Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM 

Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan


Kacang Hijau
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan
Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Jalil, M.Pd.

Disusun Oleh :

Irvan Maulana Fikri (1910810037)


 

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2021
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Laporan praktikum ini kami buat sebagai tugas serta kesimpulan akhir dari
pelaksanaan praktikum mengenai Pengaruh Nutrisi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
tumbuhan Kacang Hijau.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru
pembimbing kami, yaitu yang terhormat Dr. Muhammad Jalil, M.Pd. Atas arahan serta
bimbingan dari beliau lah kami dapat menyelesaikan laporan ini pada waktu yang telah
ditentukan.
Harapan kami semoga Laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kedepannya dapat lebih baik. Laporan pengamatan
ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan Laporan ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Kudus, 13 Oktober 2021

Irvan Maulana Fikri


A. Dasar Teori
Kecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja
berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya disebut
perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan.
Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji dan fungsi
air, dalam perkecambahan adalah sebagai berikut:
1. penyerapan air mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam biji,
sehigga penyerapan air mempercepat perkecambahan.
2. Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan
menyebabkan mengembangnya embrio dan endosperm. Hal ini
mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji.
3. Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan
berbagai reaksi metabolisme dalam sel. Sebagian air di dalam protoplasma sel-
sel embrio dan bagian hidup lainnya pada biji, hilang sewaktu biji tersebut
telah mencapai masak sempurna dan lepas dari induknya. Sejak saat ini
aktivitas protoplasma hampir seluruhnya berhenti sampai perkecambahan
dimulai. Sel-sel hidup tidak bisa aktif lagi melaksanakan proses-proses seperti
penguraian pernapasan, asimilasi, dan pertumbuhan apabila protoplasma tidak
mengandung air yang cukup.1
Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama, radikula (akar embrio),
hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga). Dua kelas dari tumbuhan berbunga
dibedakan dari cacah daun lembaganya, monokotil dan dikotil. Tumbuhan berbiji
terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya. Kecambah pinus misalnya dapat
memiliki hingga delapan daun lembaga. Beberapa jenis tumbuhan berbunga tidak
memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon.
Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya.
Adapun peranan unsur - unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah
ini.
1. Nitrogen (N)
2. Fosfor (P)
3. Kalium (K)
4. Magnesium (Mg)
5. Kalsium (Ca)
6. Belerang (S)
7. Klor (CI)
8. Besi (Fe)
9. Mangan (Mn)
10. Tembaga dan seng (Cu dan Zn)
11. Borium (B)
12. Molibdenum (Mo)

1
Nio Song Ai, Maria Ballo. “PERANAN AIR DALAM PERKECAMBAHAN BIJI” Jurnal Ilmiah Sains, Volume
10 Nomor 2, 2010.
B. Alat dan Bahan
 Biji kacang hijau
 6 buah gelas plastik
 Kapas
 Cuka
 Tanah
 Garam
 Air
 Tanah
 Humus
 Sekam
 Batu bata

C. Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Rendamlah biji kacang hijau yang akan ditanam selama 8 jam.
3. Ambil 6 gelas plastik dan beri label pengamatan uji tanah, humus, batu bata, cuka,
garam dan sekam.
4. Taruh uji bahan tanah, humus, batu bata, cuka, garam dan sekam, kemudian
masukan kedalam gelas plastik.
5. Tanam masing-masing 5 biji kacang hijau pada enam cup aqua..
6. Siramlah biji kacang hijau dengan ai, cairan cuka dan garam secukupnya setiap
hari dan dalam waktu yang terukur.
7. Setelah biji kacang hijau tumbuh, ukurlah tinggi batang, warna batang, panjang
daun. dari ke enam cup tersebut.
8. Lakukanlah pengamatan tersebut selama 2 minggu.
9. Catatlah hasil pengukuran dalam tabel pengamatan.
D. Data Hasil Pengamatan

E. Pembahasan
Tanaman A ditanam pada media tanah humus. Tanaman A tumbuh relatif
sedang dibandingkan tanaman yang lain, karena tanaman A memiliki lebih banyak
nutrisi pada tanah yang memungkinkan tanaman tersebut pertumbuhannya tidak
terganggu. Tanah humus memiliki nutrisi lebih banyak dibandingkan tanah pasir.
Namun jika dibandingkan dengan tanah liat, perbedaannya hanya sedikit, dilihat dari
grafik pertumbuhan tanaman yang ditanam pada media tanah liat. Mengenai segi
bentuk dan kekuatan batang proses pertumbuhan ini dibandingkan tanah relatif
seimbang.
Tanaman B ditanam pada media tanah. Tanaman B tumbuh dengan cepat,
hampir secepat tanaman B,C,F. Itu dikarenakan kandungan nutrisi pada tanah liat
yang dipakai sebagai media mungkin hampir sebanding dengan kandungan nutrisi
pada tanah humus dan garam. Pada tanah tanaman tumbuh dengan baik dan dibanding
dengan yang lain tanaman ini lebih kuat dan segar. Sehingga bisa tumbuh secara
kokoh

Tanaman C ditanam pada media sekam. Tanaman C tumbuh sama dengan


tanaman B dan F, karena pada sekam tersebut tidak memiliki nutrisi sebanyak
humus, tanah. Karena makin hari tanaman tersebut semakin mati.
Tanaman D ditanam pada media kapas yang di siram pada air garam. Media
ini hampir sama dengan tanaman E cuman pada media ini sedikit tumbuh akan tetapi
tidak tahan lama, dikarenakan larutan garam menghambat proses pertumbuhan.
Tanaman E ditanam pada media kapas yang di siram larutan cuka. Media ini
memang tidak cocok untuk proses pertumbuhan karena cuka mengandung asam
asetat dan cuka cocok untuk membasmi hama saja.
Tanaman F pada media batu bata. Media ini tidak banyak nutrisi cuman untuk
proses pertumbuhan masih bisa, beda dari yang lain, untuk media ini hasil
pertumbuhan nya kualitas tanaman lebih rimpi dibandingkan dengan yang lain. Dan
proses pertumbuhan nya juga sangat cepat dan relatif panjang.2

F. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan maka dapat kami simpulkan
bahwa berbagai kandungan unsur hara yang terkandung pada berbagai jenis media
tanam itu jelas berpengaruh, hal ini karena kandungan unsur pada setiap jenis media
tanam berbeda-beda. Ada media tanam yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk
pertumbuhan tanaman secara sempurna namun ada juga yang tidak dapat memenuhi.
Hal ini dapat kami lihat dari tanaman yang cepat dan tumbuh dan subur adalah kacang
hijau yang ditanam pada tanah dan Humus. Sedangkan tanaman yang tumbuh kurang
baik adalah tanaman kacang hijau yang ditanam pada media garam, cuka, sekam, dan
batu bata. Sebab media tanam tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan zat unsur
hara yang diperlukan selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut, baik
unsur hara makro ataupun unsur hara mikro. Adapun jenis tanah lainnya kemungkinan
besar ada salah satu unsur haranya yang tidak dimiliki oleh jenis tanah tersebut,
sehingga tanaman kacang hijau tidak dapat mengalami pertumbuhan dan
perkembangannya secara sempurna.

2
Brightyun. Laporan Penelitian Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan (Kacang Hijau). 2017.
G. Daftar Pustaka
Ai, N.S, Ballo, M. 2010. “PERANAN AIR DALAM PERKECAMBAHAN BIJI” Jurnal Ilmiah
Sains, Volume 10 Nomor 2.
Brightyun. 2017.” Laporan Penelitian Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan
(Kacang Hijau)’’. Di ambil dari
https://byunliza65.wordpress.com/2017/08/06/laporan-penelitian-pengaruh-nutrisi-
terhadap-pertumbuhan-tumbuhan-kacang-hijau-brighthyun/

H. Dokumentasi

Umur 2 hari

Umur 7 hari
Umur 14 hari

Anda mungkin juga menyukai