Keuangan
Drs. Kasman Marsuan, MM
Pertimbangan dalam menilai
aspek keuangan dapat meliputi
penilaian terhadap :
1. Sumber Pendanaan
(Financing)
2. Perhitungan aliran kas yang
akan diperoleh selama investasi
Penilaian Sumber Pendanaan
Metode
Kelemahan dari analisis ini adalah bahwa nilai jumlah kas yang akan diterima
(masuk), nilainya tidak disekarangkan (NPV-Net Present Value) sehingga
nilainya tidak sama dengan nilai uang investasi yang dikeluarkan pada saat
ini.
Metode Analisis Return on Investment
∆2=0
∆2
Interval IRR
2) Trial & Error yang ke n kali 1) Trial & Error yang
dengan menggunakan dfn yang pertama kali dengan
> dari suku bunga Bank, sampai menggunakan df1 yang =
memperoleh ∆2 nya yang paling suku bunga Bank, akan
mendekati 0 memperoleh ∆1 >0
Bila dengan menggunakan diskon factor yang > dari suku bunga yang ke
n kali telah memperoleh hasil ∆2 nya yang paling mendekati 0, maka itulah
diskon factor (df2) yang paling maximal. Karena bila angka diskon factor
diperbesar lagi maka ∆2 nya akan negative
∆1
IRR = (df1) + x (df2 – df1)
(∆1 + ∆2)
Contoh Soal :
Kesimpulan sementara :
ROI yang diperoleh apotek dengan tingkat perolehan laba sebesar Rp
95.000.000,- per tahun adalah 31,67%, % yang lebih besar dari >15% (tingkat
suku bunga pinjaman Bank)
Maka proyek tersebut layak dilaksanakan
c) Penilaian dengan Analisis Internal
Rate of Return (IRR)
Lama pengembalian pinjaman dari Bank : 5 tahun
Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 15% pertahun
Asumsi perolehan L-R selama 5 tahun, relatif stabil (tetap)
Nilai residu fix asset dan modal kerja : Rp 100.000.000,-
∆ 1 = NPV2 – NPV1
= 368.159.500 – 300.000.000
Trial & Error kedua : dengan diskon factor
(df2) = 23%
Tabel 2 Aliran kas, df 23% (df2), selama 5
tahun
Th Trial & Error
Aliran Kaskedua
Masuk: dengan
Df diskon
23% factor
NPV (df2)
Aliran=Kas
23%Masuk
0 (300.000.000) 1 (300.000.000)
1 95.000.000 0.8130 77.235.000
2 95.000.000 0.6610 62.750.000
3 95.000.000 0.5374 51.053.000
4 95.000.000 0.4369 41.505.500
5 95.000.000 0.3552 33.744.000
100.000.000 0.3352 35.520.000
301.185.250 (NPV2)
∆ 2 = NPV2 – NPV1
= 301.185.250 – 300.000.000
= 1.185.250
Trial & Error ketiga : dengan menggunakan
df2 24%
Aliran kas, df 24% (df2), selama 5 tahun
Th Aliran Kas Masuk Df 24% NPV Aliran Kas Masuk
0 (300.000.000) 1 (300.000.000)
1 95.000.000 0.8065 76.617.500
2 95.000.000 0.6504 61.788.800
3 95.000.000 0.5245 49.827.500
4 95.000.000 0.4230 40.185.000
5 95.000.000 0.3411 32.404.500
100.000.000 0.3411 34.110.000
294.922.500 (NPV2)
∆ 2 = NPV2 – NPV1
= 294.922.500 – 300.000.000
= (5.077.500)
(2) Menetapkan df2 yang menghasilkan ∆2 yang paling mendekati 0. dari
hasil trial & error kedua dan ketiga diperoleh bahwa :
∆2 dengan df2 23% = 1.185.250
∆2 dengan df2 24% = (5.077.500)
Jadi df2 nya = 23%, karena ∆2 nya paling mendekati angka 0
(-) ∆2 (+)
∆2
df 2 = 24% 0
(5.077.500)
df 2 = 23% df 2 = 15%
∆ 2 = 1.185.250 ∆ 2 = 68.159.500
(3) Mencari IRR :
(∆1)
IRR = (df1) + 𝑥 (𝑑𝑓2 − 𝑑𝑓1)
∆1 + ∆2
(68.159.500)
=15% + 𝑥 (23% − 15%)
68.159.500 + 1.185.250
(68.159.500)
= 15% + 𝑥(23% − 15%)
69.344.750
= 15% + 7.84% = 22.84%
Kesimpulan sementara :
- IRR yang diperoleh = 22.84% > (suku bunga pinjaman Bank)
- Jadi pada IRR 22.84% proyek tersebut layak dilaksanakan
- Bila IRR > 22.84 %, maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan, karena aliran
kasnya akan negatif
d) Penilaian dengan Analisis Perhitungan NPV
Dari hasil perhitungan pada tabel 1, diperoleh bahwa :
∆ NPV = NPV2 – NPV1
= 368.159.500 – 300.000.000
= 68.159.500
Kesimpulan sementara :
- ∆ NPV yang diperoleh dengan tingkat suku bunga pinjaman Bank sebesar
15%, hasilnya positif sebesar : Rp 68.159.500
- Maka proyek tersebut layak dilaksanakan
Kesimpulan akhir Rekomendasi
IRRnya diperoleh sebesar 22.84% Proyek tersebut layak
(> dari 15%) dilaksanakan, dengan syarat
IRRnya tidak lebih dari 22.84%,
∆ NPV yang diperoleh dengan
(karena bila IRRnya > 22.84, maka
tingkat suku bunga pinjaman
aliran kasnya akan negative dan
Bank sebesar 15%, hasilnya positif
proyek tersebut menjadi tidak
sebesar : Rp 68.159.500
layak)
Maka proyek tersebut layak
dilaksanakan
~TERIMA KASIH~