEKNIK BUDIDAYA SEMANGKA (Citrullus vulgaris L.) UNTUK
PERBANYAKAN BENIH INDUK DI CV. AURA SEED INDONESIA” ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu selama
pengerjaan laporan akhir ini, terutama kepada :
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR........................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRANRINGKASAN...........................................................................ix
I. PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.3.1 Tujuan.................................................................................................................2
1.3.2 Manfaat..............................................................................................................3
4.3. Misi................................................................................................................13
5.1.4 Perawatan......................................................................................................19
5.1.6 Pemanenan....................................................................................................25
5. 2 Pasca panen....................................................................................................25
5.2.3. Sortasi............................................................................................................27
7.1. Kesimpulan....................................................................................................29
7.2. Saran..............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................30
LAMPIRAN..................................................................................................................32
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
x
RINGKASAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semangka merupakan salah satu komoditas buah yang diekspor oleh
Indonesia ke beberapa negara, Data statistik pertanian buah semangka di
Indonesia menunjukkan bahwa lahan dengan luas 35.802 ha mampu
menghasilkan 653.974 ton buah semangka sehingga rata-rata dihasilkan 18,27
ton/ ha buah semangka (Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura,
2015). Menurut data statistik perdagangan luar negeri Indonesia, produksi
semangka pada tahun 2017 mencapai 0,5 juta ton dan mengalami kenaikan
sebesar 3,86 persen dibandingkan tahun 2016 (Badan Pusat Statistik, 2017).
Meskipun demikian, laju ekspor buah tersebut tergolong musiman dan tidak
berkelanjutan. Hal tersebut terjadi karena jenis buah semangka yang bersifat
musiman dan adanya faktor-faktor lain yang menghambat, seperti minimnya
benih dan juga hambatan cuaca. Data dari Departemen Pertanian CARI DATA
TERBARU (2008) dalam sujadmiko (2020), menunjukkan bahwa produksi benih
dalam negeri hanya 0,1 ton. Kurangnya benih semakin diperparah oleh kehadiran
benih impor dan kurangnya minat sentra industri dalam pengembangan benih
dalam negeri.
Teknik budidaya yang digunakan dalam produksi benih merupakan salah satu
faktor penting yang harus diperhatikan untuk menghindari penurunan pada mutu
benih. Komponen yang termasuk dalam teknik budidaya meliputi: tingkat
kesuburan tanah, teknik pemupukan, jarak tanam, status serangan hama dan
3
b. Batang
Menurut Sabri (2018, h. 4) batang utama tanaman ini dapat bercabang 2-3
cabang produktif yang disebut cabang lateral. Cabang-cabang lateral mirip
dengan cabang utama (Wahyudi, 2014, h. 95) dalam (Wahyudi, 2022).
Diantara daun dan ruas cabang terdapat sulur -sulur yang merupakan ciri khas
dari famili cucurbitaceae. Sulur-sulur ini berguna sebagai alat pembelit atau
pemanjat apabila tanaman semangka dibudidayakan dengan sistem turus.
Batang tanaman ditumbuhi bulu-bulu halus yang panjang, tajam, berwarna
putih, tumbuh menjalar, batangnya kecil, dan panjangnya dapat mencapai 5
meter.
c. Daun
Daun buah semangka menjari dan lebar, tertutup bulu halus, tajam dan
letak daunnya berseberangan. Helaian daun menyirip kecil-kecil,
permukaannya berbulu, bentuknya mirip jantung dibagian pangkalnya,
ujungnya meruncing, tepinya bergelombang, berwarna hijau tua, dan panjang
daun sekitar 3-25 cm dengan lebar 1,5-5,0 cm.
d. Bunga
Semangka memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan, bunga betina dan
bunga sempurna. Namun demikian, semangka memiliki bunga jantan dan
bunga betina dengan proporsi 7:1. Bunga jantan memiliki tangkai sepanjang
10-25 mm dan berwarna hijau kekuningan. Sementara bunga betina berbentuk
tunggal dengan panjang tangkai 45 mm, lima helai mahkota bunga dan
berwarna kuning kehijauan.
e. Buah
Tanah yang sesuai untuk ditanami semangka adalah tanah yang memiliki
drainase yang baik sebab tanaman semangka memiliki perakaran yang tidak
tahan terhadap genangan air dan mudah menjadi busuk, kemudian tanaman
akan mati. Selain itu jika pH tanah kurang dari 5,5 (tanah masam), maka
dilakukan pengapuran (Sabri, 2018, h. 5)
b. Iklim
c. Sinar Matahari
d. Suhu
e. Curah Hujan
8
Gejalanya pada awal serangan tampak tanaman layu seperti kekurangan air,
terutama pada waktu sore hari. Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat
kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara
mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian:
menyemprotkan larutan insektisida sampai tanaman basah dan merata.
3. Kutu putih atau Lalat buah (Dacus cucurbitae) dan oteng-oteng (Epilachna
sp.)
4. Ulat Tanah
5. Tungau
B. Penyakit
10
11
oleh lembaga sertifikat sistem mutu benih tanaman pangan dan hortikultura
karena mutu produk yang dihasilkan perusahaan sama dengan mutu produk yang
dihasilkan perusahaan nasional atau multinasional. Selain itu, laboratorium yang
dimiliki CV. Aura Seed Indonesia telah diuji profesiensi. Penghargaan,
sertifikasi, dan program – program penelitian yang dimiliki perusahaan ini dapat
menciptakan varietas yang sesuai dengan permintaan pasar.
4.2. Visi dan Misi CV. Aura Seed Indonesia
Visi perusahaan CV. Aura Seed Indonesia adalah menjadi pemimpin
dalam perusahaan agroindustri benih sayuran di Indonesia.
4.3. Misi
Misi CV. Aura Seed Indonesia adalah menyediakan produk dan layanan
inovatif yang dapat meningkatkan pendapatan petani, serta meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan pertanian di Indonesia, dan membangun bisnis
yang sukses. Selain Visi dan Misi CV. Aura Seed Indonesia memiliki Motto
“Terpercaya karena mutu” yang artinya selalu berusaha menyediakan produk-
produk degan mutu yang baik (kualitas dan kuantitas) dan penuh inovatif serta
menerapkan inovasi-inovasi baru dalam mengembangkannya”.
4.4. Struktur Organisasi CV. Aura Seed Indonesia
Struktur organisasi di CV. Aura Seed Indonesia terdiri dari pemimpin dan
dibantu 7 orang manajer yaitu manajer Administrasi Umum, Manajer R&D,
Manajer QC, Manajer Produksi, Manajer Prosesing, Manajer Marketing.
Masing-masing jabatan memiliki peran masing-masing, yaitu :
a. Direktur
Direktur merupakan pemimpin yang bertanggung jawab pada
perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan serta mengawasi tugas dari
karyawan dan manajer.
b. Manajer R&D (Research and Development)
Manajer R&D memiliki peran penelitian dan pengembangan terhadap
benih dan komoditas yang dibutuhkan masyarakat.
c. Manajer Produksi
Manajer Produksi F1 bertanggung jawab pada produksi benih F1
meliputi perbanyakan benih F1, pengiriman benih, pencatatan dan
bertanggung jawab pada mesin produksi. Manajer Produksi OP (Open
15
Polinated) bertanggung jawab pada produksi benih OP, Perbanyakan benih OP,
pengiriman benih, pencatatan dan bertanggung jawab pada mesin produksi.
d. Manajer QC (Quality Control)
Manajer QC (Quality Control) bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan dan pengontrolan benih yang belum dipasarkan dan yang
sudah beredar. Hal ini berfungsi untuk menjamin kualitas benih yang
diproduksi.
e. Manajer Processing
Manajer Processing bertanggung jawab mengawasi karyawan yang
melakukan processing sebelum dipasarkan, pengawasan mulai dari sortasi
sampai dengan penyimpanan benih.
f. Manajer Marketing
Manajer Marketing bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap
pemasaran benih, pemasaran dilakukan dengan membagi per wilayah
dengan koordinator wilayah masing-masing.
g. Manajer Administrasi dan Umum
Manajer Administrasi dan Umum bertanggung jawab megatur
administrasi perusahaan, pembendaharaan aset perusahaan, serta inventaris
perusahaan.
16
16
tanah guna untuk menciptakan kondisi yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman.
Pengolahan tanah bertujuan untuk menyediakan tempat tumbuh bagi bibit
tanaman, memperbaiki daerah perakaran, membenamkan sisa-sisa tanaman, dan
mengendalikan gulma (Habiby dkk., 2013). Dalam progres pengolahan tanah
pada teknik budidaya produksi benih semangka yakni dilakukan dengan
membajak lahan sedalam 30-40 cm. Perakaran dan batu yang masih di lahan
dibersihkan. Sesudah bersih diciptakan bedengan dengan lebar 6-8 m dengan
tinggi bendengan minimum 20 cm.
b. Pembuatan bedengan FOTO DILAMPIRAN KECUALI FOTO HASIL
BEDENGAN
agar unsur hara di dalam tanah dapat mencukupi kebutuhan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman, meningkatkan kesuburan tanah dan juga meningkatkan
bahan organik di dalam tanah, dalam satu bedeng diberikan 2 karung pupuk.
Widodo & Kusuma (2018) menyebutkan penggunaan pupuk organik mampu
menjadikan tanah gembur dan lepas, sehingga zona aerasi tanah akan memiliki
struktur yang sangat bagus sehingga perakaran tanaman mudah menembus tanah.
d. Pemasangan mulsa dan pembuatan lubang tanam
pada saat kondisi lingkungan yang tidak mendukung atau dilakukan pada saat
serbuk sari atau kepala putik dalam keadaan belum matang oleh karena itu saat
penyerbukan yang tepat merupakan faktor penting yang harus diperhatikan agar
penyerbukan berhasil dengan baik. Untuk melakukan penyerbukan harus dipilih
waktu yang tepat dan tidak boleh terlambat dimana pada saat itu putik maupun
serbuk sari dalam keadaan segar, sehat, telah matang, dan cuaca mendukung
proses persarian dengan baik.
Bunga betina tanaman semangka mekar pada pagi hari dan mengalami
kelayuan pada siang hari. Oleh karena itu, penyerbukan harus dilakukan
secepatnya. Saat yang paling baik untuk melakukan penyerbukan adalah pagi
hari sekitar pukul 06.00-09.00 WIB. Hal ini sesuai dengan penelitian Ihwanudin
et al. (2019), bahwa waktu polinasi yang menunjukan persentase keberhasilan
terbaik dilakukan pada pukul 06.00-07.00 dan 07.30- 08.30.Suhu pada jam
tersebut masih tergolong rendah sehingga polen maupun kepala putik masih
segar. Penyerbukan yang dilakukan pada siang hari biasanya sering mengalami
kegagalan pembuahan. Kegiatan penyerbukan buatan harus dilakukan setiap pagi
hari secara terus-menerus sampai seluruh bunga betina diserbuki dan berhasil
dengan baik, terutama pada calon buah sekitar 1 m dari pangkal batang tanaman
semangka.
Dalam waktu 3-5 hari setelah penyerbukan, calon buah yang berhasil
diserbuki akan berkembang cukup pesat. Sebaliknya, jika calon buah mengalami
kegagalan dalam penyerbukan maka ukuran dan warna permukaan buah relatif
tetap. Penyerbukan yang dilakukan di CV. Aura Seed Indonesia sendiri pada
tanaman semangka yaitu dengan cara calon bunga jantan dan betina pada 27
setiap tanaman di sungkup terlebih dahulu menggunakan plastik klip pada saat
sore hari, lalu pada keesokan paginya calon bunga betina dan jantan yang sudah
mekar dapat dilakukannya polinasi. Bunga betina yang telah dilakukannya
penyerbukan dapat disungkup kembali dan ditandai dengan pengikatan tali pada
pangkal bawah bunga.
g. Pengendalian hama dan penyakit
25
ekstraksi benih akan sangat mempengaruhi mutu benih yang dihasilkan (Schmidt
dalam Yuniarti, 2013).
28
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
3. Perusahaan CV. Aura Seed Indonesia telah menerapkan dengan baik aturan
terkait mutu standar dalam proses produksi benih semangka dan telah banyak
varietas yang dilepas dan dipasarkan serta mampu bersaing dengan baik
dipasar konsumen dengan perusahaan multi nasional yang lain di seluruh
pasar Indonesia.
29
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata diri
Nama : ARDIFIAN
NIM : 201910200311028
Program Studi : Agroteknologi
Tempat, tanggal lahir : Malang, 10 April 2001
Agama : Islam
No. HP : 081252105722
Email : ardifian100401@gmail.com
Alamat Asal : Jl. Aji Mustofa, RT. 05 RW 03. Dsn Klerek, Ds
Torongrejo, Kec. Junrejo, Kota Batu. Jawa Timur
Riwayat Pendidikan :
1. SD : SDN Torongrejo 03 (2007-2013)
SMP : SMP Islam 1 Batu(2013-2016)
SMA : SMK Islam Batu(2016-2019)
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
32
(2019-sekarang)
33
34
CV. Aura Seed Indonesia Jl. Ki Hajar Dewantara No.207 Desa Bringin,
Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
35
2. 23 Polinasi
Agustus Semangka di
2022 lahan Riset
Development
(RD) 1 CV
Aura Seed
3. 24 Perambatan di
Agustus lahan Riset
2022 Development
(RD) 2 CV
Aura Seed
4. 25 Pemupukan
Agustus Dasar di lahan
2022 Riset
Development
(RD) 2 CV
Aura Seed
5. 26 Penanaman
Agustus Benih
2022 Mentimun di
lahan Risert
Development
(RD) 2 CV
Aura Seed
38
6. 27 Penyungkupan
Agustus Semangka di
2022 lahan Risert
Development
(RD) 1 CV
Aura Seed
7. 29 Penyemprotan
Agustus cabai dan
2022 semangka,
Penanaman
benih timun di
lahan Riset
Development
(RD) 2 CV
Aura Seed
8. 30 Pemupukan
Agustus Cabai di lahan
2022 Riset
Development
(RD) 2 CV
Aura Seed
9. 31 Pemeraman
Agustus Benih Timun
2022 di gudang CV
Aura Seed
10. 1 Pembuatan
September media semai
2022 timun di lahan
Risert
Development
(RD) 1 CV
Aura Seed
39
11. 2 Penyemaian
September timun dilahan
2022 Risert
Development
(RD) 1 CV
Aura Seed
12. 5 Panen Pare di
September lahan Resesrt
2022 Development
(RD) 2 CV
Aura Seed
13. 6 Treatment
September Benih Buncis
2022 di lahan
Resert
Development
(RD) 2 CV
Aura Seed
14. 7 Pemupukan
September Kangkung di
2022 lahan Resert
Development
(RD) 2 CV
Aura Seed
15. 8 Pengendalian
September HPT Cabai di
2022 lahan Resert
Development
(RD) 2 CV
Aura Seed
16. 9 Pencabutan
September Ajir di lahan
2022 Resert
Development
(RD) 2 CV
Aura Seed
40
17. 10 Pemangkasan
September atau
2022 Pewiwilan
Semangka
18. 23 Clasmeeting
September (Prosessing
2022 Benih) di
Kantor CV
Aura Seed
19. 24 Pengajian di
September Gudang CV
2022 Aura Seed
20 26 Pemupukan
September Dasar di lahan
2022 Risert
Development
(RD) 1 CV
Aura Seed
21. 27 Breafing
September Pengolahan
2022 Lahan Baru di
Marketing
Development
(MD)
22 28 Classmeeting
September (Analisis
2022 Usaha Tani) di
Kantor CV
Aura Seed
23. 29 Kunjungan
September pihak kampus
2022 di CV Aura
Seed
41
24. 30 Pemasangan
September Mulsa di lahan
2022 Marketing
Development
(MD)
35. 14 Pemasangan
Oktober Gawar di
2022 lahan
Marketing
Development
(MD) CV
Aura Seed
43
36. 15 Pemasangan
Oktober Gawar di
2022 lahan Risert
Devvelopment
(RD) 1 CV
Aura Seed
37. 17 Pengendalian
Oktober HPT bayam di
2022 lahan Risert
Devvelopment
(RD) 2 CV
Aura Seed
38. 18 Pengerjaan
Oktober Laporan PKl
2022 di Gudang CV
Aura Seed
39. 19 Pengerjaan
Oktober Laporan PKl
2022 di Gudang CV
Aura Seed
40. 20 Pengerjaan
Oktober Laporan PKl
2022 di Gudang CV
Aura Seed
41. 21 Pengerjaan
Oktober Laporan PKl
2022 di Gudang CV
Aura Seed
42. 22 Pengerjaan
Oktober Laporan PKl
2022 di Gudang CV
Aura Seed