Anda di halaman 1dari 12

IDENTIFIKASI VITAMIN

BIOKIMIA
Dosen Pengampu : Wina Safutri., S.Si., M.Biomed

Disusun Oleh :
1. Dwi Ratna Safitri (210106140)
2. Etika Khusnul Hotimah (210106141)
3. Syifa Sahara (210106153)
4. Vinca Claudia (210106167)
5. Windi Ardita (210106168)
6. Riesce Octa Verantika (210106170)
Farmasi D
Kelompok 8 (Delapan)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
2022
1. IDENTIFIKASI VITAMIN A

Sumber vitamin A dalaha karoten dan karatenoid yang banyak terdapat dalam bahan-bahan
nabati sebagai provitamin. Penentuan adanya vitamin A dapat dilakukan dengan pereaksi Care-
Price atau pereaksi trikloroasetat (TCA). Jika dengan pereaksi Care-Price memberikan warna
biru yang kemudian berubah menjadi merah coklat maka zat tersebut positif mengandung
vitamin.

Prosedur Uji Identifikasi Vitamin A dengan Pereaksi Care-Price:

Masukkan 5 tetes zat yang di uji (misalnya minyak ikan) ke dalam tabung reaksi.

Tambahkan 10 tetes kloroform lalu campur dengan baik.

Tambahkan 2 tetes asam


asetat anhidrat dan sepucuk
sendok kristal SbCl3.

Amati perubahan warna yang terjadi.


Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

(Jika terbentuk warna biru yang berubah menjadi coklat berarti positif mengandung vitamin A)

2. IDENTIFIKASI VITAMIN B1/ VITAMIN B


Vitamin B atau thiamin mengandung mengandung sistem dua cincin yaitu inti pirimidin
dan thiazol .Dalam tanaman, terutama serealia, vitamin B terdapat dalam keadaan
bebas, sedangkandalam jaringan hewan terdapat sebagai koenzim, yaitu thiamin
pirofosfat (T'')Thiamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut lemak.
Dalam larutan netralatau alkalis, thiamin mudah rusak, sedangkan dalam keadaan asam
tahan. Thiamin stabil pada pemanasan kering, tetapi mudah terurai oleh zat - zat radiasi
sinar pengoksidasi dan terhadap radiasi sinar ultraviolet.
Prosedur Pengujian Identifikasi Vitamin B1:

Masukkan 10 tetes larutan yang diuji (misalnya thiamin 1%) ke dalam tabung
reaksi.

Tambahkan 10 tetes larutan Pb-asetat 10% dan 1ml NaOH 6 N.

Campurlan dengan baik, perhatikan warna kuning yang terjadi.

Lalu dipanaskan dan diamati


perubahan yang terjadi.

Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

3. IDENTIFIKASI VITAMIN C
Fungsi dari vitamin C diantaranya adalah membantu mempercepat penyembuhan luka,
menjaga sistem kekebalan tubuh, menyerap zat besi, membentuk tulang dan gigi.
Vitamin C di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk teroksidasi (asam askorbat)
dan tereduksi (asam dehidroaskorbat). Keduanya memiliki keaktifan sebagai vitamin
C. Vitamin C banyak ditemukan di sayuran yang berwarna hijau dan buah-buahan.
Vitamin C larut dalam air dan agak stabil dalam larutan asam, tetapi mudah dioksidasi
terutama bila dipanaskan. Proses oksidasi akan dipercepat dengan adanya tembaga,
oksigen dan alkali. Ada 2 prosedur pengujian vitamin C, yaitu:

Prosedur A:

Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji


(misalnya asam askorbat 1%).

Tambahkan 15 tetes pereaksi


benedict.

Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2


menit.

Perhatikan endapan
yang terjadi.
Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

(Jika terbentuk warna hijau kekuningan sampai merah berarti positif mengandung
vitamin C)

Prosedur B:

Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam askorbat 1%).

Kemudian, netralkan larutan (pH=8) menggunakan NaHCO3 5%.

Tambahkan 2 tetes larutan


FeCl3.

Amati perubahan yang terjadi.

Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

(Jika terbentuk warna merah-ungu berarti positif mengandung vitamin C)

4. IDENTIFIKASI VITAMIN D
Vitamin D berperan pada pertumbuhan normal, meningkatkan parasitrat (garam acid
sitric) dalam darah dan menggalakkan penyerapan kalsium dalam usus, menjaga
kesehatan tulang dan gigi. Jenis vitamin D yang penting yaitu Vitamin D2
(ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kolekalsiferol). Vitamin D2 banyak terdapat dalam
bahan nabati seperti ragi dan Vitamin D3 banyak terdapat dalam minyak hati ikan.
Umumnya vitamin D stabil terhadap pemanasan, asam dan oksigen. Vitamin D secara
lambat didestruksi bila lingkungannya alkalis, terutama bila terdapat udara dan cahaya.
Pemanasan dengan hidrogen peroksida tidak merusak vitamin D tetapi vitamin A akan
rusak.
Prosedur Uji Identifikasi Vitamin D:

Masukan 10 tetes zat yang diuji (misalnya minyak ikan) ke dalam tabung
reaksi.

tambahkan 10 tetes larutan H2O2 5%.

Kocoklah campuran kira-


kira 1 menit.

Panaskan di atas api kecil perlahan-lahan sampai tidak ada gelembung-


gelembung gas keluar. Usahakan jangan sampai mendidih.

Lalu lakukan uji dengan pereaksi Carr-Price seperti pada penentuan


vitamin A.
Dinginkan tabung di bawah air kran.

Amati perubahan warna yang terjadi.


Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

5. IDENTIFIKASI VITAMIN E
Vitamin E adalah vitamin larut lemak yang sangat berguna selain sebagai antioksidan
vitamin E adalah salah satu fitonutrien penting dalam minyak makan. Suplemen
vitamin E yang ada di pasaran umumnya tersusun atas tokoferol dan tokotrienol yang
diyakini merupakan antioksidan potenisial (Winarsi.2007).
Analisis kadar tokoferol menggunakan metode spektrofotometri dapat dilakukan
berdasarkan reaksi Emmerie-Engel, yaitu timbulnya kompleks warna merah antara ion
ferro dan a,a-dypiridryl karena reduksi ion ferri menjadi ferro oleh tokoferol. Metode
yang paling sering digunakan dalam mendeteksi tokoferol adalah metode
spektrofotometri berdasarkan reaksi Emmerie-Engel. Hal ini dikarenakan cara ini
merupakan cara yang paling tepat dan sederhana. (Simamora.2003).
Disiapkan alat dan bahan.

Diambil sebanyak 200-+ 10 mg ekstrak ditambahkan dengan 5ml toluene.

Ditambahkan 3,5 ml 2,2'-bipiridin (0,07% w/v dalam etanol 95%).

Ditepatkan menjadi 10 ml dengan etanol 95%.

Didiamkan dalam ruangan


gelap selama 1 menit.

Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang


gelombang 520 nm.

Dikerjakan blanko dengan prosedur serupa hanya


tanpa sampel.
Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

6. IDENTIFIKASI VITAMIN K
Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak berperan dalam pembekuan darah
dan proses pengerasan kapur vaskuler. Filokuinon dikenal juga sebagai vitamin K1
terdapat pada sayuran dan hati binatang. Analisis Vitamin K: Analisis HPLC untuk
vitamin K menggunakan fase terbaik dengan menggunakan fase diam kolom C-18 dan
deteksi flouresensi. Fase diam yang digunakan diisi dengan bubuk seng. Sistem fase
gerak yang tidak encer digunakan untuk penentuan vitamin K yaitu dengan
menggunakan pelarut methanol dan diklorometana yang mengandung seng klorida,
natrium asetat dan asam asetat.
Analisis Vitamin K dengan HPLC Persiapa produk sampel:

Ditimbang sampel sebanyak 1g, kemudian dilarutkan dalam labu ukur


100ml dengan 60 ml pelarut ph 3,4.

Ultrasonik selama 5 menit.

Tambahkan dengan pelarut pH 3,4 hingga tanda tera.

Disaring dengan
Millipore 0,45.

Diperiksa dengan HPLC.

Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

7. IDENTIFIKASI VITAMIN B2
Vitamin B2 disebut juga riboflavin atau vitamin G, yang memiliki rumus kimia
C17H20O6N4. Vitamin B2 ikut aktif dalam pemindahan rangsangan berupa sinar ke
saraf mata dan memeliharasel-sel dalam jaringan khusus jaringan kulit. Vitamin ini juga
banyak berperan dalam pembetukkan sel darah merah, antibodidalam tubuh, dan dalam
metabolisme pelepasan energidari karbohidrat.

Masukkan 2 ml larutan vitamin B2 1% kedalam tabung reaksi.

Tambahkan larutan NaOH sampai alkalis, kemudian kenakan


pada sinar matahari/lampu UV beberapa lama (-+30 menit).

Tambahkan kloroform atau alkohol 80% sebanyak 10 ml,


selanjutnya dikocok sampai terlihat flouresensi hijau kuning pada
lapisan kloroform.

Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006
8. IDENTIFIKASI VITAMIN B3
Niasin(bahasa Inggris: niacin, nicotinic acid vitamine) adalah salah satu senyawa
organik yang ditemukan pada tahun 1937, yang berfungsi untuk mencegah penyakit
pelagra. Senyawa organik yang lain disebut nikotinamida, keduanya mengandung
alkaloid nikotina.Vitamin Niasin disebut juga antipelagra atau asam nikotinat, yang
memiliki rumus kimia C6H5O2N. Vitamin ini berfungsi memelihara aktivitas
metabolisme karbohidrat dan lemak sertamemelihara fungsi saraf, kulit dan sistem
pencernaan.
Analisis Kadar Vitamin B3 secara KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi):

Pembuatan larutan induk 100 ppm/ 100 ml Vitamin B3


(tambahkan menthol : air (1:2) ).

Pembuatan Kurva baku Vitamin B3 berbagai konsentrasi 1 ppm; 5


ppm; 10 ppm; 15 ppm; 20 ppm (tambahkan Methanol: air (1:2) )
disonikasi, lakukan penyaringan kertas membran mikro 0,4 µm
masukkan vial

Penyiapan larutan sampel ditimbang 0,0049 g/10 ml


(tambahkan methanol : air (1:2)) di sonikasi, dilakukan
penyaringan kertas membran mikro 0,45 µm masukkan vial.
Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

Sampel yang telah larutkan dapat dipisahkan dan dihitung konsentrasi zatnya spesifik
yang terkandung didalamnya berdasarkan afinitas sampel oleh fase gerak terhadap fase
diam pada kolom yang digunakan.

9. IDENTIFIKASI VITAMIN B5
Asam Pantotena, juga disebut pantothenate atau vitamin B5(avitamin B), adalahair-
larutvitamin. Asam pentanoatmemiliki rumus kimia C9H17O3N Bagi banyak hewan,
asam pantotenat adalah nutrisi penting. Hewan memerlukan asam pantotenat untuk
mensintesis koenzim-A(CoA), serta mensintesis danmemetabolisme protein,
karbohidrat, dan lemak.
Masukkan 1 ml sampel.

tambahkan 1 ml
Pb Asetat.

Ditambah 1 ml NaOH (1:10), dan homogenkan.

panaskan selama 1-20 menit. Amati perubahan warna.

Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

(Jika warnanya berubah menjadi coklat kehitaman berarti hasil positif untuk vitamin
B.5)

10. IDENTIFIKASI VITAMIN B6


Di alam vitamin B6 terdiri atas tiga senyawa yaitu pirodoksin, pirodoksal dan
pirodoksamin. Ketiga bentuk vitamin B6 terdapat dalam hewan maupun tumbuhan,
terutama pada beras dan gandum. Pirodoksin stabil terhadap pemanasan, alkali dan
asam. Pirodoksal dan pirodoksamin mudah rusak oleh pemanasan, udara dan cahaya.
Dari ketiga bentuk vitamin B6 hanya pirodoksin yang paling tahan terhadap pengaruh
pengolahan dan penyimpanan. Identifikasi vitamin A ada dua macam prosedur
pengujian. Prosedur Pengujian Identifikasi Vitamin B6

Prosedur A:

Masukkan 5 tetes larutan yang diuji (misalnya pirodoksin


1%) ke dalam tabung reaksi.

Tambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2% dan 10


tetes NaOH 3 N.

Amati perubahan
yang terjadi.

Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

(Jika terbentuk warna biru-ungu berarti positif mengandung vitamin B6 ).


Prosedur B:

Masukkan 5 tetes larutan yang diuji (misalnya


pirodoksin 1%) ke dalam tabung reaksi.

Tambahkan 2-3 tetes


larutan FeCl3.

Amati perubahan yang terjadi.


Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

(Jika terbentuk warna jingga sampai merah tua berarti mengandung vitamin B6 ).

11. IDENTIFIKASI VITAMIN B7/ VITAMIN H


Biotin dikenal juga dengan nama vitamin B7 atau vitamin H. Secara alami, kebutuhan
akan biotin bisa dipenuhi dengan rutin mengonsumsi telur yang sudah dimasak dengan
matang, hati sapi matang, atau ikan salmon.

Ditambahkan 2cc larutan B7.

Ditambahkan 5 tetes NAOH 30%.

Ditambahkan 5 tetes
kalium ferisianida 0,5%.

Ditambahkan 5 tetes isobutanol.

Dikocok dan diamati perubahan warna yang terjadi.


Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006
12. IDENTIFIKASI VITAMIN B9/ ASAM FOLAT
Asam folat (juga dikenal sebagai vitamin B9, vitamin Bc atau folacin) dan folat
(bentuk alamidalam tubuh), serta pteroyl-L-glutamat asam, pteroyl-L-glutamat, dan
asam pteroylmonoglutamic merupakan bentukdariair-larutvitamin B9. Asam folat
memiliki rumuskimia C19H19O6N7.

Diambil 1 ml sampel masukkan kedalam tabung reaksi.

Ditambah 1 ml
pb asetat.

Ditambahkan 1 ml NaOH
perbandingan 1:10

Dipanaskan selama
15-20 menit.

Amati perubahan warna.

(Linda & Tia, 2014)

(Jika terbentuk warna coklat kehitaman menandakan uji positif).

13. IDENTIFIKASI VITAMIN B12


Vitamin B12 (cyanocobalamin) adalah vitamin yang bermanfaat untuk pembentukan
sel darah merah yang sehat, mengoptimalkan fungsi saraf, menghasilkan energi, serta
menjaga kesehatan kulit dan rambut. Vitamin B12 terkandung secara alami di dalam
makanan dan tersedia juga dalam bentuk suplemen tambahan.
1 mg sampel Masukkan
kedalam cawan.

Tambahkan 10
mg K2SO4.

Panaskan hati-hati hingga larut. Biarkan dingin


ambil sisa.

Tambahkan 2 tetes air, 10 tetes larutan jenuh


amonium Tiosianat dan 0,5 ml benzil alcohol.

Kocok dan amati perubahan warna yang terjadi.


Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, Cv. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

(Jika terbentuk warna biru yang larut pada benzil alkohol berarti positif mengandung
vitamin).

Anda mungkin juga menyukai