ANGGARAN PIUTANG
KELOMPOK 10
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Anggaran Piutang”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Penganggaran Bisnis di Universitas Teknologi Yogyakarta.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami sadar dalam menyusun makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, dalam
segi materi maupun isinya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat diterima dan berguna bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya, sehingga dapat menambah wawasan ataupun pengetahuan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
ANGGARAN PIUTANG
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
2.3. Berbagai Beban yang Timbul Sebagai Akibat Pemberian Kredit ............... 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini sesuai dengan rumusan masalah yang telah
dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang pengertian anggaran piutang.
2. Mengetahui tentang manfaat penjualan kredit.
3. Mengetahui berbagai beban yang timbul sebagai akibat pemberian kredit.
4. Mengetahui bagaimana kebijaksanaan piutang penjualan kredit
5. Mengetahui tentang pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas.
6. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
piutang,
7. Mengetahui manfaat anggaran piutang.
1.4 Manfaat
Secara teoritis makalah ini diharapkan memberikan pengetahuan mengenai
definisi anggaran piutang, manfaat yang ada pada anggaran piutang, faktor-faktor
yang mempengaruhi anggaran piutang dan lain-lain.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Keuntungan dari selisih bunga modal. Pada jenis usaha tertentu, seperti produsen
rumah murah dan perdagangan kendaraan bermotor, terjadi hubungan kredit
berjangka lama. Pada kondisi ini, kredit menciptakan keuntungan tambahan bagi
penjual. Keuntungan tersebut diperoleh bukan saja dari banyaknya omzet
penjualan, melainkan juga selisish bunga modal yang diperhitungkan terhadap
pembeli dengan bunga modal pinjaman yang sebenarnya.
Meskipun kredit mempunyai akibat positif bagi pengusaha, tetapi juga beban
ataupun risiko yang harus ditanggung perusahaan.
4
2.4. Kebijaksanaan Piutang (Penjualan Kredit)
Selain dapat memberikan tambahan keuntungan, piutang juga dapat
mengakibatkan timbulnya kerugin. Sehingga perusahaan perlu membuat suatu
kebijaksanaan yang jelas yang mengatur masalah tersebut. Berbagai langkah yang
perlu dipersiapkan antara lain meliputi :
1. Dibentuknya unit kerja yang khusus ditugaskan mengurusi piutang. Tugas pokok
dari unit kerja ini meliputi :
g. Membuat analisa dan evluasi piutang sebagai salah satu bentuk investasi.
2. Penentuan kebijakan piutang yang jelas, yaitu dapat digunakan sebagai pedoman
bagi unit kerja yang mengurusi piutang perlu;
5
3. Penentuan Kriteria untuk Mengukur Efisiensi pengelolaan piutang
6
waktu ke waktu akibat perbedaan kondisi persaingan dan situasi ekonomi
secara umum, dan (4) perbedaan jangka waktu kredit yang di berikan.
Oleh karena adanya perbedaan biaya dari waktu ke waktu, maka dapat
dilakukan analisa trend tentang biaya pengelolaan piutang per jumlah tertentu
dari piutang yang di berikan. Dengan demikian akan diperoleh gambaran
tentang semakin efisien atau kurang efisien nya pengelolaan piutang.
7
nanti. Untuk bias melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan data,
informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan didalam menyusun budget.adapun faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan di dalam menyusun budget piutang, antara lain :
1. Budget penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah
(kuantitas) barang yang akan dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan
datang. Semakin besar jumlah penjualan akan cenderung semakin besar pula
transaksi penjualan secara kredit yang akan dilakukan, sehingga akan
memperbesar piutang perusahaan. Sebaliknya, semakin kecil jumlah penjualan
akan cenderung semakin kecil pula transaksi penjualan secara kredit yang akan
dilakukan, sehingga akan memperkecil piutang perusahaan.
2. Keadaan persaingan dipasar, persaingan yang lebih keras akan memaksa
perusahaan untuk lebih banyak melakukan transaksi transaksi penjualan secara
kredit, sehingga memperbesar piutang perusahaan. Sebaliknya, persaingan yang
lebih lunak akan memungkinkan perusahaan memperkecil transaksi –transaksi
penjualan secara kredit, sehingga memperkecil pula piutang perusahaan.
3. Posisi perusahaan dalam persaingan, bilamana posisi perusahaan cukup kuat
dalam persaingan, maka perusahaan lebih dapat “memaksakan” penjualan secara
tunai, sehingga memperkecil penjualan kredit. Akibatnya piutang perusahaan akan
cenderung lebih kecil. Sebaliknya, posisi perusahaan yang lemah kurang
memungkinkan untuk “memaksakan” penjualan secara tunai, sehingga akan
memperbesar penjualan secara kredit. Akibatnya piutang perusahaan akan
cenderung lebih besar.
4. Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan perusahaan. Bilamana
potongan penjualan (discount) yang ditawarkan perusahaan cukup menarik para
calon pembeli, makan akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian-
pembelian secara tunai. Akibatnya piutang perusahaan akan cenderung lebih kecil.
Sebaliknya , bilamana potongan penjualan (discount) yang ditawarkan perusahaan
yang menarik para calon pembeli, maka akan mendorong mereka untuk
melakukan pembelian-pembelian secara kredit, akibanya piutang akan semakin
menumpuk.
5. Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang, penagihan piutang yang
lebih aktif akan mempercepat pemasukan piutang, sehingga memperkecil jumlah
sisa piutang. Sedangkan sebaliknya, penagihan piutang yang kurang aktif akan
8
memperlambat pemasukan piutang, sehingga jumlah sisa piutang akan semakin
menumpuk.
6. Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan-penjualan secara kredit aktiva-
aktiva lain, selain barang-barang hasil produksinya. Bilamana selama periode
yang akan datang perusahaan merencanakan akan melakukan penjualan secara
kredit terhadap sebagian aktiva tetapnya, maka akan memperbesar piutang
perusahaan. Sedangkan sebaliknya, bilamana perusahaan tidak merencanakan
akan melakukan penjualan secara kredit terhadap sebagian aktiva tetapnya, maka
tidak akan memperbesar piutang perusahaan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Manfaat dari penganggaran piutang ada dua yaitu secara umum dan secara khusus.
Secara umum yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan
sebagai alat pengawas kerja. Sedangkan secara umum adalah sebagai dassa penyusunan
anggaran kas. Piutang sebagi unsur dari modal kerja, maka keadaannya akan selalu
berputar dalam arti piutang akan timbul saat adanya penjualan kredit dan akan tertagih
pada saat tertentu dan akan ada lagi penjualan kredit dan seterusnya. Periode perputaran
piutang tergantung pada panjang pendeknya ketentean waktu yang dipersyaratkan dalam
syarat pembayran kredit.
Maka semakin lama waktu pengembalian pituang maka semakin lama pula modal
kerja tersebut berputar dalam satu periode. Oleh karenaa itu, semakin cepat perputaran
piutang maka semakin baik kondisi keuangan perusahaan tersebut.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan, menurut kelompok kami masih banyak
kekurangan baik hal-hal maupun pengetahuan ataupun wawasan mengenai materi
anggaran piutang, kami menyadari bahwa sumber pengetahuan dan referensi tentang
konsep-konsep anggaran piutang masih sangat terbatas, kedepannya kelompok kami
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Maka kami banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bisa membantu kelompok kami dalam menyempurnakan makalah tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan., dan Yunita Anggraini. 2011. Anggaran Bisnis. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN YOGYAKARTA
11