Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERCOBAAN II

PENGENALAN GUGUS FUNGSI SENYAWA KIMIA

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari perobaan ini adalah untuk mempelajari dan mengenal gugus fungsi

pada senyawa organik

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gugus fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul. Ikatan suatu

atom elektronegatif (atau elektropositif) dalam molekul organik dapat menuju ke suatu

reaksi kimia, salah satu dari ini dianggap sebagai gugus fungsi atau bagian dari gugus

fungsi. Senyawa dalam gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi kimia

yang sama (Fessenden & Fessenden, 1997).

Alkohol adalah senyawa yang mempunyai rumus umum : ROH dimana R adalah

gugus alkil atau alkil tersubstitusi. Gugus ini dapat merupakan rantai terbuka, tertutup

(siklis) dan dapat mempunyai ikatan rangkap atau mengikat gugus aromatik. Semua

alkohol mengandung gugus OH, yang merupakan gugus fungsional (menentukan sifat

karakteristik dari golongan ini). Perbedaan gugus R mempengaruhi sifat-sifat senyawa

tersebut, kecepatan reaksinya dan kadang-kadang juga jenis reaksinya (Respati, 1986).

Ester diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat mengandung

gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen pada gugus ini digantikan dengan

sebuah gugus hidrokarbon dari berbagai jenis. Gugus ini bisa berupa gugus alkil seperti

metil atau etil, atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen seperti fenil. Ester

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

yang paling umum dibahas adalah etil etanoat. Pada ester ini, gugus -COOH telah

digantikan dengan sebuah gugus etil (Fessenden & Fessenden, 1997).

Keton dinamai dengan mengubah akhiran nama rantai karbon terpanjang yang

mengandung gugus karbonil dari –a menjadi –on. Karbon yang terdapat pada gugus

karbonil adalah sp2 hibrid. Seperti juga pada alkena, karbon sp2 hibrid membentuk

ikatan tiga sigma yang terletak pada suatu bidang. Sudut ikatan antara dua ikatan sigma

kira-kira 120o. Dalam gugus karbonil, salah sebuah atom yang terikat pada karbon

ikatan sigma adalah atom oksigen. Karbon dan oksigen disatukan dengan suatu ikatan

pi (Respati,1986).

Metode perlindungan gugus fungsi aldehida umumnya dilakukan dengan

pembentukan asetal dan enamina. Asetal dibentuk oleh reaksi antara gugus karbonil

dengan alkohol pada kondisi anhidrat dengan adanya katalis asam. Katalis asam yang

umum digunakan adalah gas asam klorida, gas asam sulfat, dan BF2 (Cahyono, 2013).

III. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, rak, pipet

tetes, termometer, penangas air, dan gelas piala.

B. BAHAN

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah etanol, 2-propanol, t-


butanol, aseton, heksana, benzena, asam asetat, asetaldehida, KMnO4 0,5%, NaOH 6 M,
reagen fehling A dan B, CCl4, I2 dalam KI, H2SO4 pekat, dan akuades.

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

A. Uji Kelarutan
1. Disiapkan 8 buah tabung reaksi yang telah berisi 2 mL air lalu

menambahkan masing-masing 5 tetes senyawa yang diuji, yaitu etanol, 2-

propanol, aseton, asam asetat, heksana, t-butanol, benzena dan asetaldehid.

2. Dikocok dan mengamati kelarutannya.

3. Diulangi hal yag sama dengan pelarut CCl4.

B. Uji Bau
1. Dibuka tutup botol larutan uji, dan mengkibas-kibaskan uapnya.

2. Dicium bagaimana bau masing-masing senyawa tersebut.

C. Uji Fehling
1. Dicampurkan 1 mL Fehling A dan 1 mL Fehling B, lalu ditambahkan 1 mL

etanol.

2. Dipanaskan selama 5 menit. mengamati perubahan warna dan endapan yang

terjadi.

3. Diulangi dengan senyawa uji lainnya.

D. Uji KMnO4
1. Dimasukkan 1 mL senyawa uji diuji ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan 3 tetes asam sulfat pekat dan KMnO4 tetes demi tetes sambil
dikocok.
2. Ditempatkan dalam penangas air bersuhu 70o - 80oC sampai terbentuk reaksi.
3. Diamati perubahan yang terjadi.

E. Uji Iodoform (I2 dalam KI )


1. Disiapkan 1 mL senyawa uji dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 mL
larutan iodin dan NaOH tetes demi tetes sampai warna iodin berubah
menjadi kuning muda.
NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN
NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2. Didiamkan, lalu dipanaskan dalam penangas air 60o bila dalam 15 menit
belum terbentuk endapan.
3. Diamati perubahan yang terjadi.

F. Reaksi dengan alkohol (etanol)


1. Disiapkan 1 mL senyawa uji dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 mL etanol
dan beberapa tetes H2SO4 pekat. dikocok dan dipanaskan dalam penangas air
selama 10 menit.
2. Dituangkan isinya ke dalam gelas piala yang berisi air.
3. Mengamati bau yang terjadi.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

No Percobaan Pengamata

1 Uji kelarutan

1. Pelarut air 1.Pelarut air

a. 1 mL air + 5 tetes etanol a. Larut

b. 1 mL air + 5 tetes 2-propanol b. Larut

c. 1 mL air + 5 tetes t-butanol c. Larut

d. 1 mL air + 5 tetes asetaldehida d. Larut

e. 1 mL air + 5 tetes aseton e. Larut

f. 1 mL air + 5 tetes asam asetat f. Larut

g. 1 mL air + 5 tetes heksana g. Larut

h. 1 mL air + 5 tetes benzena h. Larut

2. Pelarut CCl4 2. Pelarut CCl4

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

a. 1 mL CCl4 + 5 tetes etanol a. Sedikit larut

b. 1 mL CCl4 + 5 tetes 2-propanol b. Larut dan keruh

c. 1 mL CCl4 + 5 tetes t-butanol c. Tidak laru

d. 1 mL CCl4 + 5 tetes d. Larut dan keruh

asetaldehida e. Larut dan keruh

e. 1 mL CCl4 + 5 tetes aseton f. Tidak larut

f. 1 mL CCl4 + 5 tetes asam g. Larut

asetat h. Larut

g. 1 mL CCl4 + 5 tetes heksana

h. 1 mL CCl4 + benzena

2 Uji Bau

a. Tidak begitu menyengat


a. Etanol
b. Tidak begitu menyengat
b. 2-propanol
c. Tidak begitu menyengat
c. t-butanol
d. Sangat menyengat
d. Asetaldehida
e. Sangat menyengat
e. Aseton
f. Tidak begitu menyengat
f. Asam asetat
g. Sangat menyegat
g. Heksana
h. Menyengat
h. Benzena

3 Uji Fehling

a. Larutan berwarna biru tua


a. 1 mL Fehling A + 1 mL
dan tidak ada endapan
Fehling B + 1 mL etanol

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. 1 mL Fehling A + 1 mL b. Terdapat dua lapisan,

Fehling B + 1 mL 2-propanol lapisan atas berwarna

c. 1 mL Fehling A + 1 mL bening dan lapisan bawah

Fehling B + 1 mL t-butanol biru tua. Tidak ada endapan

d. 1 mL Fehling A + 1 mL c. Terdapat dua lapisan,

Fehling B + 1 mL asetaldehida lapisan atas berwarna hitam

e. 1 mL Fehling A + 1 mL pudar dan lapisan bawah

Fehling B + 1 mL aseton biru tua. Tidak ada endapan

f. 1 mL Fehling A + 1 mL d. Larutan berwarna hijau dan

Fehling B + 1 mL asam asetat jingga. Terdapat endapan

g. 1 mL Fehling A + 1 mL e. Larutan berwarna biru tua

Fehling B + 1 mL heksana dan tidak ada endapan

h. 1 mL Fehling A + 1 mL f. Larutan berwarna biru

Fehling B + 1 mL benzana muda dan tidak ada

endapan

g. Terdapat dua lapisan,

lapisan atas berwarna

bening dan lapisan bawah

biru. Tidak ada endapan

h. Terdapat dua lapisan,

lapisan atas berwarna

bening dan lapisan bawah

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

biru. Tidak ada endapan

4 Uji KMnO4

a. Awalnya warna larutan


a. 1 mL etanol + 2 tetes H2SO4
bening setelah ditambahkan
pekat + 3 tetes KMnO4
H2SO4 dan KMnO4 lalu
b. 1 mL 2-propanol + 2 tetes
dipanaskan, larutan
H2SO4 pekat + 3 tetes KMnO4
berwarna bening
c. 1 mL t-butanol + 2 tetes H2SO4
b. Awalnya warna larutan
pekat + 3 tetes KMnO4
bening setelah ditambahkan
d. 1 mL asealdehida + 2 tetes
H2SO4 dan KMnO4 lalu
H2SO4 pekat + 3 tetes KMnO4
dipanaskan, larutan
e. 1 mL aseton + 2 tetes H 2SO4
berwarna bening
pekat + 3 tetes KMnO4
c. Awalnya warna larutan
f. 1 mL asam asetat + 2 tetes
bening setelah ditambahkan
H2SO4 pekat + 3 tetes KMnO4
H2SO4 dan KMnO4 lalu
g. 1 mL heksana + 2 tetes H2SO4
dipanaskan, larutan
pekat + 3 tetes KMnO4
berwarna keruh
h. 1 mL benzena + 2 tetes H2SO4
d. Awalnya warna larutan
pekat + 3 tetes KMnO4
bening setelah ditambahkan

H2SO4 dan KMnO4 lalu

dipanaskan, larutan terdapat

endapan

e. Awalnya warna larutan

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

bening setelah ditambahkan

H2SO4 dan KMnO4 lalu

dipanaskan, larutan

berwarna bening

f. Awalnya warna larutan

bening setelah ditambahkan

H2SO4 dan KMnO4 lalu

dipanaskan, larutan

berwarna ungu bening dan

ada endapan

g. Awalnya warna larutan

bening setelah ditambahkan

H2SO4 dan KMnO4 lalu

dipanaskan, larutan

berwarna bening dan ada

endapan coklat

h. Awalnya warna larutan

bening setelah ditambahkan

H2SO4 dan KMnO4 lalu

dipanaskan, larutan

berwarna bening dan ada

endapan coklat

5 Uji Iodoform (I2 dalam KI)

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

a. 1 mL etanol + 1 mL iodin + a. Bening dan tidak ada

beberapa tetes NaOH endapan

b. 1 mL 2-propanol + 1 mL iodin b. Bening dan tidak ada

+ beberapa tetes NaOH endapan

c. 1 mL t-butanol + 1 mL iodin + c. Terdapat dua warna, bagian

beberapa tetes NaOH atas kuning dan bagian

d. 1 mL asetaldehida + 1 mL bawah bening

iodin + beberapa tetes NaOH d. Terdapat endapan berwara

e. 1 mL aseton + 1 mL iodin + merah

beberapa tetes NaOH e. Kuning muda dan ada

f. 1 mL asam asetat + 1 mL iodin sedikit endapan

+ beberapa tetes NaOH f. Endapan merah menyala

g. 1 mL heksana + 1 mL iodin + g. Terdapat endapan

beberapa tetes NaOH h. Endpan putih keabu-abuan

h. 1 mL benzana + mL iodin +

beberapa tetes NaOH

6 Reaksi dengan alkohol (etanol)

a. Berwarna bening dan


a. 1 mL etanol + 1 mL etanol +
berbau tidak terlalu
beberapa tetes H2SO4 pekat
menyegat
b. 1 mL 2-propanol + 1 mL
b. Berwarna bening dan
etanol + beberapa tetes H2SO4
berbau tidak terlalu
pekat
menyegat
c. 1 mL t-butanol + 1 mL etanol
NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN
NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

+ beberapa tetes H2SO4 pekat c. Berwarna bening dan

d. 1 mL asetaldehida + 1 mL berbau tidak terlalu

etanol + beberapa tetes H2SO4 menyegat

pekat d. Terdapat endapan coklat

e. 1 mL aseton + 1 mL etanol + pekat dan berbau

beberapa tetes H2SO4 pekat menyengat

f. 1 mL asam asetat + mL etanol e. Berwarna bening dan tidak

+ beberapa tetes H2SO4 pekat berbau

g. 1 mL heksana + 1 mL etanol + f. Berwarna bening dan

beberapa tetes H2SO4 pekat berbau tidak terlalu

h. 1 mL benzena+ 1 mL etanol + menyegat

beberapa tetes H2SO4 pekat g. Berwarna bening dan

berbau menyengat

h. Berwarna bening dan

berbau menyengat

B. PEMBAHASAN
1. Uji kelarutan

Percobaan uji kelarutan ini, menggunakan 8 buah tabung reaksi yang diisi masing-

masing tabung dengan 2 mL air atau 2 mL CCl4. Kemudian ditambahkan masing-

masing senyawa uji sebanyak 5 tetes, kemudian dikocok dan diamati kelarutannya. Uji

kelarutan ini dilakukan untuk mengetahui suatu perubahan pada senyawa-senyawa uji

seperti t-butanol, 2-propanol, etanol, aseton, asam asetat, heksana, benzena dan
NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN
NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

asetaldehida. Pada pelarut air, semua senyawa uji dapat larut. Yang seharusnya senyawa

13PO13heksana dan benzena yang bersifat non polar tidak dapat larut dalam air yang

mana bersifat polar. Sedangkan pada senyawa lain sudah benar karena senyawa t-

butanol, 2-propanol, etanol, aseton, asam asetat, dan asetaldehida karena merupakan

senyawa polar yang hanya dapat larut dalam senyawa polar (air).

Pelarut kedua adalah CCl4 merupakan pelarut non polar yang secara teoritis

hanya dapat melarutkan senyawa-senyawa non polar pula. Hasil percobaan kali ini

adalah senyawa t-butanol dan asam asetat tidak larut, hal ini sudah sesuai karena kedua

senyawa tersebut bersifat polar. Sedangkan pada senyawa polar lainya seperti 2-

propanol, etanol, aseton, t-butanol, asam asetat dan asetaldehida harusnya tidak larut.

Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa senyawa polar hanya larut pada senyawa polar.

Sedangkan untuk senyawa non polar heksana dan benzena sudah sesuai dengan teori.

Untuk pelarut CCl4 hasil yang di dapat tidak sesuai dengan teori karena adanya senyawa

polar yang larut dalam pelarut non polar. Berdasarkan penjelasan tersebut hasil dari

percobaan ini tidak sesuai dengan teori karena senyawa polar hanya dapat larut dengan

pelarut polar dan sebaliknya. Hal ini dimungkinkan terjadi akibat kurang bersihnya

tabung reaksi yang di gunakan sehingga masih ada senyawa lain yang tertinggal di sana.

2. Uji bau

Pengujian yang kedua adalah uji bau yang dilakukan dengan mengibas-ngibaskan

uap senyawa uji (tidak dihirup secara langsung). Pada senyawa t-butanol tidak memiliki

bau yang signifikan, sedangkan pada senyawa etanol, 2-propanol, dan asam asetat

memiliki bau yang tidak begitu menyengat, pada senyawa aseton, asetaldehida, dan

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

heksana memiliki bau yang sangat menyegat, dan pada senyawa benzena memiliki bau

yang menyegat. Pengujian ini dipengaruhi kepekaan indra penciuman yang sangat

bergantung pada situasi dan kondisi baik lingkungan maupun pengamat sendiri.

sehingga dapat saja terjadi kesalahan atau tidak terciumnya bau yang sebenarnya dari

senyawa tersebut.

3. Uji Fehling

Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui apakah suatu senyawa memiliki gugus

karbonil terhadap keton dan aldehida. Pereaksi Fehling yang digunakan adalah larutan

Fehling A dan Fehling B. Fehling A berwarna biru yang mengandung CuSO4 akan

teroksidasi menjadi ion Cu2+, sedangkan Fehling B adalah pemberi suasana alkalis

dengan adanya suatu larutan alkali dari garam tartrat.

Pengamatan ini memiliki hasil semua senyawa cendrung tidak mengalami

perubahan warna yang signifikan baik setelah dan sebelum pencampuran dan

pemanasan. Namun pada senyawa asetaldehida ditemukan endapan berwarna jingga

dan pada bagian atasnya berwarna bening, pada larutan juga ditemukan bau yang
menyegat. Hal ini menunjukan bahwa secara teoritis fungsi dari uji ini adalah

terbentuknya gugus aldehida yang terbukti dengan adanya endapan jingga pada larutan.

Sedangkan senyawa aseton tidak terjadi reaksi apa-apa yang menandakan bahawa

aseton termasuk gugus fungsi keton yang seharusnya pada keton terbentuk 2 lapis warna

yang menandakan asteon termasuk gugus karboksil . Sedangkan pada senyawa asam

asetat, 2-propanol, t-butanol, heksana, dan benzena diperoleh hasil terbentuknya larutan

yang memiliki 2 lapisan yang bertanda senyawa tersebut merupakan keton karena

memiliki dua lapis warna yang berbeda. Sedangkan pada etanol tidak terbentuknya

endapan dan perubahan warna tidak terlalu berubah yang menandakan adanya atom H

pada senyawa tersebut. Hasil dari percobaan ini belum menunjukan kurangnya
NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN
NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

kefektifan uji Fehling karena ada beberapa senyawa yang bergugs alkohol memiliki dua

lapis warna yang seharusnya hanya gugus keton yang memilikinya. Reaksi yang

terbentuk adalah sebagai berikut:


 Fehling A + Fehling B + Asetaldehida
CH3CHO + 2Cu2+ + 4OH- → 2Ag + CH3COOH + Cu2O +2H2O
 Etanol + Fehling A + Fehling B
CH3COH + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 2-propanol+ Fehling A + Fehling B
(CH3)2COH + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 t-butanol+ Fehling A + Fehling B
CH3CH2OHCH2CH3 + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 aseton+ Fehling A + Fehling B
CH3COCH3 + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 asam asetat+ Fehling A + Fehling B
CH3COOH + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 Benzena + Fehling A + Fehling B
C6H6 + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi
 heksana + Fehling A + Fehling B
CH3CH2CH2CH2CH2CH + Cu2+ + OH- → tidak bereaksi

Hal ini belum sesuai teori karena Perbedaan antara aldehid dan keton adalah keberadaan

sebuah atom  hidrogen yang terikat pada ikatan rangkap C=O dalam aldehid, sedangkan

pada keton tidak ditemukan hidrogen. Hal ini menandakan senyawatersebut termasuk

gugus keton karena tidak memiliki gugus OH atau H bebas sehingga tidak bereaksi

dengan pereaksi yang digunakan.

4. Uji KMnO4

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Uji KMnO4 adalah uji yang digunakan untuk mengetahui reaksi oksidasi suatu

senyawa dan reaksi pembentukan asam karboksilat. Uji KMnO4 dilakukan untuk

mengetahui perubahan warna yang terjadi pada setiap senyawa uji, pertama-tama yaitu

1 mL senyawa uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3 tetes asam

sulfat pekat dan KMnO4 tetes demi tetes sambil dikocok sehingga warna campuran

menjadi berubah, lau di panaskan dan diperoleh hasil sebagai berikut untuk senyawa

etanol, 2-propanol, dan aseton berwarna bening, sedangkan senyawa t-propanol

berwarna keruh, sedangkan pada senyawa t-butanol, asam asetat, benzena, asetaldehida,

dan heksana memilki endapan dengan warna larutan yang berbeda.

 Asam asetat
CH3COOH + KMnO4 →tidak bereaksi
 t-butanol
(CH3)3COH + KMnO4 → tidak bereaksi
 Etanol
CH3CH2OH + KMnO4 → C2H5 + KOH + MnO4
 2-propanol
CH3CHCH3OH + 2KMnO4 → CH3COCH3 + 2KOH + 2MnO4
 Aseton
CH3COCH3 + KMnO4 → tidak bereaksi
 Heksana
CH3(CH2)4CH3 + KMnO4 → tidak bereaksi
 Benzena
C6H6 + KMnO4 + H2SO4 → tidak bereaksi
 Asetaldehida

CH3CHO + KMnO4 → tidak bereaksi

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Hasil dari percobaan diperoleh data bahwa senyawa uji seperti asam asetat, benzena,

asetaldehid, dan heksana memiliki endapan yang menandakan bawa senyawa tersebut

membentuk asam karboksilat. Hal ini tidak sesuai dengan teori kareana yang

menghasilkan gugus fungsi asam karboksilat adalah asam asetat saja, hal ini diakibatkan

kurang bersihnya tabung reaksi sehingga aada senyawa lain yang terikut.

5. Uji iodoform (I2 dalam KI)

Uji Iodoform adalah uji yang dimaksudkan untuk mengetahui bisa tidaknya

aldehid atau keton diionisasikan. Syarat suatu senyawa untuk diionisasi atau

menunjukkan uji positif terhadap uji iodoform memiliki gugus metil keton dan ditandai

dengan terbentuknya warna endapan kuning. Setiap 1 mL senyawa uji dimasukkan

dalam tabung reaksi dicampurkan dengan 1 mL iodin dan NaOH tetes demi tetes sampai

warna iodin berubah menjadi kuning muda. Kemudian didiamkan, bila dalam 15 menit

belum terbentuk endapan maka larutan dipanaskan dalam penangas air. Setelah larutan

dipanaskan maka akan terjadi perubahan. Percobaan uji iodoform didapatkan hasil

sebagai berikut etanol dan 2-propanol, bening memiliki hasil larutan berwarna bening

dan tidak ada endapan, yang menandakan senyawa tersebut tidak dapat melakukan

ionisasi, sedangkan pada senyawa t-butanol, aseton, asam asetat, benzena, asetaldehida,

dan benzena memiliki hasil terbentuknya endapan, hal ini menandakan senyawa

tersebut dapat di ionisasikan. Tahapan reaksi pembentukan iodoform adalah sebagai

berikut :

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Karbon triclorida

 2- propanol
(CH3)2CHOH + I2 + 2NaOH → CH3COCH3 + 2NaI + 2H2O
 Aseton
CH3COCH3 + 3I2 + 4NaOH → CHI3 + CH3COONa + 3NaI + 3H2O

Hasil dari percobaan ini belum sesuai karena ada beberapa senyawa selain aldehid dan

keton yang memiliki endapan juga, namun pada senyawa yang bergugus aldehida dan

keton sudah sesuai dengan teori karena senyawa tersebut mengahsilkan endapan yang

merupakan reaksi dari ionisasi.

6. Reaksi dengan alkohol (etanol)

Percobaan yang keenam adalah reaksi dengan alkohol (etanol). Siapkan 1 mL


Senyawa uji dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 mL etanol dan beberapa tetes
H2SO4 pekat. Dikocok dan dipanaskan dalam penangas air selama 10 menit (jangan
sampai larutan mendidih). Dituangkan isinya dalam gelas piala yang berisi air. Dan dari
hasil pengamatan semua larutan senyawa uji yaitu asam asetat, etanol, t-butanol, dan 2-
propanol berbau sedikit menyengat, aseton tidak menyengat. Sedangkan heksana,
benzena, dan asetaldehid memiliki bau menyengat. Reaksi yang terjadi adalalah :

Hasil dari percobaan tersebut menandakan terbentuknya reaksi pembentukan ester dari
beberapa senyawa alkohol yang ditandai timbulnya bau. Hasil dari percobaan ini sudah
sesuai karena beberapa senyawa alkohol menghasilkan bau yang lumayan menyengat.
NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN
NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

VI. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaan ini adalah:

1. Senyawa polar cenderung larut pada pelarut polar, sebaliknya senyawa


nonpolar cenderung larut pada pelarut nonpolar.
2. Uji Fehling dilakukan untuk mengetahui kekuatan atau bisa tidaknya suatu
aldehid dan keton untuk dioksidasi.
3. Pada uji KMnO4 untuk mengetahui reaksi oksidasi suatu senyawa dan reaksi
pembentukan asam karboksilat.
4. Pada uji Iodoform berfungsi untuk menunjukan kemampuan aldehid dan keton
berionisasi.
5. Pada reaksi dengan alkohol (etanol) yang menujukan terbentuknya reaksi
pembentukan ester yang di tandai dengan timbulnya bau.

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono E, 2013, ‘Sintesis Dimetil Asetal Sitronelal dengan Katalis Gas HCl’. Jurnal
MIPA. 36 (1): 44-50.

Fessenden R.J., & J.S. Fesenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Binarupa Aksara,
Jakarta.

Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik Jilid 1. Aksara Baru, Jakarta.

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)
LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

LAMPIRAN

Gambar- gambar hasil percobaan :

NAMA : SYAHRIZAL REZA FADHILLAH POHAN


NIM : 1911013310015
KELOMPOK : 3 ( TIGA)

Anda mungkin juga menyukai