BIOKIMIA-Ke 4 1
Tanaman menyimpan glukosa sebagai pati
polisakarida; sereal biji-bijian (gandum, beras,
jagung, gandum) serta umbi-umbian seperti
kentang juga kaya akan pati. Pati dapat
dipisahkan menjadi dua fraksi - amilosa dan
amilopektin. Pati alami adalah campuran
amilosa (10-20%) dan amilopektin (80-90%).
Amilosa membentuk dispersi koloid dalam air
panas sedangkan amilopektin tidak larut dalam
air. Struktur amilosa terdiri dari rantai polimer
panjang unit glukosa yang dihubungkan oleh
alpha acetal. Pati - Amilosa menunjukkan bagian
yang sangat kecil dari rantai amilosa. Semua unit
monomer adalah alpha-D-glukosa, dan semua Amilosa
link alfa asetal menghubungkan C#1 dari satu
glukosa dan C#4 glukosa berikutnya. Sebagai
akibat dari ikatan sudut dalam hubungan α
acetal, amilosa sebenarnya membentuk spiral
seperti pegas melingkar.
Amilopektin
BIOKIMIA-Ke 4 2
UJI KIMIA UNTUK PATI/IODINE
Merupakan prosedur uji iodin untuk pati
Amilosa dalam pati berperan untuk pembentukan warna biru ketika ada iodin. Molekul iodin
terselip di dalam koil amilosa. Reagent Iodin - KI: Iodin tidak terlalu larut dalam air, oleh karena itu
reagen iodin dibuat dengan melarutkan iodin dalam air yang mengandung kalium iodida. Hal ini
membuat kompleks ion tri-iodida linear yang larut dan terselip ke dalam kumparan/koil pati
sehingga menyebabkan warna biru-hitam yang intens.
Prinsip atau dasar perubahan warna dalam uji iodin pada pati
Kompleks pati-iodida terbentuk sebagai partikel bermuatan yang ditransfer antara ion pati dan
iodida yang disebut tri-iodida atau pentaiodida.
Transfer muatan antara pati dan ion iodida mengubah jarak antara tingkat energi / orbital.
Perubahan ini menyebabkan absorpsi cahaya kompleks pati-iodida terjadi pada panjang
gelombang yang berbeda sehingga menghasilkan warna biru kehitaman.
BIOKIMIA-Ke 4 3
Uji pati: Tambahkan pereaksi Iodine-KI ke suatu
larutan atau langsung pada kentang atau
bahan lain seperti roti, biskuit, atau tepung.
Hasilnya akan berwarna biru-hitam jika ada pati.
Jika amilosa pati tidak ada, maka warnanya
akan tetap oranye atau kuning. Pati
amilopektin, selulosa, dan disakarida seperti
sukrosa dalam gula tidak memberikan warna.
BIOKIMIA-Ke 4 4
PROSEDUR UJI IODIN
Sampel padatan
Kupas kulit sayuran apa pun misalnya kentang dan buah-buahan. Hindari
kontaminasi silang dengan makanan lain. Tambahkan beberapa (2-3) tetes
larutan kalium iodin ke sepotong sampel tersebut menggunakan background
putih. Lakukan pengamatan.
Sampel cair
Masukkan 10 cm3 sampel makanan cair ke dalam tabung uji yang bersih dan
kering. Tambahkan sekitar 5 tetes larutan iodin ke tabung reaksi. Perhatikan
perubahan warna apa pun.
Pengamatan Interpretasi
Tidak ada perubahan Tidak ada pati
(Iodin tetap cokelat)
Perubahan warna biru Ada pati
kehitaman
BIOKIMIA-Ke 4 5
UJI BENEDICT
BIOKIMIA-Ke 4 6
Uji Benedict digunakan untuk menguji karbohidrat sederhana. Tes Benedict
mengidentifikasi gula pereduksi (monosakarida dan beberapa disakarida), yang
memiliki gugus fungsi keton atau aldehida bebas. Larutan Benedict dapat
digunakan untuk menguji keberadaan glukosa dalam urin.
Beberapa gula seperti glukosa disebut gula pereduksi karena mereka mampu
mentransfer hidrogen (elektron) ke senyawa lain, suatu proses yang disebut reduksi.
Ketika gula pereduksi dicampur dengan reagen Benedict dan dipanaskan, reaksi
reduksi menyebabkan reagen Benedict berubah warna. Warnanya bervariasi dari
hijau ke merah gelap (bata) atau coklat-berkarat, tergantung pada jumlah dan
jenis gula.
BIOKIMIA-Ke 4 7
Prinsip Uji Benedict
BIOKIMIA-Ke 4 8
Komposisi dan Persiapan Larutan Benedict
Larutan Benedict adalah larutan alkalin berwarna biru gelap yang digunakan untuk
menguji keberadaan gugus fungsi aldehida, - CHO.
Natrium karbonat anhidrat = 100 gm
Natrium sitrat = 173 gram
Tembaga(II) sulfat pentahidrat = 17,3 gram
Satu liter larutan Benediktus dapat dibuat dari 100 g natrium karbonat anhidrat, 173 g
natrium sitrat dan 17,3 g tembaga(II) sulfat pentahidrat.
BIOKIMIA-Ke 4 9
Hasil Interpretasi Uji Benedict
Jika warna pada perebusan berubah menjadi hijau, maka akan ada 0,1 hingga
0,5% gula dalam larutan.
Jika berubah warna menjadi kuning, maka 0,5 hingga 1% gula ada dalam larutan.
Jika berubah menjadi oranye, maka itu berarti ada 1 hingga 1,5% gula.
Jika warna berubah menjadi merah, maka ada gula 1,5 hingga 2,0%.
Dan jika warna berubah menjadi merah bata, itu berarti bahwa lebih dari 2% gula
ada dalam larutan.
BIOKIMIA-Ke 4 10
SUMBER
https://chem.libretexts.org/Textbook_Maps/Biological_Chemistry/Carbohydrates/C
ase_Studies/Starch_and_Iodine
http://brilliantbiologystudent.weebly.com/iodine-test-for-starch.html
https://microbiologyinfo.com/benedicts-test-principle-composition-preparation-
procedure-and-result-interpretation/
BIOKIMIA-Ke 4 11
TERIMA KASIH E-mail : nuur.herlina@gmail.com
BIOKIMIA-Ke 4 12