Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH USAHATANI CAMPURAN

“BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG DAN CABAI”

DISUSUN OLEH
NAMA : ABDUL SYUKUR
NIM : D1A118116

JURUSAN/PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT


yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan
tugas penulisan makalah tentang “Usahatani Campuran (Budidaya Tanaman
Jagung dan Cabai)”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan
beberapa tugas mata kuliah Dasar Usahatani. Pada makalah ini akan dibahas
mengenai pengertian usahatani campuran dan contoh dari usahatani campuran
tersebut.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan
pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai
penulisan makalah kami ini, untuk kemudian kami akan merevisi kembali
pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.

Kendari, 6 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

Bab II Pembahasan

A. Usahatani Campuran
B. Budidaya Tanaman Jagung Dan Cabai

Bab III Penutup

A. Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki pernanan
penting dalam perekonomian Indonesia terutama dalam pembentukan
Produk Domestik Bruto (PDB) (Handyoko,2011). Usahatani sebagai salah
satu subsector pertanian yang memiliki peranan penting dalam
perekonomian Indonesia terutama bagi kesejahteraan masyarakat petani.
Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang
terdapat ditempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian tumbuh,
tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu,
sinar matahari, bangunan- bangunan yang didirikan diatasnya dan
sebagainya. Mubyarto (1989) juga mengatakan bahwa usahatani itu identik
dengan pertanian rakyat. Salah satu ciri usahatani adalah adanya
ketergantungan kepada keadaan alam dan lingkungan. Soehardjo &
Dahlan patong mengemukakan bahwa usaha tani sebagai objek
pengamatan dapat dilihat dari berbagai segi dan dalam bukunya tersebut ia
meninjau 4 segi pengamatan Yaitu :
1. Menurut bentuknya
2. Menurut Coraknya
3. Menurut Polanya
4. Menurut Tipenya

B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengidentifikasi Usahatani Campuran
2. Contoh Kasus Usahatani Campuran
BAB II
PEMBAHASAN

A. USAHATANI CAMPURAN
Usahatani dapat dilihat dari 4 segi pengamatan yakni, menurut
bentuknya, coraknya, tipenya dan polanya. Usahatani campuran
tergolong dalam usahatani menurut polanya yang dimana didalamnya
terbagi atas 4, yakni usahatani khusus, usahatani tidak khusus,
usahatani campuran dan pola khusus (mix culture dan mix farming).
Usahatani campuran merupakan usahatani yang mengusahakan
bermacam-macam tanaman tetapi ditanam atau diusahakan secara
bercampur, misalnya sawah ditanam padi juga ditanam ikan secara
bersamaan, atau tanaman pisang dicampur dengan cengkeh, kelapa
dengan kopi, jagung dengan kacang tanah.
Usahatani campuran memiliki ciri yakni dalam satu lahan terdapat
dua jenis tanaman berbeda yang ditanam tanpa batas yang tegas atau
bercampur.

B. BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG DAN CABAI


Salah satu contoh kasus dalam usahatani campuran yakni budidaya
tanaman jagung dan cabai.
Berikut ini langkah-langkah dan cara budi daya tumpang sari
jagung dan cabai
1. Persiapan Lahan Budi Daya Tumpang Sari Jagung dan Cabai
Mempersiapkan lahan untuk budi daya tumpang sari jagung
dan cabai tidak berbeda dengan persiapan lahan budi daya tanaman
tunggal. Yaitu diawali dengan pengolahan lahan, prosesnya adalah
pembersihan lahan, penggemburan/pembajakan, serta pembuatan
bedengan. Langkah awalnya adalah pembersihan lahan dari gulma
atau sisa-sisa tanaman sebelumnya. Kemudian lahan
dibajak/dicangkul supaya gembur.
Selanjutnya adalah pembuatan bedengan, bedengan dibuat
dengan lebar 80m x 90 cm, tinggi bedengan kira-kira saja asalkan
tidak tergenang air, panjang bedengan disesuaikan dengan lahan.
Bedengan sebaiknya dibuat tidak terlalu tinggi agar mudah
melakukan pendangiran. Kemudian cek pH tanah, jika pH kurang
dari atau dibawah 5,5 taburkan kapur pertanian (dolomit) sesuai
kebutuan. Biarkan selama beberapa hari agar tersiram air hujan.
2. Pemberian Pupuk Dasar Tumpang Sari Jagung dan Cabai
Pupuk dasar diberikan dengan tujuan untuk menambah
ketersediaan unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tanaman. Pupuk dasar hukumnya wajib diberikan pada tanah yang
kurang subur. Pupuk dasar yang digunakan berupa pupuk kandang
atau kompos, bisa juga ditambah dengan pupuk TSP, ZA dan KCL
dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Pupuk ditaburkan merata di atas
bedengan kemudian diaduk hingga tercampur rata dengan tanah.
Dosis pupuk kandang dan pupuk kimia disesuaikan dengan
kebutuhan. Biarkan selama kurang lebih 7 hari sebelum
penanaman.
3. Cara Penanaman Jagung
Jagung ditanam dengan jarak antar tanaman 30 cm dan jarak
antar baris dalam bedengan 50 cm. Tanam satu benih jagung dalam
satu lubang tanam. Sebelum ditanam benih jagung bisa juga
dicampur dengan fungisida dan insektisida, tujuannya untuk
mencegah penyakit jamur dan gangguan hama. Jagung manis bisa
dipanen pada usia 60-65 hari setelah tanam tergantung varietas dan
lokasi penanaman. Di dataran rendah jagung manis lebih cepat
panen daripada di dataran tinggi. Sedangkan jagung kering bisa
dipanen ketika berusia 85-95 hari setelah tanam.
4. Waktu Penyemaian Benih Cabai
Benih cabai disemai 10 hari sebelum penanaman jagung atau
bersamaan dengan penanaman jagung. Benih cabai sebaiknya
disemai menggunakan polybag atau try semai agar tidak stres saat
pindah tanam. Benih cabai bisa diperoleh dengan membelinya di
toko pertanian atau dengan membuat benih sendiri. Jika membuat
benih sendiri gunakan benih dari tanaman yang sudah terbukti
kualitasnya. Pilih cabai yang sudah merah dari pohon yang sehat
dan tidak terinfeksi penyakit. Bibit cabai bisa dipindah tanam pada
umur 30 hari setelah semai.
5. Penanaman Bibit Cabai
Bibit cabai bisa dipindah tanam ke lahan ketika tanaman jagung
sudah berumur 20-30 hari setelah tanam. Pada saat itu bibit cabai
sudah berusia 1 bulan. Bibit cabai ditanam di antara tanaman
jagung dengan mengikuti barisan tanaman jagung di atas bedengan.
Bibit cabai ditanam dengan jarak 60 x 60 cm atau 70 x 60 cm.
Ketika jagung manis sudah siap dipanen tanaman cabai sudah
berumur 35-40 hari setelah tanam. Pada saat itu tanaman cabai
sudah mulai berbuah dan jagung sudah siap dipanen sehingga
kedua tanaman tidak saling mengganggu. Jika jagung dipanen
kering usia panen lebih lama, tetapi tanaman cabai tidak akan
terganggu sebab daun-daun jagung sudah mulai mengering dan
dipangkas untuk mempercepat pengeringan tongkol.
6. Pemeliharaan dan Perawatan Tumpang Sari Jagung dan Cabai
Pemeliharaan dan perawatan tanaman polykultur maupun
monokultur tidak jauh berbeda, yaitu meliputi kegiatan penyiangan,
pemupukan, pendangiran dan penyiraman. Penyiangan dilakukan
segera jika terlihat rumput liar atau gulma mulai tumbuh.
Penyiangan hendaknya dilakukan secara manual dan hindari
penggunaan herbisida. Herbisida bisa mengganggu pertumbuhan
tanaman dan merusak tanah jika dilakukan terus menerus dalam
jangka waktu yang lama. Pemupukan yang dimaksud adalah
pemupukan susulan, pupuk susulan diberikan setelah penyiangan
dan setelah itu segera lakukan pendangiran. Dosis dan jenis pupuk
yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Jika tidak
turun hujan penyiraman juga harus dilakukan agar tanaman jagung
dan cabai bisa tumbuh dengan maksimal.

7. Keuntungan Budi Daya Tumpang Sari Jagung dan cabai


Budi daya tumpang sari jagung dan cabai memiliki beberapa
keuntungan, kedua tanaman bisa tumbuh secara maksimal dan
tidak saling mengganggu. Pola tanam tumpang sari seperti ini bisa
diaplikasikan jika lahan yang kita miliki tidak terlalu luas tapi kita
menginginkan hasil yang lebih. Meningkatkan hasil dengan cara
memperluas lahan saat ini sangat sulit dilakukan mengingat lahan
pertanian yang semakin menciut. Penerapan sistem pola tanam
tumpang sari merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan
penggunaan lahan dan meningkatkan penghasilan tanpa
memperluas lahan. Beberapa keuntungan budi daya tumpang sari
jagung dan cabai antara lain sebagai berikut:
a) Menghemat waktu dan tenaga pengolahan lahan hingga 50%,
sebab pengolahan lahan hanya dilakukan sekali untuk budi daya
dua jenis tanaman dengan luasan yang sama.
b) Menghemat pupuk dasar hingga 50%, pupuk dasar hanya diberikan
sekali untuk dua jenis tanaman yang berbeda dengan luasan yang
sama.
c) Menghemat waktu dan tenaga pemeliharaan dan perawatan dua
jenis tanaman, sebab pemeliharaan dilakukan sekaligus dan secara
bersamaan.
d) Menghemat air untuk penyiraman hingga 50%, penyiraman hanya
dilakukan sekali untuk dua jenis tanaman.
e) Meningkatkan penghasilan dengan mengoptimalkan penggunaan
lahan.
f) Panen secara terus menerus dengan jeda waktu yang tidak lama.
Ketika jagung dipanen tanaman cabai sudah mulai berbuah dan
tidak lama lagi sudah bisa dipanen.
g) Meminimalisir serangan hama kutu kebul pada tanaman cabai.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Usahatani campuran merupakan usahatani yang mengusahakan
lebih dari satu tanaman dalam satu lahan tanpa pembatas yang tegas.
Dalam contoh kasus diatas yakni budidaya tanaman jagung dan cabai
dapat dikatakan sebagai ushatani campuran di karenakan dalam satu lahan
terdapat dua macam tanaman yakni tanaman jangung dan tanaman cabai.
Penanaman tanaman jagung lebih didahulukan karena tanaman cabai harus
terlebih duhulu disemaikan dan kemudian bisa dipindah tanamkan ketika
bibit cabai sudah berusia 30 hari atau 1 bulan dan ditanam diantara
tanaman jagung yang telah ditanam terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

Handyoko A. 2011. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDB. Lembang: BBPP


Lembang
Mubyarto 1989, Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakarta : Edisi Ke-tiga, LP3S.
https://mitalom.com/tumpang-sari-jagung-dan-cabai-rawit/

Anda mungkin juga menyukai