MAKALAH
Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Pertanian 1
Dosen Pengampu: Yutirania Septiani, S.Pd.,M.Sc
DisusunOleh:
NikenPuspitasari (1510101015)
Mahesi Prameswari (1510101025)
AldhellaArcyDesya (1510101029)
Sherlinda Ardanareswari (1510101038
Gilang Bondoyudho (1510101040)
Edwin Riski Indarto (1510101048)
Widya Setiyawan (1510101049)
Datu Fatkhurrochim (1510101075)
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
2017
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Inovasi ...........................................................................................
2.2 Sumber Inovasi ............................................................................................
2.3 Contoh dan Konsep Rakitan Teknologi Pertanian ......................................
2.4 Adopsi dan Difusi Inovasi Dalam Pengembangan Pertanian......................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 .........................................................................................................
Gambar 1.2 ..........................................................................................................
Gambar 1.3 ..........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya produksi pertanian adalah sebagai akibat pemakaian
teknik-teknik atau metode dalam usaha tani. Tidak mungkin mengharapkan
hasil yang banyak dengan hanya menggunakan tanaman dan hewan atau
metode yang lama. Harus ada perubahan yang dilakukan baik terhadap input
pertanian maupun metode-metode yang digunakan ketika pertanian ingin
dikembangkan atau produksinya ingin ditingkatkan. Hal itu bukan pula berarti
tiap metode kerja, tiap macam input produksi atau tiap alat dan sumber tenaga
harus berubah setiap tahun pada setiap usaha tani. Banyak aspek teknologi yang
digunakan pada suatu usaha tani mampu menghasilkan produksi yang lebih
tinggi. Suatu teknik baru yang seringkali disebut sebagai inovasi harus dapat
memberi kenaikan hasil atau mengurangi biaya dengan sangat mencolok agar
dapat diterima oleh masyarakat atau petani.
Dengan sumberdaya yang terbatas dan dalam tatanan pasar yang sangat
kompetitif, sumber pertumbuhan agribisnis yang paling dapat diandalkan
adalah inovasi teknologi. Inovasi teknologi sangat diperlukan untuk
meningkatkan kapasitas produksi dan produktivitas, sehingga dapat memacu
tidak hanya pertumbuhan produksi, tetapi juga sekaligus meningkatkan daya
saing. Inovasi teknologi juga diperlukan dalam pengembangan produk (product
development) dalam rangka peningkatan nilai tambah, diversifikasi produk dan
transformasi produk sesuai dengan preferensi konsumen. Dengan demikian,
inovasi teknologi mempunyai peran yang sangat vital untuk mendukung
pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang dinamis, efisien, dan berdaya
saing tinggi.
Teknologi yang diterapkan pada suatu pekerjaan atau pada suatu wilayah
akan sangat ditentukan hasilnya oleh situasi dan kondisi yang ada. Ditinjau
dari kecocokan antara teknologi yang akan diterapkan tersebut, kemudian
dikenal istilah “teknologi tepat guna”
Sebagaimana disebutkan “baru” dalam pengertian teknologi baru hanya
berarti untuk petani-petani tertentu saja. inovasi yang berupa metode atau
bahan itu mungkin telah umum dikenal dikalangan petani lainnya, baik yang
dekat maupun yang jauh. Mungkin pula inovasi tersebut hanya merupakan
modifikasi dari apa yang telah ada selama ini atau mungkin juga merupakan
penemuan yang benar-benar baru. Dari pernyataan tersebut ada beberapa
sumber di mana dan dari mana inovasi baru dapat diperoleh:
1. Teknik kerja petani lain
2. Mendatangkan dari daerah lain
3. Percobaan-percobaan terarah
Cara-cara suatu negara untuk mendapatkan teknologi dari negara lain dapat
berupa:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inovasi merupakan suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan,
perilaku, nilai-nilai dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui,
diterima, dan dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu
daerah tertentu.
Adopsi inovasi pertanian merupakan suatu proses mental atau perubahan
perilaku baik yang berupa pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun
keterampilan (psychomotor) pada diri seseorang sejak ia mengenal inovasi
sampai memutuskan untuk mengadopsinya setelah menerima inovasi
3.2 Saran
Berbagai kegiatan yang dirancang oleh Departemen Pertanian saat ini
diharapkan dapat memecahkan masalah mendasar dalam pembangunan
pertanian di Indonesia, sehingga akan menarik minat berbagai pihak untuk
berpartisipasi dalam pembangunan pertanian. Seluruh pemangku kepentingan
(stake holder) sangat diharapkan berperan lebih besar lagi dalam pelaksanaan
pembangunan pertanian, baik dalam tataran perencanaan dan penyusunan
kebijakan, maupun dalam tataran praktis di berbagai sub-sektor atau bagian
dalam agribisnis pertanian. Harus kita sadari bersama, pembangunan
pertanian membutuhkan sinergi yang saling memperkuat diantara semua
pihak terkait dan Departemen Pertanian selalu terbuka untuk saran-saran
konstruktif bagi upaya percepatan pembangunan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA