Anda di halaman 1dari 6

CAPITAL INVESTMENT DECISIONS

Oleh: Bobby Perdana Putra (20150420271)

Keputusan investasi modal (capital investment decision) berkaitan dengan


proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, serta
penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Proses
pengambilan keputusan investasi modal disebut penganggaran modal. Ada dua
jenis proyek penganggaran modal, yaitu:

A. Proyek independen
Proyek yang jika diterima atau ditolak tidak akan memengaruhi arus kas
proyek lainnya.
B. Proyek saling eksklusif
Proyek yang apabila diterima akan menghalangi penerimaan proyek lain.

Keputusan investasi modal berhubungan dengan investasi pada aset jangka


panjang. Salah satu tugas manajer adalah untuk menentukan apakah investasi
modal akan dapat mengembalikan investasi awal dan memberikan return yang
memadai. Secara umum disepakati bahwa return yang memadai harus menutupi
biaya opportunitas dari modal yang diinvestasikan. Mengingat bahwa modal
investasi sering diperoleh dari sumber yang berbeda, maka return yang dihasilkan
juga merupakan campuran dari biaya opportunitas berbagai sumber yang
digunakan dalam permodalan. Manajer harus memilih proyek yang menjanjikan
maksimalisasi

kekayaan pemilik perusahaan.

Untuk membuat keputusan investasi, manajer harus memperkirakan


jumlah dan waktu munculnya arus kas, menilai risiko investasi, dan
mempertimbangkan pengaruh proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu hal
tersulit adalah memperkirakan arus kas; keakuratan arus kas akan meningkatkan
reliabilitas keputusan investasi. Dalam membuat proyeksi arus kas, manajer harus
mengidentifikasikan dan menghitung keuntungan terkait dengan proyek yang
diusulkan. Ada dua model yang digunakan untuk membuat suatu keputusan
investasi modal, yaitu: nondiscounting model dan discounting model. Non
discounting model mengabaikan nilai waktu uang, sedangkan discounting model
secara eksplisit menggunakan nilai waktu uang.

Periode Pengembalian (payback period) salah satu model nondiskonto adalah


periode pengembalian, yaitu waktu yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk
memperoleh investasi awalnya kembali. Contoh: Honley Medical melakukan
investasi pada generator RV seharga $1.000.000. Arus kasnya 500.000 per tahun.
Jadi periode pengembaliannya adalah dua tahun ($1.000.000/500.000) Ketika
jumlah arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap, rumus yang digunakan untuk
menghitung periode pengembaliannya adalah: periode pengembalian = investasi
awal/arus kas tahunan Tetapi jika jumlah arus kas tidak tetap maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali

Model Diskonto

secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang.

Net Present Value (NPV), selisih nilai sekarang dari arus kas masuk dan
arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek.

NPV = [∑CFt / (1 + i)t] – I

Dalam model NPV, tingkat pengembalian yang diminta harus ditentukan


(tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima)

NPV positif :

1. Investasi awal telah tertutupi.


2. Tingkat pengembalian yang diminta terpenuhi.
3. Pengembalian telah melebihi investasi awal dan tingkat pengembalian
yang diminta.

NPV positif : diterima


NPV negatif: tolak

NPV 0 : terima/tolak

Tingkat Pengembalian Modal (IRR)

suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek
sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Suku bunga NPV =
0.

IRR = I - [∑CFt / (1 + i)t ]

IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diminta : diterima

IRR sama dengan tingkat pengembalian yang diminta : terima/tolak

IRR lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diminta: tolak

Manfaatnya adalah untuk:

1. Konsep tingkat pengembalian mudah digunakan oleh manajer


2. IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual

PROYEK SALING EKSKLUSIF

Sebagian besar keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling


eksklusif. Memperhatikan bagaimana kemampuan NPV dan IRR berbeda dalam
membantu seorang manajer membuat keputusan maksimal saat munculnya
berbagai alternatif yang saling bersaing.

NPV Dibandingkan dengan IRR

Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. Akan tetapi, untuk proyek yang saling bersaing, kedua metode ini
bisa memberikan hasil yang berbeda. Berdasarkan intuisi, diyakini bahwa untuk
proyek yang slaing eksklusif, proyek yang dimiliki NPV tertinggi atau IRR
tertinggi yang harus dipilih. Karena kedua metode bisa menghasilkan rangking
yang berbeda untuk proyek-proyek yang saling eksklusif, metode yang secara
konsisten mengungkapkan proyek dengan kesejahteraan maksimal akan lebih
disukai.

Investasi Dibedakan

Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih


kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur dalam standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi
sebenarnya. Pada manufaktur yang terotomatisasi, biaya langsung mencerminkan
sedikitnya 50 atau 60 persen dari total investasi.

Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan

Estimasi arus kas operasional dari investasi dalam peralatan standar


memiliki ciri yang mengandalkan manfaat berwujud yang dapat diidentifikasi
secara langsung, seperti penghematan langsung dari tenaga kerja, listrik, dan sisa
bahan baku. Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Namun, dalam sistem manufaktur
yang canggih, pengurangan tenaga kerja dapat mendukung bagian tertentu seperti
penjadwalan produksi dan penyimpanan merupakan manfaat tak langsung. Sistem
yang terotomatisasi dapat menghasilkan banyak penghematan dalam bentuk
pengurangan pemborosan, persediaan yang lebih sedikit, peningkatan kualitas,
dan pengurangan tenaga kerja tak langsung. Kenaikan perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas (ABC) membuat pengidentifikasian manfaat tak langsung
mudah dilakukan dengan menggunakan penggerak biaya. Salah satu manfaat tak
berwujud yang terpenting adalah mempertahankan dan meningkatkan posisi
kompetitif perusahaan.

Nilai Sisa

Karena sulit diestimasi membuat nilai sisa atau nilai akhir sering diabaikan
dalam keputusan investasi. Namun, pendekatan tersebut mungkin tidak bijaksana
karena nilai sisa dapat menghasilkan perbedaan keputusan antara melakukan
investasi atau tidak. Pendekatan terbaik berkaitan dengan ketidakpastian ini
adalah menggunakan analisis sensivitas. Analisis sensivitas (sensivity analysis)
atau yang juga sering dikenal dengan Analisis what-if (What-if analysis)
mengubah asumsi yang mengandalkan analisis investasi modal dan menilai
pengaruhnya terhadap pola arus kas.

Tingkat Diskonto

Pengaruh faktor diskonto yang lebih tinggi adalah menempatkan beban


yang lebih besar pada arus kas sebelumnya dan beban yang lebih ringan pada arus
kas berikutnya, dimana investasi jangka pendek lebih disukai dibandingkan
investasi jangka panjang.

Konsep Nilai Sekarang

Nilai dolar hari ini tidak sama dengan nilai dolar esok hari. Prinsip dasar
tersebut merupakan kekuatan dari metode pendiskontoan yang mengandalkan
hubungan antara nilai dolar saat ini dan masa depan.

Nilai Masa Depan

Nilai atau keuntungan yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dan
telah diakumulasi dengan bunga yang telah didapatkan. Pendapatan bunga atas
bunga ini sering disebut Pemajemukan bunga (compounding of interest). Nilai
yang akan diakumulasikan pada akhir umur investasi dengan asumsi
pengembalian majemuk yang spesifik adalah nilai masa depan (Future value).

Nilai Sekarang

Seorang manajer tidak hanya menghitung nilai masa depan, tetapi juga
jumlah yang harus diinvestasikan untuk menghasilkan suatu nilai masa depan.
Jumlah yang harus diinvestasikan sekarang untuk mendapatkan nilai masa depan
dikenal sebagai nilai sekarang (Present value).
https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=396549871&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C
%22platform%22%3A%22web%22%7D

Anda mungkin juga menyukai