Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

NAMA : Aisyah Nur Aprilia


NIM : G1A120028
DOSEN PENGAMPU : dr. Angelia Puspasari , M .Biomed

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI 2020/2021
III. Percobaan protein
Tujuan :

1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi protein atau


oligopeptida.
2. Mahasiswa mampu memisahkan fraksi protein dengan
mengendapkannya melalui penambahan etanol absolut.
3. Mahasiswa mengetahui kemampuan logam berat dalam
mengendapkan dan mendenaturasi protein.
4. Mahasiswa mengetahui kelarutan protein yang dipengaruhi
oleh pH lingkungan.

Landasan Teori :

Protein adalah suatu makromolekul biopolymer yang


merupakan turunan polipeptida ber-BM tinggi dengan asam
amino sebagai unit monomernya.
Protein terdiri atas beberapa struktur yaitu struktur primer,
sekunder, tersier dan kuarterner yang distabilka oleh 2 macam
ikatan yang kuat (peptida dan disulfida) dan 2 macam ikatan yang
lemah (hydrogen dan hidrofobik)
Berdasarkan komposisi kimianya, protein diklasifikasikan sebagai
berikut
:

1. Protein sederhana :
- Albumin
- Globumin
- Prolamin
- Histon
- Protamin
- Skleroprotein
- Glutein
2. Protein majemuk :
- Nucleoprotein
- Glikoprotein
- Fosforprotein
- Lipoprotein
- Kromoprotein
- Metaloprotein
3. Derivate protein :
- Proteosa
- Pepton
- Peptida

Berdasarkan bentuknya , protein diklasifikasikan sebagai


berikut :
1. Protein pembangunan : kolagen , elastin , skleroprotein
2. Enzim : tripisin , ribonuklease
3. Protein kontraktil : aktin , miosin
4. Protein pengangkut : hemoglobin , hemosiamin
5. Hormon : insulin , ACTH
6. Protein bersifat racun : racun ular
7. Protein pelindung : antibodi
8. Protein cadangan : ovlbumin , kasein , ferritin

1. Uji biuret

Tujuan

Dasar

Reaksi ini merupakan uji umum yang baik terhadap protein.


Reaksi ini tidak terjadi pada makromolekul lain. Biuret
adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk
pada pemanasan dua molekul urea.
(NH2)2C=O + (NH2)2C=O ------> H2N-CO-NH-CO-NH2 + NH3

Menurut Schiff warna ungu yang timbul dari reaksi biuret


dengan NaOH dan CuSO4 disebabkan terbentuknya garam
kompleks. Reaksi biuret (+) untuk semua ikatan peptide yang
lebih dari dua seperti putih telur, albumin, gelatin, kasein yang
memberikan warna ungu. Reaksi ini penting untuk
mengetahui apakah hidrolisis protein telah lengkap atau
belum, sebab bila semua telah berubah menjadi asam amino
atau setidak-tidaknya semua telah terhidrolisis menjadi
dipeptida, reaksi biuret akan menjadi (-) menghasilkan warna
biru. Selain peptida, ikatan-ikatan lain yang menyebabkan
reaksi biuret (+) adalah
–C = (NH) – NH2 – CH2 – NH2 dan -CONH2.

Bahan :
- Putih telur
- Air liur
- Larutan amilum 1%
- Air
- Urea
- Larutan NaOH 10%
- Larutan CuSO

Prosedur kerja

Siapkan 5 tabung yang masing-masing diberi label :


Tabung 1 : 2ml putih telur
Tabung 2 : 2ml amilum 2%
Tabung 3 : 2ml urea
Tabung 4 : 2ml air
Tabung 5 : 2ml air liur

Teteskan reagen melalui dinding tabung pada


masing-masing tabung

Kocok , lalu amati perubahan warna yang


terjadi pada masing-masing tabung.
Hasil

Jenis larutan Hasil reaksi


2ml putih telur Positif (ungu pekat)
2ml amilum 1% Negatif (biru)
2ml urea Negatif (biru)
2ml air Negatif (biru)
2ml air liur Positif (ungu)

Pembahasan

1. Kenapa urea tidak menunjukan perubahan jadi warna ungu ?


Karna urea bukan merupakan protein , namun urea mengandung nitrogen untuk
protein , lalu saat dihidrolisis protein tadi berubah menjadi asam amino, sehingga saat
direaksikan dengan reagen biuret dia tidak mengalami perubahan warna .

2. Kenapa air liur juga menunjukan perubahan jadi warna ungu ?


Karna air liur mengandung protein , maka dari itu saat direaksian dengan reagen
biuret dia akan membentuk senyawa kompleks antara Cu2+ dan N dari molekul ikatan
peptide sehingga air liur menghasilkan perubahan warna menjadi warna ungu .

Kesimpulan

Protein dan air liur mengandung protein dengan ikatan peptide lebih dari dua
sedangkan amilum 1% , urea , dan air tidak memiliki ikatan peptida lalu
merupakan dipeptida .

2. Uji mureksida

Tujuan

Mengidentifikasi asam urat

Dasar

Asam urat dioksidasi oleh asam nitrat pekat sehingga


membentuk asam dialurat dan alloksan. Zat yang terbentuk
akan berkondensasi membentuk alloksantin. Dengan
penambahan amoniak, alloksantin membentuk ammonium
furfural (mureksida) yang berwarna ungu kemerahan.

Bahan

- Larutan asam nitrat (HNO3


- Kristal asam urat
- Larutan ammoniak encer (1%)

Prosedur kerja

Lalu panaskan cawan petri


Siapkan cawan petri , lalu dengn bunjen hingga larutan
masukan asam urat dan mengering setelahnya
tambahkan asam nitra pekat didinginkan , perhtikan warna
merah yang terbentuk.

Setelah dingin , tambahkan Perhatikan perubahan warna


ammonia encer pada larutan yang terjai pada larutan

Hasil
Bahan uji Hasil
Asam nitrat pekat (+) merah keunguan .

Pembahasan
Warna ungu kemerahan pada kristal asam urat terjadi karna asam urat yang
dioksidasikan dengan asam nitrat pekat , lalu terbentuklah alloksantin dan
bereaksi dengan ammoniak sehingga terbentuklah ammoniak furfural.

Kesimpulan
Larutan uji asam nitrat pekat mengandung asam urat .

3. Uji pemisahan protein dengan


etanol absolut

Tujuan
Protein dapat dipisahkan dengan mengendapkannya melalui
penambahan etanol absolut

Dasar
Etanol absolut bersifat sangat kuat menarik air (higroskopis).
Penambahan etanol absolut pada suatu larutan protein akan
menyebabkan molekul air yang berinteraksi dengan molekul
protein melalui ikatan hidrogen ditarik oleh etanol. Akibatnya
molekul-molekul protein beragregasi satu sama lain sehingga
mengendap. Bila agregat partikel protein tersebut dibiarkan
bersentuhan dengan etanol untuk waktu yang lama, endapan
yang terbentuk tidak dapat dilarutkan lagi sehingga denaturasi
yang terjadi irreversible.
Dengan menggunakan etanol berbagai konsentrasi dan suhu
yang rendah, Cohn pada tahun empat puluhan telah berhasil
memisahkan protein serum dalam 5 fraksi, dan fraksi ke-5
yang diperoleh sebagian besar terdiri atas albumin.

Bahan

- Larutan albumin telur


- Larutan pepton
- Larutan etanol absolute
- Larutan NaOH 10%
- Larutan CuSO4

Prosedur kerja
Siapkan 2 tabung reaksi dan berikan
sampel pada masing-masing tabung :
Tabung 1 : 2ml putih telur
Tabung 2 : 2ml larutan pepton

Lalu tambahkan 2ml larutan etanol absolut


pda masing-masing tabung melalui dinding
tabung

Kocok masing-masing tabung untuk


mengetahui protein dan etanol menyatu
tercampur dengan baik atau tidak

Saring kedua larutan menggunakan kertas


jaring yang terjaring itu endapan yang
turun merupakan filtrat , lalu endapan
dibilas menggunakan aquadest

Metode
Tabung 1 2
Larutan Pepton 2 ml -
Larutan Albumin telur - 2 ml
Etanol Absolute 2 ml 2 ml
Endapan : ada/tidak ada
Pisahkan endapan dengan menyaring
Uji Biuret terhadap :
- Filtrat Ungu Ungu
- Endapan Biru Ungu

Pembahasan
Endapan pada albumin telur disebabkan karna etanol absolut sendiri
bersifat higroskopis , sehingga akan menyebabkan molekul air yang
bernterks dengan molekul protein melalui ikatan hidrogen akan ditarik
oleh etanol . namun reaksi tersebut tidak berhasil sehingga terdapat
endapan saat dibilas dengan aquadest, menandakan filtrat albumin masih
mengandung protein sehingga menyebabkan filrat albumin berubah warna
menjadi warna ungu , berbanding terbalik dengan pepton , dipepton saat
dibilas dengan aquadest sama sekali tidak terbentuk endapan .

Kesimpulan
Etanol absolut dapat mengendapkn protein secara sempurna pada albumin
namun berbanding terbalik dengan pepton.

4. Pengendapan protein dengan


logam berat
Tujuan
Mengendapkan protein dengan logam berat

Dasar
Protein dapat diendapkan oleh ion-ion logam berat.
Pengendapan ini terjadi karena ion-ion logam berat
membentuk garam proteinat yang tidak larut dalam air.
Pengendapan ini terjadi karena adanya reaksi penetralan
muatan antara ion logam berat dengan anion dari protein.
Larutan albumin ditambahkan dengan larutan HgCl2 dan larutan
Pb-asetat. Setelah larutan albumin ditambahkan dengan larutan
HgCl2 dan larutan Pb- asetat, terbentuk endapan berwarna putih
dari garam proteinat.
Larutan protein pada titik isoelektriknya memiliki kutub
negatif dan positif dengan perbandingan sama. Endapan putih
yang dihasilkan merupakan hasil dari reaksi penetralan
muatan antara ion logam berat sebagai kation dengan molekul
protein sebagai anion. Pada penambahan larutan protein
dengan HgCl¬2 dan Pb-asetat, anion-anion dari HgCl¬2 dan
Pb-asetat akan menyebabkan suasana larutan menjadi sedikit
asam, sehingga protein akan mengkondisikan diri sebagai
basa dan sebagian terdapat sebagai anion. Anion dari protein
inilah yang bereaksi dengan ion logam berat membentuk
garam proteinat yang tidak larut dalam air

Bahan
- Larutan albumin 2%
- Susu
- Larutan Pb-asetat 2%
- Larutan HgCL2 2%

Metode :
- Ambillah 4 buah tabung reaksi
- Lakukan percobaan dengan metode dibawah ini

Tabung 1 2 3 4
Larutan Albumin 2 ml 2 ml - -
2%
Susu - - - -
Larutan Pb-asetat - Tetes-tetes - Tetes-tetes
2%
Larutan HgCl2 2% Tetes- - Tetes-tetes -
tetes
Endapan ada/tidak
ada

Hasil
Bahan uji Hasil
Larutan albumin + Pb-asetat (+) terbentuk endapan tebal
Larutan albumin + HgCL2 (+) terbentuk endapan tipis
Susu + Pb-asetat (+) terbentuk endapan tebal
Susu + HgCL2 (+) terbentuk endapan tipis

Pembahasan
Endapan yang dihasilkan merupakan hasil reaksi penetralan muatan antara
ion logam berat sebagai kation dengan molekul protein sebagai anion ,
%garam proteinat yang tidk larut didalam air. Perbedaan endapan sendiri
pada larutan susu dan albumin dikarenakan perbedaan konsentrasi yang
lebih tinggi pada albumin dibandingkan susu sehingga larutan albumi
hanya membutuhkan kadar pb-asetat dan kadar HgCL2 2% dalam jumlah
sedikit untuk mengendapkan lrutan albumin , dan berbanding terbalik pada
larutan susu.

Kesimpulan
Larutan pb-asetat dan HgCL2 2% dapat mengendapkan susu dan larutan
alumin. Dan larutan HgCL2 2% dapat mengendapkan susu dan larutan
albumin lebih baik dibandingkan dengan pb-asetat

5. Pengendapan protein pada titik


isoelektrik

Tujuan
Memperlihatkan bahwa kelarutan protein sangat dipengaruhi
oleh pH lingkungan.

Dasar
Pada pH tertentu, muatan positif suatu protein tepat sama
dengan muatan negatif sehingga keseluruhan menjadi nol
(tidak bermuatan). pH pada keadaan tersebut disebut pH
isoelektrik atau pI.

Bahan

- Larutan albumin tekur


- Larutan asam asetat 0,1M
- Larutan Na-asetat 0,1M

Metode :
- Siapkan 9 tabung reksi yang kering dan bersih
- Lakukan prosedur yang tertera pada tabel berikut
Tabung 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Na-asetat 0,1 M 1 1 2 3 5 6 8 9 15
(ml)
Asam asetat 0,1 M 15 9 8 6 5 3 2 1 1
(ml)
pH 3,0 3,8 4,1 4,4 4,7 5,0 5,3 5,6 6,5
Lar. Albumin telur 3 3 3 3 3 3 3 3 3
(tts)
Kekeruhan

Hasil
Bahan yang diuji Hasil
Larutan albumin tabung 1 Larutan tidak keruh
Larutan albumin tabung 2 Larutan keruh
Larutan albumin tabung 3 Larutan sangat keruh
Larutan albumin tabung 4 Larutan agak keruh
Larutan albumin tabung 5 Larutan tidak keruh
Larutan albumin tabung 6 Larutan tidak keruh
Larutan albumin tabung 7 Larutan tidak keruh
Larutan albumin tabung 8 Larutan tidak keruh
Larutan albumin tabung 9 Larutan tidak keruh

Pembahasan
Kelarutan dari suatu protein dipengaruhi oleh Ph lingkungan itu sendiri,
pada Ph isoelektrik maka protein akan mudah untuk bereaksi dengan zt
lain sehingga menyebabkan tingkat kelarutannya yang tinggi . tabung
1,5,6,7,8,9 menunjukan jika protein albumin cenderung larut alam air
karna Ph larutan yang tidak isoelektrik.

Kesimpulan
Ph isoelektrik pada protein larutan albumin adalah 3,8 - 4,4.

Anda mungkin juga menyukai