Kelompok 1 :
Ellen Nathania Y (260110200001)
Refitha Putri (260110200003)
Elsa Nova S (260110200005)
Gugus fungsi merupakan suatu atom atau kumpulan atom tertentu yang terikat dalam
susunan tertentu sehingga bagian itu berperan memberikan senyawa sifat fisik dan
kimia tertentu.
Tujuan Praktikum:
Melakukan identifikasi gugus fungsi
Instruksi:
A. Berikut ini terlampir prosedur identifikasi beberapa gugus fungsi.
Perhatikan prosedur tersebut dan jawab pertanyaan yang diberikan pada
setiap prosedur
Prosedur
Siapkan dua tabung reaksi dalam rak tabung yang bersih. Tabung 1 dan 2 masing-
masing diteteskan 4 tetes heksana dan 4 tetes pentena, kemudian masukkan pada
keduanya 2 tetes etanol. Tambahkan 2 tetes KMNO4 2 %. Kemudian kocok (hati-
hati percikannya mengenai muka).
a. Gugus fungsi apakah yang terdapat pada heksana dan pentena
Terdapat ikatan tunggal pada heksana dan ikatan rangkap dua pada pentena
b. Bagaimana prosedur pembuatan reagen KMNO4 2 %.?
1. Timbang 2 gram KMnO4, kemudian jadikan volume sampai 100 ml.
2. Didihkan larutan tersebut selama 15 menit.
3. Dinginkan dan saring dengan krus gooch.
c. Hasil apa yang menunjukkan uji positif pada gugus alkena?
warna ungu KMnO4 yang menghilang dan nampak warna cokelat. Endapan warna
cokelat menunjukkan adanya ikatan rangkap pada larutan.
Siapkan dua tabung reaksi dalam rak tabung yang bersih. Masukkan masing masih
2 tetes heksana dan 2 tetes etanol. Kemudian, pada keduanya dimasukkan 1 tetes
etanol, dilanjutkan 1 mL aseton dan 1 tetes asam kromat pada kedua tabung. Amati
perubahannya.
Siapkan dua tabung reaksi dalam rak tabung yang bersih. Masukkan masing masih
2 tetes heksana dan 2 tetes aseton. Tambahkan 2 mL etanol pada kedua tabung
diikuti 3 mL pereaksi 2,4-DNPH. Lalu kocok, dan biarkan 15 menit, amati hasil
yang terbentuk
Bersihkan kawat Beillsten dengan asam nitrat, kemudian bakar selama 30 detik lalu
dinginkan selama 30 detik. Celupkan pada heksana, kemudian bakar lagi selama 30
detik dan catat warna yang terjadi. Selanjutnya bersihkan lagi dengan asam nitrat
bakar sampai warna hijau hilang. Setelah dingin, celupkan ke metilen klorida, lalu
bakar 30 detik. Amati warna nyala yang dihasilkan.
a. Apakah fungsi dari kawat Beilstein?
Untuk mengidentifikasi unsur halogen pada suatu senyawa
b. Pada prosedur di atas, mengapa perlu digunakan asam nitrat untuk
membersihkan kawat Beilstein?
Untuk menghilangkan sisa analit sebelumnya
c. Pada saat kawat Beilstein yang telah dibersihkan dicelupkan pada heksana dan
dibakar, warna nyala apa yang mungkin terjadi? Warna tersebut menandakan
apa?
Warna nyala yang mungkin terjadi setelah dibersihkan dan dicelupkan adalah
warna hijau yang menandakan adanya tembaga halida
d. Saat kawat Beilstein yang telah dibersihkan, dicelupkan pada metilen klorida
dan dibakar, warna nyala apa yang menunjukkan hasil uji positif metilen
klorida?
Warna nyala pada hasil uji positif metilen klorida adalah hijau menandakan
adanya unsur halogen dalam senyawa metilen klorida
e. Apakah halogen yang berbeda pada gugus alkil halida akan memberikan warna
nyala yang berbeda pada uji dengan kawat Beilstein?
Akan menghasilkan warna yang sama, Gugus Fungsi adalah kedudukan
kereaktifan kimia dalam molekul satu kelompok senyawa dengan gugus fungsi
tertentu menunjukan gejala reaksi yang sama. Sesuai kesamaan gejala reaksi
tersebut, maka dapat dikelompokan pada pengelompokan senyawa (Fessenden
& Fessenden, 1986).
3. Tabung reaksi
2. A
seton
3. E
tanol
4. H
eksana
Alat :
No. Nama Alat Gambar
1. Pipet tetes
3. Tabung reaksi
2. E
tanol
3. H
eksana
4. P
ereaksi 2,4-DNPH
Alat :
No. Nama Alat Gambar
1. Gelas ukur
2. Pipet tetes
4. Tabung reaksi
1. Gelas ukur
2. Pipet tetes
4. Tabung reaksi
1. Kawat Beilstein
2. Pembakar bunsen
Alat :
2. Neraca Analitik
3. Spatula
4. Alumunium foil
5. Gelas ukur
6. Labu takar
7. Gelas kimia
8. Botol
9. Corong kaca
Alat
No. Nama Alat Gambar
1. Gelas ukur
2. Kurs Gooch
3. Labu didih
4. Neraca analitik
5. Pembakar bunsen
Uji Lieberman
Sejumlah sampel ditambahkan H2SO4 dan NaNO2 (jika sampel mengandung gugus
alkohol akan terbentuk warna biru hijau atau biru ungu).Kemudian, campuran
diencerkan dengan air, lalu ditetesi NaOH 5%. Terjadi perubahan warna merah jika
sampel mengandung gugus alkohol.
Uji Fenolftalein
Sejumlah sampel ditambahkan etanol, fenolftalein, dan NaOH 5%.
Setelah itu, campuran dipanaskan (warna merah muda hilang saat
pemanasan pada sampel yang mengandung gugus ester)
Uji Bikarbonat
Sejumlah sampel ditambahkan larutan NaHCO₃ 5%. Terbentuk gelembung udara jika sampel
mengandung gugus karbonil
Uji H2SO4
Diberi label tabung reaksi dengan senyawa yang akan di uji. Dimasukkan kedalam masing –
masing tabung 1mL : 20 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-Heksana, Sikloheksana, Toluena,
Bensin, Minyak tanah. Dilakukan percobaan satu persatu ditiap tabung. Ditambahkan 12 tetes
H2SO4 pekat pada tabung. Dipegang tabung dan dirasakan apakah terjadi perubahan suhu.
Diamati apakah larutan menjadi homogeny dan bercampur atau terjadi perubahan diwarna serta
dicatat.
Uji HNO3
Diberi label tabung reaksi dengan senyawa yang akan diuji. Dimasukkan kedalam masing –
masing tabung 1 mL H2SO4 pekat dan 0,5 mL (10 tetes) HNO3 pekat, didinginkan,
ditambahkan 5 tetes hdrokarbon yang sesuai : n-Heksana, Sikloheksana, Toluena, Bensin,
Minyak tanah. Dimasukkan tabung reaksi kedalam penangas air selama 10 menit, sesekali
diaduk dengan cara menggoyangkan tabung. Dituangkan isi tabung kedalam gelas piala yang
telah diberisi pecahan es batu. Dilakukan percobaan satu persatu tiap tabung. Diamati dan
dicatat.