Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR AGRONOMI

PENGAMATAN PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG,BAWANG


MERAH,KACANG TANAH.

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Dasar Agronomi


Dosen Pengampu:Dr.Ir.MARTI WINARNI.Mp

Disusun oleh:

Iva nurhaini 1841010001

Hafidh nur asidiq 1841010006

Fahrul dwianto 1841010012

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN
2019/2020
Kata Pengantar dan Daftar Isi

Laporan Dasar Agronomi Pengamatan kangkung,bawang merah,dan kacang tanah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini untuk memenuhi tugas
praktikum Dasar Agronomi . Salawat dan salam senantiasa selalu tercurah kepada nabi kita
Muhammad SAW.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi,
baik yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan dosen, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
membimbing kami sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Hal tersebut disebabkan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis.Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun.

madiun, 18 Januari 2020 Penulis


DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................. 3
2.1 Kacang Tanah........................................................................................ 3

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM ..................................................... 5


3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................ 5
3.2 Alat dan Bahan ..................................................................................... 5
3.3 Rancangan Percobaan............................................................................ 5
3.4 Metode Analisis Data............................................................................ 5
3.5 Pelaksanaan............................................................................................ 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 7
Daftar Pustaka ................................................................................................... 10
Lampiran............................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kangkung (Ipomoea aquatica), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1adalah


sejenis tanaman yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan.
Kangkung ini bisa disebut dengan swamp cabbage, water convovulus, water spinach, ini
bersal dari india. Kemudian menyebar di berbagai wilayah.

kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu
4-6 minggu sejak dari benih kangkung dikenal dengan nama latin adalah Ipomoea
Reptans.Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya.
Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach. Berasal dari
India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan
bagian negara Afrika.

Bawang merah merupakan tanaman semusim dan digolongkan dalam


keluarga Liliaceae. Adapun ciri ciri dari kelaurga ini cukup mudah untuk dikenali
yakni berbentuk seperti rumput, memiliki batang yang pendek, serta berakar serabut. Pada
bagian daun tergolong panjang dan berongga seperti pipia. Pada bagian pangkal daunnya
berubah menjadi umbi lapis. Makanya bawang merah sering disebut sebagai umbi lapis.

Jenis tanaman rempah ini cukup mudah dikenali. Dari segi aromanya cukup spesifik serta
dapat merangsang air mata dikarenakan kandungan minyak eteris alilin yang terkandung
dalamnya. Sementara bagian batangnya berbentuk seperti cakram , dimana pada bagian
cakram inilah nantinya akan tumbuh tunas dan akar

Pada bunganya terkumpul pada bonggol terdapat di ujung tangkai panjang yang berlubang di
dalamnya. Tanaman rempah ini termasuk berbunga sempurna. Bentuk buahnya seperti kubah
yang memiliki tiga ruangan, tidak memiliki daging. Pada tiap lubang buah terdapat 2 biji
agak lunak dan tidak kuat terhadap pancaran sinar matahari.

Kacang tanah dengan nama ilmiah Arachis hypogaea merupakan tanaman polong-
polongan yang termasuk anggota family Fabaceae. Kacang tanah ini mengandung zat-zat
yang penting bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kacang tanah juga merupakan kacang-
kacangan terpenting setelah kedelai. Kacang tanah kaya akan lemak; protein yang tinggi
bahkan jauh lebih tinggi dari protein pada daging, telur dan kacang soya; zat besi; vitamin E;
vitamin B kompleks; vitamin A dan K; fosforus; lesitin, kolin dan kalsium.

.
ACARA I

KAJIAN PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG

A. TUJUAN
Mengetahui pengaruh pemberian air terhadap pertumbuhan tanaman kangkung.

B. WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum dilaksanakan pada tanggal Desember - Januari 2019 di Green House
Universitas Merdeka Madiun

C. LANDASAN TEORI
1. Tanaman kangkung
Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun.
Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya
akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60
hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih,
terutama pada jenis kangkung air (Djuariah, 2007).Batang kangkung bulat dan
berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-
bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan
setelah tumbuh lama batangnya akan menjalar (Djuariah, 2007).
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di
ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru.
Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas
berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.
Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan
berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya
berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah
lembayung (Maria, 2009).
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji.
Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika
sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm,
dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau
tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping
dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan
tanaman secara generatif (Maria, 2009).
2. Pemberian air
Pengairan dapat didefinisikan sebagai kegiatan memberi air sesuai kebutuhan
tanaman pada area perakaran tanaman dengan air yang memenuhi standar
pada waktu, cara, dan jumlah pemberian yang tepat.
Menurut sudjawadi (1990),cara pemberian air irigasi secara garis besar dapat
dibedakan menjadi 4 cara.
1.pemberian air lewat permukaan
2.pemberian air melalui bawah permukaan
3.pemberian air dengan cara pancaran
4.pemberian air dengan cara tetesan

3. ALAT DAN BAHAN


1. Alat dan bahan yang digunakan untuk tanaman kangkung:
 Tanah liat yang di campur dengan bokasi dengan perbandingan 2:1
 Polibag
 Cangkul
 Cetok
 Ember
 Angkong
 Gelas ukur 1000ml
 Benih kangkung

D. PELAKSANAAN
1. siapkan 6 poibag,kemudian isi Masukkan tanah yang sudah di campur bokasi
kedalam polibag.
2. Kemudian tanam benih kangkung pada masing-masing polibag sebanyak 4 biji
3. Berikan tanda pada polibag berupa angka atau huruf dan jumlah air guna untuk
mengatur konsentrasi pada pemberian air.
4. kemudian lakukan penyiraman atau pemberian air Setiap 2-3 hari sekali
memberikan air sebanyak : 250 ml, 500 ml, 750 ml dan 1000ml.
5. Pengamatan dilakuan setiap 6 hari sekali dan parameter yang diukur adalah
kecepatan perkecambahan dan panjang tanaman, dan jumlah daun
6. Data hasil pengamatan dirata – rata pada pengamatan pertama tanaman kangkung
pada tanggal 23 desember 2019

Tgl Jumlah tinggi jumlah


23-12-19 pemberian air tanaman daun
1. 250 ml a.8 cm a.2 helai
b.8 cm b.2 helai
2. 500 ml a.10,5 cm a.2 helai
b. - b. -
3. 750 ml a.6 cm a.2 helai
b.10 cm b.2 helai
4. 1000 ml a.11,2 cm a.2 helai
b.7,2 cm b.2 helai

Tgl Jumlah Tinggi Jumlah Jumlah


27-12-19 pemberian air tanaman daun batang
1. 250 ml a.12,3 cm a.2 helai a.
b.11,5 cm b.2 helai b.
2. 500 ml a.15 cm a.2 helai a.
b.12 cm b. - b.
3. 750 ml a.11,5 cm a.2 helai a.
b.16,5 cm b.2 helai b.
4. 1000 ml a.18,5 cm a.2 helai a.
b.15 cm b.2 helai b.

Tgl Jumlah Tinggi Jumlah Jumlah


03-01-20 pemberian air tanaman daun batang
1. 250 ml a.28 cm a.25 helai a.3
b.35 cm b.27 helai b.4
2. 500 ml a.35 cm a.26 helai a.3
b.26 cm b.16 helai b.3
3. 750 ml a.32 cm a.22 helai a.3
b.35 cm b.22 helai b.3
4. 1000 ml a.37,5 cm a.27 helai a.3
b.32,5 cm b.17 helai b.3
A.pembahasan
Kangkung darat merupakan tanaman yang sangat memerlukan air untuk membantu
pertumbuhannya. Jika tanaman kangkung kekurangan air maka pertumbuhannya akan lambat
dan batangnya akan keras. Jadi untuk mendapatkan hasil produksi yang baik perlunya
perawatan tanaman seperti penyiraman sehingga ketersediaan air untuk tanaman kangkung
cukup dan pertumbuhannya akan lebih bagus.
Adapun jenis hama yang meyerang tanaman kangkung darat seperti ulat, kutu putih dan
wereng. Dengan penyerangan hama ini dapat menurunkan kualitas produksi tanaman karena
serangan dari ulat ini menyebabkan daun-daun kangkung perlubang dan habis
dimakannya. kutuh putih merusak daun kangkung mengakibatkan daun kuning. Sedangkan
hama wereng menyebabkan tanaman menjadi layu.

B.kesimpulan
Kangkung yang tidak tumbuh berarti varietas pada biji kangkung tidak
bagus.Kangkung yang kekurangan air akan mengakibatkan lambatnya pertumbuhan dan
mudah layu,sedangkan kangkung yang banyak pada pemberian air maka kangkung akan
cepat tumbuh dan subur.
ACARA II
PERBANYAKAN BAWANG MERAH
A.TUJUAN
Mengetahui kecepatan tumbuh tunas, jumlah tunas dan tinggi tunas pada tanaman
bawang merah dengan sistem pemotongan umbi yang berbeda.

B.WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum dilaksanakan pada tanggal Desember - Januari 2019 di Green House
Universitas Merdeka Madiun

C. LANDASAN TEORI
Umbi bawang merah
Bawang merah adalah salah satu varietas tumbuhan berumbi yang dapat hidup
di dataran tinggi. Bawang merah disebut seperti itu karena memiliki warna ungu
kemerahan pada kulitnya dan dagingnya. Bawang merah memiliki tekstur yang mirip
dengan bawang bombay yaitu berlapis-lapis namun dengan ukuran yang lebih kecil.
Bawang merah berbentuk satuan, tidak seperti bawang putih yang umbinya
terkumpul dalam satu kulit. Bawang merah memiliki ciri khas berupa bau yang tajam
tetapi tidak setajam bawang putih dan aroma gurih serta sedikit pedas. Bawang
merah biasanya dipanen beserta daunnya. Daun bawang merah juga dapat digunakan
untuk bahan masakan atau taburan. Bawang merah memiliki tekstur yang lebih berair
sehingga lebih mudah dihaluskan untuk bumbu masakan. Bawang merah dapat
membentuk kulit baru bila disimpan dalam waktu yang lama dalam keadaan
terkupas.

Bawang merah mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi. Bawang


merah kaya akan vitamin dan zat lain seperti fosfor, seng, serta zat bermanfaat bagi
tubuh lainnya. Khasiat bawang merah yang terkenal adalah sebagai penurun tekanan
darah. Seperti yang Anda ketahui, bawang merah mentah umumnya disajikan sebagai
acar pada masakan berlemak seperti sate, nasi goreng, dan semacamnya. Selain baik
untuk kesehatan, bawang merah menjadi kunci utama dalam berbagai masakan
nusantara. Hampir seluruh daerah di Indonesia menggunakan bawang merah dalam
olahan kulinernya. Bawang merah mampu menonjolkan rasa masakan dan
memberikan rasa gurih terutama untuk masakan pedas yang
menggunakan cabai seperti bumbu balado, nasi goreng, rujak, dan sebagainya.

D. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan untuk tanaman bawang merah:
 Tanah liat yang di campur dengan bokasi dengan perbandingan 2:1
 Polibag
 Cangkul
 Cetok
 Ember
 Angkong
 Gelas ukur 1000ml
 Umbi bawang merah

E. PELAKSANAAN
1. langkah pertama siapkan 6 polibag,isi satu persatu polibag dengan tanah yang
sudah tercampur dengan bokhasi
2. Beri tanda pada setiap polibag,Kemudian tanam umbi bawang merah dengan
perlakuan pemotongan umbi bawang ( dengan perlakuan dipotong ¼,, ½ , dan ¾
bagian)
3. Perlakuan kemudian lakukan penyiraman atau pemberian air Setiap 2-3 hari
sekali memberikan air sebanyak :1000ml.
4.Pengamatan dilakuan setiap 6 hari sekali dan parameter yang diukur adalah
kecepatan perkecambahan dan panjang tanaman, dan jumlah daun
5.Data hasil pengamatan dirata – rata pada pengamatan pertama tanaman umbi
bawang merah pada tanggal 23 desember 2019.

Tabel pengamatan bawang merah


Tgl Potongan Tinggi tanaman Jumlah daun
23-12-19 Bawang merah Bawang merah bawang merah
1. ¼ a.5,5 cm a.5 helai
b.2 cm b.3 helai
2. ½ a.3,5 cm a.3 helai
b. - b. -
3. ¾ a.- a.-
b.4,5 cm b.3 helai

Tgl Potongan Tinggi tanaman Jumlah daun


27-12-19 Bawang merah Bawang merah bawang merah
1. ¼ a.14,8 cm a.5 helai
b.7,8 cm b.6 helai
2. ½ a.17 cm a.20 helai
b. - b. -
3. ¾ a.14 cm a.6 helai
b.16 cm b.23 helai

Tgl Potongan Tinggi tanaman Jumlah daun


3-01-20 Bawang merah Bawang merah bawang merah
1. ¼ a.23 cm a.6 helai
b.36,5 cm b.20 helai
2. ½ a.30 cm a.20 helai
b. - b. -
3. ¾ a.36,8 cm a.14 helai
b.29,5 cm b.32 helai
pembahasan
Morfologi Bawang Merah
Parameter yang diamati pada morfologi adalah potongan bawang merah, tinggi tanaman, jumlah
daun.
Potongan bawang merah
Umbi bawang merah yang di tanam terdiri dari berbagai potongan yaitu 1/2,1/4,3/4.
Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman menunjukkan bahwa perlakuan pada berbagai potongan pada bawang merah yang
menghasilkan tinggi tanaman yang bebeda. Tinggi bawang merah potongan ½ tidak berbeda nyata
dengan. Hal sesuai dengan penelitian Putrasamedja (2012) terhadap penampilan beberapa klon
bawang merah ditemukan bahwa klon no. 2004/11 dan no. 2004/10 mampu menunjukkan
pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan klon lainya. Terjadinya perbedaan tinggi
tanaman disebabkan oleh sifat genetik yang berbeda, sehingga berpengaruh langsung terhadap
tinggi tanaman. 4.2.1.6. Jumlah Helaian Daun Pembentukan daun juga dipengaruhi oleh proses
pembelahan sel, perpanjangan sel, dan diferensiasi sel (Kimbal, 1990). Dimana semakin banyak
jumlah anakan, maka jumlah daun yang dihasilkan juga semakin banyak (Putrasamedja,1990). Hasil
analisis sidik ragam pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pemberian varietas berpengaruh sangat
nyata terhadap jumlah helaian daun. Hal 38 ini disebabkan faktor gen dari tanaman tersebut,
sehingga perlakuan varietas memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah helaian
daun. Selain faktor gen, perbedaan yang sangat nyata pada jumlah helaian daun dikarenakan
keadaan fisik tanah yang cukup baik sehingga pertumbuhan tanaman baik pula.
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini di mulai pada tanggal 4 Oktober 2016 s/d 15 November 2016 yang

bertempat di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi dan di kebun percobaan

Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum antara lain: cangkul, meteran, tali rafia, sabit,

tugal, timbangan, penuntun praktikum, dan alat tulis lengkap.

Bahan yang digunakan antara lain: benih kacang tanah, pupuk NPK, dan Pestisida

3.3 Rancangan Percobaan

Praktikum berbentuk percobaan lapangan. Bentuk per-kelompok, setiap kelompok

melakukan percobaan satu unit perlakuan di dalam satu petak percobaan berukuran 1 m x 1 m.

3.4 Metode Analisis Data

Menghitung nilai rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun. Membuat grafik berdasarkan

nilai rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun untuk setiap jenis tanaman.

3.5 Pelaksanaan

1. Persiapan Lahan dan Penanaman

Setelah dicangkul, tanah di campur dengan pupuk kandang sebanyak 1 ember ukuran

sedang. Lalu tanah dan pupuk kandang tersebut di aduk sampai tercampur rata, kemudian di

buatlah gundukan tanah berbentuk persegi dengan ukuran 1x1 m. Permukaan tanah diberi

lubang sebanyak 15 lubang untuk tempat penyimpanan biji kacang tanah yang akan di tanam.

Masing-masing lubang diisi dengan 2 biji kacang tanah.

5
2. Pengukuran Tinggi Tanaman dan Menghitung Jumlah Luas Daun
Dilakukan dengan cara mengukur tinggi tanaman tiap rumpun dan menghitung jumlah

daunnya. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap minggu dalam melakukan pengamatan terhadap

pertumbuhan tanaman kacang tanah.

3. Pemupukan

Selain pada saat persiapan lahan, pupuk juga diberikan saat tanaman kacang tanah sudah

mulai tumbuh. Pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK dan pupuk daun. Pupuk NPK diberikan

satu kali dengan kadar 20 gram untuk semua tanaman. Begitu pula dengan pupuk daun,

diberikan sebanyak satu kali dengan kadar 1 gram/500 ml air. NPK diberikan dengan cara

ditabur di atas permukaan tanah, sedangkan pupuk daun diberikan dengan cara disemprotkan

ke bagian bawah permukaan daun.

4. Menghitung Luas Daun

Dilakukan dengan cara memotong seluruh daun salah satu rumpun tanaman yang tidak

dijadikan sample. Pemotongan dilakukan menggunakan gunting. Kemudian tiap helai daun

digambar membentuk pola di atas kertas disesuaikan dengan ukuran aslinya. Setelah itu, semua

pola helaian daun digunting dan kemudian ditimbang. Untuk membandingkan, dibuat juga kertas

berbentuk persegi dengan ukurn 10x10 cm yang kemudian ditimbang. Masukkan hasil

pengukuran bobot pada rumus:

a/b x 100 cm2

a = bobot pola daun

b = bobot pola kertas persegi

5. Pemberian Pestisida

Dilakukan hanya sekali dengan tujuan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang

menyerang tanaman kacang tanah.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daya Tumbuh Benih
Daya tumbuh benih merupakan kemampuan benih (biji) untuk tumbuh membentuk
individu baru. Daya tumbuh benih yang baik berkisar antar 85%-90%. Pada proses
pertumbuhan benih tanaman kacang tanah dapat dibedakan dalam 2 stadia pertumbuhan yaitu
:
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Stadia vegetatif

Pada stadia ini meliputi fase berkecambah, dilanjutkan dengan fase pertumbuhan
vegetatif : akar, batang, dan daun yang cepat yang akhirnya pertumbuhan vegetatif menjadi
lambat hingga dimulainya stadia generatif.
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Stadia generatif

Pada stadia ini dimulai dengan pembentukan primordial, proses pembungaan yang
mencakup peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Proses yang terjadi selama terbentuknya
primordial hingga terjadi buah dimasukkan dalam fase reproduksi. Sedangkan proses
selanjutnya termasuk fase masak yang dimulai dari pekembangan biji atau buah hingga biji
siap dipanen.
Persentase tumbuh benih :
=
= 97 %
Dari hasil perhitungan dapat dinilai bahwa benih kacang tanah yang digunakan
memiliki daya tumbuh yang mendekati sempurna dengan daya tumbuh sebesar 97 %.

Tabel Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman


Tinggi Tanaman (cm)

Tanaman
Umur 6
Umur 3 minggu Umur 4 minggu Umur 5 minggu
Minggu

1 21 24,9 36 41

2 22 26 41 49

3 22 27 40,5 48

4 18 28 37,5 44

5 17 23 36 42

Rata-rata 20 25,8 38,2 44,8

Grafik Tinggi Tanaman

Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan hingga 6 minggu terakhir, diperoleh garis
kurva yang terus naik. Sedangkan menurut standarnya, garis kurva akan membentuk garis
tetap setelah mengalami kenaikan yang artinya tinggi tanaman tidak akan mengalami
pertumbuhan lagi. Tetapi data hasil observasi menunjukan hal yang tidak sama.
Kemungkinan hal ini terjadi karena kelebihan zat nitrogen ataupun karena alasan lain.
Tabel Hasil Pengamatan Jumlah Daun

Jumlah Daun Setiap Tanaman

Tanaman

Umur 3 minggu Umur 4 minggu Umur 5 minggu Umur 6 minggu

1 23 36 49 44

2 16 35 44 48

3 21 35 55 47

4 16 32 51 42

5 11 19 30 31

Rata-rata 17,4 31,4 45,8 42,4

<!--[if !supportLists]-->A. <!--[endif]-->Grafik Jumlah Daun Setiap Tanaman

Jumlah Tanaman yang Berbunga


=

Menghitung Luas Daun


Luas Daun =
=
= 984,2 cm²

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1999. Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Batavia reload. 2012. http://bataviareload.wordpress.com/daftar/pertanian/cara-budidaya-


kacang-tanah-yang-baik-dan-benar/. Diakses pada tanggal 01 Februari 2013.

Hidayat, dkk. 2004. Analisis Pengembangan Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Jawa
Barat dari Data Landsat Dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Penginderaan Jauh dan
Pengolahan Data Ciltra Digital 1(1): 46-50.

Kusuma, dkk. 2010. Pengaruh Pupuk Hyponex, Vitabloom dan Grandasil D Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Varietas Mutiara Dengan
Teknik Hidroponik Irigasi Tetes. Bioprospek 7(2): 1-9.

Muzakki. 2010. http://dhomoenhacqbaghanbatoe.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 01


Februari 2013.
Nurwardani. 2008. Teknik Pembibitan Tanaman dan Produksi Benih Jilid 1 Untuk SMK.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Pitojo. 2010. Benih Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Prabowo. 2011. http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-kacang-tanah.html.


Diakses pada tanggal 02 Februari 2013.

Santoso, dkk. 2007. Pengaruh pH dan Konsentrasi CaCl2 Terhadap Kemampuan Tanah
Mineral Masam Dalam Menjerap Fosfat (The Effect Of Ph and Cacl2Concentrations On The
Ability Of Acid Mineral Soil To Absorb Phosphate). Sains dan Terapan Kimia 1(2): 69 – 75.
SHARE THIS :

Anda mungkin juga menyukai