Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH MEDIA TANAM YANG BERBEDA BAGI PERTUMBUHAN

BAWANG MERAH

DI SUSUN OLEH:

KELAS/KELOMPOK : XII IPA 1/5(Lima)

1. Andi Zahra
2. Kartika Persada C.S
3. Muhammad Syauqi Pramestya M.
4. Nou Julyanah Mazuwa
5. Putri Salsabillah Al Bahri

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA N 1 SANGATTA UTARA
TAHUN AJARAN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Media Tanam yang Berbeda Bagi


Pertumbuhan Bawang Merah
Disusun oleh :
Kelompok : 5(Lima)

Nama :

1. Andi Zahra
2. Kartika Persada C.S
3. Muhammad Syauqi Pramestya M.
4. Nou Julyanah Mazuwa
5. Putri Salsabillah Al Bahri

Program Studi : MIPA

Telah disahkan oleh guru mata pelajaran Biologi pada tanggal 10 Oktober 2023

Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3

Kartika Persada Nou Julyanah Andi Zahra


Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6

M. Syauqi Putri Salsabilah

Menyetujui,
Guru Mata Pelajaran Biologi

Hosmadi, S. Pd
NIP. 196609052002121005

2
KATA PENGANTAR

Atas Karunia dan Rahmat-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan


Proposal Penelitian Biologi dengan judul “Pengaruh media tanam yang berbeda
bagi pertumbuhan bawang merah”. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Pak Hosmadi, S. Pd selaku guru pembimbing dalam mata pelajaran biologi
atas segala dukungan, saran, serta masukan dalam penyempurnaan proposal
penelitian ini.
2. Bapak atau ibu guru wali kelas atas segala dukungan, serta dukungan dalam
menyelesaikan studi penulis.
3. Keluarga penulis tercinta yaitu Ayah, Ibu, Kakak, dan Adik, yang selalu
memberikan kasih sayang, dorongan, dukungan, dan doa untuk menyelesaikan
studi penulis serta perhatiannya akan kebutuhan penulis baik secara moril
maupun materi.
4. Teman-teman kelas XII IPA 1 untuk waktu, dukungan, dan kerja sama yang
diberikan kepada penulis.

Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas siswa dalam mata pelajaran
biologi, menambah wawasan pengaruh media tanam yang berbeda bagi
pertumbuhan bawang merah. Dengan adanya proposal penelitian ini membutikan
kepada penulis telah melakukan pengataman sesuai dengan yang telah ditugaskan.

3
DAFTAR ISI

JUDUL PROPOSAL PENELITIAN.....................................................................1


LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................3
DAFTAR ISI.........................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................5
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................6
1.3 Hipotesis...............................................................................................6
1.4 Tujuan Praktikum..................................................................................7
1.5 Manfaat Praktikum................................................................................7
BAB II. KAJIAN TEORI/DASAR TEORI...........................................................8
BAB III. METODE PENELITIAN/PRAKTIKUM..............................................16
BAB IV. PENUTUP.............................................................................................20
4.1 Kesimpulan...........................................................................................20
4.2 Saran.....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
LAMPIRAN..........................................................................................................22

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Tanaman bawang merah merupakan tanaman semusim berumur pendek
yaitu sekitar 2 – 3 bulan, berbentuk umbi-umbian, berakar serabut dengan
sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara
15-20 cm di dalam tanah, pada dasarnya bawang merah dapat dijadikan
sebagai tanaman hias sekaligus sumber kebutuhan rumah tangga. Oleh
karena itu bawang merah dapat dibudidayakan dalam pot/polybag. Budidaya
tanaman bawang merah dalam pot/polybag juga dapat memanfaatkan lahan
pekarangan yang cenderung tidak begitu luas. Salah satu faktor pembatas
pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan dalam pot/polybag adalah
terbatasnya media tanam sehingga fluktuasi kadar air dan suhu cukup tinggi.
Sementara itu bawang merah merupakan tanaman yang memiliki akar
dangkal dan lemah, serta berumur pendek. Oleh karena itu budidaya dalam
harus menggunakan media tanam yang baik. Media tanam adalah salah satu
faktor lingkungan yang sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan
tanaman. Media tanam yang baik harus memiliki sifat-sifat fisik, kimia, dan
biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pertumbuhan suatu
tanaman juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dan unsur hara.
Campuran beberapa bahan untuk media tanam harus menghasilkan struktur
yang sesuai karena setiap jenis media mempunyai pengaruh yang berbeda
bagi tanaman. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan
jenis tanaman yang akan ditanam. Secara umum, dalam menentukan media
tanam yang tepat, media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah
sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan
unsur hara. Media tanam organik selain pupuk kandang antara lain adalah
sekam bakar. Sekam bakar merupakan media tanam yang dapat digunakan
untuk menanam bawang merah karena berstruktur gembur, berdrainase
baik, dan beraerasi baik. Media tanam yang gembur serta drainase dan

5
aerasi yang baik memudahkan akar menyerap unsur hara. Arang sekam
bersifat porous, ringan, tidak kotor dan cukup dapat menahan air. Arang
sekam juga bisa digunakan sebagai jenis pupuk dan medium tanam di
persemaian. Hal ini karena sekam padi memiliki kemampuan untuk
menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan makanan. Arang sekam
bersifat porous, ringan, tidak kotor, akan tetapi memiliki kemampuan
menyerap air yang rendah dan porositas yang baik. Sifat ini menguntungkan
jika di media tanam dari bahan organik yang dapat digunakan yaitu arang
sekam padi dan pupuk kandang ayam. Pupuk kandang merupakan salah satu
pupuk organik yang baik bagi tanaman. Penambahan bahan organik seperti
pupuk kandang ke dalam tanah dapat memperbaiki agregasi tanah sehingga
mampu meningkatkan jumlah pori-pori tanah dan jangkauan akar semakin
luas sehingga penyerapan hara semakin mudah digunakan sebagai media
tanam karena mendukung perbaikan struktur tanah.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bawang merah?
2) Bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan
dan perkembangan bawang merah?
3) Apakah media tanam terbaik bagi pertumbuhan serta perkembangan
bawang merah?
4) Bagaimana perbedaan pertumbuhan bawang merah akibat media tanam
yang berbeda?

1.3 Hipotesis
Media tanam dapat mempengaruhi kualitas dan laju pertumbuhan dan
perkembangan bawang merah, karena dalam penelitian ini kami memiliki
dugaan bahwa pertumbuhan tanaman bawang merah dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti : jenis tanah, jenis pupuk, jumlah pemberian air
dalam seminggu, dll.

6
1.4 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui proses pertumbuhan bawang merah dari media tanam
yang berbeda.
1.5 Manfaat Praktikum
Penelitian ini diharapkan agar penulis dapat mengetahui pengaruh media
tanam yang berbeda bagi pertumbuhan tanaman bawang.

7
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Pertumbuhan


Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada
suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, dan jumlah
sel yang bersifat irreversible artinya tidak dapat kembali pada keadaan
sebelumnya.
Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan sel, lalu diikuti
oleh pembesaran sel dan terakhir adalah difrensiasi sel. Pertumbuhan hanya
terjadi pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan meristem. Jaringan
meristem adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah. Mitosis terjadi
pada daerah meristem dan untuk pembelahan ini yang paling aktif dalam
pembelahan sel adalah jaringan meristem ujung akar dan batang. Aktivitas
meristem kedua bagian ini menyebabkan terjadinya pertumbuhan ke bawah
dan ke atas yang disebut juga pertumbuhan sel-sel pada kambium yang
disebut pertumbuhan sekunder. Proses pertumbuhan ini terjadi karena adanya
pembelahan mitosis, yaitu pembelahan sel-sel tubuh yang memerlukan
karbohidrat dan protein dalam jumlah yang relatif besar.
Pembelahan itu sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu mitosis dan
meiosis. Mitosis merupakan pembelahan dari sel tubuh sedangkan meiosis
merupakan pembelahan sel kelamin. Karena kegiatan mitosis ini maka
pengangkutan air, karbohidrat, protein dan zat-zat lain ke daerah meristem
berjalan lancar. Setelah pembelahan sel, akan terjadi pembesaran sel. Seperti
pada pembelahan sel, pembesaran sel juga terjadi pada jaringan meristem.
Urutan terakhir dari proses pertumbuhan tanaman disebut diferensiasi.
Pertumbuhan merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Tumbuhan tumbuh
dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu zigot menjadi embrio
kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang, dan daun.
Pertumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan luar.

8
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi pada Tanaman
2.2.1 Faktor Internal :
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tanaman itu
sendiri. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman
sebagai berikut.
1. Gen
2. Enzim
3. Hormon

2.2.2 Faktor Eksternal :


Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh tanaman.
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman
sebagai berikut.
1. Nutrisi
2. Cahaya Matahari
3. Suhu
4. Kadar Air
5. Tanah
6. pH

2.3 Hormon pada Tanaman yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman


Bawang Merah
2.3.1 Auksin
Auksin disintesis di meristem apikal batang dan akar, primordial
daun, daun muda serta biji yang sedang tumbuh, ditransport melalui
sumbu tubuh ke bagian dalam dengan cara sel ke sel. Indol asam asetat
(IAA) merupakan senyawa utama auksin. Senyawa yang merupakan
prekursor IAA mampu menunjukkan aktivitas auksin. Auksin sering
dijumpai dalam jaringan dalam bentuk konjugasi dengan gula atau asam
amino, sehingga aktivitasnya rendah meskipun kadarnya tinggi. Proses
pertumbuhan yang diatur oleh auksin antara lain sebagai berikut.

9
1. Pembesaran sel dan pemanjangan batang.
2. Pembelahan sel pada kambium.
3. Mengatur diferensiasi floem dan xilem.
4. Pembentukan akar pada stek dan pembentukan akar cabang.
5. Dominansi apikal.
6. Menunda penuaan pada daun.
7. Perkembangan bunga dan buah.

Proses fisiologi yang diatur oleh auksin sering dikacaukan oleh


interaksinya dengan etilen. Diketahui bahwa pada konsentrasi tinggi
auksin bersifat menghambat pertumbuhan. Hal itu diduga sebagai
akibat pacuan auksin pada sintesis etilen, sehingga terjadi hambatan.

2.3.2 Giberelin
Giberelin merupakan kelompok senyawa dengan inti gibban.
Giberelin yang berperan penting dalam pertumbuhan tumbuhan adalah
GA1, sedangkan asam giberelat (GA3) yang banyak digunakan dalam
penelitian dihasilkan oleh jamur. Giberelin disintesis dari asam
mevalonat di jaringan muda di bagian pucuk (tepatnya tidak diketahui)
dan di biji yang sedang tumbuh. Belum diketahui apakah akar mampu
mensintesis giberelin. Giberelin ditransport melalui floem dan xilem.
Proses fisiologi yang dipengaruhi giberelin antara lain sebagai berikut.
1. Memacu pemanjangan batang dengan meningkatkan pembelahan
dan pemanjangan sel.
2. Menginduksi perkecambahan biji.
3. Menginduksi sintesis enzim selama perkecambahan biji.
4. Terbentuknya buah dan pertumbuhannya.
5. Menginduksi terbentuknya bunga jantan pada tumbuhan berumah
dua.

10
2.3.3 Sitokinin
Sifat sitokinin yang utama adalah memacu pembelahan sel bersama
auksin. Molekul dasar pembentuk sitokinin dalam tubuh tumbuhan
adalah zeatin. Sitokinin juga dijumpai dalam bentuk ribosida dan
ribotida. Sitokinin disintesis di ujung akar dan biji yang sedang
berkembang dari proses pengubahan adenin secara biokimiawi.
Sitokinin ditransport melalui xilem dan akar ke pucuk.
Proses fisiologi yang dipengaruhi sitokinin antara lain sebagai berikut.
1. Pembelahan sel : hormon ini terdapat dalam jumlah besar pada
jaringan yang sel-selnya sedang aktif membelah, pada jaringan tumor
dan gall.
2. Pertumbuhan kuncup lateral : dapat meniadakan dominansi apikal.
3. Pembentangan daun, akibat pembesaran sel. Ini merupakan
mekanisme pengaturan keseimbangan antara pertumbuhan akar dan
daun.
4. Menunda penuaan pada daun.
5. Menentukan morfogenesis pada kultur jaringan dan gall.
6. Dapat memacu membukanya stomata pada beberapa jenis
tumbuhan.
7. Perkembangan kloroplas : pemberian sitokinin meningkatkan kadar
klorofil dan memacu pengubahan etioplas menjadi kloroplas.

2.4 Tanaman Bawang Merah


Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah salah satu tanaman
hortikultura yang termasuk pada tanaman semusim serta memiliki umbi
berlapis. Tanaman ini memiliki akar serabut. Daunnya berbentuk silinder
yang memiliki rongga di dalamnya. Umbi bawang merah dibentuk dari
pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk serta
fungsinya. Batang tersebut kemudian membesar kemudian membentuk umbi
berlapis. Selain itu, umbi bawang merah juga bisa terbentuk dari lapisan-
lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan

11
merupakan umbi sejati seperti kentang atau ubi (Suriani, 2012). Tanaman
bawang merah merupakan salah satu tanaman semusim (annual) yang
termasuk dalam family Liliaceae. Tanaman tersebut merupakan sayuran
rempah yang meskipun bukan asli dari Indonesia, tetapi penggunaannya
sebagai bumbu penyedap masakan sungguh lekat dengan lidah orang
Indonesia. Selain untuk bahan penyedap makanan, bawang merah memiliki
manfaat lainnya, yaitu sebagai sumber vitamin B dan C, protein, lemak, dan
karbohidrat yang sangat diperlukan oleh tubuh. Bawang merah adalah
komoditas hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah ini
banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan, untuk
menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Tanaman bawang ini
membentuk umbi, umbi tersebut dapat membentuk tunas baru, tumbuh dan
membentuk umbi kembali. Karena sifat pertumbuhannya yang demikian,
maka dari satu umbi dapat membentuk rumpun tanaman yang berasal dari
peranakan umbi tersebut (Fatmawaty, 2015).

2.4.1 Sejarah Tanaman Bawang Merah


Bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum) adalah salah satu
bumbu masak utama dunia yang berasal dari Iran, Pakistan, dan
pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, tetapi kemudian
menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-tropis maupun tropis.
Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untuk bumbu
masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna
dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur. Tanaman
penghasilnya disebut dengan nama sama. Bawang merah saat ini
dianggap sebagai sebuah varietas dari spesies Allium cepa, spesies yang
memuat sejumlah besar varietas bawang yang dikenal dengan nama
kolektif bawang bombai.

12
2.4.2 Klasifikasi Tanaman Bawang Merah
Kingdom:Plantae
Subkingdom:Tracheobionta
Superdivisio :Spermatophyta
Divisio:Magnoliophyta
Klas :Liliopsida
Sub-klas :Liliidae
Ordo :Liliales
Familia :Liliaceae
Genus :Allium
Spesies :Allium cepa L. var. aggregatum

2.4.3 Jenis-Jenis Tanaman Bawang Merah


1.Bawang Merah Bima Brebes.
2. Bawang Merah Kuning.
3. Bawang Merah Maja Cipanas.
4. Bawang Merah Kramat-1.
5. Bawang Merah Kramat-2.
6. Bawang Merah Mentes.
7. Bawang Merah Pancasona.
8. Bawang Merah Trisula.

2.4.4 Manfaat Tanaman Bawang Merah


Bawang merah bermanfaat sebagai obat yaitu untuk mengobati maag,
masuk angin, menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan
kolesterol, sebagai obat kencing manis (diabetes melitus),
memperlancar pernafasan dan memperlancar aliran darah karena
bawang merah dapat menghambat penimbunan trombosit dan
meningkatkan aktivitas fibrinotik.

13
2.5 Pengaruh Tanah terhadap Pertumbuhan Bawang Merah
Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun dari mineral serta
bahan-bahan organik. Tanah memiliki peranan yang sangat vital bagi seluruh
kehidupan di bumi, dikarenakan tanah mendukung kehidupan tumbuhan
dengan cara menyediakan unsur hara serta air dan sebagai penopang akar
tumbuhan. Struktur tanah yang memiliki rongga, menjadikan tanah tempat
yang baik untuk akar agar dapat bernapas serta tetap tumbuh dengan subur.
Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai macam mikroorganisme,
sementara bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahannya untuk
bergerak serta hidup. Apabila dilihat dari segi klimatologi, tanah memiliki
peranan penting sebagai penyimpan air serta dapat menekan erosi, meskipun
tanah juga dapat mengalami erosi. Komposisi tanah berbeda-beda,
bergantung pada lokasinya.
2.5.1 Pasir
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan pasir
sebagai media dan sumbu pada hidroponik bawang merah tidak
menunjukan pengaruh nyata pada tinggi tanaman dan jumlah daun pada
setiap minggunya. HaI ini diduga karena kurangnya unsur hara tanaman
dan waktu distribusi tanaman, karena bawang merah membutuhkan unsur
hara yang mencukupi untuk mendorong pertumbuhan dan reproduksi
tanaman. HaI ini sejalan dengan sudut pandang penelitian (Margiwiyatno
dan Sumarni 2011), Media tanam dan pemberian unsur hara yang
berbeda akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman.
2.5.2 Arang Sekam
Media tanam organik yang bagus untuk tanaman bawang merah
yaitu arang sekam karena strukturnya gembur, drainase dan aerasi yang
baik sehingga dapat memberikan kemudahan akar menyerap unsur hara.
Penambahan arang sekam padi pada media tanam bawang merah
berpengaruh terhadap volume umbi bawang merah. Arang sekam baik
untuk pertumbuhan tanaman karena sifatnya yang mudah menyimpan air

14
dan membuang air yang berlebihan, sehingga tanaman tidak mengalami
busuk akar dan busuk batang (Tarigan, 2015).
Arang sekam bersifat porous, ringan, tidak kotor dan memiliki
kemampuan menyerap air yang rendah dan porositas yang baik. Sifat ini
menguntungkan jika digunakan sebagai media tanam karena mendukung
perbaikan struktur tanah (Septiani, 2012). Arang sekam memiliki sifat
mudah mengikat air, tidak mudah menyatu sama lain, bahan mudah
didapat, harga relatif murah, ringan, steril dan mempunyai porositas yang
baik (Prihmantoro dan Hety, 2005).
Arang sekam memiliki kandungan sebagai berikut N 0,32 % , P 15
% , K 31 % , Ca 0,95% , dan Fe 180 ppm, Mn 80 ppm , Zn 14,1 ppm
(Fahmi, 2015). Kandungan silikat yang tinggi dapat menguntungkan bagi
tanaman karena menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit akibat
adanya pengerasan jaringan. Sekam bakar juga digunakan untuk
menambah kadar Kalium dalam tanah. PH arang sekam antara 8.5 – 9,
pH yang tinggi ini dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah asam.
Memiliki keuntungan karena dibenci gulma dan bakteri. Peletakan sekam
bakar pada bagian bawah dan atas media tanam dapat mencegah populasi
bakteri dan gulma yang merugikan (Septiani, 2012).
2.5.3 Tanah Liat
Pemberian tanah liat secara mandiri dapat meningkatkan kualitas
tanah Entisol yaitu pH (H2O) sebesar (6,9 - 7,2), C- organik sebesar
(0,11% -0,22%), KTK sebesar (6,80 me/100 g - 19,60 me/100 g), K-dd
sebesar (0,20 me/100 g - 0,65 me/100 g) dan hasil bawang merah berupa
jumlah umbi sebesar (8,08 – 10,00) dan berat basah umbi sebesar (65,03
g – 81,13 g).

15
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Obyek, Populasi dan Sampel Penelitian


Obyek, populasi dan sampel dari penelitian ini adalah tanaman bawang merah
(Allium cepa L. var. aggregatum)
3.1.1 Pengertian Obyek
Obyek adalah hal atau perkara yang menjadi pokok pembicaraan.
(KBBI)
3.1.2 Pengertian Populasi
Populasi adalah hal yang menjadi sumber pengambilan sampel. (KBBI)
3.1.3 Pengertian Sampel
Sampel adalah bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan
yang lebih besar. (KBBI)

3.2 Tempat Penelitian


Tempat Penelitian : Jl. Pendidikan Gg. Mayana

3.3 Deskripsi Variabel Perlakuan


3.3.1 Variabel Bebas
Adapun varibel bebas pada perlakuan ini terbagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
1. Tanaman bawang merah ditanam pada pot yang berisi tanah liat.
2. Tanaman bawang merah ditanam pada pot yang berisi pasir.
3. Tanaman bawang merah ditanam pada pot yang berisi sekam
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variable yang tergantung pada variabel bebas.
Adapu dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
pertumbuhan dan tanaman bawang merah.

16
3.3.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama perlakuannya dalam
suatu penelitian pada masing-masing perlakuan baik pada variabel
bebas dan terikatnya.
Contohnya:
1. Waktu melakukan penyiraman dan volumenya harus sama.

3.4 Unit Perlakuan


1. Di tanam menggunakan media tanah liat.
2. Di tanam menggunakan media pasir.
3. Di tanam menggunakan media sekam.

3.5 Alat dan Bahan


1. Tanah liat
2. Pasir
3. Sekam
4. Air
5. Bibit bawang merah
6. Pot

3.6 Cara Kerja


3.6.1 Pemilihan benih
1. Memilih bibit bawang merah yang berkualitas dan dengan tingkat
kesamaan yang sama
2. Menaruh benih kedalam masing-masing media tanam
3. Menabur bibit bawang merah kedalam pot berisi tanah liat, pasir dan
sekam

3.6.2 Perkecambahan / penyemaian


1. Menyiapkan alat dan bahan

17
2. Menanam bibit bawang merah ke dalam pot yang berisi media tanam
tanah liat
3. Menanam bibit bawang merah ke dalam pot yang berisi media tanam
pasir
4. Menanam bibit bawang merah kedalma pot yang berisi media tanam
sekam
5. Melihat pertumbuhan tanaman bawang merah dari metode yang
tanam yang berbeda
6. Mengamati perbedaan perbedaan yang terjadi pot yang berisi tanah
liat, pot yang berisi pasir dan pot yang berisi sekam. Misalnya pot
mana yang lebih cepat tumbuh bawang merahnya.
7. Mencatat pot yang mana lebih cepat tumbuhnya dari pot-pot yang
lain
8. Isi pengamatan ke dalam tabel berikut

3.7 Tabel Data Hasil Pengamatan


3.7.1 Tabel Data Hasil Pengukuran Tinggi Tanaman Bawang Merah
Hasil Pengukuran Tinggi Tanaman Bawang Merah(cm)
Minggu Tanah Liat Sekam Pasir
ke- (pot A) (pot B) (pot C)
1 2 3 4 5 ẍ 1 2 3 4 5 ẍ 1 2 3 4 5 ẍ
0
1
2
3
4
5
Rata-
rata

18
3.7.2 Tabel Data Hasil Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Bawang
Merah
Hasil Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Bawang Merah
Minggu Tanah Liat Sekam Pasir
ke- (pot A) (pot B) (pot C)
1 2 3 4 5 ẍ 1 2 3 4 5 ẍ 1 2 3 4 5 ẍ
0
1
2
3
4
5
Rata-
rata

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan,maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
a. Jenis media tanam yang berbeda berpengaruh terhadap parameter
pertumbuhan dan hasil bawang merah.
b. Komposisi tanah : arang sekam : pupuk kandang dengan proporsi 2:1:1
menghasilkan pertumbuhan dan hasil bawang merah terbaik.
c. Bawang merah yang baik dan layak dikonsumsi adalah bawang merah
yang memiliki beberapa ciri-ciri yakni : tidak bertunas, kering, memiliki
kulit yang mengkilap, dan tidak keriput.

4.2 Saran
Beberapa saran yang dapat dijadikan masukan dan kritik pada laporan
penelitian ini,yakni sebagai berikut :
a. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disarankan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai ‘‘ Pengaruh media tanam yang berbeda
bagi pertumbuhan bawang merah ’’ guna memberikan hasil yang lebih
baik dan maksimal.
b. Dalam melakukan percobaan sebaiknya banyak melakukan research
terlebih dahulu mengenai percobaan yang akan dilakukan. Seperti metode,
serta alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk kepentingan
penelitian.
c. Ketika melakukan percobaan perlu dilakukan banyak diskusi dengan guru
bidang studi yang lebih ahli terkait cara pengerjaan dan metode yang baik
untuk digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://dinastph.lampungprov.go.id/detail-post/tanam-dan-panen-bawang-merah-
di-polybag
https://www.dinastph.lampungprov.go.id/detail-post/cara-budidaya-bawang-
merah-allium-ascalonicum-l
http://distan.lomboktimurkab.go.id/baca-berita-162-panduan-budidaya-bawang-
merah.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bawang_merahhttps://
hortikultura.pertanian.go.id/tanam-bawang-merah-di-polibag-2-bulan-bisa-
panen/

21
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA KEGIATAN SISWA


LKS.1.4-BIO/XII/KD.4.1/SMA

Kompetensi Dasar : 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang


faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, dan melaporkan secara
tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah
yang benar.
Indikator : 4.1.1 Menyusun rancangan percobaan tentang faktor luar
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman(tumbuhan)
4.1.2 Menyusun proposal penelitian tentang pengaruh
faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
4.1.3 Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
4.1.4 Menyusun laporan percobaan pengaruh faktor luar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
4.1.5 Mempresentasikan hasil percobaan pengaruh faktor
luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
Judul : Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang
faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
Tujuan Kegiatan : Mengetahui pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan

22
==========================================================

Nama :
Kelas : XII IPA 1
Tugas :
I. Buatlah Rencana Penelitian Faktor Luar yang mempengaruhi Pertumbuhan
pada Tumbuhan!
Siswa kelas XII IPA ingin meneliti berbagai faktor luar(faktor eksternal)
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor Luar yang diamati adalah:
1) Pengaruh cahaya
2) Pengaruh nutrisi
3) Pengaruh suhu
4) Pengaruh air
Setiap siswa hanya memilih satu pengaruh faktor luar. Masing-masing siswa
ingin mengamati atau membuktikan pengaruh cahaya, nutrisi, suhu dan air
terhadap pertumbuhan atau kecepatan pertambahan tinggi batang
tanaman(tomat, terong, lombok)
Kegiatan : Buatlah langkah-langkah rencana penelitian berikut berdasarkan
penelitian yang ingin dilakukan oleh siswa kelas XII IPA tersebut.
1. Judul penelitian
Pengaruh media tanam yang berbeda bagi pertumbuhan
bawang merah
2. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui proses pertumbuhan bawang merah dari media tanam
yang berbeda
3. Rumusan Masalah
a. Apakah pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bawang merah?
b. Bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan
dan perkembangan bawang merah?

23
c. Apakah media tanam terbaik bagi pertumbuhan serta perkembangan
bawang merah?
d. Bagaimana perbedaan pertumbuhan bawang merah akibat media tanam
yang berbeda?
4. Hipotesis
Media tanam dapat mempengaruhi kualitas dan laju pertumbuhan dan
perkembangan bawang merah,karena dalam penelitian ini kami memiliki
dugaan bahwa pertumbuhan tanaman bawang merah dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti : jenis tanah,jenis pupuk,jumlah pemberian air
dalam seminggu,dll.
5. Variabel-variabel
Variabel bebas
a. Intensitas cahaya matahari
b. Jenis Pupuk
c. Jumlah penambahan pupuk pada tanaman
d. Kadar air
Variabel terikat
a. Tinggi tanaman
b. Jumlah daun
c. Kecepatan pertumbuhan tanaman

24

Anda mungkin juga menyukai