Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOKIMIA

METABOLISME LIPID

Oleh Kelompok : 3
Nama Anggota :
Desi Purnama Sari (1810208001)
Finkan Rahmi (1810208003)
Eldini Ayu Prajasari (1820208009)
Niken Puspasari (1820208013)
Alfina Widia Lestari (1830208027)
Nadima (1830208039)
Sabilaria Tisa (1830208047)
Musdhalifah (1830208037)
Zilsia Witami (1830208055)

Dosen Pengampuh

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN FATAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul
“Metabolisme Lipid” ini dapat diselesaikan.
Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan dosen pengajar, yaitu untuk memperluas
pengetahuan para mahasiswa.
Penulis menyadari keterbatasan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk perkembangan
ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.

Palembang, 31 Januari 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metabolisme Lipid
B. Fungsi dari Lipid
C. Klasifikasi atau Jenis-Jenis Lipid
D. Proses Transport Lipid dalam Plasma
E. Proses Biosintesis Lipid
F. Proses Metabolisme Lipid dan Mobilisasi Asam Lemak
G. Penerapan Lemak Sebagai Sumber Energy Untuk Proses Hidup
H. Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Asam Lemak Jenuh
Gambar 2. Struktur Asam Lemak Tak Jenuh
Gambar 3. Struktur Trigliserida Sebagai Lemak Netral
Gambar 4. Struktur dari Fosfolipid
Gambar 5. Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel
Gambar 6. Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid
kompleks
Gambar 7. Perbandingan komposisi penyusun 4 kelas besar lipoprotein
Gambar 8. Ilustrasi peran masing-masing dari 4 kelas besar lipoprotein
Gambar 9. Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)
Gambar 10. Struktur Dasar Dari Kolestrol
Gambar 11. Progesteron dan testosterone
Gambar 12. Kortison
Gambar 13. Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metabolisme dapat diartikan sebagai proses pengolahan(pembentukan
dan penguraian “Katabolisme dan Anabolisme” ) zat-zat yang diperlukan oleh
tubuh.Kelainan Metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak mampu
menjalankan proses metabolisme karena sesuatu dan lain hal. Yang paling
terpengaruh bisa atau ketidak bisaan tubuh ialah disebabkan oleh kelainan tidak
memiliki suatu enzim yang diperlukan untuk membantu metabolisme.Kelainan
metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan
hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses
metabolisme.
Lipid adalah senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air tetapi
dapat diekstraksi dengan pelarut nonpolar seperti kloroform, eter dan benzena.
Senyawa organik ini terdapat di dalam sel dan berfungsi sebagai sumber
energi metabolisme dan sebagai sumber asam lemak esensial yang
mempunyai fungsi spesifik dalam tubuh seperti untuk struktur sel dan
pemeliharaan integritas membran-membran yang hidup. Fungsi lain dari lipid
antara lain adalah sebagai komponen utama struktur sel, penyimpan bahan
bakar metabolik, untuk mengangkut bahan bakar, sebagai pelindung dinding
sel dan juga sebagaikomponen pelindung kulit vertebrata. Lipid terdiri dari
lemak, minyak, malam dan senyawa – senyawa lain yang ada hubungannya.
Lipid merupakan komponen penting dalam pakan ikan karena lipid dapat
dijadikan sebagai sumber energi bagi ikan selain protein dan karbohidrat.
Lipid berbeda dengan lemak. Perbedaan antara lemak dan minyak adalah pada
titik cairnya, lemak cenderung lebih tinggi titik cairnya, molekulnya lebih
berat dan rantaimolekulnya lebih panjang. Oleh karena itu lipid merupakan
salah satu sumber asam lemak essensial yangtidak bisa di sentesa oleh
ikan.Sebagai sumber energi, lipid telah ditunjukan untuk
memberikanbeberapa protein untuk pertumbuhan.Lipid juga sumber penting
sterol, phospolipid, dan vitamin lemak yang dapat larut. Asam lemak dari
lipid mungkin juga bertindak sebagai pendahuluan pada steroid hormon dan
prostaglandin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari metabolisme lipid?
2. Apa fungsi dari lipid?
3. Apa saja klasifikasi atau jenis-jenis lipid?
4. Bagaimana proses transport lipid dalam plasma?
5. Apa proses biosentisis lipid?
6. Bagaimana proses metabolisme lipid dan mobilisasi asam lemak?
7. Bagaimana penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup?
8. Apa saja penyakit akibat gangguan metabolisme?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metabolisme lipid.
2. Untuk mengetahui tentang fungsi dari lipid.
3. Untuk mengetahui tentang klasifikasi atau jenis-jenis lipid.
4. Untuk mengetahui proses transport lipid dalam plasma.
5. Untuk mengetahui definisi biosentisit lipid.
6. Untuk mengetahui proses metabolisme lipid dan mobilisasi asam lemak.
7. Untuk mengetahui penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses
hidup.
8. Untuk mengetahui penyakit akibat gangguan metabolisme.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Metabolisme Lipid


Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup.
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara
ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu
ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol
masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.Asam-asam lemak rantai
pendek juga dapat melalui jalur ini.
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah
asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi,
maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan
gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika
sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak
dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan
trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

B. Fungsi dari Lipid


Ada beberapa fungsi lipid, yaitu :
1. Sebagai penyusun struktur membran sel.
Lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-
material. Dalam hal ini membrane mengandung 3 golongan lipid amfipatik
yaitu fosfogliserida, sfingolipid, dan kolesterol.
2. Sebagai cadangan energy
Sebagai fungsi utama triasilgliserol yang disimpan sebagai jaringan adipose
3. Sebagai lapisan pelindung
4. Sebagai precursor hormone
Hormon mengatur komunikasi antar sel.
5. Sebagai vitamin bersama protein
Vitamin membantu regulasi proses-proses biologis.

C. Klasifikasi atau Jenis-Jenis Lipid


Ada beberapa cara penggolongan lipid, diantaranya :
1. Berdasarkan struktur :
 Lipid sederhana (ester asam lemak dengan berbagai alkohol)
Contoh: lemak/gliserida dan lilin/waxes
 Lipid gabungan/majemuk (ester asam lemak yang punya gugus
tambahan)
Contoh : fosfolipid, serebrosida
 Derivat lipid/ turunan lipid (senyawa yang dihasilkan oleh proses
hidrolisis lipid)
Contoh : asam lemak, gliserol, sterol

2. Berdasarkan sifat :
 Lipid yang dapat disaponifikasi. Dapat dihidrolisis dengan alkali panas
sehingga terbentuk garam dan asam-asam lemak serta molekul lainya.
contoh: triasilgliserol, fosfolipid, glikolipid.
 Lipid yang tidak dapat disaponifikasi. Disintesis dari unit kolesterol,
contoh: steroid

3. Berdasarkan kepolarannya :
 Lipid netral, yang tergolong kedalam lipid netral adalah senyawa
triasilgliserida dan monogliserida dengan jumlah atom C asam lemak >
12, contoh: sterol, karatenoid, wax, tokoferol.
 Lipid polar. Lipid polar bersifat ampifilik, yang tergolong keadalam
jenis ini adalah gliserofosfolipid, gliseroglikolipid, dan
spingofosfolipid.

Terdapat beberapa jenis lipid, yaitu :


1. Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun
rumus umum dari asam lemak adalah :
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua
macam asam lemak yaitu :
 Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap. Disebut juga asam
lemak non essensial.

Gambar 1. Struktur Asam Lemak Jenuh


 Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap. Disebut juga
asam lemak essesnsial.

Gambar 2. Struktur Asam Lemak Jenuh

2. Gliserida
Terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida, yaitu :
 Gliserida netral (lemak netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.
Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi
(berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan
1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan
dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2
asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam
lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi
penting dari sumber lipid.
Trigliserida merupakan cadangan energi yang sangat besar à
disintesis dan disimpan dalam Sel adiposa à dioksidasi bila diperlukan
à menghasilkan energi sebesar 9 kkal/g.

Gambar 3. Struktur Trigliserida Sebagai Lemak Netral.

 Fosfogliserida (fosfolipid)
Fosfolipid merupakan gliserida yang mengandung fosfor dalam
bentuk ester. Fosfolipid terbentuk dari gliserol dengan dua gugus
alkohol yang membentuk  gugus ester dengan asam lemak, dan satu
gugus alkohol membentuk gugus ester dengan asam fosforat Lipid
dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat
mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah :
1. Sebagai komponen penyusun membran sel, dan
2. Sebagai agen emulsi.

Gambar 4. Struktur dari Fosfolipid.

Gambar 5. Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran


sel.

3. Lipid Kompleks
Lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan seyawa lain,
misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat.
Lipid kompleks terdiri atas:
 Lipoprotein
Merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Lipoprotein
terdapat dalam plasma darah.
Gambar 6. Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh
dari lipid kompleks.
Ada 4 kelas mayor dari lipoprotein plasma yang tersusun atas beberapa
jenis lipid :
a. Kilomikron
Sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain,
kecuali ginjal. Dan mengangkut lipid yang diabsorpsi dari usus.
b. VLDL (very low-density lypoproteins)
Mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju
jaringan lemak.
c. LDL (low-density lypoproteins)
Merupakan hasil katabolisme VLDL. LDL berperan mengangkut
kolesterol ke jaringan perifer
d. HDL (high-density lypoproteins)
Mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol dari
jaringan perifer ke hati.

Gambar 7. Perbandingan komposisi penyusun 4 kelas besar lipoprotein.

Gambar 8. Ilustrasi peran masing-masing dari 4 kelas besar


lipoprotein.

 Glikolipid
Gabungan antara lipid dan karbohidrat yang mengandung asam
lemak dan sfingosin.
4. Non Gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung
dengan molekul-molekul non gliserol. Terdiri atas sfingolipid, steroid,
kolesterol dan malam/lilin/waxes.
 Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak.
Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung
mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan
sfingolipid.

Gambar 9. Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen


penyusunnya).

 Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang
menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari
beberapa hormon.
Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini
timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan
tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk
meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan stroke.

Gambar 10. Struktur dasar dari kolesterol.

 Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya
testosteron dan progesteron. Steroid lainnya adalah kortison. Hormon
ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan
penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan
sebagainya.
Gambar 11. Progesteron dan testosterone.

Gambar 12. Kortison.

 Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam
sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan
lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol
rantai panjang.

Gambar 13. Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam.

D. Proses Transport Lipid dalam Plasma


Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus dengan bantuan enzim
hidrolitik, yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosforilase yang
mencerna fosfolipid. Triasilgliserol diperoleh dari makanan, kerja enzim lipase
yang dihasilkan pankreas pada triasilgliserol akan menghasilkan 2-
monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak (Philip et all., 2006).
Kadar lemak dalam darah akan kembali normal setelah 2,5 hingga 3 jam
setelah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak. Dalam darah
lemak diangkut melalui tiga bentuk yaitu kilomikron, partikel lipoprotein yang
sangat kecil dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron
yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri atas 81-82% lemak, 2% protein,
7% fosfolipid dan 9% kolesterol. Kekeruhan akan hilang dan darah akan
kembali jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ
tubuh atau jaringan-jaringan karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh
enzim lipoprotein lipase(Poedjiadi, 2007). Kilomikron ditransportasikan
melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan
sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan
jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah
menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan
gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Trigliserida
dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-
sel untuk dioksidasi menjadi energi. Asam lemak tersebut ditransportasikan
oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak
bebas (free fatty acid/FFA). Kilomikron yang telah melewati pembuluh limfe di
dada selanjutnya akan masuk kedalam darah dan membantu pengangkutan
bahan bakar lipid keberbagai jaringan tubuh(Philip et all., 2006).

E. Biosintesis Lipid
Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid
tertentu misalnya asam lemak esensial.
Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :
1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa
bukan lipid.banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati,
ginjal, otak, paru,kelenjar payudara dan adiposa.

2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk


mengubah asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih
panjang.

3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidrokarbon


( gugus alkil) asam lemak.

4. Biosintesis asam lemak sangat penting, khususnya dalam jaringan hewan,


karena mempunyai kemampuan terbatas untuk menyimpan energi dalam
bentuk karbohidrat. Proses ini dikatalisis oleh asam lemak synthase, suatu
multienzim yang berlokasi di sitoplasma.

Terdapat 2 macam biosintesis lipid, yaitu :


1. Biosintesis Asam Lemak Jenuh
Biosintesis asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA sebagai
starter.AcetylCoA ini dapat berasal dari oksidasi asam lemak maupun dari
piruvate hasil glikolisis atau degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate
dehydrogenase.Acetyl-CoA tersebut kemudian ditransport dari mitokondria
ke sitoplasma melalui sistem citrate shuttle untuk disintesis menjadi asam
lemak.Reduktan NADPH + H+ disuplai dari jalur hexose monophosphate
(fosfoglukonat).
Pyruvate hasil katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa
diubah menjadi aecetyl-CoA oleh sistem pyruvate dehydogenase.Gugus
acetyl tersebut keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol
untuk sintesis asam lemak.Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali
ke matriks mitokondrion dan diubah kembali menjadi malate.Malat di
sitosol dioksidasi oleh enzim malat menghasilkan NADPH dan
pyruvate.NADPH digunakan untuk reaksi reduksi dalam biosintesis asam
lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks mitokondrion. Keuntungan
tersebut antara lain :
 Reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah,
 Reaksi terjadi dalam satu garis koordinasi, dan
 Lebih efisien karena konsentrasi substrat lokal yang tinggi, kehilangan
karena difusi rendah.
Enzim kompleks asam lemak synthase bekerja dalam bentuk dimer.
Tiap monomernya secara kovalen dapat mengikat substrat sebagai tioester
pada bagian gugus –SH.

2. Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat)


Biosintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap
tunggal (asam monoenoat) dalam jaringan hewan dan tumbuhan berbeda.
Dalam jaringan hewan asam palmitat dan asam stearat digunakan sebagau
precursor untuk biosintesis asam lemak tak jenuh terutama, asam
palmitoleat.

F. Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak


Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara
ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu
ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol
masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai
pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam
air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan
dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan
monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul
berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava,
sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah
menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan
gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses
pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita
membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi
energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak
tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan
disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah
asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi,
maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan
gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika
sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak
dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan
trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan
asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam
siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi
sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam
lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA
mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol
mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil
oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto
asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-
badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang
dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

G. Penerapan Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup


Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi setiap
hari.Kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan dalam
tubuh, tidak langsung digunakan tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia
yang kaya energi seperti ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah
Glikogen dan lemak ( Trigliserida).
Lemak merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak
tersimpan dalam jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki
kerapatan energi lebih besar dari Glikogen.Jumlah energi yang dapat disimpan
dalam bentuk lemak setiap unit sebesar 2,5x > dari dalam bentuk
glikogen.Asam lemak dioksidasi menghasilkan ATP lebih besar daripada
Glukosa.

H. Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid


Ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh metabolisme lipid, yaitu :
1. Wolman
Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis
spesifik pada kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini
disebabkan pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada
kelenjar adrenalin membuat mereka lebih keras, dan diare lemak
(steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya
meninggal dalam usia 6 bulan

2. Cerebrotendinous xanthomatosis
Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk
pada metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan.

3. Sitosterolemia
Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk
di darah dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis,
sel darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon
(xanthom).

4. Gaucher’s
Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan
metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah
lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada
orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat pada kulit.
Penumpukan glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak kuning
yang disebut pingueculae akan terlihat. Penumpukan pada tulang rawan
bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan tulang.

5. Refsun
Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang menghasilkan
metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic
menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan kejang, dan perubahan
pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi menghindari makan buah-
buahan hijau dan sayuran yang mengandung klorofil. Plasmapheresis,
dimana asam phytanic diangkat dari darah, kemungkinan sangat
membantu.

6. Tay-Sachs
Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme
lemak, menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi
pada yahudi di eropa timur. Pada usia yang sangat dini, anak dengan
penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak mengalami sifat otot yang
terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan, dementia, dan kebutaan.

7. Niemann-Pick
Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus
mengakibatkan penumpukan sphingomyelin (produk metabolisme lemak)
atau kolesterol. Penyakit Niemann-Pick mempunyai beberapa bentuk,
tergantung pada beratnya enzim yang berkurang dan dengan demikian
penumpukan sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat
cenderung terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada
semua kelompok etnis.

8. Fabry
Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme
lemak, menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk
gangguan langka ini dibawa pada kromosom X, penyakit full-blown terjadi
hanya pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan pertumbuhan pada
kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas) untuk terbentuk di
sepanjang bagian bawah tubuh.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lipid atau lemak adalah senyawa biologik yang dapat larut dalam pelarut
nonpolar seperti kloroform, eter, dan benzen dibandingkan dalam air. Lipid
terdapat dalam makanan sebagian besar berupa lemak. Fungsi utama lipid yaitu
sebagai cadangan energi bagi tubuh. Penggunaan lipid sebagai sumber energi
berhubungan dengan proses metabolisme. Tahapan metabolisme lipid terdiri
dari katabolisme dan anabolisme.
Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup.
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara
ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu
ada juga yang masih berupa monogliserida. Terdapat beberapa jenis lipid yaitu
asam lemak, gliserida, fosfogliserida, lipid kompleks, dan non gliserida.

B. Saran
Setelah mempelajari biokimia tentang lipid, fungsi, jenis, metabolisme
serta gangguan yang terjadi pada metabolisme lipid, penulis mengharapkan
pembaca dapat menerapkan di dalam dunia kesehatan. Makalah ini diharapkan
dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran
biokimia terutama tentang metabolism lipid.

DAFTAR PUSTAKA
Colby,Diane S. 2011. Ringkasan Biokimia Harper. Alih Bahasa : Adji Dharma.
Jakarta: EGC.

Febriani, Dina dkk. 2014. Makalah Biokimia Metabolisme Lipid. Makalah.

Poedjiadji, Anna, Titin Supriyanti. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Roihanah, dkk. 2016. Makalah Metabolisme Lipid. Makalah.

Anda mungkin juga menyukai