Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI SENYAWA ORGANIK

Disusun Oleh:
Natalia Maharani (210209117)
Sari Rahayu (210209121)
Lutfi Indah Irmayanti (210209115)
Dhiyan Chahyaningrum (210209103)

Farmasi Transfer
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Duta Bangsa Surakarta
2021
I. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa organic dengan analisis kualitatif

II. Dasar Teori


Dalam kimia organik, gugus fungsional adalah substituen atau bagian spesifik
dalam molekul yang bertanggung jawab terhadap karakteristik reaksi kimia dari
molekulmolekul tersebut. Gugus fungsional yang sama akan mengalami reaksi kimia
yang sama atau serupa tanpa menghiraukan ukuran molekulnya. Hal ini
memungkinkan untuk memprediksi secara sistematis reaksi kimia dan perilaku
senyawa kimia serta desain sintesis kimianya. Selanjutnya, reaktivitas gugus
fungsional dapat dimodifikasi oleh gugus fungsional lain di sekitarnya. Dalam sintesis
organik, interkonversi gugus fungsional adalah salah satu tipe dasar transformasi.

Gugus fungsional adalah kelompok dari satu atau lebih atom-atom dari sifat-
sifat kimia yang khas, tidak peduli apa yang melekat pada mereka. Atom-atom gugus
fungsional tersebut saling terkait satu sama lain dan dengan molekul lainnya melalui
ikatan kovalen. Untuk satuan berulang polimer, gugus fungsional melekat pada inti
atom karbon nonpolar mereka dan dengan demikian menambah karakter kimia pada
rantai karbon. Gugus fungsional juga dapat bermuatan, misalnya dalam garam
karboksilat (–COO−), yang mengubah molekul menjadi ion poliatomik atau ion
kompleks. Gugus fungsional yang mengikat atom pusat dalam kompleks koordinasi
disebut ligan. Pengompleksan dan solvasi juga disebabkan oleh interaksi spesifik dari
gugus fungsional. Dalam aturan umum "like dissolve like", adalah bersamanya atau
saling berinteraksinya gugus fungsional yang menghasilkan kelarutan. Sebagai
contoh, gula larut dalam air karena keduanya berbagi gugus fungsional hidroksil (–
OH) dan hidroksil berinteraksi kuat satu sama lain. Ditambah lagi, ketika gugus
fungsional lebih elektronegatif daripada atom yang mereka lekati, gugus fungsional
akan menjadi polar, dan molekul-molekul nonpolar yang mengandung gugus-gugus
fungsi ini menjadi polar dan menjadi larut dalam beberapa lingkungan berair.

Menggabungkan nama-nama gugus fungsional dengan nama-nama alkana


induk menghasilkan apa yang disebut sebagai tata nama sistematis untuk penamaan
senyawa organik. Dalam tata nama tradisional, atom karbon pertama setelah karbon
yang menempel pada gugus fungsional disebut karbon alfa; yang kedua, karbon beta,
ketiga, karbon gamma, dan seterusnya. Jika terdapat gugus fungsional lain pada
karbon, ia dapat dinamai dengan huruf Yunani, misalnya, gamma-amina dalam asam
gamma-aminobutirat berada pada karbon ketiga dari rantai karbon yang melekat pada
gugus asam karboksilat. Konvensi IUPAC mengatur pelabelan numerik dari posisi ini,
misalnya asam 4-aminobutanoat. Dalam berbagai nama tradisional, berbagai
kualifikasi digunakan untuk memberi label isomer, misalnya, isopropanol (nama
IUPAC: propan-2-ol) adalah suatu isomer dari n-propanol (propan-1-ol).
III. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi
2. Pemanas listrik
3. Piet tetes
4. Gelas ukur 10 ml
5. Thermometer
6. Penangas air
7. Beker glass 100 ml
8. Erlenmeyer

IV. Cara Kerja


1. Uji adanya halogen
Reagen : 2% AgNO3 dalam etanol 95%
Dimasukkan 3 tetes simple ke dalam tabung reaksi kering dan bersih. Ditambahkan 2
ML reagen AgNO3. Didiamkan beberapa menit. Dimasukkan tabung reaksi ke
penangas air (50 sampai 60 derajat Celcius) bila belum terjadi endapan titik dicatat
waktu yang diperlukan untuk terjadinya endapan untuk setiap sampel.

2. Uji aldehida dan keton


Reagen : 2,4-dinitofenilhidrazin, dietilen glikol atau DMF, HCl pekat
Dimasukkan 2 tetes sampel, 2 ML etanol 95%, dan 1 ml larutan fenilhidrazin ke
dalam tabung reaksi titik-titik penggojogan kuat-kuat. Jika tidak terbentuk endapan,
dipanaskan campuran dengan pembakar spiritus. Reaksi positif jika terbentuk
endapan kuning-merah. Dicatat perubahan warna terhadap sampel aldehida dan
keton.

3. Uji OH Fenol
Ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering dimasukkan 2 tetes sampel, 1 ml
etanol 95% dan 1 tetes larutan FeCl3 5%. Dilakukan penggojokan kuat kuat. Diamati
dan dicatat terjadinya perubahan berwarna yang terjadi pada setiap sampel.
Perubahan warna dari orange ke kehijauan akan pudar terhadap perubahan waktu.

V. Diagram Alir Cara Kerja


1. Uji kimia Halogen
Reagen : 2% AgNO3 dalam etanol 95%

Dimasukkan 3 tetes sampel ke dalam tabung reaksi kering dan bersih

Ditambahkan 2 ml AgNO3

Dimasukkan tabung reaksi ke penangas air (50-60°C). Dan dicatat waktu untuk
terjadinya endapan.
2. Uji aldehida dan keton
Reagen : 2,4-dinitofenilhidrazin, dietilen glikol atau DMF, HCl pekat
Dimasukkan 2 tetes sampel, 2 ml etanol 95% dan 1 ml larutan fenilhidrazin ke dalam
tabung reaksi.

Dilakukan penggosokan kuat-kuat. Jika tidak terbentuk endapan dipanaskan campuran


dengan pembakar spiritus. Dicatat perubahan warna terhadap sampel.

3. Uji OH Fenol
Reagen : 1 ml etanol 95% dan 1 tetes larutan FeCl3 5%

Masukkan 2 tetes sampel, 1 ml etanol 95% dan 1 tetes larutan FeCl3 5%

Dilakukan penggojokan kuat-kuat.

Diamati dan dicatat terjadinya perubahan warna yang terjadi pada setiap sampel.

VI. Hasil Pengamatan


1. Uji halogen
a. Reagen AgNO3
No Sampel Perubahan yang diamati Hasil percobaan
1. Kloroform Terdapat endapan putih (+) endapan putih keruh
2. Klorobensena Terdapat endapan putih (+) larutan bening jernih

2. Uji aldehida dan keton


a. Reagen 2, 4-dinitrofenilhidrazin
No Sampel Perubahan yang diamati Hasil percobaan
1. Aseton Terdapat endapan kuning (+) larutan jernih kuning
2. Benzaldehid Terdapat endapan kuning (+) larutan keruh
3. asetofenon Tidak terjadi perubahan (-) jernih kuning

3. Uji fenol
No Sampel Perubahan yang diamati Hasil percobaan
1. 2-butanol Warna tetap kuning (+) jernih kuning
2. Fenol Warna berubah menjadi hijau (+) jernih kuning kehijauan
VII. Pembahasan
Uji halogen bertujuan untuk mengidentifikasi halogenpada sampel.
Reaksi yang terjadi pada percobaan ini yaitu reaksi substitusi. Uji halogen
dilakukandengan menggunakan 2 reagen, yaitu AgNO3dan Na I. Uji
hal ogen untuk kedua reagen j ugadilakukan proses pemanasan pada
sampel untuk memudahkan sampel dan reagen bereaksi danendapan akan
terbentuk pada suhu tinggi. Sampel yang digunakan dalam uji ini yaitu
klorobenzena,toluena, dan kloroform. Reaksi positif pada uji halogen ketika
menggunakan pereaksi AgNO3adalahperubahan warna larutan yang awalnya
tidak berwarna berubah menjadi larutan berwarna putihkeruh yang artinya
terbentuk endapan.

2,4-Dinitrofenilhidrazin dapat digunakan untuk deteksi kualitatif


fungsionalitas karbonil dari gugus fungsi keton atau aldehida. Uji positif ditandai oleh
pembentukan endapan kuning, jingga atau merah (dikenal sebagai
dinitrofenilhidrazon). Jika senyawa karbonil adalah aromatik, maka endapan akan
berwarna merah; jika alifatik, maka endapan akan memiliki warna lebih kuning.

Uji fenol dilakukan dengan penambahan larutan etanol 95% dan larutan FeCl3
5%. Sampel yang digunakan pada uji ini sebanyak 2 sampel, yaitu 2-butanol dan
fenol. Perubahan warna yang terjadi pada sampel yaitu warna oranye kekuningan.

VIII. Kesimpulan
Pada uji halogen reagen AgNO3 dengan sampel kloroform dan klorobensena
melalui uji kelarutan, diperoleh hasil positif dengan perubahan terdapat endapan putih
larutan putih keruh dan jernih. Pada uji aldehida dan keton reagen 2,4-
dinitrofenilhidrazin dengan sampel aseton, benzaldehid dan asetofenon melalui uji
kelarutan, diperoleh hasil positif dengan perubahan terdapat merah bata orange
lapisan hitam biru bening pada sampel benzaldehid, dan tidak terjadi perubahan pada
sampel aseton dan asetofenon. Pada uji fenol dengan sampel 2-butanol, fenol dan 1-
propanol diperoleh hasil uji warna tetap kuning jernih pada sampel 2-butanol dan 1-
propanol, serta warna berubah menjadi hijau pada sampel fenol.

Daftar Pustaka
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar Jilid 1. Bandung : Penerbit ITB Fessenden, Ralp J dan Joan S.
Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai