Anda di halaman 1dari 9

LEMAK ATAU LIPID

BIOKIMIA

DISUSUN OLEH

DIANA ELISABET (4193341029 )


ESTER LIDYA MS (4193141011 )
IKA NURHALIFAH (4191141015 )
MELVA YUSTINA MANURUNG (4193141016 )

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
JUDUL : LEMAK ATAU LIPID
TUJUAN :
1. Untuk mengetahui fungsi lemak dalam fisiologi mahluk hidup.
2. Untuk mengetahui pembagian lemak.
3. Untuk mengetahui Reaksi Identifikasi lemak.

PENDAHULUAN :
Lipid merupakan biomolekul yang sangat penting dalam kebutuhan makanan kita. Salah satu
bentuk lipid adalah trigliserol dan lipoprotein. Trigliserol adalah sumber cadangan kalori yang
memiliki energi tinggi. Jika dibandingkan, metabolisme karbohidrat dan protein akan
menghasilkan energi sekitar 4 sampai 5 kkal/g, sedangkan trigliserol bisa menghasilkan 9 kkal/g.
Fungsi biologi lipid tergantung pada struktur kimianya. Minyak dan lemak merupakan cadangan
makanan pada banyak organisme. Fosfolipid dan sterol merupakan struktur primer pembentuk
membran. Beberapa jenis lipid yang jumlahnya terbatas pada sel organisme memiliki fungsi
sebagai kofaktor, electron carriers, pigmen pengabsorpsi cahaya, ujung hidrofobik protein, agen
pengemulsi, hormon dan messenger intraselular. Sebagai bentuk umum lipid yang berfungsi
sebagai cadangan makanan, minyak dan lemak memiliki bentuk sebagai asam lemak dan
derivatnya. Asam lemak merupakan derivat hidrokarbon yang memiliki tingkat oksidasi rendah.
Lipid relatif tidak bisa larut dalam air dan bisa larut dalam pelarut nonpolar seperti eter dan
kloroform.
Lemak dan minyak adalah senyawa lipida yang paling banyak di alam. Perbedaan antara
keduanya adalah perbedaan konsistensi/sifat fisik pada suhu kamar, yaitu lemak berbentuk padat
sedangkan minyak berbentuk cair. Perbedan titik cair dari lemak disebabkan karena perbedaan
jumlah ikatan rangkap, panjang rantai karbon, bentuk cis atau trans yang terkandung di dalam
asam lemak tidak jenuh.1 Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat
penting untuk kehidupan. Selain memiliki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negatif
terhadap kesehatan.1 Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi, bagian dari
membran sel, mediator aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menjaga keseimbangan suhu
tubuh, pelindung organ-organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E, dan K.
Penambahan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan menjadi
lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak
dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang dikonsumsi.2
Komponen dasar lemak adalah asam lemak dan gli-serol yang diperoleh dari hasil hidrolisis
lemak, minyak maupun senyawa lipid lainnya. Asam lemak pembentuk lemak dapat dibedakan
berdasarkan jumlah atom C (kar-bon), ada atau tidaknya ikatan rangkap, jumlah ikatan rangkap
serta letak ikatan rangkap. Berdasarkan struktur kimianya, asam lemak dibedakan menjadi asam
lemak jenuh (saturated fatty acid/SFA) yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.
Sedangkan asam lemak yang memiliki ikatan rangkap disebut sebagai asam
lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids), dibedakan menjadi Mono Unsaturated Fatty Acid
(MUFA) memiliki. 1 (satu) ikatan rangkap, dan Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan 1
atau lebih ikatan rangkap.
FUNGSI LEMAK
1. Sebagai penyusun struktur membran sel
Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
2. Sebagai cadangan energi, penyimpan makanan, dan transport.
Lemak juga merupakan bentuk cadangan energi bagi tubuh. Senyawa ini dibentuk bila tubuh
kelebihan makanan dan dipecah bila tubuh kekurangan energi. Secara kasar tampak dalam
bentuk perubahan berat badan atau dalam bentuk gemuk dan kurus. Lipid disimpan sebagai
jaringan adipose.
3. Sebagai hormon dan vitamin
Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses
biologis.
4. Kulit pelindung komponen dinding sel
5. Sebagai penyekat
Fungsi penyekat tampak jelas pada membran sel. Seluruh sel mahluk hidup dibungkus oleh
membran yang antara lain terdiri dari molekul-molekul lemak yang tersusun sedemikian rupa
sehingga isi sel terpisah dari dunia luar. Fungsi penyekat tampak jelas pula pada sel-sel
syaraf. Baik sel syaraf maupun serat syaraf diliputi oleh sarung pembungkus yang disebut
MIELIN, yang terutama terdiri atas lemak.
6. Sebagai bantalan
Fungsi sebagai bantalan tampak misalnya pada jaringan bawah kulit, yang menebal ditempat-
tempat tertentu dan juga disekitar berbagai alat didalam rongga tubuh dan dibelakang bola
mata.

PEMBAGIAN LEMAK
1) Lipid Sederhana. Ester yang terbentuk dari asam lemak dengan beberapa gugus alkohol.
a) Lemak. Bentuk ester asam lemak dengan gliserol. Minyak merupakan bentuk cair dari
lemak.
b) Lilin. Bentuk ester asam lemak yang memiliki berat molekul besar dengan bentuk alkohol
monohidrat.
2) Lipid Kompleks. Ester yang terbentuk dari asam lemak yang mengandung gugus lain yang
teradisi pada gugus alkohol atau asam lemak.
a) Fosfolipid. Lipid yang mengandung residu asam fosfat. Molekul ini mengandung basa
nitrogen dan subtituen lainnya, misalnya gliserofosfolipid memiliki gugus alkohol berupa
gliserol dan spingofosfolipid memiliki gugus alkohol berupa spingosin.
b) Glikolipid (glikospingolipid). Lipid yang mengandung asam lemak, spingosin dan
karbohidrat.
c) Lipid kompleks lainnya. Misalnya sulfolipid , aminolipid dan lipoprotein.
3) Lipid prekursor dan derivat. Contoh lipid kategori ini adalah asam lemak, gliserol, steroid,
aldehid lemak, keton bodies, lipid yang terlarut pada vitamin dan hormon.
- Asam Lemak
1) Nomenklatur Asam Lemak
Asam lemak merupakan komponen penyusun lipid yang memiliki bentuk berupa kepala
dan ekor. Kepala asam lemak berupa gugus karboksil yang diberi nomor karbon 1 dan ekor
berupa senyawa hidrokarbon jenuh atau tak jenuh. Karbon setelah gugus karboksil diberi nomor
2, 3, 4 dan seterusnya. Asam lemak memiliki karbon sekitar 4 sampai 36. Adanya ikatan rangkap
pada rantai karbon penyusun asam lemak sering dilambangkan dengan Δ (delta) yang diikuti
dengan nomor karbon yang memiliki ikatan rangkap.
2) Asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang rantai hidrokarbon pembentuknya tidak
memiliki ikatan rangkap sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap.
Asam lemak tak jenuh dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Monounsaturated. Asam lemak ini memiliki satu ikatan rangkap. Misalnya asam oleat
(omega 9).
b) Polyunsaturated. Asam lemak ini memiliki dua atau lebih ikatan rangkap. Contohnya
adalah omega 6 (asam lenoleat, Conjugated Linoleic Acid (CLA), Glucopyranocyl Lipid
Adjuvant (GLA), dan asam arachidonat) dan omega 3 (asam linolenat, Eicosapentaenoic
Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA)).
c) Eicosanoid. Senyawa ini merupakan derivat dari asam lemak eikosa polinoat yang terdiri
dari 20 karbon. Misalnya prostanoat, leukotrien (LTs) dan lipoksin (LXs). Prostanoat
meliputi prostaglandin (PGs), prostasiklin (PGIs) dan tromboksan (TXs).
- Trigliserida
Lipid sederhana yang terdiri atas asam lemak adalah triasilgliserol atau trigliserida.
Triasilgliserida terdiri atas tiga asam lemak yang tersambung dengan single gliserol. Asam lemak
pembentuk trigliserida dapat terdiri dari jenis yang sama atau campuran dua atau lebih asam
lemak. Gugus hidroksil polar pada gliserol dan gugus karboksil polar pada asam lemak akan
membentuk ikatan ester. Trigliserida yang terbentuk bersifat nonpolar, hidrofobik dan tidak larut
dalam air.
Trigliserida merupakan cadangan makanan yang kaya energi. Pada vertebrata, trigliserida
disimpan dalam bentuk lemak di dalam sel. Sedangkan tumbuhan menyimpan trigliserida dalam
benihnya. Enzim lipase dapat menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak untuk
menghasilkan energi. Keuntungan trigliserida sebagai cadangan makanan dibandingkan dengan
glikogen atau pati adalah:
a) Atom karbon pada asam lemak lebih mudah direduksi daripada sakarida sehingga proses
oksidasi trigliserida lebih banyak menghasilkan energi dua atau lebih kali lipat
dibandingkan dengan polisakarida.
b) Trigliserida bersifat hidrofobik dan anhidrat sehingga organisme yang menimbun lemak
sebagai cadangan makanan tidak memiliki berat ekstra yang disebabkan oleh hidrasi air.
Pada tubuh manusia, kandungan trigliserida dalam aliran darah pada level yang tinggi
dapat meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Dampak negatif yang disebabkan oleh
level trigliserida dapat diketahui lewat perbandingan LDL:HDL.
- Fosfolipid
Fosfolipid merupakan komponen utama pembentuk membran yang tersusun atas double
layer. Membran lipid tersebut bersifat amfipatik karena memiliki ujung yang bersifat hidrofobik
dan ujung lainnya bersifat hidrofilik. Pada gliserofosfolipid dan beberapa spingolipid, molekul
bagian kepala yang polar berikatan dengan gugus hidrofobik melalui ikatan fosfodiester.
Gliserofosfolipid atau fosfogliserida adalah membran lipid yang mengandung dua jenis
asam lemak yang membentuk senyawa ester dengan karbon nomor satu dan dua pada gliserol.
Karbon ketiga pada gliserol terikat dengan gugus fosfor yang memiliki kepolaran tinggi melalui
ikatan fosfodiester. Secara umum, gliserofosfolipid mengandung asam lemak jenuh C16 atau
C18 pada C-1 gliserol dan asam lemak tak jenuh C18 atau C20 pada C-2 gliserol.

Spingolipid memiliki gugus yang mirip dengan gliserofosfolipid yaitu bagian kepala yang
polar dan dua ekor nonpolar. Perbedaan spingolipid dan gliserofosfolipid adalah spingolipid
tidak memiliki gliserol. Spingoliid mengandung molekul spingosin dan satu molekul asam lemak
rantai panjang yang terikat melalui ikatan glikosidik ataupun fosfodiester. Ketika molekul asam
lemak terikat dengan gugus amida ( - NH2) pada spingosin maka akan membentuk molekul
seramida. Spingolipid banyak ditemukan dalam membran neuron dan sebagian ditemukan pada
membran sel dengan fungsi spesifik. Pada membran darah manusia, jenis karbohidrat yang
tersubtitusi pada struktur spingolipid menentukan golongan darah seseorang.

- Jenis Lipid Lainnya


1) Hormon Steroid
Steroid merupakan turunan sterol yang memiliki kandungan kolesterol. Hormon steroid
memasuki aliran darah menuju jaringan target. Ketiga steroid memasuki sel, steroid akan
berikatan dengan reseptor protein spesifik pada nukleus sehingga akan mengubah ekspresi gen
dan metabolisme.
2) Vitamin
Vitamin merupakan senyawa esensial yang penting bagi tubuh tetapi tidak dapat
disintesis di dalam tubuh sehingga harus diambil lewat makanan yang dikonsumsi. Vitamin D3
(kolekalsiferol) dapat mengkonversi liver dan hati untuk memproduksi enzim 1,25-
dihidroksikolekalsiferol yang berperan penting dalam regulasi kalsium pada hati dan tulang.
Vitamin A (retinol) memiliki fungsi sebagai hormon dan pigmen visual pada mata vertebrata.
Vitamin E adalah gabungan senyawa yang disebut dengan tokoferol yang berfungsi sebagai
antioksidan. Vitamin K berperan aktif pada siklus oksidasi dan reduksi pada formasi protombin,
protein esensial pada plasma darah.

REAKSI IDENTIFIKASI LEMAK

Ada beberapa reaksi identifikasi lemak, antara lain:

1. Uji Akrolein

Uji akrolein digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dalam lemak. Akrolein mudah
dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan dan dibakar akan
tercium bau menusuk disebabkan terbentuknya akrolein.

Dengan reaksi sebagai berikut:

2. Uji Kelarutan Lipid

Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terdahadap berbagai macam
pelarut.Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat kepolaran pelarut. Apabila lipid
dilarutkan ke dalam pelarut polar maka hasilnya lipid tersebut tidak akan larut. Hal tersebut
karena lipid memiliki sifat nonpolar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama
nonpolar. (Puspita.2013).

Dengan reaksi sebagai berikut :


3. Uji Ketidakjenuhan

Uji ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Penggunaan Lemak dan
Minyak dalam Kehidupan Sehari-hari Lemak atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa
tujuan, di antaranya sebagai berikut.

1. Sumber energi bagi tubuh Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau
sumber energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak
menghasilkan sekitar 9 kilokalori.

2. Bahan pembuatan mentega atau margarin Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega
atau margarine dengan cara hidrogenasi.

3. Bahan pembuatan sabun Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan
KOH atau NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan
keras terhadap kulit) dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam
K disebut sabun lunak dan di kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun mandi.

4. Uji Lieberman-Burchard

Uji Lieberman Buchard merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol. Prinsip uji ini adalah
mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke dalam
campuran.Sebanyak 10 tetes asam asetat dilarutkan ke dalam larutan kolesterol dan
gliserol.Setelah itu, asam sulfat pekat ditambahkan.Dikocok perlahan dan dibiarkan beberapa
menit. Mekanisme yang terjadi dalam uji ini adalah ketika asam sulfat ditambahkan ke dalam
campuran yang berisi kolesterol, maka molekul air berpindah dari gugus C3 kolesterol, kolesterol
kemudian teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena. Produk ini dikonversi menjadi polimer yang
mengandung kromofor yang menghasilkan warna hijau.Warna hijau ini menandakan hasil yang
positif. Reaksi positif uji ini ditandai dengan adanya perubahan warna dari terbentuknya warna
pink kemudian menjadi biru-ungu dan akhirnya menjadi hijau tua. (Puspita, 2013).
DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Frank B..1995.Buku Ajar Biokimia Edisi ketiga.Jakarta: EGC


Christine. 2017. Lipida. Manado : Unsrat Pres.
Ayu ratu. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans terhadap
Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2008. 2(4) : 154-160.
Restuati,dkk.2020.Biokimia.Unimed Press.medan.
Poedjiaji,A.,& Supriyanti, F. T. (1994). Dasar- dasar biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai