Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERCOBAAN II

PENGENALAN GUGUS FUNGSI SENYAWA KIMIA

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari perobaan ini adalah mempelajari dan mengenal gugus fungsi pada

senyawa organik.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gugus fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul. Ikatan suatu

atom elektronegatif (atau elektropositif) dalam molekul organik dapat menuju ke suatu

reaksi kimia, salah satu dari ini dianggap sebagai gugus fungsi atau bagian dari gugus

fungsi. Senyawa dalam gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi kimia

yang sama (Fessenden & Fessenden, 1997).

Alkohol adalah senyawa yang mempunyai rumus umum : ROH dimana R adalah

gugus alkil atau alkil tersubstitusi. Gugus ini dapat merupakan rantai terbuka, tertutup

(siklis) dan dapat mempunyai ikatan rangkap atau mengikat gugus aromatik. Semua

alkohol mengandung gugus OH, yang merupakan gugus fungsional (menentukan sifat

karakteristik dari golongan ini). Perbedaan gugus R mempengaruhi sifat-sifat senyawa

tersebut, kecepatan reaksinya dan kadang-kadang juga jenis reaksinya (Respati, 1986).

Ester diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat mengandung

gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen pada gugus ini digantikan dengan

sebuah gugus hidrokarbon dari berbagai jenis. Gugus ini bisa berupa gugus alkil seperti

metil atau etil, atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen seperti fenil. Ester

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

yang paling umum dibahas adalah etil etanoat. Pada ester ini, gugus -COOH telah

digantikan dengan sebuah gugus etil (Fessenden & Fessenden, 1997).

Keton dinamai dengan mengubah akhiran nama rantai karbon terpanjang yang

mengandung gugus karbonil dari –a menjadi –on. Karbon yang terdapat pada gugus

karbonil adalah sp2 hibrid. Seperti juga pada alkena, karbon sp2 hibrid membentuk

ikatan tiga sigma yang terletak pada suatu bidang. Sudut ikatan antara dua ikatan sigma

kira-kira 120o. Dalam gugus karbonil, salah sebuah atom yang terikat pada karbon

ikatan sigma adalah atom oksigen. Karbon dan oksigen disatukan dengan suatu ikatan

pi (Respati,1986).

Metode perlindungan gugus fungsi aldehida umumnya dilakukan dengan

pembentukan asetal dan enamina. Asetal dibentuk oleh reaksi antara gugus karbonil

dengan alkohol pada kondisi anhidrat dengan adanya katalis asam (Cahyono, 2013).

Analisis gugus fungsi suatu sampel dilakukan dengan membandingkan pita

absorbsi yang terbentuk pada spektrum infra merah menggunakan table kolerasi dan

menggunakan spektrum senyawa pembanding (yang sudah diketahui). Diharapkan

identifikasi gugus fungsi dapat dilakukan dengan efektif. Spektrum sampel bensin

menunjukkan bahwa terdapat gugus metal (CH3), gugus alkana, senyawa benzena yang

ditunjukkan dengan vibrasi uluran C-H dan cincin aromatic (C=C). Spektrum sampel

spritus diketahui adanya gugus hidroksil dari senyawa alkohol dengan munculnya pita

lebar di atas 3000-3500 cm-1 dan pita pada 1000-1100cm-1. Sedangkan dari spektrum

sample uji (katalis) menunjukkan bahwa sample uji mengandung gugus hidroksil (O-H)

dari jenis alkohol primer, gugus fungsi (CH 3), ikatan rangkap tiga (C=C-H), gugus nitril

(R-C=N), ikatan rangkap dua C=C dan C-N (Anam, 2007).

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

III. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, rak, pipet
tetes, termometer, penangas air, dan gelas piala.

B. BAHAN

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah etanol, 2-propanol, t-

butanol, aseton, heksana, benzena, asam asetat, asetaldehida, KMnO4 0,5%, NaOH 6 M,

reagen Fehling A dan B, CCl4, I2 dalam KI, H2SO4 pekat, dan akuades.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

A. Uji Kelarutan
1. Disiapkan 8 buah tabung reaksi yang telah berisi 2 mL air lalu
menambahkan masing-masing 5 tetes senyawa yang diuji, yaitu etanol, 2-
propanol, aseton, asam asetat, heksana, t-butanol, benzena dan asetaldehida.
2. Dikocok dan diamati kelarutannya.
3. Diulangi hal yag sama dengan pelarut CCl4.
B. Uji Bau
1. Dibuka tutup botol larutan uji, dan dikibas-kibaskan uapnya.
2. Dicium bagaimana bau masing-masing senyawa tersebut.
C. Uji Fehling
1. Mencampurkan 1 mL Fehling A dan 1 mL Fehling B, lalu menambahkan 1
mL etanol.
2. Memanaskan selama 5 menit. mengamati perubahan warna dan endapan
yang terjadi.
3. Mengulangi dengan senyawa uji lainnya.

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

D. Uji KMnO4
1. Dimasukkan 1 mL senyawa uji diuji ke dalam tabung reaksi dan
Ditambahkan 3 tetes asam sulfat pekat dan KMnO 4 tetes demi tetes sambil
dikocok.
2. Ditempatkan dalam penangas air bersuhu 70o - 80oC sampai terbentuk reaksi.
3. Diamati perubahan yang terjadi.
E. Uji Iodoform (I2 dalam KI )
1. Disiapkan 1 mL senyawa uji dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 mL
larutan iodin dan NaOH tetes demi tetes sampai warna iodin berubah
menjadi kuning muda.
2. Didiamkan, lalu dipanaskan dalam penangas air 60o bila dalam 15
menit belum terbentuk endapan.
3. Diamati perubahan yang terjadi.
F. Reaksi dengan alkohol (etanol)
1. Disiapkan 1 mL senyawa uji dalam tabung reaksi,
ditambahkan 1 mL etanol dan beberapa tetes H2SO4 pekat, dikocok dan
dipanaskan dalam penangas air selama 10 menit.
2. Dituang isinya ke dalam gelas piala yang berisi air.
3. Diamati bau yang terjadi.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

No Percobaan Pengamata

1 Uji Pelarut

1. Pelarut air 1.Pelarut air

a. 1 mL air + 5 tetes etanol a. Larut

b. 1 mL air + 5 tetes 2-
NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI
NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

propanol b. Larut

c. 1 mL air + 5 tetes t-butanol

d. 1 mL air + 5 tetes c. Larut

asetaldehida d. Larut

e. 1 mL air + 5 tetes aseton

f. 1 mL air + 5 tetes asam e. Larut

asetat f. Larut

g. 1 mL air + 5 tetes heksana

h. 1 mL air + 5 tetes benzena g. Larut

h. Larut
2. Pelarut CCl4 

2. Pelarut CCl4 
a. 1 mL CCl4 + 5 tetes etanol

b. 1 mL CCl4 + 5 tetes 2- a. Sedikit larut

propanol b. Larut dan keruh

c. 1 mL CCl4 + 5 tetes t-

butanol c. Tidak larut

d. 1 mL CCl4 + 5 tetes

asetaldehida d. Larut dan keruh

e. 1 mL CCl4 + 5 tetes aseton

f. 1 mL CCl4 + 5 tetes asam e. Larut dan keruh

asetat

g. 1 mL CCl4 + 5 tetes heksana f. Tidak larut

h. 1 mL CCl4 + benzene

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

g. Larut

h. Larut

2 Uji Bau

a. Etanol a. Tidak begitu menyengat

b. 2-propanol b. Tidak begitu menyengat

c. t-butanol c. Tidak begitu menyengat

d. Asetaldehida d. Sangat menyengat

e. Aseton e. Sangat menyengat

f. Asam asetat f. Tidak begitu menyengat

g. Heksana g. Sangat menyengat

h. Benzena h. Menyengat

3 Uji Fehling

a. 1 mL Fehling A + 1 mL a. Larutan berwarna biru

Fehling B + 1 mL etanol tua dan tidak ada

endapan

b. 1 mL Fehling A + 1 mL b. Terdapat dua lapisan,

Fehling B + 1 mL 2- lapisan atas berwarna

propanol bening dan lapisan

bawah biru tua. Tidak

ada endapan

c. 1 mL Fehling A + 1 mL c. Terdapat dua lapisan,


NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI
NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

lapisan atas berwarna


Fehling B + 1 mL t-butanol
hitam pudar dan lapisan

bawah biru tua. Tidak

ada endapan

d. Larutan berwarna hijau


d. 1 mL Fehling A + 1 mL
dan jingga. Terdapat
Fehling B + 1 mL
endapan
asetaldehida
e. Larutan berwarna biru
e. 1 mL Fehling A + 1 mL
tua dan tidak ada
Fehling B + 1 mL aseton
endapan

f. Larutan berwarna biru


f. 1 mL Fehling A + 1 mL
muda dan tidak ada
Fehling B + 1 mL asam
endapan
asetat
g. Terdapat dua lapisan,
g. 1 mL Fehling A + 1 mL
lapisan atas berwarna
Fehling B + 1 mL heksana
bening dan lapisan

bawah biru. Tidak ada

endapan

h. Terdapat dua lapisan,


h. 1 mL Fehling A + 1 mL
lapisan atas berwarna
Fehling B + 1 mL benzana
bening dan lapisan

bawah biru. Tidak ada

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

endapan

4 Uji KMnO4

a. 1 mL etanol + 2 tetes H2SO4 a. Awalnya warna larutan

pekat + 3 tetes KMnO4 bening setelah

ditambahkan H2SO4 dan

KMnO4 lalu

dipanaskan, larutan
b. 1 mL 2-propanol + 2 tetes
berwarna bening
H2SO4 pekat + 3 tetes
b. Awalnya warna larutan
KMnO4
bening setelah

ditambahkan H2SO4 dan

KMnO4 lalu
c. 1 mL t-butanol + 2 tetes
dipanaskan, larutan
H2SO4 pekat + 3 tetes
berwarna bening
KMnO4
c. Awalnya warna larutan

bening setelah

ditambahkan H2SO4 dan


d. 1 mL asealdehida + 2 tetes
KMnO4 lalu
H2SO4 pekat + 3 tetes
dipanaskan, larutan
KMnO4
berwarna keruh

d. Awalnya warna larutan

bening setelah

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

ditambahkan H2SO4 dan


e. 1 mL aseton + 2 tetes
KMnO4 lalu
H2SO4 pekat + 3 tetes
dipanaskan, larutan
KMnO4
terdapat endapan

e. Awalnya warna larutan

bening setelah

ditambahkan H2SO4 dan

f. 1 mL asam asetat + 2 tetes KMnO4 lalu

H2SO4 pekat + 3 tetes dipanaskan, larutan

KMnO4 berwarna bening

f. Awalnya warna larutan

bening setelah
g. 1 mL heksana + 2 tetes
ditambahkan H2SO4 dan
H2SO4 pekat + 3 tetes
KMnO4 lalu
KMnO4
dipanaskan, larutan

berwarna ungu bening

dan ada endapan

g. Awalnya warna larutan


h. 1 mL benzena + 2 tetes
bening setelah
H2SO4 pekat + 3 tetes
ditambahkan H2SO4 dan
KMnO4
KMnO4 lalu

dipanaskan, larutan

berwarna bening dan

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

ada endapan coklat

h. Awalnya warna larutan

bening setelah

ditambahkan H2SO4 dan

KMnO4 lalu

dipanaskan, larutan

berwarna bening dan

ada endapan coklat

5 Uji Iodoform (I2 dalam KI)

a. 1 mL etanol + 1 mL iodin + a. Bening dan tidak ada

beberapa tetes NaOH endapan

b. 1 mL 2-propanol + 1 mL b. Bening dan tidak ada

iodin + beberapa tetes endapan

NaOH c. Terdapat dua warna,

c. 1 mL t-butanol + 1 mL bagian atas kuning dan

iodin + beberapa tetes bagian bawah bening

NaOH d. Terdapat endapan

berwara merah

d. 1 mL asetaldehida + 1 mL

iodin + beberapa tetes e. Kuning muda dan ada

NaOH sedikit endapan

e. 1 mL aseton + 1 mL iodin + f. Endapan merah menyala

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

beberapa tetes NaOH

f. 1 mL asam asetat + 1 mL

iodin + beberapa tetes


g. Terdapat endapan
NaOH

g. 1 mL heksana + 1 mL iodin
h. Endpan putih keabu-
+ beberapa tetes NaOH
abuan
h. 1 mL benzana + mL iodin +

beberapa tetes NaOH

6 Reaksi dengan alkohol (etanol)

a. 1 mL etanol + 1 mL etanol a. Berwarna bening dan

+ beberapa tetes H2SO4 berbau tidak terlalu

pekat menyengat

b. Berwarna bening dan

b. 1 mL 2-propanol + 1 mL berbau tidak terlalu

etanol + beberapa tetes menyengat

H2SO4 pekat c. Berwarna bening dan

c. 1 mL t-butanol + 1 mL berbau tidak terlalu

etanol + beberapa tetes menyengat

H2SO4 pekat d. Terdapat endapan

d. 1 mL asetaldehida + 1 mL coklat pekat dan

etanol + beberapa tetes berbau menyengat

H2SO4 pekat e. Berwarna bening dan

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

e. 1 mL aseton + 1 mL etanol tidak berbau

+ beberapa tetes H2SO4 f. Berwarna bening dan

pekat berbau tidak terlalu

f. 1 mL asam asetat + mL menyengat

etanol + beberapa tetes g. Berwarna bening dan

H2SO4 pekat berbau menyengat

g. 1 mL heksana + 1 mL

etanol + beberapa tetes h. Berwarna bening dan

H2SO4 pekat berbau menyengat

h. 1 mL benzena+ 1 mL

etanol + beberapa tetes

H2SO4 pekat

B. PEMBAHASAN

1. Uji kelarutan

Percobaan uji kelarutan ini dilakukan dengan menyiapkan 8 buah tabung reaksi
yang diisi masing-masing tabung dengan 2 mL air atau 2 mL CCl 4. Kemudian
ditambahkan masing-masing senyawa uji sebanyak 5 tetes, kemudian dikocok dan
diamati kelarutannya. Uji kelarutan ini dilakukan untuk mengetahui suatu perubahan
pada senyawa-senyawa uji seperti t-butanol, 2-propanol, etanol, aseton, asam asetat,
heksana, benzena dan asetaldehida. Ketika menggunakan pelarut air, semua senyawa uji
dapat larut. Seharusnya senyawa heksana dan benzena yang bersifat nonpolar tidak
dapat larut dalam air yang mana bersifat polar. Sedangkan pada senyawa lain sudah
benar karena senyawa t-butanol, 2-propanol, etanol, aseton, asam asetat, dan

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

asetaldehida karena merupakan senyawa polar yang hanya dapat larut dalam senyawa
polar (air).

Pelarut kedua adalah CCl4 merupakan pelarut non polar yang secara teoritis
hanya dapat melarutkan senyawa-senyawa non polar pula. Hasil percobaan didapatkan
bahwa senyawa t-butanol dan asam asetat tidak larut, hal ini sudah sesuai karena kedua
senyawa tersebut bersifat polar. Sedangkan pada senyawa polar lainya seperti 2-
propanol, etanol, aseton, dan asetaldehida harusnya tidak larut, hal ini tidak sesuai
dengan teori bahwa senyawa polar hanya larut pada senyawa polar. Sedangkan untuk
senyawa non polar heksana dan benzena sudah sesuai dengan teori. Hasil yang didapat
pada pelarut CCl4 tidak sesuai dengan teori karena adanya senyawa polar yang larut
dalam pelarut non polar. Hasil dari percobaan ini tidak sesuai dengan teori karena
senyawa polar hanya dapat larut dengan pelarut polar dan sebaliknya. Hal ini terjadi
akibat kurang bersihnya tabung reaksi yang digunakan sehingga masih ada senyawa lain
yang tertinggal di sana.

2. Uji bau

Pengujian yang kedua adalah uji bau yang dilakukan dengan mengibas-ngibaskan
uap senyawa uji (tidak dihirup secara langsung). Pada senyawa t-butanol tidak memiliki
bau yang signifikan, sedangkan pada senyawa etanol, 2-propanol, dan asam asetat
memiliki bau yang tidak begitu menyengat, pada senyawa aseton, asetaldehida, dan
heksana memiliki bau yang sangat menyengat, dan pada senyawa benzena memiliki bau
yang menyengat. Pengujian ini dipengaruhi kepekaan indra penciuman yang sangat
bergantung pada situasi dan kondisi baik lingkungan maupun pengamat sendiri,
sehingga dapat saja terjadi kesalahan atau tidak terciumnya bau yang sebenarnya dari
senyawa tersebut.

3. Uji Fehling

Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui apakah suatu senyawa memiliki gugus

karbonil terhadap keton dan aldehida. Pereaksi Fehling yang digunakan adalah larutan

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Fehling A dan Fehling B. Fehling A berwarna biru yang mengandung CuSO 4 akan

teroksidasi menjadi ion Cu2+, sedangkan Fehling B adalah pemberi suasana alkalis

dengan adanya suatu larutan alkali dari garam tartrat.

Berdasarkan pengamatan, semua senyawa cenderung tidak mengalami perubahan

warna yang signifikan baik setelah dan sebelum pencampuran dan pemanasan. Namun,

pada senyawa asetaldehida ditemukan endapan berwarna jingga dan pada bagian

atasnya berwarna bening, pada larutan juga ditemukan bau yang menyengat. Hal ini

menunjukan bahwa secara teoritis fungsi dari uji ini adalah terbentuknya gugus aldehida

yang terbukti dengan adanya endapan jingga pada larutan. Senyawa aseton tidak

mengalami reaksi apa-apa yang menandakan bahawa aseton termasuk gugus fungsi

keton yang seharusnya pada keton terbentuk 2 lapis warna yang menandakan aseton

termasuk gugus karboksil. Sedangkan pada senyawa asam asetat, 2-propanol, t-butanol,

heksana, dan benzena diperoleh hasil terbentuknya larutan yang memiliki 2 lapisan yang

menandakan senyawa tersebut merupakan keton karena memiliki dua lapis warna yang

berbeda. Sedangkan pada etanol tidak terbentuknya endapan dan perubahan warna tidak

terlalu berubah,yang menandakan adanya atom H pada senyawa tersebut. Hasil dari

percobaan ini belum menunjukan keefektifan uji Fehling karena ada beberapa senyawa

yang bergugus fungsi alkohol memiliki dua lapis warna yang seharusnya hanya gugus

keton yang memilikinya. Reaksi yang terbentuk adalah sebagai berikut:


 Fehling A + Fehling B + Asetaldehida
CH3CHO + 2Cu2+ + 4OH- → 2Ag + CH3COOH + Cu2O +2H2O
 Etanol + Fehling A + Fehling B
CH3COH + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 2-propanol+ Fehling A + Fehling B
(CH3)2COH + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 t-butanol+ Fehling A + Fehling B
CH3CH2OHCH2CH3 + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI
NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

 aseton+ Fehling A + Fehling B


CH3COCH3 + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 asam asetat+ Fehling A + Fehling B
CH3COOH + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 Benzena + Fehling A + Fehling B
C6H6 + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 heksana + Fehling A + Fehling B
 CH3CH2CH2CH2CH2CH + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi

Hal ini belum sesuai teori karena perbedaan antara aldehida dan keton adalah

keberadaan sebuah atom hidrogen yang terikat pada ikatan rangkap C=O dalam

aldehida, sedangkan pada keton tidak ditemukan atom hidrogen yang menandakan

termasuk gugus fungsi keton karena tidak memiliki gugus OH atau H bebas sehingga

tidak bereaksi dengan pereaksi yang digunakan.

4. Uji KMnO4

Uji KMnO4, digunakan untuk mengetahui reaksi oksidasi suatu senyawa dan
reaksi pembentukan asam karboksilat. Uji KMnO4 dilakukan untuk mengetahui
perubahan warna yang terjadi pada setiap senyawa uji, pertama yaitu 1 mL senyawa uji
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3 tetes asam sulfat pekat dan
KMnO4 tetes demi tetes sambil dikocok sehingga warna campuran menjadi berubah,
lalu dipanaskan dan diperoleh hasil sebagai berikut untuk senyawa etanol, 2-propanol,
dan aseton berwarna bening, pada senyawa t-propanol berwarna keruh, sedangkan pada
senyawa t-butanol, asam asetat, benzena, asetaldehida, dan heksana memilki endapan
dengan warna larutan yang berbeda.

 Asam asetat
CH3COOH + KMnO4 →tidak bereaksi
 t-butanol
(CH3)3COH + KMnO4 → tidak bereaksi
NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI
NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

 Etanol
CH3CH2OH + KMnO4 → C2H5 + KOH + MnO4
 2-propanol
CH3CHCH3OH + 2KMnO4 → CH3COCH3 + 2KOH + 2MnO4
 Aseton
CH3COCH3 + KMnO4 → tidak bereaksi
 Heksana
CH3(CH2)4CH3 + KMnO4 → tidak bereaksi
 Benzena
C6H6 + KMnO4 + H2SO4 → tidak bereaksi
 Asetaldehida

CH3CHO + KMnO4 → tidak bereaksi

Hasil dari percobaan data senyawa uji seperti asam asetat, benzene, asteladehida,
dan heksana memiliki endapan yang menandakan bahwa senyawa tersebut membentuk
asam karboksilat. Hal ini tidak sesuai dengan teori karena gugus fungsi asam
karboksilat adalah asam asetat, hal ini disebabkan tabung reaksi masih terkontaminasi
oleh senyawa lain sehingga memengaruhi reaksi yang terjadi.

5. Uji iodoform (I2 dalam KI)

Uji Iodoform dimaksudkan untuk mengetahui bisa tidaknya aldehida atau keton
diionisasi. Syarat suatu senyawa untuk diionisasi atau menunjukkan uji positif terhadap
uji iodoform memiliki gugus metil keton dan ditandai dengan terbentuknya warna atau
endapan kuning. Setiap 1 mL senyawa uji dimasukkan dalam tabung reaksi
dicampurkan dengan 1 mL iodin dan NaOH tetes demi tetes sampai warna iodin
berubah menjadi kuning muda. Kemudian didiamkan, bila dalam 15 menit belum
terbentuk endapan maka larutan dipanaskan dalam penangas air. Setelah larutan
dipanaskan maka akan terjadi perubahan. Percobaan uji iodoform ini hasil yang
didapatkan adalah etanol dan 2-propanol, bening memiliki hasil larutan berwarna
bening dan tidak ada endapan, yang menandakan senyawa tersebut tidak dapat
NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI
NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

melakukan ionisasi, sedangkan pada senyawa t-butanol, aseton, asam asetat, benzena,
asetaldehida, dan benzena memiliki hasil terbentuknya endapan, hal ini menandakan
senyawa tersebut dapat diionisasikan. Reaksi yang terjadi adalah:

Karbon titraklorida

 2- propanol
(CH3)2CHOH + I2 + 2NaOH → CH3COCH3 + 2NaI + 2H2O
 Aseton
CH3COCH3 + 3I2 + 4NaOH → CHI3 + CH3COONa + 3NaI + 3H2O

Hasil dari percobaan ini belum sesuai karena ada beberapa senyawa selain

aldehida dan keton yang memiliki endapan, namun pada senyawa bergugus aldehida

dan keton sudah sesuai dengan teori.

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6. Reaksi dengan alkohol (etanol)


Percobaan yang keenam adalah reaksi dengan alkohol (etanol). Siapkan 1 mL
Senyawa uji dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 mL etanol dan beberapa tetes
H2SO4 pekat. Bahan dikocok dan dipanaskan dalam penangas air selama 10 menit
(jangan sampai larutan mendidih). Dituangkan isinya dalam gelas piala yang berisi air.
Hasil dari pengamatan ini adalah semua larutan senyawa uji yaitu asam asetat, etanol,t-
butanol dan 2-propanol berbau sedikit menyengat, aseton tidak menyengat, dan
heksana, benzena, dan asetaldehida memiliki bau menyengat. Reaksi yang terjadi
adalalah :

Hasil dari percobaan tersebut menandakan terbentuknya reaksi pembentukan ester dari
beberapa senyawa alkohol yang ditandai timbulnya bau. Hasil dari percobaan ini sudah
sesuai karena beberapa senyawa alkohol menghasilkan bau yang cukup menyengat.

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

VI. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:

1. Senyawa polar cenderung larut pada pelarut polar, sebaliknya senyawa non
polar cenderung larut pada pelarut non polar.
2. Uji Fehling dilakukan untuk mengetahui kekuatan atau bisa tidaknya suatu
aldehida dan keton untuk dioksidasi.
3. Uji KMnO4 dilakukan untuk mengetahui reaksi oksidasi suatu senyawa dan
reaksi pembentukan asam karboksilat.
4. Uji Iodoform berfungsi untuk menunjukan kemampuan aldehida dan keton
berionisasi.
5. Pada reaksi dengan alkohol (etanol) yang menujukan terbentuknya reaksi
pembentukan ester yang di tandai dengan timbulnya bau.

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DAFTAR PUSTAKA

Anam C. 2007. ‘Analisis Gugus Fungsi pada Sampel Uji, Bensin Spiritus Menggunakan
Metode Spektroskopi FTIR’. Jurnal Berkala Fisika. 10 (1) : 79 -85

Cahyono E. 2013. ‘Sintesis Dimetil Asetal Sitronelal dengan Katalis Gas HCl’. Jurnal
MIPA. 36 (1) : 44-50

Fessenden & Fesenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Binarupa Aksara. Jakarta.

Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik Jilid 1. Aksara Baru. Jakarta.

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

LAMPIRAN

NAMA : MUHAMMAD AZMI AL GHIFARI


NIM : 1911013110010
KELOMPOK : 4 (EMPAT)

Anda mungkin juga menyukai