Anda di halaman 1dari 13

PERTUMBUHAN TERHADAP TANAMAN KANGKUNG

(ipomoea reptans poir)


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan

Dosen Pengampu : Khairuna, M. Pd

Disusun Oleh :

Sem. IV/Tadris Biologi II

Muhammad Fazil Mawla Lubis (0310212027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUMATERA UTARA MEDAN


2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Dalam kesempatan ini, dengan rendah hati saya ingin
menyampaikan sebuah makalah yang berjudul “Pertumbuhan Terhadap Tanaman”
Makalah ini membahas tentang bagaimana pertumbuhan itu serta pengembangan nya.

Saya berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dan mendalam
mengenai topik tersebut, sekaligus memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.

Dalam menyusun makalah ini, saya berusaha mengedepankan nilai-nilai kejujuran,


ketelitian, dan keterbukaan dalam pengumpulan dan analisis data, serta mengacu pada
sumber-sumber yang terpercaya dan berkualitas. Saya juga berupaya untuk menyajikan
hasil penelitian dengan bahasa yang jelas, sistematis, dan mudah dipahami, sehingga dapat
menjadi bahan referensi yang berguna bagi pembaca.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih memerlukan
peningkatan dalam banyak aspek. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan mendapat
ridha serta keberkahan dari Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Medan, Mei 2023


Tertanda,

Penulis

i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................ 1
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II : Pembahasan
A. Pengertian Pertumbuhan Kangkung Darat ............................................................. 3
B. Kinetika Pertumbuhan Kangkung .......................................................................... 4
C. Pengalokasian Pertumbuhan Kangkung ................................................................. 5
D. Pola Pertumbuhan Kangkung ................................................................................ 5
E. Reproduksi Seksual Pada Kangkung ...................................................................... 6
F. Mekanisme Pertumbuhan Kangkung ..................................................................... 7
G. Diferensiasi Pertumbuhan Kangkung Darat ........................................................... 7
H. Perkembangan Pada Kangkung ............................................................................. 8
I. Pengontrolan Dalam Perkembangan Kangkung ..................................................... 8
J. Tahap Akhir Perkembangan .................................................................................. 8
BAB III : Penutupan
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kangkung darat (ipomea reptans poir) merupakan salah satu tanaman


hortikultura yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih.
Tanaman ini termasuk kelompok tanaman semusim dan berumur pendek dan tidak
memerlukan areal yang luas untuk membudidayakan nya. Untuk mendapatkan sayur yang
mutunya baik dan hasil yang optimal, pemupukan merupakan salah satu teknologi yang
sangat penting. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara bagi tanaman agar
tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dengan semakin sadarnya masyarakat terhadap bahaya lingkungan akibat
penggunaan pupuk buatan, muncul gagasan untuk menggunakan bahan alternatif berupa
pupuk organik. Kelebihan pupuk organik dibandingkan pupuk anorganik antara lain adalah
tidak menimbylkan resiko pada hewan maupun manusia, mudah didapatkan, memberikan
pengaruh positif terhadap tanaman terutama pada musim kemarau, serta meningkatkan
aktivitas mikroorganisme menguntungkan yang ada di dalam tanah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah kami tulis, maka kami dapat
merumuskan rumusan masalah sebagai Batasan pembahasan pada makalah ini. Rumusan
masalah tersebut antaralain :
1) Bagaimana pengertian pertumbuhan kangkung darat?
2) Bagaimana kinetika pertumbuhan pada kangkung darat?
3) Bagaimana pengalokasian tumbuhan kangkung darat?
4) Bagaimana pola pertumbuhan dan perkembangan pada kangkung darat?
5) Bagaimana reproduksi seksual pada kangkung darat?
6) Bagaimana mekanisme pertumbuhan pada kangkung darat?
7) Bagaimana diferensiasi pada pertumbuhan kangkung darat?
8) Bagaimana perkembangan pada tumbuhan kangkung?
9) Bagaimana macamnya pengontrolan dalam perkembangan kangkung darat?
10) Bagaimana tahap akhir perkembangan kangkung darat?

C. Tujuan Penulisan
Penulis menentukan tujuan penulisan makalah ini yaitu mengetahui tentang
pertumbuhan serta perkembangan dari kangkung darat (ipomoea reptans poir).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan Kangkung Darat (ipomoea reptans poir)


Kangkung darat atau dalam bahasa latin Ipomoea Reptans Poir merupakan
salah satu jenis sayuran yang sangat populer bagi rakyat Indonesia dan digemari oleh
semua lapisan masyarakat, karena rasanya yang gurih. Tanaman kangkung termasuk
kelompok tanaman sayuran semusim, berumur pendek dan tidak memerlukan areal yang
luas untuk membudidayakan nya, sehingga memungkinkan untuk di budidayakan pada
daerah perkotaan.

Di indonesia dikenal dua tipe kangkung yaitu kangkung darat dan kangkung
air. Kangkung tergolong sayuran yang sangat populer, karena banyak peminatnya.
Kangkung disebut juga swamp cabbage, water convoulus, water spinach.Tanaman
kangkung darat termasuk tanaman yang berumur pendek. Manfaat daunnya mempunyai
peran penting terhadap sumber pangan di Indonesia. Kandungan gizi dalam 100 gram
kangkung meliputi energi sebesar 29 kal; protein 3 gram; lemak 0.3 gram; karbohidrat 5.4
gram; serat 1 gram; kalsium 73 mg; fosfor 50 mg; besi 2.5 mg; vitamin A 6.300 IU;
vitamin B 0.07 MG; vitamin C 32 mf; air 89.7 gram.

Kangkung termasuk sayuran yang populer, tanaman kangkung berasal dari


india sekitar 500 SM, yang kemudian menyebar ke malaysia, birma, indonesia, cina
selatan, australia dan afrika. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan
cabang-cabang nya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai
kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih.
Tanaman kangkung darat mempunyai daun-daun panjang dengan ujung runcing, bewarna
hijau keputih-putihan, bunganya berwarna putih bersi dan buah muda berwarna hijau
keputih-putihan yang akan berubah menjadi coklat tua setelah dikeringkan, tanaman
kangkung darat termasuk tanaman dikotil. Pada jenis kangkung barat biji kangkung
berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif.

Tanaman kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan


memperlihatkan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Batang tanaman kangkung
darat memiliki warna batang yang putih kehijauan dengan ruas yang besar dan banyak
mengandung air (herbaccous). Batang tanaman kangkung tumbuh merambat atau menjalar
dengan percabangan yang banyak. Kangkung memiliki akar yang berserabut, warna akar

3
kangkung darat lebih terang dari pada kangkung air, serta memiliki akar yang lebih kuat
dan panjang dibandingkan kangkung air. Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan
di ketiak daun terdapat mata yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun
umumnya seperti jantung hati, ujung daunnya meruncing atau tumpul, permukaan daun
sebelah atas berwarna hijau tua dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.

Kangkung termasuk dalam suku convolvulaccae (keluarga kangkung-


kangkungan). Kangkung dapat ditemukan di semua daerah dengan iklim tropis, tanaman ini
dapat ditanam sepanjang tahun. Berikut klasifikasi dan identifikasi kangkung darat:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea reptans Poir

B. Kinetika Pertumbuhan Kangkung


Kangkung tumbuh pada tipe tanah lempung, sampai lempung berpasir, gembur,
dan mengandung bahan organic serta lokasi yang terbuka dan memproleh sinar matahari
langsung, masih bisa ditanam di tanah rawa yang drainase 5 airnya tidak lancer. Tanaman
kangkung dapat tumbuh pada daerah yang ber iklim panas dan ber iklim dingin dengan
jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar 1500-2500
mm/tahun. Pada musim hujan pertumbuhan tanaman kangkung sangat cepat dan subur.
Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar karena
pertumbuhannya yang cepat, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput,
kebun/ladang yang sedikit rimbun.

Kangkung darat mempunyai ciri-ciri yang khas yang terdapat pada corak warna
daun yang hijau cerah,bunga yang putih dan batang dahang ujung pohonnya yang
meruncing kecil, daun kangkung darat yang tipis dan kecil-kecil. Cara mendapatkan bibit

4
kangkung darat juga cukup mudah kita bisa temukan di toko toko bibit tanaman. atau
mendapatkan dengan cara menyetek tanaman kangkung darat yang ada, pembibitan juga
dapat di lakukan dengan cara biji di tanam kedalam lubang-lubang.

C. Pengalokasian Pertumbuhan Kangkung


Para petani sebagian banyak yang usaha budidaya kangkung darat, cara
budidaya tanaman kangkung darat sangat mudah sekali untuk kita kerjakan, Hal yang perlu
di lakukan adalah dengan melakukan pengolahan lahan,penanaman,pemupukan
penjarangan,dan masih banyak lagi. Untuk bisa menghasilkan budidaya tanaman kangkung
darat biar tumbuh maksimal dan baik tanaman kangkung harus mendapatkan terik sinar
matahari yang bagus, dan air yang cukup.
Kangkung dapat tumbuh dengan baik jika ditanam pada tempat dengan
ketinggian ± 2000 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini membutuhkan tanah yang
gembur dan mengandung banyak bahan organic sebagai tempat tumbuhnya, untuk
kangkung darat khususnya tidak menghendaki lahan yang tergenang karena akarnya mudah
membusuk. Kangkung membutuhkan lahan yang mendapatkan sinar matahari yang cukup
sebagai tempat tumbuhnya, karena di lahan yang ternaungi tanaman kangkung dapat
tumbuh memanjang. Tanaman ini tumbuh baik sepanjang tahun, jumlah curah hujan yang
optimal berkisar antara 500-5000 mm per tahun, sedangkan temperature udara dipengaruhi
oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 meter tinggi tempat, maka temperature udara turun.
Di permukaan laut temperatur rata-rata sekitar 28°C dan dataran tinggi sekitar 18°C, namun
jika ditanam pada lhan yang memiliki suhu udara relative panas batang tanaman ini akan
mengeras.

D. Pola Pertumbuhan Kangkung


Kangkung merupakan sayuran yang banyak diminati oleh masyarakat dari
semua golongan ekonomi (bawah, menengah maupun atas)karena mudah dijumpai di pasar
tradisional maupun supermarket dengan harga yang terjangkau dan mempunyai nilai gizi
yang baik. Dalam pola pertumbuhan ini, ada beberapa jenis metode pemberian pupuk yang
bisa membuat kangkung tumbuh dan berkembang. Untuk mendapatkan sayur yang mutunya
baik dan hasil yang optimal, pemupukan merupakan salah satu teknologi yang sangat penting.
Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara bagi tanaman agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Dengan semakin sadarnya masyarakat terhadap bahaya lingkungan akibat

5
penggunaan pupuk buatan, muncul gagasan untuk menggunakan bahan alternatif berupa pupuk
organik. Kelebihan pupuk organik dibandingkan pupuk anorganik antara lain adalah tidak
menimbulkan resiko pada hewan maupun manusia, mudah didapatkan, memberikan pengaruh
positif terhadap tanaman terutama pada musim kemarau, serta meningkatkan aktivitas mikroorganis
me menguntungkan yang ada di dalam tanah.
Salah satu jenis pupuk organik yang paling banyak digunakan adalah pupuk
kompos. Pupuk kompos mudah diaplikasikan, harganya murah, tidak menghasilkan racun
(toksin) dan ramah terhadap lingkungan. Pupuk organik yang baik mutunya bermanfaat
untuk memperbaiki dan mempertahankan kesuburan tanah. Keuntungan lain dari pupuk
organik adalah kemampuannya untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem,
meningkatkan ketersedian hara, merangsang pertumbuhan akar tanaman, agen pengendalian
biologis. Meskipun kompos merupakan pupuk organik, namun dalam penggunaannya
pupuk kompos ini juga harus diberikan sesuai dosis yang tepat. Pemberian kompos pada
tanaman sayuran sangat penting untuk menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman.
Sayuran memerlukan banyak sekali hara tanaman. Pemberian yang terlalu banyak dapat
mengakibatkan ketidak seimbangan hara di dalam tanah dan tanaman.

Dosis pupuk yang tepat akan membuat proses penanaman pada kangkung cepat
tumbuh dan berkembang, dosis kompos mampu membantu memenuhi kebutuhan kangkung
darat sehingga mampu tumbuh tinggi. Meningkatnya jumlah dan luas daun tanaman
kangkung yang diberi kompos disebabkan oleh ketersediaan hara nitrogen dan posfor yang
meningkat dalam tanah. Nyakpa, et al. (1988) menyatakan bahwa proses pembentukan daun
tidak terlepas dari peranan unsur hara seperti nitrogen dan fosfor yang terdapat pada tanah
dan tersedia bagi tanaman.

E. Reproduksi Seksual Pada Kangkung


Kangkung dapat berkembang biak secara generatif (seksual)
dengan penyerbukan pada bunga untuk menghasilkan biji. Kangkung juga dapat
berkembang biak aseksual (vegetatif) dengan stek batang. Perbanyakan dengan stek batang
dilakukan dengan memotong pucuk batang yang kemudian dimasukkan dalam tanah yang
gembur dan berair.

6
F. Mekanisme Pertumbuhan Pada Kangkung
1. Pilih benih kangkung yang berkualitas
2. Siapkan media tanam
3. Berikan pupuk secukupnya
4. Buat lubang-lubang untuk menanam
5. Tanam benih dan beri campuran pupuk dengan tanah
6. Lakukan penyiraman rutin
7. Pangkas bagian kangkung yang rusak
8. Rawat dengan rutin dan kangkung siap panen

G. Diferensiasi Pertumbuhan Kangkung Darat


Ada 2 jenis kangkung yang populer di kalangan masyarakat dan digemari oleh
masyarakat yaitu kangkung darat dan kangkung air. Dan yang menjadi pembeda dari ke 2
kangkung tersebut ialah: kangkung darat biasanya cara memanennya adalah dicabut hingga
akarnya, meski tidak dicabus juga bisa tetapi dipotong hingga pangkal akarnya. Batang
kangkung darat ini besar dan dari segi penampilan, kangkung darat ini lebih berkelas
daripada kangkung air, karena selain bersih juga bentuk tegak lurus.

(kangkung darat) (kangkung air)

Selanjutnya kangkung air/sawah biasanya tumbuh liar di tempat berair seperti


sawah, sungai atau rawa. Penampilan kangkung ini cenderung panjang batang nya dan
menjalar, serta batang nya kebih kecil dan tipis. Karena tumbuh menjalar dan ditempat basah,
kangkung ini kurang berkelas secara penampilan. Jika lama tidak dipanen atau tua, bisa
sampai berbunga warna putih ungu dan berbiji.

7
H. Perkembangan Pada Kangkung
Pertumbuhan kangkung pada pemupukan kompos membuat kangkung darat
tumbuh kembang dengan baik, terutama tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot
berangkasan kering, sedangkan pada parameter laju asimilasi bersih dan laju tumbuh relative tidak
menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Rata-rata tinggi tanaman, Jumlah daun, luas daun, berat
berangkasan kering, laju asimilasi bersih dan laju tumbuh relatif tanaman kangkung darat umur 2 dan
3 minggu setelah tanam dengan perlakuan beberapa dosis kompos.

I. Pengontrolan Dalam Perkembangan Kangkung


Dalam sistem pengontrolan kangkung darat, setelah pemupukan selesai pembudidaya
tidak langsung memamen kangkung yang telah di tanam, tapi melakukan kontrol setiap harinya agat
tanaman tidak kekeringan dan pemupukan juga tepat pada waktunya. Pada tahap ini ada beberapa
kegiatan untuk memproleh tanaman kangkung dengan hasil yang tinggi. Dan untuk itu sistem kontrol
sangat diperlukan, adapaun kegiatan kontrol sebagai berikut: penyiraman, penyulaman, pembersih
gulma, penjarangan, pembubunan dan juga pemberantasan hama penyakit.
Kangkung juga memerlukan sinar matahari langsung, untuk itu perlu pengontrolan setiap
hari agar memastikan bahwa kangkung terkena sinar matahari.penyiraman terhadap kangkung juga
dilakukan sesuai dengan iklim cuaca yang sedang berlangsung, jika iklim cuaca sedang kemarau
maka penyiraman terhadap kangkung perlu dilakukan setiap hari agar tanaman tetap lembab.

J. Tahap Akhir Perkembangan


Pemanenan pada tanaman kangkung dapat dilakukan apabila kangkung sudah
mencapai usia 30 sampai 40 hari. Ciri-ciri tanaman kangkung siap panen yaitu batangnya
telah memanjang sekitar 20-25 cm dan daunnya cukup besar. Waktu panen yang baik adalah
saat pagi atau sore hari. Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dicabut atau
dipotong paling bawah batangnya. Disarankan untuk memanen kangkung dengan cara
memotong paling bawah batangnya karena batang pohon nantinya akan bisa tumbuh lagi dan
bisa dibudidayakan ulang serta bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli bibit. Perlu
diketahui bahwa kangkung darat bisa dipanen sebanyak 3 kali dalam sekali tanam. Setelah
panen pertama selesai, kangkung hanya perlu 5 sampai 7 hari saja untuk bisa memetik
kembali kangkung-kangkungnya.

Apabila kangkung dipanen dengan cara dipotong paling bawah batangnya ,


maka kangkung tersebut bisa panen sampai 6 kali dalam sebulan. Sedangkan jika memanen
tanaman kangkung dengan cara cabut sampai akarnya, maka hanya bisa sekali panen saja.
Banyaknya kangkung yang dihasilkan tergantung pada luas lahan dan berhasil tidaknya

8
budidaya tanaman kangkung. Biasanya dalam 1 hektar lahan bisa menghasilkan kangkung
sebanyak 23 ton. Sebelum kangkung dipasarkan, sebaiknya simpan kangkung dalam ruangan
dingin dan teduh. bisa menyimpannya dalam lemari es atau tempat dengan remukan es. Hal
ini dilakukan agar kesegaran kangkung terjaga.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil ialah, bahwa kangkung bisa hidup dan tumbuh
dimana saja sesuai dengan cuaca dan juga cara merawat nya, menanam kangkung tidak sesulit
menanam sayuran atau tumbuhan yang lain, pupuk yang digunakan untuk memu[uk kangkung
juga sangat mudah dicari, sehingga masyarakat manapun bisa merawat dan serta menanam
kangkung. Apapun jenis pupuk kangkung yang digunakan itu berpengaruh penting kedalam
gizi dan juga nutrisi yang ada dalam kangkung. Kangkung yang merupakan sayuran dengan
zat besi yang lumayan banyak, mampu membuat sistem pencernaan lancar.

B. SARAN
Saya sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan penulisan maupun pembahasan yang kami sajikan. Saya mohon maaf
sebesar-sebesarnya atas ketidak sempurnaan makalah yang kami sajikan ini. Oleh karna itu
saya mengharapkan saran dari pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik
lagi kedepannya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
menjadi tambahan wawasan untuk kita.

10
DAFTAR PUSTAKA

nanda, tris, marlina. "pertumbuhan tanaman kangkung darat (ipomea reptams poir) akibat
perbedaan kompos." lentera 15 (2015).

Yuliarti, N., 2007. Media Tanam dan Pupuk untuk Athurium Daun. Agromedia Pustaka.
Jakarta.

Emilia dan Ainun. 1999. Kangkung (Ipomoea reptans). www. Google.com. h. 1-9. Lakitan,
B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Mardiati Arief, https://www.artisanalbistro.com/budidaya-kangkung/

Cahyono, B. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau. Yayasan PustakaNusantara.
Semarang.

kastella, anike. "PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomeaguatice Forsk)


SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT." BIOLEARNING JOURNAL 6 (2019).

11

Anda mungkin juga menyukai