Disusun oleh:
2.Tujuan
Tujuan dari identifikasi adalah untuk mengenali gugus fungsi tertentu yang terdapat
dalam suatu senyawa melalui reaksi kimia tertentu yang spesifik, yaitu reaksi kimia yang
hanya dapat bereaksi dengan senyawa yang mengandung gugus fungsi tertentu dan tidak
dapat bereaksi dengan gugus fungsi yang lain. ;
1.Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa
organik
3.Dasar Teori
Identifikasi merupakan cara untuk membuktikan bahwa bahan yang diperiksa
memiliki identitas yang sesuai dengan etiket.
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang
menentukan struktur dan sifat suatu senyawa. Senyawa- senyawa yang mempunyai gugus
fungsi yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama. Gugus fungsi
merupakan bagian yang paling reaktif jika senyawa tersebut bereaksi dengan zat lain.
Macam-macam gugus fungsi: alkohol, eter,aldehid, keton, asam karboksilat dan ester.
4.Gelas Ukur
5.Etanol
6.2-Propanol
7.Tertier Butanol
8.KMnO4
9.Pereaksi Lucas
10.H2SO4
2.Uji lucas
Prosedur kerja dan Indentifikasi uji lucas
1. Larutan A (etanol) 12 tetes ditambahkan dengan reagen lucas 12 tetes. Dikocok
hasil nya larutan tetap bening.
2. Larutan B (2-propanol) 12 tetes ditambahkan dengan reagen lucas 12 tetes.
Dikocok hasilnya larutan bening.
1.Uji Fehling
Prosedur kerja identifikasi aldehid&keton dengan metode uji fehling
1. panangas air
2. pipet tetes
3. tabung reaksi
4. aseton
5. formalin
6. fehling A & B
7. tollens
yang pertama adalah dengan menguji sample dengan formalin dan aseton
menggunakan reagen fehling A dan B, selanjutnya siapkan masing masing sample
sebanyak 2ml ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan fehling A dan B
sebanyak 1ml ke masing masing sample, lalu di kocok. Kemudian kedua sample di
masukan kedalam penangas air yang sudah panas lalu kemudian amati perubahan
yang terjadi pada masing masing sample.
2.Uji tollens
Prosedur kerja Identifikasi Aldehid dan Keton dengan menggunakan uji tolen.
Pada percobaan berikutnya menguji sampel formalin dan aseton dengan pereaksi
tollens
Pertama, siapkan sebanyak 2ml reagen tollens formalin ke dalam dua tabung
reaksi. Kemudian ditambahkan 2ml formalin dan di tabung yang lain 2 ml aseton.
1. Tabung reaks
2. Pipet tetes
5. Kaki tiga
6. Kawat kasa
7. Spatula
8. Asam Asetat (CH3COOH)
2.Uji KMnO4
1.Asam asetat, benzoate, dan salisilat sebanyak 0,1g/1mi dimasukkan ke dalam
masing-masing tabung reaksi yang berbeda.
4.Eter
Alat dan bahan
1. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. logam Na (padat)
5. Etanol
6. dietil Eter
3.Amati hasilnya.
6.Hasil Pengamatan
7.Pembahasan
•Hasil Pengamatan dan Pembahasan Alkohol
2. Pereaksi Lucas
Pada percobaan kedua berfungsi untuk membedakan antara alkohol primer, sekunder dan
tersier. Alkohol tersier bereaksi dengan reagen Lucas untuk menghasilkan kekeruhan
walaupun tanpa pemanasan, sementara alkohol sekunder melakukannya dengan
pemanasan. Alkohol primer tidak bereaksi dengan reagen Lucas. Larutan C bereaksi
dengan reagen lucas sedangkan larutan A dan B tidak bereaksi.
1. Pereaksi Fehling
Berdasarkan Pengamatan Larutan D tidak bereaksi dengan pereaksi fehling karena dapat
dilihat dari warna larutannya tetap biru tua dan tidak berubah menjadi merah bata walau
dipanaskan. Sedangkan pada larutan E pereaksi fehling bereaksi dilihat dari pereaksi
fehling yang mengoksidasi larutan E sehingga warnanya berubah menjadi merah bata.
2. Pereaksi Tollens
Berdasarkan pengamatan larutan D tidak bereaksi dengan tollens dilihat dari tidak adanya
endapan cermin perak, sedangkan larutan E bereaksi terhadap pereaksi Tollens dilihat
dari terbentuknya endapan cermin perak.
Pada larutan asam benzoat diamati adanya perubahan warna menjadi jingga kehitaman
dan ada endapan putih, yang berarti asam benzoat bereaksi terhadap reaksi pengendapan
FeC13
Pada larutan asam benzoat terjadi perubahan warna ungu dan tidak terjadi kelarutan. Pada
larutan asam asetat terjadi perubahan warna ungu muda dan kelarutan. Pada asam oksalat
tidak terjadi kelarutan dan perubahan warna bening dengan endapan hitam. Berarti
larutan asam masing-masing bereaksi terhadap KMnO4
Pada larutan asam asetat dihasilkan larutan bening dan tidak ada endapan. Sedangkan
pada asam oksalat dihasilkan larutan bening dengan sedikit endapan putih. Kemudian
dipanaskan dan diamati perubahannya: Kemudian prosedur yang sama dilakukan dengan
penambahan Ba(OH)2. Pada larutan asam asetat, dihasilkan larutan bening dan tidak ada
endapan. Sedangkan, pada larutan asom oksalat dihasilkan larutan bening dengan sedikit
endapan putih
Alkohol dan Eter memiliki rumus molekul yang sama yaitu CnH₂O, oleh karena itu dari
keduanya perlu diuji. Untuk membedakan antara senyawa alkohol dan eter dapat
dibedakan dengan menambahkan masing-masing larutan dengan logam aktif. Pada
percobaan ini logam aktif yang digunakan adalah logam Na. Tabung 1 dan 2 direaksikan
dengan logam Na. Ternyata dari kedua larutan tersebut setelah diuji memiliki hasil yang
berbeda. Saat tabung 2 direaksikan dengan logam Na, cenderung lebih sukar untuk
bereaksi, namun pada tabung 1 setelah direaksikan dengan Na cenderung lebih cepat
bereaksi dengan ditandai munculnya gelembung-gelembung gas pada logam Na.
8.Kesimpulan
1.Larutan A merupakan alkohol primer. Selain karena larutan A adalah etanol yang
merupakan 1 salah satu contoh alkohol primer, larutan A bereaksi terhadap KMnO4
tetapi tidak bereaksi pada pereaksi lucas. Larutan A dapat teroksidasi menjadi aldehid
dan ataupun asam karboksilat.
2.arutan B merupakan alkohol sekunder. Selain karena larutan B adalah 2-Propanol yap
rupakan salah satu contoh alkohol sekunder, larutan B bereaksi terhadap Kmn04 tetapi
tidak berada
3.poroaksi lucas karena tidak dipanaskan. Larutan B tidak dapat teroksidasi menjadi
koton. Larutan C merupakan alkohol tersier. Selain karena larutan C adalah tersier
butanol yang merupakan alkohol tersier, larutan C tidak bereaksi terhadap Kmn04 tetapi
bereaksi pada pereaksi Lucas. Larutan C tidak dapat teroksidasi.
4.arutan D merupakan senyawa keton yang tidak dapat teroksidasi lebih lanjut
5.arutan E merupakan aldehid dan dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat sehingga
lebih asam apabila dibandingkan dengan keton.
6.Uji pengendapan dengan FeCl3 menghasilkan larutan jingga kecoklatan dan banyak
endapan putih.
7.reaksi antara asam organik dan KMnO4 menghasilkan warna dan kelarutan yang
berbeda.
8.uji AgNO3 dan basa menghasilkan larutan bening yang tidak ada endapan dan banyak
endapan.
9.reaksi antara asam salisilat dan etanol dengan katalis asam sulfat pekat membentuk
ester yang dapat diidentifikasi dengan timbulnya bau.
10.Larutan tabung 1 adalah etanol yang termasuk alkohol primer yang bereaksi dengan
logam Na, sedangkan larutan pada tabung 2 adalah dietil eter karena tidak bereaksi
dengan logam Na.