Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH JENIS MEDIA TANAM TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI
“Capsium Annum L”

Oleh:

Ketua Peneliti : Hanif Fathurrizqi


Anggota 1 : M.Affif Rizqullah
Anggota 2 : Alifa Darakasih
Anggota 3 : Aini Jelita
Anggota 4 : Gadis Amelia
Anggota 5 : Sri Atika Lestari
Anggota 6 : Sofi Mazainah

Kelas XII MIA 1, Biologi,SMAN TUAH KEMUNING


JL.Lintas Timur, Indragiri Hilir, Kemuning
Kode Pos 29274, Riau
Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, nikmat serta

karunianya kepada penulis karena telah dapat menyelesaikan makalah

ini dengan baik. Terima kasih saya ucapkan kepada guru mata

pelajaran Biologi ibu Winda Raflisia S.Pd yang telah memberikan tugas

ini kepada kami semua.

Makalah ini dibuat sebatas dengan kemampuan dan pengetahuan

yang penulis miliki. Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini

dapat bermanfaat dan dapat berguna untuk menambah pengetahuan

kita. Saya selaku penulis sangat menyadari banyaknya kekurangan dan

keterbatasan dalam membuat proposal penelitian ini. Sehingga saya

sangat berharap agar bisa mendapatkan kritik dan saran yang

membangun agar nantinya pembuatan proposal lainnya akan menjadi

lebih baik di masa yang akan dating

Semoga makalah ini dapat dengan mudah dipahami oleh para

pembaca. Dan penulis berharap makalah ini dapat memberikan banyak

informasi dan berguna bagi semuanya. Saya selaku penulis

mengucapkan permintaan maaf apabila dalam pembuatan makalah ini

ini terdapat banyak kekurangan ataupun kesalahan.

Selensen, 7 agustus 2023

(Penulis)
DAFTAR ISI

Halaman Sampul…………………………………………………………………i

Halaman Pengesahan Penelitian…………………………………………………18

Daftar Isi…………………………………………………….………...…………vi

I. Pendahuluan……..….……………………………………………………..1

1.1 Latar belakang………………………………………………………………6

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..…7

1.3 Manfaat Penelitian………………………………………………………….8

1.4 Tujuan Penelitian………………………………………………………...…9

II. Tinjauan Teoritis………………………………………………………... 10

2.1. Tinjauan Teoritis……………………………………………………………10

`III. Metode Penelitian ……………………………………………..………...11

3.1 . Alat Dan Bahan……….…………………………………………………...12

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian……………………………………………...12

3.3 Cara Kerja…………………………………………………………...…...…14

3.4 Hipotesis Sementara………………………………………………………...14

IV. Hasil Dan Pembahasan……………………………………………………


15

IV.1 Hasil
Pengamatan…………………………………………………………..16

IV.2 Pembahasan Hasil Pengamatan…………………………………...


…………16

V. Kesimpulan Dan
Saran……………………………………………………17
V.1 Kesimpulan Dan Saran……………………………………………………...17

Daftar Rujukan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cabai (Capsium annum L) merupakan salah satu
komoditas tanaman yang keberadaannya sering di buru di
Indonesia. Terutama untuk kebutuhan rumah tangga, seperti
untuk bumbu dapur dan lain sebagainya. Maka tak heran jika
cabai atau Capsicum anuum L ini keberadaannya menjadi langka
terutama pada waktu-waktu tertentu seperti pada waktu bulan
puasa serta lebaran yang bisa menyebabkan harga cabai menjadi
mahal.
Produksi cabai merah sendiri tahun 2014 mencapai
1,075 juta ton atau naik sekitar 61,73 ribu ton (6,09 persen) dari
pencapaian tahun 2013 yaitu 1,013 juta ton (BPS 2014) .
Namun angka ini belum bisa mencukupi kebutuhan cabai untuk
non rumah tangga seperti untuk industri pembuatan sambal dan
sebagainya.
Media tanam hidroponik Tentu Anda pernah mendengar
penanaman dengan metode hidroponik. Metode hidroponik
adalah salah satu metode penanaman yang tidak mengandalkan
tanah, melainkan menggunakan media yang kaya akan
kandungan nutrisi dan menggunakan air sebagai dasar
utamanya. Metode hidroponik sangatlah digemari karena mudah
untuk diwujudkan dan tidak membutuhkan lahan yang besar
untuk melakukan penanaman.
Pada umumnya, orang-orang menggunakan media tanam
organik karena jauh lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan
dengan harus menggunakan media lain seperti sistem hidroponik.
Media organik biasanya tidak membutuhkan komponen
tambahan supaya tanaman dapat tumbuh karena di dalamnya
sudah memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan baik bagi
tanaman.
Tanah biasa merupakan bahan utama atau pokok utama
dalam penanaman namun pada dasarnya penanaman tumbuhan
menggunakan tanah kompos atau tanah yang sudah terkandung
pupuk, tapi pada penelitian kali ini kami mencoba dengan tanah
biasa yang belum terkontaminasi pupuk akankah tumbuhan yang
kami tanam akan sama hasilnya dengan beberapa tumbuhan
yang kami tanam dengan media tanam diatas

1.2. Rumusan Masalah


 Berdasarkan latar belakang tersebut rumusann masalahnya
adalah bagaimanakah pengaruh media tanam terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai (Capsium
annum L)

1.3. Tujuan Penelitian


 untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai (Capsium
annum L)

1.4. Manfaat Penelitian


 Agar peserta didik dapat mengetahui media tanam manakah
yang cocok dengan tanaman cabai
 Agar dapat mengetahui media tanam manakah yang
menghassilkan kualitas terbaik pada tanaman cabai (Capsium
annum L)

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Teoritis


Cabai (Capsium annum L) merupakan tanaman semusim
(annual) yang tumbuhnya tegak dengan batang  berkayu dan
bercabang serta tergolong tumbuhan yang  menghasilkan biji
(spermatophyta). Tanaman juga termasuk tanaman perdu dengan rasa
buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin. Secara umum
cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori,
protein, lemak, kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C.

Berikut klasifikasinya :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (Berkeping dua)
Ordo                : Solanales
Familia             : Solanaceae
Families             : Capsicum annuum L

Berdasarkan pertumbuhan akarnya, cabai keriting


mempunyai akar tunggang yang kuat serta bercabang kesamping.
Pertumbuhan batang utama cabai keriting yaitu tegak lurus dan kokoh
mencapai tinggi sekitar 30 ‐ 37,5 cm dengan diameter batang antara
1,5 ‐ 3 cm. Pada setiap ketiak daun akan tumbuh tunas baru yang
dimulai pada umur 10 hari setelah tanam, namun tunas‐tunas ini
sebaiknya dihilangkan sampai batang utama menghasilkan bunga
pertama tepat diantara cabang primer. Cabang primer ini yang terus
dipelihara dan tidak dihilangkan akan membentuk percabangan dari
batang utama ke cabang primer berbentuk huruf Y dan cabang primer
akan menghasilkan  cabang sekunder yang akan menghasilkan kembali
cabang primer.
Daun cabai keriting berwarna hijau muda sampai hijau gelap
(tergantung varietasnya) dengan panjang 4 - 10 cm dan lebar 1,5 - 4
cm . Daun ditopang oleh tangkai daun dan tulang daun berbentuk
menyirip. Posisi bunga cabai keriting biasanya menggantung dengan
warna mahkota bunga putih dan memiliki 5 – 6 kelopak bunga dengan
panjang bunga 1 – 1,5 cm, lebar 0,5 cm dan panjang tangkainya 1 - 2
cm. Tangkai putik berwarna putih, panjangnya sekitar 0,5 cm. Panjang 
buah cabai keriting dari  tangkai  hingga  ujung  buah mencapai 3,7 –
5,3 cm, dan buahnya berukuran kecil.
Tanaman cabai membutuhkan tanah yang gembur dan
banyak mengandung unsur hara serta dapat tumbuh optimal pada
tanah regosol dan andosol dengan pH tanah antara 6 - 7. Untuk
menghindari genangan air pada lahan, Untuk penanaman cabai keriting
lebih baik pada lahan yang agak miring dengan tingkat kemiringan
tidak lebih dari 250. Lahan yang terlalu miring dapat menyebabkan
erosi dan hilangnya pupuk, karena tercuci oleh air hujan.

2.1.2 Manfaat Cabai Merah


Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah
satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yanng tinggi. Secara
khasiat cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna
bagi kesehatan manusia. Cabai mengandung antioksidan yang
berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas.
Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga
mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat
anti kanker.

2.1.1 Media Yang Diteliti


 HIDROPONIK
Tentu Anda pernah mendengar penanaman dengan metode
hidroponik. Metode hidroponik adalah salah satu metode penanaman
yang tidak mengandalkan tanah, melainkan menggunakan media yang
kaya akan kandungan nutrisi dan menggunakan air sebagai dasar
utamanya. Metode hidroponik sangatlah digemari karena mudah untuk
diwujudkan dan tidak membutuhkan lahan yang besar untuk
melakukan penanaman. Di bawah ini adalah beberapa jenis media
tanam hidroponik yang umum digunakan:
1. Rockwool
Rockwool merupakan salah satu media tanam hidroponik yang
sangat populer dan mudah untuk digunakan. Rockwool sendiri
merupakan sebuah kumpulan dari serat berbentuk busa yang terbuat
dari lelehan gunung berapi layaknya sebuah batuan basalt yang tidak
terlalu keras. Kelebihan dari rockwool adalah kemampuannya untuk
menyerap air dan bisa mengaliri air dengan baik untuk menghindari
tanaman menjadi busuk.
2. Sabut Kelapa
Sabut kelapa merupakan sebuah media tanam hidroponik yang
sangat mudah untuk didapatkan dan digunakan. Sabut kelapa sangat
baik untuk digunakan pada tanaman karena memiliki kandungan
hormon yang tinggi dan mampu untuk menstimulasi pertumbuhan
tanaman.

 TANAH KOMPOS
Pada umumnya, orang-orang menggunakan media tanam
organik karena jauh lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan
harus menggunakan media lain seperti sistem hidroponik.
Media organik biasanya tidak membutuhkan komponen
tambahan supaya tanaman dapat tumbuh karena di dalamnya sudah
memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan baik bagi tanaman.
Terdapat beberapa jenis media tanam organik yang umum digunakan,
seperti yang ada di bawah ini:
1. Kompos
Kompos adalah salah satu media organik yang paling banyak
digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman. Kompos sendiri
berasal dari berbagai jenis limbah organik yang sudah melalui proses
fermentasi. Kompos yang digunakan sebagai media bisa
mengembalikan kesuburan dari tanaman karena didalamnya terdapat
banyak sekali kandungan nitrogen yang baik untuk tanaman.

 TANAH BIASA
Tanah biasa merupakan bahan utama atau pokok utaman dalam
penanaman namun pada dasarnya penanaman tumbuhan
menggunakan tanah kompos atau tanah yang sudah terkandung
pupuk, tapi pada penelitian kali ini kami mencoba dengan tanah biasa
yang belum terkontaminasi pupuk akankah tumbuhan yang kami
tanam akan sama hasilnya dengan beberapa tumbuhan yang kami
tanam dengan media tanam diatas
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


 Tanah kompos

 Bibit cabe rawit merah

 Sprayer

 Pot dengan ukuran 30 cm

 Pupuk kandang

 anah organik (bisa juga menggunakan tanah biasa)

 Pestisida (jika dibutuhkan)

 Tanah biasa

 Bibit cabe rawit merah

 Sprayer

 Pot dengan ukuran 30 cm

 Tanah biasa (Tanpa campuran pupil)

 Pestisida (jika dibutuhkan)

 Hidroponik
 Pot / ember bekas

 Sabut kelapa

 Serbuk gergaji

 Kerikil

 Pestisida (jika dibutuhkan)

3.2 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah teman kerja kelompok

kami Desa lubuk beast Dusun kampung tengah. Waktu penelitian

dimulai pads tanggal 7 Agustus 2023 sampai tanggal ..

November 2023, dengan rincian sebagai berikut:

Table 3.2.1 Waktu dan Tempat Kegiatan

Nama Kegiatan Waktu

1.Penyusunan proposal hinggal 7-14Agusus 2023

bab 3

2.Pengumpulan alat dan bahan 14-20 Agustus 2023

3.Percobaan penelitian 25 Agustus 2023

4.Penelitian 26 Agustus – November 2023

5.Penulisan Laporan 26 Agustus – November 2023


3.3 Cara kerja

 Tanah Kompos

1. Isi pot dengan campuran tanah dan pupuk kandang (1:1).

2. Lubangi bagian tengah permukaan media tanam lebih besar

dari ukuran gumpalan akar tanaman cabe rawit merah yang

sudah dicabut dari media penyemaian. Hati-hatilah ketika

menyabutnya, agar akarnya tidak patah. Gunakan bantuan

sendok, sekop, atau pisau untuk mengorek tanah.

3. Segera pindahkan tanaman cabe rawit merah ke media

tanamnya yang baru sesaat setelah dicabut.

4. Kubur kembali akar-akarnya dengan media tanam. Tekan-

tekan dengan lembut media tanah pada bagian agar tanaman

cabe rawit merah tersebut.

5. Siramlah setiap pagi atau sore hari setiap hari.

6. Simpan di tempat teduh selama seminggu, sebelum

memindahkan potnya ke tempat yang terkena sinar matahari

langsung.

7. Lakukanlah pemupukan secara berkala menggunakan pupuk

kandang atau pupuk organik.

8. Gunakan pestisida jika hama terlihat menyerang atau gunakan

sebagai pencegahan terhadap hama.


 Tanah Biasa

1. Isi pot dengan Tanah Tanpa campuran pupuk

2. Lubangi bagian tengah permukaan media tanam lebih besar

dari ukuran gumpalan akar tanaman cabe rawit merah yang

sudah dicabut dari media penyemaian. Hati-hatilah ketika

menyabutnya, agar akarnya tidak patah. Gunakan bantuan

sendok, sekop, atau pisau untuk mengorek tanah.

3. Segera pindahkan tanaman cabe rawit merah ke media

tanamnya yang baru sesaat setelah dicabut.

4. Kubur kembali akar-akarnya dengan media tanam. Tekan-

tekan dengan lembut media tanah pada bagian agar tanaman

cabe rawit merah tersebut.

5. Siramlah setiap pagi atau sore hari setiap hari.

6. Simpan di tempat teduh selama seminggu, sebelum

memindahkan potnya ke tempat yang terkena sinar matahari

langsung.

7. Gunakan pestisida jika hama terlihat menyerang atau gunakan

sebagai pencegahan terhadap hama.

 Hidroponik

1. Siapkan media tanam

siapkan saja media tanam dengan semua bahan yang telah

disiapkan sebelumnya. Bahan tersebut yaitu ketikil, sabut kelapa


dan sekam. Campurkan semua bahan tersebut secara merata

dengan perbandingan 1:1:1. Setelah itu, isi lagi wadah tersebut

dengan sabut kelapa. Pada lapisan yang paling atas, cukup isikan

saja kerikil. Hal tersebut bertujuan untuk kurangi penguapan.

2. Berikan nutrisi

Setelah media tanam didiamkan semalaman, kini saatnya

untuk memberikan nutrisi pada media tanam tersebut. Beri saja

cairan nutrisi untuk tanaman dan pupuk. Mengapa hal ini

dilakukan sebelum cabai dipindahkan? Alasannya ialah agar

media tanam itu telah terlebih dahulu memiliki kandungan gizi

yang baik untuk tanaman cabai. Jangan lupa juga untuk

meyiramnya dengan air biasa sehingga kelembaban mencapai

60%.

3. Tanam cabai

Kemudian, bibit cabai yang telah semai tadi dipindahkan

ke321 media tanam sehingga nantinya bisa tumbuh. Penanaman

dilakukan dengan cara pemindahan bibit yang telah semai ke

dalam wadah hidroponik yang telahsss disiapkan sebelumnya.

4. Cek tanaman cabai

Hal terakhir yang dapat dilakukan dalam cara menanam

cabai secara hidroponik yaitu pengecekan tanaman cabai secara

rutin. Cek apakah airnya kurang, apakah tanaman cabai sehat

dan lainnya. Tujuan pengecekan secara rutin ini agar cabai yang

dihasilkan dari teknil tanam hidroponik ini memiliki kualitas yang


baik pula, bahkan bisa lebih baik dari hasil tanam dengan teknil

konvensional atau biasa.

3.4 Hipotesis sementara

Tanah Kompos

Tanaman cabai yang ditanam menggunakan media tanam

Tanah kompos Akan lebih cepat untuk tumbuh dikarenakan.

Kompos mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman

yaitu unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fosfor (P) dan

Kalium (K). Unsur Nitrogen (N) berfungsi mempercepat

pertumbuhan vegetatif tanaman cabai merah.

Tanah biasa

Tanaman cabai yang ditanam menggunakan media tanam

Tanah biasa Akan mengalami keterlambatan pertumbuhan

dikarnakan Tumbuhan tidak mendapatkan suplay makanan yang

cukup sehingga tumbuhan tidak ternutrisi dengan baik yang

mengakibatkan buruknya pertumbuhan tumbuhan yang di tanam

Hidroponik

Tanaman cabai yang ditanam menggunakan media tanam

Hidroponik akan mengalami pertumbuhan yang normal atau

cepat dikarnakan tumbuhan tetap mendapat suplay makanan dan

mineral yang cukup sehingga tanaman tetap ternutrisi dengan

baik yang akan dapat menghasilkan buah yang baik juga


BAB IV
Hasil Dan Pembahasan

4.1 Hasil Dan Pembahasan

4.1.1 Hasil Pengamatan

Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan

Pertumbuhan Tinggi Batang


Media Tanam rata rata

Minggu ke-1 Minggu ke-3 Minggu ke-5

Hidroponik

Tanah Kompos

Tanaman Kontrol
Tabel 4.1.2 Hasil Pengamatan

Jumlah Daun
Media Tanam rata rata

Minggu ke-1 Minggu ke-3 Minggu ke-5

Hidroponik

Tanah Kompos

Tanaman Kontrol

4.2 Pembahasa Hasil Pengamatan


BAB V
Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan dan Saran


5.1.1 Kesimpulan

5.1.2 Saran
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH JENIS MEDIA TANAM TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI
“Capsium Annum L”

Laporan Hasil Pengamatan Pengaruh Jenis media tanam terhadap


pertumbuhan tanaman cabai (Capsium annum L) disusun sebagai tugas awal
semester satu Mata pelajaran biologi

Menyetujui,
Guru Bidang Studi

Winda Raflisia S.Pd


NIP. 19841006 201504 2 001

Anda mungkin juga menyukai