BAWANG MERAH
DI SUSUN OLEH:
1. Andi Zahra
2. Kartika Persada C.S
3. Muhammad Syauqi Pramestya M.
4. Nou Julyanah Mazuwa
5. Putri Salsabillah Al Bahri
Nama :
1. Andi Zahra
2. Kartika Persada C.S
3. Muhammad Syauqi Pramestya M.
4. Nou Julyanah Mazuwa
5. Putri Salsabillah Al Bahri
Telah disahkan oleh guru mata pelajaran Biologi pada tanggal 10 Oktober 2023
Menyetujui,
Guru Mata Pelajaran Biologi
Hosmadi, S. Pd
NIP. 196609052002121005
2
KATA PENGANTAR
Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas siswa dalam mata pelajaran
biologi, menambah wawasan pengaruh media tanam yang berbeda bagi
pertumbuhan bawang merah. Dengan adanya proposal penelitian ini membutikan
kepada penulis telah melakukan pengataman sesuai dengan yang telah ditugaskan.
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
aerasi yang baik memudahkan akar menyerap unsur hara. Arang sekam
bersifat porous, ringan, tidak kotor dan cukup dapat menahan air. Arang
sekam juga bisa digunakan sebagai jenis pupuk dan medium tanam di
persemaian. Hal ini karena sekam padi memiliki kemampuan untuk
menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan makanan. Arang sekam
bersifat porous, ringan, tidak kotor, akan tetapi memiliki kemampuan
menyerap air yang rendah dan porositas yang baik. Sifat ini menguntungkan
jika di media tanam dari bahan organik yang dapat digunakan yaitu arang
sekam padi dan pupuk kandang ayam. Pupuk kandang merupakan salah satu
pupuk organik yang baik bagi tanaman. Penambahan bahan organik seperti
pupuk kandang ke dalam tanah dapat memperbaiki agregasi tanah sehingga
mampu meningkatkan jumlah pori-pori tanah dan jangkauan akar semakin
luas sehingga penyerapan hara semakin mudah digunakan sebagai media
tanam karena mendukung perbaikan struktur tanah.
1.3 Hipotesis
Media tanam dapat mempengaruhi kualitas dan laju pertumbuhan dan
perkembangan bawang merah, karena dalam penelitian ini kami memiliki
dugaan bahwa pertumbuhan tanaman bawang merah dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti : jenis tanah, jenis pupuk, jumlah pemberian air
dalam seminggu, dll.
6
1.4 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui proses pertumbuhan bawang merah dari media tanam
yang berbeda.
1.5 Manfaat Praktikum
Penelitian ini diharapkan agar penulis dapat mengetahui pengaruh media
tanam yang berbeda bagi pertumbuhan tanaman bawang.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
8
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi pada Tanaman
2.2.1 Faktor Internal :
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tanaman itu
sendiri. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman
sebagai berikut.
1. Gen
2. Enzim
3. Hormon
9
1. Pembesaran sel dan pemanjangan batang.
2. Pembelahan sel pada kambium.
3. Mengatur diferensiasi floem dan xilem.
4. Pembentukan akar pada stek dan pembentukan akar cabang.
5. Dominansi apikal.
6. Menunda penuaan pada daun.
7. Perkembangan bunga dan buah.
2.3.2 Giberelin
Giberelin merupakan kelompok senyawa dengan inti gibban.
Giberelin yang berperan penting dalam pertumbuhan tumbuhan adalah
GA1, sedangkan asam giberelat (GA3) yang banyak digunakan dalam
penelitian dihasilkan oleh jamur. Giberelin disintesis dari asam
mevalonat di jaringan muda di bagian pucuk (tepatnya tidak diketahui)
dan di biji yang sedang tumbuh. Belum diketahui apakah akar mampu
mensintesis giberelin. Giberelin ditransport melalui floem dan xilem.
Proses fisiologi yang dipengaruhi giberelin antara lain sebagai berikut.
1. Memacu pemanjangan batang dengan meningkatkan pembelahan
dan pemanjangan sel.
2. Menginduksi perkecambahan biji.
3. Menginduksi sintesis enzim selama perkecambahan biji.
4. Terbentuknya buah dan pertumbuhannya.
5. Menginduksi terbentuknya bunga jantan pada tumbuhan berumah
dua.
10
2.3.3 Sitokinin
Sifat sitokinin yang utama adalah memacu pembelahan sel bersama
auksin. Molekul dasar pembentuk sitokinin dalam tubuh tumbuhan
adalah zeatin. Sitokinin juga dijumpai dalam bentuk ribosida dan
ribotida. Sitokinin disintesis di ujung akar dan biji yang sedang
berkembang dari proses pengubahan adenin secara biokimiawi.
Sitokinin ditransport melalui xilem dan akar ke pucuk.
Proses fisiologi yang dipengaruhi sitokinin antara lain sebagai berikut.
1. Pembelahan sel : hormon ini terdapat dalam jumlah besar pada
jaringan yang sel-selnya sedang aktif membelah, pada jaringan tumor
dan gall.
2. Pertumbuhan kuncup lateral : dapat meniadakan dominansi apikal.
3. Pembentangan daun, akibat pembesaran sel. Ini merupakan
mekanisme pengaturan keseimbangan antara pertumbuhan akar dan
daun.
4. Menunda penuaan pada daun.
5. Menentukan morfogenesis pada kultur jaringan dan gall.
6. Dapat memacu membukanya stomata pada beberapa jenis
tumbuhan.
7. Perkembangan kloroplas : pemberian sitokinin meningkatkan kadar
klorofil dan memacu pengubahan etioplas menjadi kloroplas.
11
merupakan umbi sejati seperti kentang atau ubi (Suriani, 2012). Tanaman
bawang merah merupakan salah satu tanaman semusim (annual) yang
termasuk dalam family Liliaceae. Tanaman tersebut merupakan sayuran
rempah yang meskipun bukan asli dari Indonesia, tetapi penggunaannya
sebagai bumbu penyedap masakan sungguh lekat dengan lidah orang
Indonesia. Selain untuk bahan penyedap makanan, bawang merah memiliki
manfaat lainnya, yaitu sebagai sumber vitamin B dan C, protein, lemak, dan
karbohidrat yang sangat diperlukan oleh tubuh. Bawang merah adalah
komoditas hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah ini
banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan, untuk
menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Tanaman bawang ini
membentuk umbi, umbi tersebut dapat membentuk tunas baru, tumbuh dan
membentuk umbi kembali. Karena sifat pertumbuhannya yang demikian,
maka dari satu umbi dapat membentuk rumpun tanaman yang berasal dari
peranakan umbi tersebut (Fatmawaty, 2015).
12
2.4.2 Klasifikasi Tanaman Bawang Merah
Kingdom:Plantae
Subkingdom:Tracheobionta
Superdivisio :Spermatophyta
Divisio:Magnoliophyta
Klas :Liliopsida
Sub-klas :Liliidae
Ordo :Liliales
Familia :Liliaceae
Genus :Allium
Spesies :Allium cepa L. var. aggregatum
13
2.5 Pengaruh Tanah terhadap Pertumbuhan Bawang Merah
Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun dari mineral serta
bahan-bahan organik. Tanah memiliki peranan yang sangat vital bagi seluruh
kehidupan di bumi, dikarenakan tanah mendukung kehidupan tumbuhan
dengan cara menyediakan unsur hara serta air dan sebagai penopang akar
tumbuhan. Struktur tanah yang memiliki rongga, menjadikan tanah tempat
yang baik untuk akar agar dapat bernapas serta tetap tumbuh dengan subur.
Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai macam mikroorganisme,
sementara bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahannya untuk
bergerak serta hidup. Apabila dilihat dari segi klimatologi, tanah memiliki
peranan penting sebagai penyimpan air serta dapat menekan erosi, meskipun
tanah juga dapat mengalami erosi. Komposisi tanah berbeda-beda,
bergantung pada lokasinya.
2.5.1 Pasir
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan pasir
sebagai media dan sumbu pada hidroponik bawang merah tidak
menunjukan pengaruh nyata pada tinggi tanaman dan jumlah daun pada
setiap minggunya. HaI ini diduga karena kurangnya unsur hara tanaman
dan waktu distribusi tanaman, karena bawang merah membutuhkan unsur
hara yang mencukupi untuk mendorong pertumbuhan dan reproduksi
tanaman. HaI ini sejalan dengan sudut pandang penelitian (Margiwiyatno
dan Sumarni 2011), Media tanam dan pemberian unsur hara yang
berbeda akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman.
2.5.2 Arang Sekam
Media tanam organik yang bagus untuk tanaman bawang merah
yaitu arang sekam karena strukturnya gembur, drainase dan aerasi yang
baik sehingga dapat memberikan kemudahan akar menyerap unsur hara.
Penambahan arang sekam padi pada media tanam bawang merah
berpengaruh terhadap volume umbi bawang merah. Arang sekam baik
untuk pertumbuhan tanaman karena sifatnya yang mudah menyimpan air
14
dan membuang air yang berlebihan, sehingga tanaman tidak mengalami
busuk akar dan busuk batang (Tarigan, 2015).
Arang sekam bersifat porous, ringan, tidak kotor dan memiliki
kemampuan menyerap air yang rendah dan porositas yang baik. Sifat ini
menguntungkan jika digunakan sebagai media tanam karena mendukung
perbaikan struktur tanah (Septiani, 2012). Arang sekam memiliki sifat
mudah mengikat air, tidak mudah menyatu sama lain, bahan mudah
didapat, harga relatif murah, ringan, steril dan mempunyai porositas yang
baik (Prihmantoro dan Hety, 2005).
Arang sekam memiliki kandungan sebagai berikut N 0,32 % , P 15
% , K 31 % , Ca 0,95% , dan Fe 180 ppm, Mn 80 ppm , Zn 14,1 ppm
(Fahmi, 2015). Kandungan silikat yang tinggi dapat menguntungkan bagi
tanaman karena menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit akibat
adanya pengerasan jaringan. Sekam bakar juga digunakan untuk
menambah kadar Kalium dalam tanah. PH arang sekam antara 8.5 – 9,
pH yang tinggi ini dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah asam.
Memiliki keuntungan karena dibenci gulma dan bakteri. Peletakan sekam
bakar pada bagian bawah dan atas media tanam dapat mencegah populasi
bakteri dan gulma yang merugikan (Septiani, 2012).
2.5.3 Tanah Liat
Pemberian tanah liat secara mandiri dapat meningkatkan kualitas
tanah Entisol yaitu pH (H2O) sebesar (6,9 - 7,2), C- organik sebesar
(0,11% -0,22%), KTK sebesar (6,80 me/100 g - 19,60 me/100 g), K-dd
sebesar (0,20 me/100 g - 0,65 me/100 g) dan hasil bawang merah berupa
jumlah umbi sebesar (8,08 – 10,00) dan berat basah umbi sebesar (65,03
g – 81,13 g).
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
3.3.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama perlakuannya dalam
suatu penelitian pada masing-masing perlakuan baik pada variabel
bebas dan terikatnya.
Contohnya:
1. Waktu melakukan penyiraman dan volumenya harus sama.
17
2. Menanam bibit bawang merah ke dalam pot yang berisi media tanam
tanah liat
3. Menanam bibit bawang merah ke dalam pot yang berisi media tanam
pasir
4. Menanam bibit bawang merah kedalma pot yang berisi media tanam
sekam
5. Melihat pertumbuhan tanaman bawang merah dari metode yang
tanam yang berbeda
6. Mengamati perbedaan perbedaan yang terjadi pot yang berisi tanah
liat, pot yang berisi pasir dan pot yang berisi sekam. Misalnya pot
mana yang lebih cepat tumbuh bawang merahnya.
7. Mencatat pot yang mana lebih cepat tumbuhnya dari pot-pot yang
lain
8. Isi pengamatan ke dalam tabel berikut
18
3.7.2 Tabel Data Hasil Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Bawang
Merah
Hasil Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Bawang Merah
Minggu Tanah Liat Sekam Pasir
ke- (pot A) (pot B) (pot C)
1 2 3 4 5 ẍ 1 2 3 4 5 ẍ 1 2 3 4 5 ẍ
0
1
2
3
4
5
Rata-
rata
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan,maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
a. Jenis media tanam yang berbeda berpengaruh terhadap parameter
pertumbuhan dan hasil bawang merah.
b. Komposisi tanah : arang sekam : pupuk kandang dengan proporsi 2:1:1
menghasilkan pertumbuhan dan hasil bawang merah terbaik.
c. Bawang merah yang baik dan layak dikonsumsi adalah bawang merah
yang memiliki beberapa ciri-ciri yakni : tidak bertunas, kering, memiliki
kulit yang mengkilap, dan tidak keriput.
4.2 Saran
Beberapa saran yang dapat dijadikan masukan dan kritik pada laporan
penelitian ini,yakni sebagai berikut :
a. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disarankan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai ‘‘ Pengaruh media tanam yang berbeda
bagi pertumbuhan bawang merah ’’ guna memberikan hasil yang lebih
baik dan maksimal.
b. Dalam melakukan percobaan sebaiknya banyak melakukan research
terlebih dahulu mengenai percobaan yang akan dilakukan. Seperti metode,
serta alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk kepentingan
penelitian.
c. Ketika melakukan percobaan perlu dilakukan banyak diskusi dengan guru
bidang studi yang lebih ahli terkait cara pengerjaan dan metode yang baik
untuk digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://dinastph.lampungprov.go.id/detail-post/tanam-dan-panen-bawang-merah-
di-polybag
https://www.dinastph.lampungprov.go.id/detail-post/cara-budidaya-bawang-
merah-allium-ascalonicum-l
http://distan.lomboktimurkab.go.id/baca-berita-162-panduan-budidaya-bawang-
merah.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bawang_merahhttps://
hortikultura.pertanian.go.id/tanam-bawang-merah-di-polibag-2-bulan-bisa-
panen/
21
LAMPIRAN
22
==========================================================
Nama :
Kelas : XII IPA 1
Tugas :
I. Buatlah Rencana Penelitian Faktor Luar yang mempengaruhi Pertumbuhan
pada Tumbuhan!
Siswa kelas XII IPA ingin meneliti berbagai faktor luar(faktor eksternal)
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor Luar yang diamati adalah:
1) Pengaruh cahaya
2) Pengaruh nutrisi
3) Pengaruh suhu
4) Pengaruh air
Setiap siswa hanya memilih satu pengaruh faktor luar. Masing-masing siswa
ingin mengamati atau membuktikan pengaruh cahaya, nutrisi, suhu dan air
terhadap pertumbuhan atau kecepatan pertambahan tinggi batang
tanaman(tomat, terong, lombok)
Kegiatan : Buatlah langkah-langkah rencana penelitian berikut berdasarkan
penelitian yang ingin dilakukan oleh siswa kelas XII IPA tersebut.
1. Judul penelitian
Pengaruh media tanam yang berbeda bagi pertumbuhan
bawang merah
2. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui proses pertumbuhan bawang merah dari media tanam
yang berbeda
3. Rumusan Masalah
a. Apakah pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bawang merah?
b. Bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan
dan perkembangan bawang merah?
23
c. Apakah media tanam terbaik bagi pertumbuhan serta perkembangan
bawang merah?
d. Bagaimana perbedaan pertumbuhan bawang merah akibat media tanam
yang berbeda?
4. Hipotesis
Media tanam dapat mempengaruhi kualitas dan laju pertumbuhan dan
perkembangan bawang merah,karena dalam penelitian ini kami memiliki
dugaan bahwa pertumbuhan tanaman bawang merah dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti : jenis tanah,jenis pupuk,jumlah pemberian air
dalam seminggu,dll.
5. Variabel-variabel
Variabel bebas
a. Intensitas cahaya matahari
b. Jenis Pupuk
c. Jumlah penambahan pupuk pada tanaman
d. Kadar air
Variabel terikat
a. Tinggi tanaman
b. Jumlah daun
c. Kecepatan pertumbuhan tanaman
24