Anda di halaman 1dari 13

LIPID

Elsya Ermawati (1910810013), Setyo Rini Wahyunigrum (1910810029), Irvan


Maulana Fikri (1910810037)

Pendahuluan

Lipid berasal dari bahasa Yunani “Lipos” yang berarti lemak. Para ahli
biokimia mengelompokkan lemak dan senyawa organik dengan sifat yang sama
dengan lemak ke dalam golongan lipid. Kesepakatan ini telah disetujui oleh
kongres internasional kimia murni dan Terapan. Lipid larut dalam pelarut
nonpolar yang mempunyai kepolaran rendah, misal kloroform, karbon
tetraklorida, dan dietil eter. Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di
artikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun
larut dalam organik. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu
lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu
sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan
asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya.

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana


lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi
dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid
yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones
sampai ke karet alam. Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam
lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan
(derived lipid).

Mengenai uraian tersebut, maka pembahasan ini fokus pada pembahasan


antara lain pengertian lipid, Struktur lipid, jenis lipid dan fungsi lipid.
Pembahasan

Lipid berasal dari bahasa Yunani “Lipos” yang berarti lemak.1 Lipid
adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal
rangkaian hidrokarbon. Ada juga pengertian lipid adalah Sekelompok senyawa
heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid.malam dan senyawa. Terkait yang
berkaitan lebih karena sifat fisiknya dari pada sifat kimianya. 2 Lipid mempunyai
sifat umum berupa tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut non polar.3

Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur seperti


vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. 4 Berdasarkan
asalnya, lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lipid nabati dan lipid hewani. Lipid
nabati adalah lemak yang dikandung oleh tumbuh-tumbuhan, contohnya alpukat,
durian, dan lain-lain. Lemak alam ini terbentuk dari gliserol dan asam-asam lemak
yang tidak jenuh sedangkan lipid hewani adalah lemak yang dikandung oleh
hewan contohnya daging, telur, ikan, dan lain-lain. 5

Lipid minyak hewani dan lipid minyak nabati memiliki banyak perbedaan
diantaranya: lipid hewani mengandung kolesterol sedangkan lipid nabati
mengandung fitosterol, kadar asam lemak tidak jenuh. Kadar lemak tidak jenuh
dalam lipid hewani lebih kecil daripada lipid nabati, lipid hewani cenderung
berbentuk padat pada suhu kamar sedangkan lipid nabati cenderung berbentuk
cair.6

Lipid merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri


atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen meliputi asam lemak, lilin, sterol,
vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak, monogliserida, digliserida, fosfolipid,
glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain,
Karena begitu besar peranannya sebagai senyawa organik yang terdapat dalam

1
Anis, Erna, Annik, Indah. Kimia. Intan Perwira. Hal 205. Klaten: 2015.
2
Victor A. Rodwell, David A. Bender. Harper’s Illustrated Biochemistry. Hal 224. 2015
3
Victor A. Rodwell, David A. Bender. Harper’s Illustrated Biochemistry. Hal 224. 2015
4
Denis Walenta, Dwi Ayu Lestari, Juyta. Lipid. 2013.
5
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/lipid-kimia-kelas-12/#Pengertian_Lipid
6
Arie Sri N, Makalah Biokimia Lipida. Universitas Brawijaya Malang : 2015
tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia
adalah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar,
sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa
atau mirip.

Berdasarkan jumlah ikatan atom C, asam lemak dibedakan ke dalam rantai


asam lemak dengan ikatan atom C tunggal yang disebut asam lemak jenuh dan
rantai asam lemak dengan satu atau lebih ikatan rangkap yang disebut asam lemak
tidak jenuh. Ikatan rangkap mempunyai sifat struktur yang tidak stabil dan kaku
sehingga di dalam larutan dapat membuat dua isomer, yaitu cis dan trans.

Berdasarkan Struktur Lipid

Lipid adalah ester gliserida dengan jumlah atom lebih dari 10 yang


terbentuk dari reaksi esterifikasi antara asam lemak dan gliserol. Selain itu
ester gliserida membentuk lemak dan minyak.

Berdasarkan Struktur Trigliserida


R1/R2/R3 yang dimaksudkan adalah rantai hidrokarbon dengan jumlah
atom karbon dari 3 sampai 23. Tetapi paling umum dijumpai adalah 15 atau 17.
Lemak yang terbentuk dari asam karboksilat sejenis (R1= R2=R3) disebut lemak
sederhana. Jika terbentuk dari dua atau tiga jenis asam karboksilat disebut
campuran. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti nama asam
lemaknya.

Penamaan dari lemak dan minyak sering diberikan sesuai dengan asam lemak
pembentuknya. Contoh: tristearin dari gliserol dan tristearat, dan tripalmitin dari
gliserol dan tripalmiat. Selain itu, minyak dan lemak dapat juga diberi nama
dengan cara yang biasa dipakai untuk penamaan suatu ester.
Contoh: gliseril stristearat dan gliseril tripalmiat.
Jenis-Jenis Lipid
1. Asam Lemak, Merupakan asam monokarboksilat berantai panjang.
Rumus umum dari asam lemak : CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-
COOH. Asam lemak dikelompokkan menjadi :
- Asam Lemak Jenuh, yaitu semua katan karbon pada rantai asam
lemak berupa ikatan tunggal yang mana asam lemak ini tidak
memiliki ikatan rangkap.

- Asam Lemak Tak Jenuh, asam lemak yang memiliki ikatan


rangkap. Misalnnya, asam oleat, asam linoleat,dan asam linolenat.
Asam ini masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu Monosaturated
Fatty Acid (hanya memiliki satu ikatan rangkap) dan
Polyunsaturated Fatty Acids (memiliki ikatan rangkap lebih dari
satu).7

2. Gliserida
Gliserida Netral, ester antara asam lemak dan gliserol. Fungsi
dasar gliserida adalah sebagai penyimpanan energi dan miyak
(berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan
dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan
2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak
dinamakan trigliserida (Sumardjo,2006). Gliserida netral dibagi
menjadi :
 Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari
sumber lipid. Trigliserida merupakan salah satu lemak
yang dapat diserap oleh tubuh setelah mengalami hidrolisis
berupa asam lemak dan alcohol alifat

7
Denis Walenta, Dwi Ayu Lestari, Juyta. Lipid. 2013.
 Fosfogliserida (fosfolipid), dapat mengandung gugus
fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah
satu rantai asam lemak. Penggunaan fosfogliserida adalah :
o Sebagai komponen penyusun membran sel
o Sebagai agen emulsi
o Fosolipid serupa dalam hal komposisi kimiawi
dengan trigliserida. Kedua gugus hidroksil pertama
dari gliserol bergabung dalam ikatan ester dengan
dua asam lemak, tetapi posisi ketiga ditempati oleh
sebuah gugus fosfat. Kebanyakan fosfolipid juga
memiliki satu gugus bermuatan yang melekat pada
bagian yang mengandung fosfat.8

3. Lipid Kompleks
1. Lipoprotein, kompleks larut antara molekul lipida dan protein
yang berfungsi untuk mentransfer lipida dan kolesterol pada
semua vertebrata termasuk insekta. Partikel – partikel lipoprotein
memiliki sifat – sifat khusus dan berbeda pada proses
pembentukan artherosklerosis. Adapun partikel - partikel
lipoprotein tersebut antara lain :
 LDL (Low Density Lipoprotein)

8
Denis Walenta, Dwi Ayu Lestari, Juyta. Lipid. 2013.
Merupakan lipoprotein yang mengangkut paling banyak
kolesterol di dalam darah. Kadar LDL yang tinggi
menyebabkan pengendapan kolesterol di dalam arteri.

 HDL (High Density Lipoprotein)


Merupakan lipoprotein yang mengangkut kolesterol
yang lebih sedikit. HDL sering disebut sebagai kolesterol
baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol di
pembuluh arteri kembali ke liver untuk diproses dan
dibuang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap di
pembuluh arteri dan melindungi dari artherosklerosis.

 VLDL (Very Low Density Lipoprotein)


Lipoprotein yang membawa sebagian besar trigliserida
dalam darah. Di dalam proses sebagian VLDL berubah
menjadi LDL.

 Trigliserida
Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah yang dapat
mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah.9

2. Glikolipid
Molekul-molekul lipid yang mengandung karbohidrat,
biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa

4. Non Gliserida
- Sphingolipid, kelompok lipid yang struktur utamanya adalah
rantai panjang amino alkohol sphingosin dengan jumlah atom C
18 buah.

9
Denis Walenta, Dwi Ayu Lestari, Juyta. Lipid. 2013.
da 3 sub kelas sphingolipid :

 Spingomielin, Spingomielin merupakan spingolipid yang paling


sederhana dan paling banyak dijumpai. Mengandung fosfokolin atau
fosfoetanolamin sebagai golongan polar, karena spingomielin
mengandung fosfat yang dapat digolongkan sebagai fosfolipida yang
mempunyai kemiripan dalam sifat-sifat umum dan muatan listrik yang
serupa.10

 Serebrosida, Serebrosida tidak mengandung fosfat dan tidak memiliki


muatan listrik karena gugus polar dikepalanya bersifat netral. Gugus
pada bagian kepala struktur ini secara khas terdiri dari satu atau lebih
unit gula. Serebrosida sering disebut sebagai glikospingo lipid yang
berartilipida yang mempunyai gugus gula (glukosa atau galaktosa),
asam lemak, serta memiliki kerangka dasar sfingosin.11

10
Denis Walenta, Dwi Ayu Lestari, Juyta. Lipid. 2013.
11
Denis Walenta, Dwi Ayu Lestari, Juyta. Lipid. 2013.
 Gangliosida, Gangliosida merupakan glikolipid yang lebih
majemuk, yang memiliki kepala polar yang besar dan
kompleks.

- Steroid, senyawa organik yang merupakan salah satu kelas utama


dari lipid yang mengandung 4 cincin yang terdiri atas 3
sikloheksana dan 1 siklopentana. Keempat lingkar diberi petunjuk
dengan huruf besar A, B, C dan D.

 Sterol hewani, Salah satu contoh dari sterol


hewani yang paling umum yaitu kolesterol.

 Sterol nabati, Sterol nabati, sterol tanaman ada


fitosterol merupakan bagian-bagian dari sel
tanaman dan terdapat jumlah kecil yang larut
dalam minyak tanaman.

 Hormon kelamin, Senyawa steroid lainnya


adalah hormon kelamin seperti hormon pria
yaitu testosteron serta hormon wanita yaitu
estrogen dan progesteron
a) Testosteron
Testosteron termasuk dalam hormon pria yang
disebut androgen, kadang-kadang disebut steroid atau
anabolik steroid. Hormon ini berkembang sebagai
karakteristik kelamin sekunder saat pubertas seperti
perubahan suara dan pertumbuhan rambut di wajah dan
tubuh.
b) Estrogen
Merupakan sekelompok senyawa steroid yang
berfungsi sebagai hormon seks wanita untuk
mempertahankan tanda-tanda kelamin wanita seperti
pada penebalan endometrium maupun dalam
pengaturan siklus haid.
c) Progesteron
Merupakan hormon dari golongan steroid yang
berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan,
kehamilan dan embryogenesis12

 Lilin
12
Denis Walenta, Dwi Ayu Lestari, Juyta. Lipid. 2013.
digunakan untuk melapisi dan melindungi sesuatu di
alam. Lebah membuat lilin. Hal ini dapat digunakan untuk
struktur, seperti sarang lebah. Lilin adalah senyawa yang
terbentuk dari ester asam lemak berantai panjang yang
jenuh dan tidak jenuh dengan alkohol bukan gliserol (ester
asam lemak dengan alkohol monohidrat). Pada umumnya
asam lemaknya adalah palmitat dan alkoholnya mempunyai
atom C sebanyak 26-34..

Fungsi Lipid

Adapun mengenai fungsi lipid dalam kehidupan sehari-hari antara lain

1. Sebagai sumber energi (memiliki kandungan 9 kkal/g).


2. Unsur pembangun membran sel dan bertanggung jawab untuk lewatnya
berbagai bahan yang masuk dan keluar sel.
3. Sebagai pelindung organ-organ penting, penyekat jaringan tubuh.
4. Menjaga tubuh terhadap pengaruh luar. misalnya: suhu, luka (infeksi) dan
lainnya.
5. Insulator listrik (agar impuls-impuls syaraf merambat dengan cepat).
6. Membantu melarutkan dan mentransport senyawa-senyawa tertentu (misal
vitamin) dalam aliran darah untuk keperluan metabolisme.

Kesimpulan

Lipid adalah Sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak,


steroid.malam dan senyawa. Terkait yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya dari
pada sifat kimianya. Lipid mempunyai sifat umum berupa tidak larut dalam air
dan larut dalam pelarut non polar. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang
lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus
struktur yang serupa atau mirip. Berdasarkan jumlah ikatan atom C, asam lemak
dibedakan ke dalam rantai asam lemak dengan ikatan atom C tunggal yang
disebut asam lemak jenuh dan rantai asam lemak dengan satu atau lebih ikatan
rangkap yang disebut asam lemak tidak jenuh. Ikatan rangkap mempunyai sifat
struktur yang tidak stabil dan kaku sehingga di dalam larutan dapat membuat dua
isomer. Adapun mengenai fungsi lipid dalam kehidupan sehari-hari antara lain

1. Sebagai sumber energi (memiliki kandungan 9 kkal/g).


2. Unsur pembangun membran sel dan bertanggung jawab untuk lewatnya
berbagai bahan yang masuk dan keluar sel.
3. Sebagai pelindung organ-organ penting, penyekat jaringan tubuh.
4. Menjaga tubuh terhadap pengaruh luar. misalnya: suhu, luka (infeksi) dan
lainnya.
5. Insulator listrik (agar impuls-impuls syaraf merambat dengan cepat).
6. Membantu melarutkan dan mentransport senyawa-senyawa tertentu (misal
vitamin) dalam aliran darah untuk keperluan metabolisme.

Daftar Pustaka

Anis, Erna, Annik, Indah. 2015. Kimia.. Klaten: Intan Perwira.

Arie Sri N. 2015. Makalah Biokimia Lipida. Universitas Brawijaya Malang.

Denis Walenta, Dwi Ayu Lestari, Juyta. 2013. Lipid. Manado.

Victor A. Rodwell, David A, Bender. 2015. Harper’s Illustrated Biochemistry.

Anda mungkin juga menyukai