Anda di halaman 1dari 38

Atomic Absorption

Spectroscopy (AAS)
Setiani Ibrahim 23714002
Desyana Olenka M 20213073

Mata Kuliah Karakterisasi Material Lanjut


Dosen Pengampu : Dr.Ir. Aditianto Ramelan / Ari Wibowo, PhD

Program Studi Magister Ilmu dan Teknik Material


Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
16 April 2015
Legal statement
 The contents of this presentation for academic
purpose not the most correct one
 The authors are not responsible for the future
usage of this presentation
 Any mistake will be your own risk
 All copyrighted materials are acknowledged
INTRODUCTION

BASIC PRINCIPLES

APPLICATION

SAMPLE PREPARATION

INSTRUMENTATION

MEASUREMENT TECHNIQUES

LIMITATION

ARTIFACT

RELEVANT TECHNIQUES

AAS-MAP
INTRODUCTION

 AAS (Atomic Absorption Spectroscopy)


adalah prosedur analitik spektro untuk
menentukan unsur secara kuantitatif,
menggunakan absorption optical radiation
pada atom bebas dalam keadaan gas

http://en.m.wikipedia.org
 AAS dapat digunakan untuk menentukan lebih dari
70 elemen yang berbeda
 Element yang dapat dideteksi oleh AAS yang
berwarna pink pada tabel periodic

www.ewr.cee.vt.edu
BASIC PRINCIPLES

 AAS merupakan metode analisis yang berdasarkan pada proses


penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat
energi dasar (ground state)
 Penyerapan tersebut menyebabkan tereksistasinya elektron dalam kulit
atom ke tingkat energi yang lebih tinggi
 Keadaan ini bersifat labil sehingga elektron akan kembali ke tingkat Li
energi dasar dan mengeluarkan energi yang berbentuk radiasi
 Atom bebas akan berinteraksi dengan berbagai bentuk energi,
Interaksi pada atom bebas akan menghasilkan absorpsi dan emisi
(pancaran) serta radiasi dan panas
 Radiasi yang dipancarkan bersifat khas karena mempunyai panjang
gelombang berbeda untuk setiap atom

Basset,J.1994,Vogel Kimia Analisa Kuantitatif Anorganik, EGC


APLICATION

 Mengukur ketidakmurnian pada paduan


logam dan proses reagen
 Water analysis
 Analisis atau sampling udara
 Analisis padatan dari bijih mineral (ores) dan
finished metals

ASM Handbook volume 10


Atomic Absorption
Spectrophotometer

Atomisasi
Light Source
(Hollow
cathode)

Sampel

Departemen Kimia – ITB Jl. Ganesa no.10 Bandung


TAHAPAN PROSES AAS

Lensa Filter
Photodetector Readout

Hollow cathode
0.245

Amplifier
Ruang
pengkabutan

O2 C2H2

Sampel
SAMPLE PREPARATION

 SAMPEL

 Bentuk : Padat, larutan, dan gas (mercury)


 Ukuran : tergantung pada teknik yang digunakan, dari miligram (solid by
graphite furnace) sampai 10 ml untuk larutan pada flame work yang
konvensional
 Persiapan : tergantung pada tipe atomisasi yang digunakan, biasanya
harus mempersiapkan larutannya

 TEKNIK PREPARASI

 Sampel cair: dilarutkan dengan air secara kuantitatif, kemudian


ditambahkan asam secukupnya
 Sampel padat: dilakukan dekstrusi

ASM Handbook volume 10


DEKSTRUSI
Dekstrusi dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Cara Kering
Diabukan dengan menggunakan furnace pada suhu tertentu. Jika
perlu ditambahkan “ashing aid”. Selanjutnya abu dilarutkan dalam
asam dan diencerkan secara kuantitatif.
Direkomendasikan untuk analisis Ag, Al, As, Ba, Be, Ca, Cd, Co,
Cr, Cu, Fe, K, Mg, Mn, Mo, Na, Ni, Pb, Sb, Se, Ti, V dan Zn.
2. Cara basah
Dilarutkan dalam asam kuat (atau campuran asam kuat), kemudian
dipanaskan dalam labu Kjedahl/gelas kimia. Kisatkan, larutkan
dalam air, masukkan ke dalam labu ukur dan saring. Asam yang
digunakan secara bersama-sama dengan HNO3 dalam preparasi
contoh untuk destruksi logam.

Pelatihan Instrumen LKI UPI


No. Asam Dapat Membantu untuk Tidak Direkomendasikan untuk

1. HCl SB, Ru, Su Th, Pb

2. H2SO4 - Ag, Pb, Ba

3. HClO4 Zat Organik

Material yang
4. HF
mengandung silika

o Penggunaan HNO3 digunakan pada sampel yang bersih atau material


yang mudah teroksidasi

o Penggunaan HNO3–H2SO4 atau HNO3–HCl digunakan untuk zat organik


yang mudah teroksidasi

o Penggunaan HNO3–HClO4 atau HNO3-HF diperlukan pada sampel yang


mengandung zat organik yang sulit teroksidasi atau mineral yang
mengandung silikat
Pelatihan Instrumen LKI UPI
INSTRUMENTATION

 LIGH SOURCE (SUMBER CAHAYA)

 Sumber cahaya berasal dari lampu katoda yang berbeda untuk


setiap unsur/ elemen.

 Pada metoda ini, cahaya dari sumber diarahkan untuk melewati


analit menuju ke detektor. Semakin besar jumlah sampel yang
ada maka semakin besar absorbansi yang dihasilkan oleh sampel

 Jenis sumber radiasi antara lain, Hollow Cathode Lamps


(HCL), Electrodeless discharge lamps (EDL) dan Deuterium
Lamps .

http://en.m.wikipedia.org
 Hollow Cathode Lamps
 Terdiri dari katoda cekung silindris terbuat dari unsur
yang sama dengan unsur yang akan dianalisis dan
anoda yang terbuat dari tungsten.

 Dengan memberikan tegangan pada arus tertentu,


sampel yang akan dianalisis akan memijar dan atom
katodanya akan teruapkan dengan pemercikan.

 Atom akan tereksitasi kemudian mengemisikan radiasi


pada panjang gelombang tertentu.

http://en.m.wikipedia.org
Lampu katoda untuk Aluminium (Al)

Lampu katoda diletakan pada tempat khusus


pada instrument

Homepage University of Michigan-Dearborn, Science Learning


Center, June 2002
 Electrodeless Discharge Lamp

 Electrodeless Discharge Lamp mempunyai


prinsip kerja yang hampir sama dengan Hollow
Cathode Lamp tetapi mempunyai output radiasi
lebih tinggi, biasanya digunakan untuk analisis
unsur-unsur As dan Se, karena pada HCL untuk
unsur-unsur tsb, signalnya lemah dan tidak stabil.

http://en.m.wikipedia.org
ATOMIZER (ATOMISASI SAMPEL)
 SISTEM NYALA
Sampel diintroduksikan dalam bentuk larutan, kemudian dimasukan pada
sistem nyala dalam bentuk aerosol. Aerosol dihasilkan oleh nebulizer
(pengabut) kemudian dihubungkan ke sistem nyala oleh ruang penyemprot
(chamber spray).

 JENIS NYALA:
1. Nyala udara asetilen
Temperatur nyala yang lebih rendah mendorong terbentuknya atom netral
dan dengan nyala yang kaya bahan bakar pembentukan oksida dari banyak
unsur dapat diminimalkan.
2. Nitrous oksida-asetilen
Biasanya digunakan untuk penentuan unsur-unsur yang mudah membentuk
oksida dan untuk unsur-unsur yang sulit terurai, karena temperatur nyala
yang dihasilkan relatif tinggi (Al, B, Mo, Si, So, Ti, V dan W

Day, R. A, 1986. Analisa Kimia Kuantitatif


Sistem atomisasi nyala
ASM Handbook Volume 10
 SISTEM TANPA NYALA (ELECTROTHERMAL
ATOMIZER)
Memakai tungku grafit (graphite tube atomizers) Tungku
grafit dipanaskan dengan listrik (electrical thermal). Suhu
dari tungku dapat diatur, sehingga pemanasan larutan
dilakukan secara bertahap prosesnya yaitu drying, pyrolisis,
atomization, cleaning

 SPECIALIZED ATOMIZATION TECHNIQUES


 Glow Discharge Atomization
 Hydride Atomization
 Cold-Vapor Atomization

http://en.m.wikipedia.org
Day, R. A, 1986. Analisa Kimia Kuantitatif
MONOKROMATOR
Monokromator merupakan alat yang berfungsi untuk
memisahkan radiasi yang tidak diperlukan dari spektrum
radiasi lain yang dihasilkan oleh hallow cathode lamp.
DETEKTOR
Detektor merupakan alat yang mengubah energi cahaya
menjadi energi listrik yang berhubungan dengan daya
radiasi kemudian diserap oleh permukaan yang peka.

Intensitas cahaya yang melewati nyala api secara garis


analitikal ditangkap oleh detektor menggunakan
photomultiplier kemudian diidentifikasi sesuai panjang
gelombangnya.

Sinyal dari detektor ditransfer ke komputer sehingga


pengukuran terhadap sampel dapat dibaca pada layar
monitor sebagai data.
Day, R. A, 1986. Analisa Kimia Kuantitatif
SISTEM PENGOLAH
Sistem pengolahan berfungsi untuk mengolah kuat arus dari
detektor menjadi besaran daya serap atom transmisi kemudian
diubah menjadi data pada sistem pembacaan
SISTEM PEMBACAAN
Sistem pembacaan merupakan bagian yang menampilkan suatu
angka atau gambar yang dapat dibaca oleh mata

Tampilan pada layar monitor

Homepage University of Michigan-Dearborn, Science Learning


Center, June 2002
 TABUNG GAS
Tabung gas asetilen atau gas N2O

 KOMPRESOR
Merupakan alat yang terpisah dengan unit utama
karena berfungsi untuk mensuplai udara yang akan
digunakan pada saat pembakaran atom

 BURNER
Merupakan bagian terpenting pada unit utama
berfungsi sebagai tempat pencampuran gas asetilen
dan aquabides agar tercampur merata dan terbakar
Day, R. A, 1986. Analisa Kimia Kuantitatif
MEASUREMENT TECHNIQUES
 METODE KURVA KALIBRASI

 Dibuat seri larutan standar dengan berbagai konsentrasi dan


absorbansi dari larutan tersebut kemudian diukur dengan AAS.

 Membuat grafik antara konsentrasi (C) dengan absorbansi (A)


yang merupakan garis lurus melewati titik nol dengan slope =
ε. B atau slope = a.b

 Konsentrasi larutan sampel kemudian diukur dan diintropolasi


ke dalam kurva kalibrasi atau dimasukkan ke dalam
persamaan regresi linier pada kurva kalibrasi.

Pelatihan Instrumen LKI UPI


Contoh kurva kalibrasi

Pelatihan Instrumen LKI UPI


 METODE STANDAR TUNGGAL

 Metode ini sangat praktis karena hanya


menggunakan satu larutan standar yang telah
diketahui konsentrasinya (C std)

 Absorbsi larutan standar (A std) dan absorbsi larutan


sampel (A smp) diukur dengan spektofotometri

 Dengan hukum Lambert-Beer dan dengan


mengukur absorbansi larutan sampel serta standar,
maka konsentrasi larutan sampel dapat dihitung
Pelatihan Instrumen LKI UPI
 METODE ADISI STANDAR

 Metode ini banyak digunakan karena dapat meminimalkan


kesalahan karena perbedaan kondisi lingkungan (matriks) sampel
dan standard

 Pada metode ini dua atau lebih jumlah volume tertentu pada
sampel dipindahkan ke labu bakar

 Satu larutan diencerkan sampai volume tertentu


kemudian diukur absorbansinya tanpa ditambah dengan zat
standar, sedangkan larutan yang lain sebelum diukur
absorbansinya ditambah terlebih dahulu dengan sejumlah larutan
standar tertentu kemudian diencerkan seperti pada larutan
pertama
Pelatihan Instrumen LKI UPI/tugas th 2010
LIMITATION

Keunggulan
 Dapat menentukan kuantitas unsur pada suatu paduan dari
part per million (ppm) sampai sub part per billion (ppb)

Keterbatasan
 Tidak dapat menganalisis secara langsung unsur-unsur
gas mulia, halogen, sulfur, karbon atau nitrogen
 Kurang sensitif untuk analisis unsur pembentuk karbida
atau oksida refraktori
 Pelarut berbeda tiap sample
 Lampu belum tentu sesuai dengan material uji

ASM Handbook volume 10


ARTIFACT

Pada AAS terdapat Interference fenomena yang


mengarah ke perubahan intensitas analyte signal
dalam spektroskopi. Gangguan serapan
spektroskopi atom terdiri dari non-spektral dan
spektral
1) Non-spektral
* Matrix interference
* Chemical interference
* Ionization interference
2) Spektral interferece
Sumber : http://lab-training.com/2013/05/08/aas-free-e-course-..
Sumber : http://lab-training.com/2013/05/08/aas-free-e-course-..
Non-spektral Interference
 Matrix interference
Ketika sampel lebih kental atau memiliki tegangan
permukaan yang berbeda dari standar dapat
mengakibatkan perbedaan tingkat penyerapan
sampel karena perubahan dalam efisiensi
nebulization.

 diminimalkan dengan cara mencocokkan sedekat


mungkin komposisi matriks standar dan sampel
Sumber : http://lab-training.com/2013/05/08/aas-free-e-course-..
Chemical Interference

 Misal dari senyawa Ca bereaksi dengan Fosfat


maka membentuk kalsium fosfat stabil yang
mengurangi penyerapan ion Ca. Maka Ca
intensitasnya yang terbaca menjadi kecil .

 Diatasi dengan menambah lantanum sehingga


membuat Ca terbaca

Sumber : http://lab-training.com/2013/05/08/aas-free-e-course-..
Ionitation Interference
 Ionitation Interference lebih sering terjadi pada api yang terlalu besar.
Kelebihan energi api dapat menyebabkan eksitasi atom keadaan dasar
ke keadaan ionik dengan hilangnya elektron sehingga mengakibatkan
penipisan atom keadaan dasar.

 Dalam api kecil gangguan tersebut ditemui dengan unsur-unsur dengan


mudah terionisasi seperti logam alkali dan alkali tanah.

 Gangguan ionisasi dihilangkan dengan menambahkan kelebihan unsur


yang mudah terionisasi sehingga menciptakan sejumlah besar elektron
bebas dalam api dan menekan ionisasi analyte. Garam elemen seperti
K, Rb dan Cs biasanya digunakan sebagai penekan ionisasi.

http://i0.wp.com/lab-training.com
spectral Interferensi
 Kebanyakan gangguan spektral umumnya akibat emisi
molekul dari oksida unsur lain dalam sampel.
Penyebab utama penyerapan adalah adanya molekul
terurai matriks yang memiliki spektrum serapan pita lebar
dan partikel padat kecil, di vaporizer atau spesies molekul
dalam api yang dapat menghamburkan cahaya melalui
daerah panjang gelombang yang luas.

 Masalahnya diatasi dengan mengukur dan mengurangi


penyerapan latar belakang dari total penyerapan diukur
untuk menentukan serapan atom benar
http://i0.wp.com/lab-training.com
TEKNIK YANG RELEVAN
 Inductively coupled plasma atomic emission
spectrometry

 Direct current plasma atomic emission spectrometry

Kedua teknik tersebut secara simultan dapat memberikan


pendalaman mengenai analitikal dan sensitivitas yang lebih
lengkap terhadap AAS. Selain itu, kedua teknik tersebut
membutuhkan persiapan awal yang lebih baik dan masalah
interferensi matriks (spektral).

ASM Handbook volume 10


AAS-MAP

Location Type of AAS Elements


B4T-Dep. Perindustrian Perkin Elmer AAanalyst 100 Fe, Ni, As, Cd, Cr, Ca, Zn, Hg,
Mn, Mg, Cu, Co, Sb, Pb, Sn, Si
Hg, Pd
P3KT – LIPIJl. Sangkuriang GBC 903 single beam AAS Ca, Cd, co, Cu, Fe, Hg, K, Mg,
no.21 Bandung Mn, Na, Ni, Pb, Zn,
Departemen Kimia – ITB Jl. Cu,Cd,Pb,Zn,Fe,Co,Se,Na,K,Ba
Ganesa no.10 Bandung
Balai Besar Tekstil Bandung- Perkin Elmer Fe, Ni, As, Cd, Cr, Ca, Zn, Hg,
Dep. Perindustrian Mn, Mg, Cu, Co, Sb, Pb, Sn, Si
08122030084
BBK – Dep. Perindustrian Varian Pb, cd, Co, Mn, Mg, Fe, As,
BBPK – Dep. Perindustrian All metal, except Au, Pt, Ag
PPGL – Dep. ESDM
Location Type of AAS Elements
PPTM – Dep. ESDM Jl. Sb, Bi, Pt, Pd, Mo, Fe, Ca, Mg,
Sudirman BAndung Sr, Al, K, Na, Se, Al, Zn, Mn,
Jurusan Kimia FMIPA – UPI Perkin Elmer AAnalyst 100 Fe, Au, cd, K, Ca, Co, Cr, Mg,
Jl.Setiabudi no.229 BAndung Mn, Na, Ni, Ag, Pt, Zn, Cu, Pb,
sn, Ti, V, B, Mo, P, Si, Al, Sr
Sucofindo laboratory-JL. All metal
Soekarno Hatta Bandung
Jurusan Kimia UI Shimadzu AA-6300 Pb, Cd, Cr, Hg, As dan logam
Email :lab.afiliasi.ui@gmail.com lainnya dalam darah dan urin
021-7872720
LPPT UGM AAS flame :Au, Ag, Ca, Cu, Na, K,
Informasi : +62 274 548348 K, Mg, Mn, Pb, Sr, Cd, Ni.
AAS Hidryda :Hg, As.

Jurusan Kimia ITS AAS flame :Au, Ag, Ca, Cu, Na, K,
K, Mg, Mn, Pb, Sr, Cd, Ni.
Terimakasih

Rekaman AAS

Anda mungkin juga menyukai