Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Judul : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik


TujuanPercobaan :1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu
senyawa organik.
2. Uji kimia untuk mengidentifikasi gugus fungsional senyawa
organik
Pendahuluan
Kimiawan organik menggolongkan senyawa organik menjadi beberapa kategori, sesuai
dengan gugus fungsinya. Senyawa organik dikelompokkan berdasarkan gugus fungsi
tertentu, yang menjadikan gambaran dari sifat fisik dan sifat kimianya. Setiap gugus fungsi
mempunyai seperangkat sifat khusus. Perbedaan sifat fisika maupun sifat kimia, secara
kualitatif memberikan respon yang berbeda pada reaktan tertentu. Identifikasi gugus
fungsional senyawa organik perlu dilakukan untuk dapat membedakan beberapa gugus
fungsi. Identifikasi gugus fungsional senyawa organik dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik pengukuran fisik dan uji kimia.
Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang merupakan bagian paling reaktif dari
senyawa karbon atau senyawa organik. Gugus fungsi adalah gugus yang memberikan
karakteristik kepada senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap
dua, ikatan karbon rangkap tiga, dan atom/ gugus atom. Meskipun senyawa-senyawa karbon
mempunyai unsur dasar sama yaitu karbon, tetapi sifat-sifatnya jauh berbeda satu dengan
yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh gugus fungsi yang diikat berbeda. Berdasarkan
gugus fungsi yang dimilikinya, senyawa karbon dikelompokkan ke dalam golongan alkana,
alkena, alkuna, alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester (Sutresna,2007).
Alkohol, eter, aldehid, keton, asam kerboksilat dan ester senyawa karbon turunan alkana
yakni senyawa alkana yang atom H-nya diganti dengan gugus fungsi. Alkohol atau alkanol
merupakan senyawa karbon turunan alkana dimana atom H pada alkana diganti dengan gugus
hidroksil OH. Eter merupakan senyawa karbon turunan alkana yang memiliki gugus fungsi
OR. Aldehid merupakan senyawa karbon turunan alkana yang memiliki gugus fungsi CHO
pada salah satu ujungnya dan keton adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi
ParafAsisten
CO- yang terikat pada alkil R dan R. Asam karboksilat dan ester merupakan isomer-isomer
fungsi yang mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsi berbeda. Gugus fungsi pada
asam karboksilat adalah gugus karboksilat (COOH), dan pada ester gugus fungsinya adalah
gugus karboalkoksi (-COOR) (Johari, 2008).
Gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa turunan karbon ini memberikan sifat yang
berbeda dengan senyawa alkana dan membuatnya lebih reaktif. Hal ini dapat dipahami
dengan mebandingkan struktur senyawa alkana, yakni etana dengan senyawa karbon turunan
alkana dari keluarga alkohol, yakni etanol. Sifat-sifat fisik, seperti titik didih, kelarutan dalam
aiair, dan fase dari kedua senyawa ini sangat jauh berbeda, meskipun struktur etanol sama
dengan struktur etana yang salah satu atom H-nya diganti dengan gugus fungsi OH
(Johari,2008).
Prinsip Kerja
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik pengukuran titik leleh, titik
didih, distilasi, indeks refraksi dan uji kimia untuk mengidentifikasi gugus fungsional
senyawa organik kelompok senyawa alkohol, alkena, karbonil dan alkil halida.
Alat
Tabung reaksi, pemanas listrik, pipet tetes, gelas ukur 50 ml, penangas air, beaker glass 500 mL.
Bahan
Larutan 5% Br2 dalam n-oktanol atau CH2Cl2, heksena, sikloheksena, bensaldehida, fenol,
toluena, aseton, metanol, etanol, 1-propanol, 2-butanol, asetofenon, n-oktanol, klorobensena,
bensilklorida, t-butil bromida, larutan 1% Br2, larutan FeCl3 5%, larutan 2% KmnO4, larutan 5%
Br2 dalam CH2Cl2, 5% Br2 dalam oktanol atau CH2Cl2 atau 1% dalam air, larutan 15% NaI dalam
aseton, 2% AgNO3 dalam etanol 95%, 5 gram CrO3 dalam 15 ml air dan 5 ml H2SO4 pekat, 2,4-
dinitofenilhidrasin, dietilen glikol atau DMF, HCl pekat, larutan 5% AgNO3, larutan 5% NaOH,
larutan NH3 encer, Fehling A, Fehling B
Prosedur Kerja
1. Uji kimia Ketidak Jenuhan
a. Reaksi dengan brom
Reagen: 5% Br2 dalam oktanol atau CH2Cl2 atau 1% dalam air.
4 tetes heksena atau sample lainnya yang disediakan, misalnya toluena, aseton, etanol,
bensaldehida dimasukkan ke dalam tabung reaksi bersih dan kering, ditambahkan 2 ml n-
oktanol, campuran dikocok perlahan-lahan dan ditambahkan tetes demi tetes larutan brom
sampai tidak terjadi perubahan warna dan jumlah tetesnya dicatat untuk setiap sampel.
b. Oksidasi dengan KMnO4
Reagen: larutan 2% KMnO4
4 tetes heksena atau sample lainnya yang disediakan, misalnya toluena, aseton, etanol,
bensaldehida dimasukkan ke dalam sesedikit mungkin aseton atau air di dalam tabung
reaksi kering dan bersih, kemudian ditambahkan tetes demi tetes larutan KMnO4 sampai
terjadi endapan hitam (atau larutan menjadi keruh) dan dicatat jumlah tetesnya.
2. Uji adanya halogen
a. Reagen: 2% AgNO3 dalam etanol 95%
3 tetes klorobensena atau sample lainnya yang disediakan, misalnya n-butil klorida,
kloroform, bensil klorida, bensoil klorida, t-butil bromida dimasukkan ke dalam tabung
reaksi kering dan bersih dan ditambahkan 2 mL reagen AgNO3. Didiamkan beberapa
menit , bila belum terjadi endapan tabung reaksi dimasukkan ke dalam penangas air (50-
60oC). Dicatat waktu yang diperlukan untuk terjadinya endapan untuk setiap sampel.
b. Reagen: larutan 15% NaI dalam aseton kering
(harus dibuat dan digunakan pada hari yang sama, simpan dalam botol coklat, bila
berwarna coklat harap dibuang)
3 tetes klorobensena atau sample lainnya yang disediakan, misalnya n-butil klorida,
kloroform, bensil klorida, bensoil klorida, t-butil bromida ke dalam 2 mL reagen NaI
dimasukkan ke dalam tabung reaksi kering dan bersih, campuran dalam tabung reaksi
dikocok dan dibiarkan sekitar 3 menit. Bila tidak terjadi perubahan, tabung reaksi
dimasukkan dalam penangas air pada suhu 50oC dan dicatat waktu yang diperlukan untuk
terbentukknya endapan.
3. Uji adanya OH alkohol
4 tetes sampel yang disediakan, yaitu metanol, etanol, 2-butanol, metil klorida, 1 tetes aseton,
dan 1 tetes larutan asam kromat yang telah dibuat dengan melarutkan 5 gram CrO3 dalam 15
ml air dan 5 ml H2SO4 pekat dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering.
Campuran dikocok dan diamati perubahan yang terjadi. Test positif jika terjadi perubahan
warna dari kuning ke biru kehijauan atau terbentuk endapan.
4. Uji aldehida dan keton
a. Reagen: 2,4-dinitofenilhidrazin, dietilen glikol atau DMF, HCl pekat.
2 tetes sample (aseton, bensaldehida, butiraldehida, asetofenon, atau yang lain), 2 ml
etanol 95 %, dan 1 ml larutan fenilhidrazin dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Kemudian dilakukan penggojokan kuat-kuat. Jika tidak terbentuk endapan, campuran
dipanaskan dengan pembakar spiritus. Test positif jika terbentuk endapan kunig-merah,
catatlah perubahan warna terhadap sample aldehida dan keton.
b. Tes Fehling
Reagen: Fehling A: 34,64 g CuSO4.5H2O dalam 500 mL larutan
Fehling B: 65 g NaOH dan 173 g KNa tartarat dalam 500 mL larutan
1 mL sample (aseton, bensaldehida, butiraldehida, asetofenon, atau yang lain), 1 mL
reagen Fehling A dan 1 mL reagen Fehling B dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Tabung reaksi dipanaskan di dalam penangas air mendidih selama sekitar 5 menit,
perubahan diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada sample aldehida dan keton.
c. Tes Tollen
Reagen: larutan 5% AgNO3, larutan 5% NaOH, larutan NH3 encer (pengenceran 10 kali
ammonia pekat).
1 mL sample, misalnya aseton, bensaldehida, butiraldehida, asetofenon, atau yang lain, 1
mL larutan 5% AgNO3 dan 1 mL larutan 5% NaOH dan 5 tetes ammonia dimasukkan ke
dalam tabung reaksi yang bersih. Tabung reaksi dipanaskan di dalam penangas air
mendidih selama sekitar 5 menit, diamati dan dicatatl perubahan yang terjadi pada sample
aldehida dan keton.
5. Uji Fenol
2 tetes sampel, misalnya 2-butanol, fenol, 1-propanol, 1 ml etanol 95 %, dan 1 tetes larutan
FeCl3 5 % dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering. Kemudian dilakukan
penggojokan kuat-kuat, diamati dan dicatat terjadinya perubahan berwarna yang terjadi pada
setiap sampel. Perubahan warna dari oranye ke kehjauan akan pudar terhadap perubahan
waktu.
Data Percobaan
1. Uji Ketidakjenuhan
a. Reaksi dengan Brom
No. Sampel Perubahan yang diamati Jumlah tetes Br
2

1 Sikloheksana
2 Terpentin
3 Etanol
4 Toluena
b. Oksidasi dengan KmnO
4

No Sampel Perubahan yang diamati Jumlah tetes KmnO
4

1 Sikloheksana
2 Terpentin
3 Etanol
4 Toluena

2. Uji adanya halogen
a. Reagen: AgNO
3

No. Sampel Perubahan yang diamati Waktu pengamatan

1 Kloroform
2 Klorobenzena

b. Reagen NaI
No Sampel Perubahan yang diamati Waktu pengamatan

1 Ter-butilklorida
2 Ter-butilbromida
3 Klorobenzena

3. Uji adanya OH alkohol
- Dengan asam Kromat
No Sampel Perubahan yang diamati
1 Metanol
2 Etanol
3 2-butanol
4 propanol

4. Uji aldehida dan keton
a. Reagen 2,4-dinitrofenilhidrazin

b. Tes fehling
c. Tes Tollen
5. Uji fenol
Hasil
Pembahasan Hasil
Kesimpulan
Referensi
Saran
Nama Praktikan
Handariatul Masruroh (121810301003)

Anda mungkin juga menyukai