KROMATOGRAFI
PERCOBAAN 7
DISUSUN OLEH:
062119058
PROGRAMSTUDI KIMIA
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Bahan
- Minyak goreng
- KOH
- Methanol
- Biodiesel
- Heksan
- Etil asetat
- Asam sulfat pekat
- Etanol
BAB III
METODE KERJA
lakukan pemanasan
sampai terbentuk 2 fasa, panaskan di suhu 120C
ambil fasa atas, masukan
jika sudah hentikan sambil diputar dengan
dalam tabung, sentrifuge
pemanasan diamkan stirrer
sampai 2 fasa terpisah
Pertama-tama dilakukan sintesis biodiesel dari minyak goreng. Di tambah kan larutan
KOH kedalam minyak goreng sebagai katalis basa agar proses konversi minysk goreng menjadi
biodiesel semakin cepat.kemudian dilarutkan dengan metanol, dengan ada nya penambahan
KOH dan metanol akan memecah trigliselida menjadi griserin dan rantai ester, ( biodiesel ) dan
membentuk sabun. Di dapat kan sintesis biodiesel berupa larutan berbawrna kuning,larutan
kemudian di panaskan pada suhu 120 ℃ sampai terbentuk 2 pasa, yang kemudian pasa bgian
atas di jadikan sampel biodiesel.
Selanjutnya dilakukan proses elusi menggunakan KLT. Digunakan lempeng tipis sebagai
fasa diam dan bersifat polar, fasa gerak menggunakan etil asetat yang di larut kan dalam
hegsana.fasa gerak di gunakan untuk mengulusi sampel sampai terjadi perpisahan. Fasa gerak di
masukan kedalam chamber dan di tutup rapat agar terjadi proses penjenuhan. Selanjutnya sampel
biodiesel komersil, biodiesel hasil sintesis, dan minyak goreng dicampurkan kedalam heksana
dan diteteskan ke plat KLT yang telah disiapkan. Dilakukan proses elusi dengan memasukan plat
KLT kedalam chamber yang telah disiapkan. Setelah semua sampel mencapai garis finish, plat
KLT diangkat dan dianginkan. Semprot plat KLT dengan larutan indicator yaitu asam sulfat
pekat yang dicampurkan dengan etanol. Tujuan penyemprotan ini adalah untuk memberikan
warna pada noda komponen yang terpisah. Dilakukan pemanasan selama 5 menit disuhu 120 ℃
dan hitung nilai Rf dari noda yang terbentuk. Pada percobaan ini tidak terbentuk noda pada plat
KLT sehingga nilai Rf pun tidak dapat dihitung. Hal ini dapat terjadi mungkin dikarenakan
larutan pembangkit sudah terkontaminasi yang mengakibatkan noda tidak tampak.
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode KLT
dapat digunakan untuk analisis konversi biodiesel dari minyak goreng. Prinsip yang digunakan
yairu metode pemisahan berdasarkan perbedaan kepolaran sampel dengan fasa diam dan fasa
geraknya. Pada percobaan ini tidak terbentuk noda pada plat KLT sehingga nilai Rf tidak dapat
dihitung. Hal ini mungkin terjadi karena adanya kontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA
Basset.J.1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Khopkar, S.M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Erlangga
Mulyani, S., 2006, Anatomi Tumbuhan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
LAMPIRAN
A. Dokumentasi
B. Pertanyaan
1. Apa fungsi H2SO4 dalam larutan indikator?
Jawaban:
Fungsi H2SO4 yaitu sebagai katalis yang berfungsi untuk mengaktifkan molekul asam
lemak, dengan adanya ion sulfat maka bercak noda dapat terlihat.
2. Komponen apa saja yang terbentuk jika reaksi transesterifikasi telah sempurna
Jawaban:
Komponen yang terbentuk adalah gliserol dan biodiesel (metil ester)