N T95% T99%
2 12,71 63,66
3 4,30 9,92
4 3,18 5,84
5 2,78 4,60
6 2,57 4,03
7 2,45 3,71
8 2,36 3,50
9. Standar Deviasi Relatif
Standar deviasi relatif dapat dipakai sebagai
ukuran suatu keseksamaan (presisi). Makin
seksama suatu penetapan maka standar
deviasinya makin kecil. Besarnya suatu
penyimpangan dapat juga dinyatakan dengan
deviasi standar relatif (RSD/CV ) yang
biasanya dinyatakan dengan%
RSD= S x 100%
X
Makin kecil suatu RSD, makin teliti suatu
penetapan
9. Pengabaian hasil yang
mencurigakan
Seringkali salah satu dari beberapa hasil
pengukuran agak jauh berbeda dengan yang
lainnya sehingga meragukan apabila hasil
tsb ikut dirata-ratakan dengan yang lainnya
atau diabaikan. Apabila sebab2 pnyimpangan
ini tdk diketahui maka untuk menentukan
hasil ini ikut dirata-ratakan atau tdk, maka
dapat dihitung dgn statistika
Dalam praktek kimia analisis, data yang tersedia
biasanya jarang lebih dari 5, dalam hal ini
perhitungan dapt disetarakan dgn menggunakan
ketentuan sbb:
Mula2 dihitung nilai rata2 dari hasil yang ada tanpa
mengikutsertakan hasil yang dicurigai. Apabila
penyimpangan hasil yg dicurigai dengan nilai rata2
tsb besarnya lebih dari 4 kali penyimpangan rata-
ratanya, maka hasil yang dicurigai diabaikan
Systematic error
Telah dinyatakan bahwa systematic error dpat
diusut sebab2nya shg dapat dikurangi atau
dicegah.
Kesalahan2 itu dapt dibagi menjadi:
A. Operational dan personal error
B. Instrumental & reagen error
C. Error of Methods
D. Additive and proportional errors, besarnya
tdk tgt kadar sampel yg diperiksa
Systematic error dapat dikurangi
dgn
Mengkalibrasi alat2 dan melakukan
koreksi
Melakukan percobaan blangko
Melakukan kontrol dgn zat baku
Melakukan penentapam dgn metode lain
Melakukan penetapan paralel (in duplo
atau in triplo)
Standar addition