KIMIA ORGANIK I
ACARA III
ANALISIS UNSUR
DISUSUN OLEH :
NAMA : B. KHAERATUL JANNAH
NIM : G1C018008
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Memahami analisis kualitatif unsur-unsur penyusun suatu senyawa
organik.
b. Memahami reaksi-reaksi yang digunakan untuk uji kualitatif unsur-
unsur penyusun suatu senyawa organik.
2. Waktu Praktikum
Jumat, 4 Oktober 2019.
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matemaatika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat umum dari senyawa organik yaitu unsur-unsur
penyusunnya terdiri dari C, H, O, N, halogen, fosfor dan belerang.
Senyawa organik mudah terbakar dan memberikan hasil akhir CO2, H2O
dan hasil-hasil lain tergantung ada unsur-unsur penyusunnya. Halogen
merupakan unsur non-logam yang sangat reaktif. Hal ini menyebabkan
halogen tidak ditemukan dalam keadaan bebas melainkan selalu dalam
bentuk senyawanya. Unsur halogen dengan 7 valensi sangat mudah
tereduksi yaitu dengan cara mengikat elektron lain berubah menjadi
elektron halida. Oleh karena itu unsur-unsur halogen merupakan oksidator
kuat. Sedangkan sulfat atau belerang terdapat dalam jumlah besar dalam
kerak bumi sebagai mineral sulfida dalam gas alam dan sebagai organik
dalam batu bara dan minyak suatu fosfat diperoleh dengan pemanasan
batuan fosfat yaitu suatu jenis mineral (Wahyudi, 2006 : 219).
Unsur adalah zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat
yang lebih kecil atau zat yang tidak dapat diubah menjadi zat kimia
lainnya dengan metode kimia biasa. Sampai saat ini ada 118 unsur yang
telah diketahui. Dari 118 unsur tersebut, sebanyak 90 unsur merupakan
unsur alami, sisanya adalah unsur-unsur buatan. Unsur-unsur ditabuasikan
dalam tabel periodik terdiri dari 7 baris dan 18 kolom. Baris tersebut
disebut periode, sedangkan kolom disebut golongan. Unsur tersusun
disebut partikel-pertikel yang ukurannya sangat kecil yang disebut dengan
atom. Atom dari suatu unsur memiliki massa atom tertentu. Atom-atom
dari unsur yang berbeda memiliki sifat yang berbeda dan suatu senyawa
merupakan gabungan dari dua atau lebih atom-atom yang berbeda
(Effendy, 2017 : 1).
Zat organik merupakan bahan makanan bakteri atau
mikroorganisme lainnya. Makin tinggi kandungan zat organik didalam air,
maka makin jelas bahwa air tersebut semakin tercemar. Zat organik adalah
zat yang pada umumnya merupakan bagian dari pada binatang atau
tumbuhan dengan komponen warna utamanya adalah karbon, protein, dan
lemak lipid. Jika kandungan oksigen meningkat maka sulfur akan
teroksidasi dalam bentuk ion seperti sulfat sehingga menurunkan
pembentukan hidrogen sulfida. Nilai pH menentukan perubahan sulfur
antara jenis sulfur (H2, HS- dan S2-). Hidrogen sulfida yang tidak
terionisasi adalah racun. Naiknya pH air mengakibatkan persentase
hidrogen sulfda berkurang (Hadi,dkk., 2014).
Penelitian bertujuan untuk menentukan tinggi tanaman. Hasil
menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil meningkat dengan
meningkatnya dosis nitrogen dan frekuensi pemotongan. Benih yang
dikumpulkan dari kolugiliat. Penelitian penambahan nitrogen biasanya
menghasilkan midnapure yang ditanam pada mei lalu. Gas N2 dapat
diubah menjadi hal yang bemanfaat yaitu dengan cara melepaskan energi
dalam jumlah yang besar. Nitrogen dapat juga digunakan sebagai
penambahan pupuk tanaman-tanaman hijau. Pupuk dapat diberikan untuk
tanaman dapat dilakukan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun
(Mondal,dkk., 2017).
Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti ginjal, dimana
produk-produk limbah tubuh. Termasuk keratin, urea dan kelebihan air,
akan dihapus. Urea merupakan senyawa kimia organik yang dihasilkan
dari proses metabolisme protein. Pada dasarnya urea merupakan limbah
yang dihasilkan oleh metabolisme didalam tubuh manusia. Ketika hati
memecah protein atau asam amino dan amonia, maka proses pemecahan
tersebut menghasilkan limbah yang di sebut dengan urea. Selanjutnya urea
akan melarutkan urea dalam ke urin (Amin,dkk., 2014).
Proses pirolisis sampah plastik merupakan proses dekomposisi
senyawa organik yang terdapat dalam plastik melalui proses pemanasan
dengan sedikit atau tanpa melibatkan oksigen. Pada roses pirolisis
senyawa hidrokarbon rantai panjang yang terdapat pada plastik diharapkan
dapat diubah menjadi senyawa hidrokarbon yang lebih pendek dan
dijadikan sebagai bahan bakar alternatif . Proses pirolisis dijalankan dalam
reaktor seni bath dimana umpan sebanyak 500 gram dimasukkan dalm
reaktor dan produk akan dihasilkan secara terus menerus. Proses pirolisis
dilaksanakan selama 60 menit dengan variasi suhu 250°C, 300°C, 350°C,
serta 400°C. Viskositas minyak hasil pirolisis mendekati nilai viskositas
dari bensin. Densitas minyak hasil pirolisis mendekati nilai densitas dari
solar dan minyak tanah. Nilai kalor minyak hasil pirolisis mendekati nilai
kalor dari solar dan minyak tanah (Mukhtar,dkk.,2016)
D. SKEMA KERJA
1. Identifikasi Unsur Karbon
a. Reaksi pengarangan
0,5 gram Naftalena
Dimasukkan ke dalam krus porselen
∆ dengan api kecil
∆ dengan api besar
Hasil
Diamati warna nyalanya
Hasil (terdapat Jelaga)
∆ dengan suhu tinggi
+ HNO3 encer
Diamati jelaga
Hasil
b. Percobaan Penfield
0,5 gram urea
+ 0, 5 gram CuO
Dimasukkan dalam tabung reaksi yang dilengkapi
pipa U
∆
Terbentuk gas
Dialirkan ke dalam tabung reaksi yang berisi air kapur
Hasil
2. Identifikasi Unsur Hidrogen
a. Percobaan Penfield
0,5 gram urea
+ 0, 5 gram CuO
Dimasukkan dalam tabung reaksi yang dilengkapi
pipa U
∆
Terbentuk gas
Dialirkan ke dalam tabung reaksi yang berisi air kapur
Hasil
b. Pirolisis dengan Sulfur
0,3 gr urea
Dimasukkan dalam tabung reaksi
+ 0,3 gr sulfur
Tabung reaksi ditutup dengan kertas saring yang
telah dibasahi dengan Pb asetat 1 %
∆
Hasil
3. Percobaan Lassaigne (Tidak Dilakukan)
Sepotong logam Na
Dimasukkan ke dalam ampul
∆ hingga melebur
Hasil
+ 5 mg urea + sukrosa
∆ sampel merah membara
Hasil
Dimasukkan ke dalam gelas kimia yang telah diisi 20
ml air sampai ampul pecah
∆ sampai mendidih
Disaring
Filtrat disimpan
Hasil
4. Identifikasi Unsur Nitrogen
3 ml filtrat lassaigne
+ beberapa tetes FeSO4
+ 1-3 tetes FeCl3
Diasamkan dengan H2SO4 (jika perlu)
Hasil
5. Percobaan Kjeidhal
10 gram urea
Dimasukkan dalam tabung reaksi
10 tetes H2SO4 pekat
∆
Hasil (terbentuk lartan jernih)
+ 1 ml air
Dibasahkan dengan NaOH
Hasil
+ beberapa tetep reaksi nesder
Hasil
6. Identifikasi unsur Sulfur
3 ml sampel lassigne
Diasamkan dengan asam asetat
Beberapa tetes pb-asetat
Hasil
3 ml sampel lassigne
Diasamkan dengan HCl
+ beberapa tetes FeSO4
Hasil
3 ml sampel lassigne
+ beberapa tetes Na-nitriprasida
Hasil
7. Identifikasi unsur Fosfor (Tidak Dilakukan)
3 ml sampel lassigne
+ HNO3 pekat beberapa tetes
∆
+ beberapa tetes NH4-Molibdat
Hasil
3 ml sampel lassigne
+ beberapa tetes pereaksi magnesium mixture
Hasil
8. Identifikasi unsur Halogen
a. Percobaan Beilstein
Logam Cu
∆ sampai tidak ada nyala hijau
+ beberapa DCM
∆
Hasil
3 ml filtrat lassigne
Diasamkan dengan HNO2
∆
+ beberapa tetes AgNO3
Hasil
E. HASIL PENGAMATAN
1. Identifikasi Unsur Karbon
Perlakuan Hasil Pengamatan
a. Reaksi Pengarangan
Naftalena dimasukkan ke Warna awal naftalena = putih
dalam cawan porselen Bentuk naftalena = padatan/ kristal
F. ANALISIS DATA
1. Identifikasi Unsur Karbon
a. Reaksi Pengarangan
C10H8(s) + 2O2 → 10C2(s) + H2O(l)
C(s) + 2HNO3(aq) → CO2(g) + 2HNO2(aq)
b. Percobaan Penfield
CuO(s) + CO(NH2)2(s) + 2O2(g) → CO2↑ + 2H2O(l) + 2NO↑ +Cu(s)
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) → CaCO3↓ + H2O(l)
3. Percobaan Lassaigne
Na(s) → Na(l) → Na (merah) + C2H5OH(aq) +H2O → Na2P(aq) + Na2S(aq)
+ NaCN(aq) + Na-halogenida (aq)
4Na(s) + O2 → 2Na2O(s)
C2H5OH(aq) + Na2O(g) → C2H5Na(aq) + NaOH(aq)
5. Percobaan Kjeidhal
CO(NH2)2(s) + H2SO4(aq) → Fe(CN)2(aq) + Na2SO4(aq)
(NH4)2SO4(aq) + 2NaOH(aq) → 2NH3(g) + 2H2O(l) + Na2SO4(aq)
NH4+(aq) + 2(HgI4)-2 + 2OH- → HgOHg(NH2)I↓ + 7I-(aq) + H2O(l)
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Unsur-unsur penysusun suatu senyawa organic adalah
karbon,hydrogen, nitrogen, sulfur,fosfor dan halogen.
2. Reaksi-reaksi uji kualitatif unsur-unsur penyusun suatu senyawa
organic adalah sebagai berikut :
Unsur karbon dapat diidentifikasi dengan reaksi pengarangan
dan percobaan penfield.
Unsur hidrogen dapat diidentifikasi dnegan percobaan
penfield,percobaan lasaigne dan pirolisis sulfur.
Unsur nitrogen dapat diidrntifikasi dengan percobaan lassaigne
dan percobaan kjedhal.
Unsur sulfur dapat diidentifikasi dengan percobaan lassaigne.
Unsur halogen dapat diidentifikasi dengan percobaan lassaigne
dan percobaan beilstein.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, N,R.T Mahmood,M.J Asad,M. Zafar,A.M Raja, 2014,
Evaluating Urea and Creatine Levels in Chronic Renal
Failure Pre and Post Dialysis : A Prospective Study.
Journal Of Cardiovascular Disease. Vol.2 No. 2.
Effendy. 2012. Struktur dan Sifat-sifatnya. Malang : UNM Press. Commented [H3]: Judul dimiringkan.. tydac digaris bwahi