Ganjil/2019-2020
BAB I
PENDAHULUAN
NH2
Bau Khas
2.3 Asetanilida
Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang
merupakan senyawa amida primer, dimana satu atm hidrogen pada anilin
digantikan dengan satu gugus asetil. Asetanilida berbentuk butiran berwarna putih
tidak larut dalam minyak parafin dan larut dalam air dengan bantuan kloral
anhidrat. Asetanilida atau sering disebut phenilasetamida mempunyai rumus
molekul C6H5NHCOCH3 dan mempunyai berat molekul 135,16 (Naufal, 2013).
4.1.2 Rekristalisasi
Tabel 4.2 Rekristalisasi I
Perlakuan Hasil
Kristal hasil penyaringan ditambahkan akuades Larutan berwarna krem
hangat sebanyak 40 ml
Campuran dipanaskan hingga terlarut semua Larutan berwarna cokelat
muda
Larutan disaring menggunakan corong buchner Menghasilkan filtrat yang
dan pompa vakum bening dan endapan
berwarna kuning
kehijauan
Hasil filtrat didinginkan dengan es batu selama Terdapat endapan kristal
30 menit
Kemudian larutan yang terdapat kristal tersebut Kristal berwarna putih
disaring dengan corong buchner dan pompa kepink-pinkan
vakum
Kemudian kristal asetanilida dioven selama 5 Berat kertas saring = 0,79
menit dan diulangi sampai konstan gr
Berat kertas saring+ kristal
= 10,42 gr
4.1 Pembahasan
4.2.1 Pembuatan Asetanilida
Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang
digolongkan sebagai amida primer yang mana satu atom hidrogen digantikan
dengan satu gugus asetil. Asetanilida atau disebut juga phenilasetamida yang
mempunyai rumus molekul C6H5NHCOCH3. Asetanilida dapat dibuat dengan
mereaksikan amina aromatik yaitu anilin dengan turunan asam karboksilat yaitu
asam asetat anhidrat.
Pada percobaaan pembuatan asetanilida, direaksikan 7,5 ml asam asetat
anhidrat dan 7,0 ml anilin didalam labu didih dasar bulat dan ditutup dengan
aluminium foil. Anilin berfungsi sebagai reaktan yang menyediakan gugus amina,
sedangkan asam asetat anhidrat berfungsi sebagai penyedia gugus asetat yang
bersifat asam sekaligus sebagai pelarut. Pencampuran larutan ini dilakukan di
dalam lemari asam, karena reaksi bersifat eksoterm dengan sistem melepas kalor
4.2 Kesimpulan
1. Asetanilida atau sering disebut phenilasetanilida mempunyai rumus
molekul (C6H5NHCOCH3) merupakan senyawa turunan amida aromatik
yang digolongkan sebagai amina primer, dimana satu atom hydrogen
pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil.
2. Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat dimana
zat-zat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian
dikristalisasikan kembali.
3. Didapat kristal asetanilida berwarna putih dengan berat 1,8 gram,
rendemen 17,363%, dan kadar air 40,199%.
5.2 Saran
1. Sebaiknya sebelum memulai praktikan menggunakan kelengkapan
laboratorium, karena pada pembuatan asetanilida menggunakan zat-zat
murni.
2. Sebaiknya praktikum dilakukan dengan prosedur yang sudah ada agar
didapatkan hasil yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, F., Adil, R., Wardana, P.S., dan Rochmad, M. 2011. Perancangan dan
pembuatan modul ECG dan EMG dalam satu unit PC sub judul: Pembuatan
Rangkaian ECG dan software ECG pada PC, Jurnal Generic,1-6.
Arsyad. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta: Gramedia.
Austin. 2008. "Shreve’s Chemical Process Industries", 5th ed, McGraw-Hill Book
Co, Singapura.
Damtith, J. 1994. Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Erlangga.
Fachry, E,S. 2006. Pembuatan Bahan Konduktor Melalui Proses Polimerisasi
Anilin. Jurnal Teknik Kimia. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik No 4,
Vol. 6, Desember 2005.
Nana, Terangna dan Iskandar A. Yusuf. 2002. Beban Pencemaran Limbah
Industri dan Status Kualitas Air Sungai Citarum. Jurnal Teknologi
Lingkungan, Vol. 3, No. 2 : 98-106.
Naufal. A. Sendy. F, dan Zhuhrotul. A. 2013. Sintesis Asetinilida dan Anilin dan
Asam Asetat Glasial Menggunakan Metode Refluks.
https://www.academia.edu/12859929/SINTESIS_ASETANILIDA. Diakses
Oktober 2019.
Kirk dan Othmer, 1981 ,Rekristalisasi, http://www.chemistry.org/materi_kimia/
rekristalisasi/.com. Diakses Oktober 2019.
Lehninger. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, R.H. 2008. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat
Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Pudjaatmaka, A.H. 1992. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Suratmo. 2014. Esterifikasi l-mentol dan Anhidrad Asetat dengan Variasi Rasio
Mol Reaktan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Brawijaya. Malang.
Williamson. 1999. Macroscale and Microscale Organic Experiments, 6th edition.
Boston: Houghton Mifflin.
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
= 0,0772 mol
b. Anilin
𝑔𝑟
Mr anilin = 93,13 𝑚𝑙
𝑔𝑟
Massa jenis anilin = 1,02
𝑚𝑙
= 0,0767 mol
21
Reaksi Asilasi “Pembuatan Asetanilida”
Praktikum Kimia Organik/Kelompok V/S.Ganjil/2019-2020
c. Asetanilida
𝑔𝑟
Massa jenis asetanilida = 10,367 𝑚𝑙
= 10,367 gr
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖𝑙𝑖𝑑𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
d. Rendemen = × 100 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
1,8 𝑔𝑟
= 10,367 𝑔𝑟 × 100 %
= 17,363%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
e. Kadar air = × 100 %
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
3,01 𝑔𝑟−1,8 𝑔𝑟
= × 100 %
3,01 𝑔𝑟
= 40,199%
22
Reaksi Asilasi “Pembuatan Asetanilida”
Praktikum Kimia Organik/Kelompok V/S.Ganjil/2019-2020
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI
23
Reaksi Asilasi “Pembuatan Asetanilida”