METABOLISME LIPID
Oleh Kelompok : 3
Nama Anggota :
Desi Purnama Sari (1810208001)
Finkan Rahmi (1810208003)
Eldini Ayu Prajasari (1820208009)
Niken Puspasari (1820208013)
Alfina Widia Lestari (1830208027)
Nadima (1830208039)
Sabilaria Tisa (1830208047)
Musdhalifah (1830208037)
Zilsia Witami (1830208055)
Dosen Pengampuh
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul
“Metabolisme Lipid” ini dapat diselesaikan.
Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan dosen pengajar, yaitu untuk memperluas
pengetahuan para mahasiswa.
Penulis menyadari keterbatasan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk perkembangan
ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metabolisme Lipid
B. Fungsi dari Lipid
C. Klasifikasi atau Jenis-Jenis Lipid
D. Proses Transport Lipid dalam Plasma
E. Proses Biosintesis Lipid
F. Proses Metabolisme Lipid dan Mobilisasi Asam Lemak
G. Penerapan Lemak Sebagai Sumber Energy Untuk Proses Hidup
H. Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Asam Lemak Jenuh
Gambar 2. Struktur Asam Lemak Tak Jenuh
Gambar 3. Struktur Trigliserida Sebagai Lemak Netral
Gambar 4. Struktur dari Fosfolipid
Gambar 5. Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel
Gambar 6. Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid
kompleks
Gambar 7. Perbandingan komposisi penyusun 4 kelas besar lipoprotein
Gambar 8. Ilustrasi peran masing-masing dari 4 kelas besar lipoprotein
Gambar 9. Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)
Gambar 10. Struktur Dasar Dari Kolestrol
Gambar 11. Progesteron dan testosterone
Gambar 12. Kortison
Gambar 13. Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme dapat diartikan sebagai proses pengolahan(pembentukan
dan penguraian “Katabolisme dan Anabolisme” ) zat-zat yang diperlukan oleh
tubuh.Kelainan Metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak mampu
menjalankan proses metabolisme karena sesuatu dan lain hal. Yang paling
terpengaruh bisa atau ketidak bisaan tubuh ialah disebabkan oleh kelainan tidak
memiliki suatu enzim yang diperlukan untuk membantu metabolisme.Kelainan
metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan
hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses
metabolisme.
Lipid adalah senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air tetapi
dapat diekstraksi dengan pelarut nonpolar seperti kloroform, eter dan benzena.
Senyawa organik ini terdapat di dalam sel dan berfungsi sebagai sumber
energi metabolisme dan sebagai sumber asam lemak esensial yang
mempunyai fungsi spesifik dalam tubuh seperti untuk struktur sel dan
pemeliharaan integritas membran-membran yang hidup. Fungsi lain dari lipid
antara lain adalah sebagai komponen utama struktur sel, penyimpan bahan
bakar metabolik, untuk mengangkut bahan bakar, sebagai pelindung dinding
sel dan juga sebagaikomponen pelindung kulit vertebrata. Lipid terdiri dari
lemak, minyak, malam dan senyawa – senyawa lain yang ada hubungannya.
Lipid merupakan komponen penting dalam pakan ikan karena lipid dapat
dijadikan sebagai sumber energi bagi ikan selain protein dan karbohidrat.
Lipid berbeda dengan lemak. Perbedaan antara lemak dan minyak adalah pada
titik cairnya, lemak cenderung lebih tinggi titik cairnya, molekulnya lebih
berat dan rantaimolekulnya lebih panjang. Oleh karena itu lipid merupakan
salah satu sumber asam lemak essensial yangtidak bisa di sentesa oleh
ikan.Sebagai sumber energi, lipid telah ditunjukan untuk
memberikanbeberapa protein untuk pertumbuhan.Lipid juga sumber penting
sterol, phospolipid, dan vitamin lemak yang dapat larut. Asam lemak dari
lipid mungkin juga bertindak sebagai pendahuluan pada steroid hormon dan
prostaglandin.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari metabolisme lipid?
2. Apa fungsi dari lipid?
3. Apa saja klasifikasi atau jenis-jenis lipid?
4. Bagaimana proses transport lipid dalam plasma?
5. Apa proses biosentisis lipid?
6. Bagaimana proses metabolisme lipid dan mobilisasi asam lemak?
7. Bagaimana penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup?
8. Apa saja penyakit akibat gangguan metabolisme?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metabolisme lipid.
2. Untuk mengetahui tentang fungsi dari lipid.
3. Untuk mengetahui tentang klasifikasi atau jenis-jenis lipid.
4. Untuk mengetahui proses transport lipid dalam plasma.
5. Untuk mengetahui definisi biosentisit lipid.
6. Untuk mengetahui proses metabolisme lipid dan mobilisasi asam lemak.
7. Untuk mengetahui penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses
hidup.
8. Untuk mengetahui penyakit akibat gangguan metabolisme.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Berdasarkan sifat :
Lipid yang dapat disaponifikasi. Dapat dihidrolisis dengan alkali panas
sehingga terbentuk garam dan asam-asam lemak serta molekul lainya.
contoh: triasilgliserol, fosfolipid, glikolipid.
Lipid yang tidak dapat disaponifikasi. Disintesis dari unit kolesterol,
contoh: steroid
3. Berdasarkan kepolarannya :
Lipid netral, yang tergolong kedalam lipid netral adalah senyawa
triasilgliserida dan monogliserida dengan jumlah atom C asam lemak >
12, contoh: sterol, karatenoid, wax, tokoferol.
Lipid polar. Lipid polar bersifat ampifilik, yang tergolong keadalam
jenis ini adalah gliserofosfolipid, gliseroglikolipid, dan
spingofosfolipid.
2. Gliserida
Terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida, yaitu :
Gliserida netral (lemak netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.
Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi
(berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan
1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan
dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2
asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam
lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi
penting dari sumber lipid.
Trigliserida merupakan cadangan energi yang sangat besar à
disintesis dan disimpan dalam Sel adiposa à dioksidasi bila diperlukan
à menghasilkan energi sebesar 9 kkal/g.
Fosfogliserida (fosfolipid)
Fosfolipid merupakan gliserida yang mengandung fosfor dalam
bentuk ester. Fosfolipid terbentuk dari gliserol dengan dua gugus
alkohol yang membentuk gugus ester dengan asam lemak, dan satu
gugus alkohol membentuk gugus ester dengan asam fosforat Lipid
dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat
mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah :
1. Sebagai komponen penyusun membran sel, dan
2. Sebagai agen emulsi.
3. Lipid Kompleks
Lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan seyawa lain,
misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat.
Lipid kompleks terdiri atas:
Lipoprotein
Merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Lipoprotein
terdapat dalam plasma darah.
Gambar 6. Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh
dari lipid kompleks.
Ada 4 kelas mayor dari lipoprotein plasma yang tersusun atas beberapa
jenis lipid :
a. Kilomikron
Sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain,
kecuali ginjal. Dan mengangkut lipid yang diabsorpsi dari usus.
b. VLDL (very low-density lypoproteins)
Mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju
jaringan lemak.
c. LDL (low-density lypoproteins)
Merupakan hasil katabolisme VLDL. LDL berperan mengangkut
kolesterol ke jaringan perifer
d. HDL (high-density lypoproteins)
Mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol dari
jaringan perifer ke hati.
Glikolipid
Gabungan antara lipid dan karbohidrat yang mengandung asam
lemak dan sfingosin.
4. Non Gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung
dengan molekul-molekul non gliserol. Terdiri atas sfingolipid, steroid,
kolesterol dan malam/lilin/waxes.
Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak.
Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung
mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan
sfingolipid.
Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang
menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari
beberapa hormon.
Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini
timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan
tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk
meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan stroke.
Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya
testosteron dan progesteron. Steroid lainnya adalah kortison. Hormon
ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan
penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan
sebagainya.
Gambar 11. Progesteron dan testosterone.
Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam
sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan
lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol
rantai panjang.
Gambar 13. Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam.
E. Biosintesis Lipid
Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid
tertentu misalnya asam lemak esensial.
Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :
1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa
bukan lipid.banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati,
ginjal, otak, paru,kelenjar payudara dan adiposa.
2. Cerebrotendinous xanthomatosis
Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk
pada metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan.
3. Sitosterolemia
Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk
di darah dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis,
sel darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon
(xanthom).
4. Gaucher’s
Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan
metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah
lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada
orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat pada kulit.
Penumpukan glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak kuning
yang disebut pingueculae akan terlihat. Penumpukan pada tulang rawan
bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan tulang.
5. Refsun
Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang menghasilkan
metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic
menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan kejang, dan perubahan
pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi menghindari makan buah-
buahan hijau dan sayuran yang mengandung klorofil. Plasmapheresis,
dimana asam phytanic diangkat dari darah, kemungkinan sangat
membantu.
6. Tay-Sachs
Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme
lemak, menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi
pada yahudi di eropa timur. Pada usia yang sangat dini, anak dengan
penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak mengalami sifat otot yang
terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan, dementia, dan kebutaan.
7. Niemann-Pick
Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus
mengakibatkan penumpukan sphingomyelin (produk metabolisme lemak)
atau kolesterol. Penyakit Niemann-Pick mempunyai beberapa bentuk,
tergantung pada beratnya enzim yang berkurang dan dengan demikian
penumpukan sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat
cenderung terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada
semua kelompok etnis.
8. Fabry
Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme
lemak, menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk
gangguan langka ini dibawa pada kromosom X, penyakit full-blown terjadi
hanya pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan pertumbuhan pada
kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas) untuk terbentuk di
sepanjang bagian bawah tubuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lipid atau lemak adalah senyawa biologik yang dapat larut dalam pelarut
nonpolar seperti kloroform, eter, dan benzen dibandingkan dalam air. Lipid
terdapat dalam makanan sebagian besar berupa lemak. Fungsi utama lipid yaitu
sebagai cadangan energi bagi tubuh. Penggunaan lipid sebagai sumber energi
berhubungan dengan proses metabolisme. Tahapan metabolisme lipid terdiri
dari katabolisme dan anabolisme.
Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup.
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara
ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu
ada juga yang masih berupa monogliserida. Terdapat beberapa jenis lipid yaitu
asam lemak, gliserida, fosfogliserida, lipid kompleks, dan non gliserida.
B. Saran
Setelah mempelajari biokimia tentang lipid, fungsi, jenis, metabolisme
serta gangguan yang terjadi pada metabolisme lipid, penulis mengharapkan
pembaca dapat menerapkan di dalam dunia kesehatan. Makalah ini diharapkan
dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran
biokimia terutama tentang metabolism lipid.
DAFTAR PUSTAKA
Colby,Diane S. 2011. Ringkasan Biokimia Harper. Alih Bahasa : Adji Dharma.
Jakarta: EGC.