Anda di halaman 1dari 14

PENGANGGARAN BISNIS

ANGGARAN PIUTANG

KELOMPOK 10

1. Dimas Rasti Pratama (5160211364)


2. Fadli Samudin (5160211365)
3. Muhamad Fakhri Ali (5160211366)
4. Perwira Adi Wibowo (5160211367)
5. Arphi Desky Putra (5160211368)

Dosen Pengampu : Bapak Briyan Efflin Syahputra, S.E., M.Ak

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Anggaran Piutang”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Penganggaran Bisnis di Universitas Teknologi Yogyakarta.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami sadar dalam menyusun makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, dalam
segi materi maupun isinya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat diterima dan berguna bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya, sehingga dapat menambah wawasan ataupun pengetahuan.

Yogyakarta, 25 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

ANGGARAN PIUTANG

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ......................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Anggaran Piutang ...................................................................... 3

2.2. Manfaat Penjualan Kredit ............................................................................ 4

2.3. Berbagai Beban yang Timbul Sebagai Akibat Pemberian Kredit ............... 4

2.4. Kebijaksanaan Piutang (Penjualan Kredit) ....................................................... 5

2.5. Pengaruh Penjualan Kredit terhadap Arus Kas ........................................... 7

2.6. Faktor-faktor yang Memepengaruhi Penyusunan Anggaran Piutang.......... 7

2.7. Manfaat Anggaran Piutang .......................................................................... 9

BAB III : PENUTUP

3.1 Simpulan .................................................................................................... 10

3.2 Saran .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Piutang merupakan bentuk kekayaan yang tergolong dalam aktiva lancar,
yakni aktiva yang tingkat perputarannya relative cepat kurang dari satu tahun.
Meskipun demikian, begitu keputusan pimpinan untuk melaksanakan penjualan
dengan kredit telah ditentukan, maka kebutuhan dana untuk membelanjai piutang
akan berlaku terus menerus, sehingga sumber pembelanjaan dana piutang bias bersifat
jangka panjang dan juga perlu pertimbangan yang matang.
Piutang penting bagi para manajer dan investor karena beberapa sebab, sebab
yang pertama yaitu karena piutang merupakan aset dalam laporan keuangan yang
harus mencermikan nilainya. Kedua, persoalan menyangkut piutang adalah dasar
untuk penentuan laba dan pengukuran kinerja perusahaan. Ketiga, piutang dagang
dapat menjadi aset yang tidak produktif .
Maka untuk itu perusahaan harus cermat dalam menyusun anggaran piutang,
karena hal tersebut merupakan elemen yang penting yang harus dimiliki oleh
perusahaan sebelum memulai meproduksi suatu barang. Apabila elemen tersebut
dapat terususun dengan rapi maka semua aktivitas perusahaan dapat berlangsung
sesuai dengan tujuan atau target perusahaan yang telah di tentukan pada awal periode.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian anggaran piutang?
2. Apa saja manfaat penjualan kredit?
3. Bagaimana beban yang timbul sebagai akibat pemberian kredit?
4. Bagaimana kebijaksanaan piutang penjualan kredit?
5. Bagaimana pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas?
6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran piutang?
7. Apa saja manfaat anggaran piutang?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini sesuai dengan rumusan masalah yang telah
dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang pengertian anggaran piutang.
2. Mengetahui tentang manfaat penjualan kredit.
3. Mengetahui berbagai beban yang timbul sebagai akibat pemberian kredit.
4. Mengetahui bagaimana kebijaksanaan piutang penjualan kredit
5. Mengetahui tentang pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas.
6. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
piutang,
7. Mengetahui manfaat anggaran piutang.

1.4 Manfaat
Secara teoritis makalah ini diharapkan memberikan pengetahuan mengenai
definisi anggaran piutang, manfaat yang ada pada anggaran piutang, faktor-faktor
yang mempengaruhi anggaran piutang dan lain-lain.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Anggaran Piutang


Piutang merupakan salah satu bentuk investasi, yang tidak berbeda dengan
investasi lain seperti investasi yang berwujud kas/bank, persediaan (bahan baku,
barang setengah jadi, dan barang jadi) dan sebagainya. Sebagai salah satu bentuk
investasi maka piutang, (1) menyerap sejumlah dana modal kerja, (2) mempunyai usia
tertentu sesuai dengan waktu keterikatannya, (3) mempengaruhi tingkat risiko
perusahaan secara keseluruhan, dan (4) perlu monitor tingkat efisiensi pengelolahnya
dari waktu ke waktu.
Sebagai salah satu bentuk kekayaan perusahaan, piutang termasuk salah satu
unsur aktiva lancar. Hal ini karena piutang dianggap memiliki waktu perputaran yang
cepat yang kurang dari satu tahun. Piutang juga merupakan investasi yang akan
memberikan manfaat tertentu bagi perusahaan, sekaligus menimbulkan berbai beban
biaya. Sehingga manajemen perlu mempertimbangkan secara tepat apakah nilai
manfaat yang diperoleh melebihi beban biaya yang ditimbulkan.

2.2. Manfaat Penjualan Kredit


Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan penjualan kredit antara
lain:
1. Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan. Penjuaan yang tidak
memiliki likuiditas tinggi mungkin sekaligus akan terdorong untuk melakukan
pembelian jika ditawarkan kredit . demikian pula pembelian biasa yang jumlahnya
kecil akan terdorong untuk membeli lebih banyak dengan ditawarkannya kredit
pada mereka.
2. Dengan menigkatkan volume penjualan maka keuntungan pun diharapkan akan
meningkat. Dengan demikian kredit akan mempunyai akibat yang positif dari segi
penelitianinvestasi secara keseluruhan.
3. Dengan adanya hubungan utang piutang maka hubungan dagang antara
perusahaan dengan para pembelinya menjadi lebih erat, sehingga kredit menjamin
kontinuitas hubungan.

3
4. Keuntungan dari selisih bunga modal. Pada jenis usaha tertentu, seperti produsen
rumah murah dan perdagangan kendaraan bermotor, terjadi hubungan kredit
berjangka lama. Pada kondisi ini, kredit menciptakan keuntungan tambahan bagi
penjual. Keuntungan tersebut diperoleh bukan saja dari banyaknya omzet
penjualan, melainkan juga selisish bunga modal yang diperhitungkan terhadap
pembeli dengan bunga modal pinjaman yang sebenarnya.

Meskipun kredit mempunyai akibat positif bagi pengusaha, tetapi juga beban
ataupun risiko yang harus ditanggung perusahaan.

2.3. Berbagai Beban Yang Timbul Sebagai Akibat Pemberian Kredit


Berbagai jenis beban dan biaya timbul karena perusahaan menjual dengan kredit
antara lain berupa :
1. Beban biaya modal
Piutang sebagai salah satu bentuk investasu akan menyerap sebagaian dari modal
perusahaan yang tersedia. Bila perusahaan menggunakan modal sendiri
seluruhnya, maka dengan adanya piutang modal yang tersedia untuk investasi
bentuk lain (persediaan, aktiva tetap, dan sebagaianya) akan berkurang. Dengan
demikian biaya modal untuk piutang besarnya sama dengan biaya modal sendiri.
Sedangkan bila modal sendiri tidak mencukupi, perusahaan dapat menggunakan
pinjaman bank yang akan menimbulkan beban biaya yang eksplait yaitu bungan
modal pinjaman.
2. Biaya administrasi piutang
Piutang juga menimbulkan biaya lain yaitu biaya administrasi piutang. Biaya ini
terdiri dari (a) biaya organisasi atau unit kerja yang diserahi tugas untuk mengelol
piutang seperti gaji dan jaminan sosial lain, dan (b) biaya penagihan piutang,
mencakup biaya telepon, surat menyurat, telegram atau biaya perjalanan para
penagih piutang.
3. Piutang yang tak tertagih
Piutang mungkin tidak seluruhnya dapat ditagih, sehingga umumnya perusahaan
membentuk cadangan ragu-ragu untuk mengantisipasi munculnya piutang yang
tak tertagih (bad debt). pembentukan cadangan inilh yang merupakan slah satu
bentuk biaya piutang.

4
2.4. Kebijaksanaan Piutang (Penjualan Kredit)
Selain dapat memberikan tambahan keuntungan, piutang juga dapat
mengakibatkan timbulnya kerugin. Sehingga perusahaan perlu membuat suatu
kebijaksanaan yang jelas yang mengatur masalah tersebut. Berbagai langkah yang
perlu dipersiapkan antara lain meliputi :

1. Dibentuknya unit kerja yang khusus ditugaskan mengurusi piutang. Tugas pokok
dari unit kerja ini meliputi :

a. Mencari langganan potensial yang dapat diberikan kredit.

b. Menyeleksi para calon debitur.

c. Membukukan transanksi kredit yang terjadi.

d. Melakukan penagihan utang.

e. Membukukan mutasi kredit/piutang

f. Menyusun dan mengklasifikasiakn piutang outstanding menurut usianya masing-


masing.

g. Membuat analisa dan evluasi piutang sebagai salah satu bentuk investasi.

h. Menyusun dan memperkirakan arus kas masuk dari piutang.

i. Membuat laporan tentang pengolahan piutang bagi para pengambil kebijakan


tentang piutang.

2. Penentuan kebijakan piutang yang jelas, yaitu dapat digunakan sebagai pedoman
bagi unit kerja yang mengurusi piutang perlu;

a. Penentuan plafon kredit berbagai jenis atau tingkatan debitur/langganan.

b. Penetuan jangka kredit.

c. Pedoman melakukan seleksi calon debitur.

d. Penetuan jumlah piutang ragu-ragu maksimal yang dapat dibenarkan sebagai


dasar penetuan besarnya cadangan piutang ragu-ragu.

e. Penentuan jumlah anggaran yang digunakan untuk mengadministrasikan piutang.

5
3. Penentuan Kriteria untuk Mengukur Efisiensi pengelolaan piutang

Berbagai kriteria untuk mengukur efisiensi pengelolaan piutang, yamg berguna


indikator efisiensi pengelolaan piutang adalah :

a. Tingkat perputaran piutang, yang rumusnya adalah :


𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑁𝑒𝑡𝑜 (𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 (𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
b. Presentase piutang tak tertagih yang sebenarnya
Tingkat presentasi ini perlu dibandingkan dengan rata-rata piutang tak tertagih
untuk industri apapun usaha lain yang sejenis. Selama tingkat pesentasi ini
relatif sebanding, maka efisiensi pengelolaan piutang oleh perusahaan masih
dapat dianggap dalam batas kewajaran
c. Usia piutang rata-rata
Dari darftar piutang yang ada dapat dikelompokan presentasi dari piutang
yang masih berada dalam batas waktu seharusnya(jatuh tempo), presentase
yang terlambat satu bulan/dua bulan/tiga bulan dan sebagainya, dengan cara
ini, dapat diperkirakan piutang outstanding yang sebenarnya, yakni piutang
yang masih memiliki nilai ekonomis sebagai kayaan dan piutang yang perlu
diragukan (bad debs) atau bahkan perlu dihapuskan .
Berdasarkan pengelompokan ini kemudian dapat dipisahkan kelompok defitur
yang masih bonafid, kelompok perlu memperoleh perhatian secara lebih
seksama, kelompok yang memerlukan penanganan secarakhusus, dan
kelompok yang seharusnya dihapuskan dari daftar debitur.
Dengan cara seperti ini perusahaan bisa memperoleh gambaran secara teliti
tentang nilai ekonomis yang nyata dari piutang-piutang yang dimiliki.
d. Biaya pengelolaan setiap jumlah tertentu dari piutang
Sebagaimana telah di uraikan sebelumnya, piutang merupakan salah satu
bentuk investasi yang menimbulkan biaya seperti (1) biaya modal, (2) biaya
administrasi piutang, dan (3) biaya berupa piutang yang tak tertagih.
Jumlah biaya ini berubah-ubah dari waktu ke waktu, karena terdapat (1)
perbedaan jumlah nasabah yang harus di layani, (2) perbedaan nilai piutang
keseluruhan yang harus dikelola (3) perbedaan fungsi piutang atau kredit dari

6
waktu ke waktu akibat perbedaan kondisi persaingan dan situasi ekonomi
secara umum, dan (4) perbedaan jangka waktu kredit yang di berikan.
Oleh karena adanya perbedaan biaya dari waktu ke waktu, maka dapat
dilakukan analisa trend tentang biaya pengelolaan piutang per jumlah tertentu
dari piutang yang di berikan. Dengan demikian akan diperoleh gambaran
tentang semakin efisien atau kurang efisien nya pengelolaan piutang.

2.5. Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap Arus Kas


Penjualan tunai berakibat arus kas masuk terjadi bersamaan dengan terjadinya
transaksi penjualan. Tidak demikian halnya dengan penjualan kredit.
Arus kas masuk dari penjualan kredit akan sangat tergantung kepada :
1. Jangka waktu kredit. Semakin panjang jangka kredit yang diberikan, semakin
panjang jarak antara terjadinya transaksi penjualan dengan penerimaan uang kas
dari penjualan tersebut.
2. Keaktifan para petugas penagih hutang. Dalam arti semakin aktif petugas
melakukan penagihan piutang pada waktunya, semakin tepat arus kas yang masuk
kedalam kas perusahaan.
3. Mutu / bonafiditas para kreditur yang di percaya perusahaan untuk membeli
barang secara kredit. Semakin tepat perusahaan dalam memilih calon-calon
debiturnya, yang berarti semakin bonafd para debitur tersebut, maka semakin kecil
kemungkinakn mereka menunda pembayaran atas utang-utang dagangnya.
4. Situasi usaha pada umunya. Hal ini berarti bila keadaan situasi usaha cenderung
normal dan likuiditas perusahaan secara umum baik, maka kemungkinan
peundaaan pembayaran reltif kecil. Sebaliknya bila pasaran lesu, sulit untuk
memperoleh uang tunai, maka kemungkinan terjadinya penundaan menjadi
semakin besar.
Dengan banyaknya perimbangan – pertimbangan tersebut, perusahaan perlu
membuat perkiraan tentang pola pembayaran piutang dari para debitur
perusahaan. Perkiraan ini dikenal sebagai anggaran piutang (skedul pengumpulan
piutang ).

2.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Piutang


Agar suatu budget dapat berfungsi dengan baik, maka taksiran taksiran yang termuat
di dalamnya harus cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya

7
nanti. Untuk bias melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan data,
informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan didalam menyusun budget.adapun faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan di dalam menyusun budget piutang, antara lain :
1. Budget penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah
(kuantitas) barang yang akan dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan
datang. Semakin besar jumlah penjualan akan cenderung semakin besar pula
transaksi penjualan secara kredit yang akan dilakukan, sehingga akan
memperbesar piutang perusahaan. Sebaliknya, semakin kecil jumlah penjualan
akan cenderung semakin kecil pula transaksi penjualan secara kredit yang akan
dilakukan, sehingga akan memperkecil piutang perusahaan.
2. Keadaan persaingan dipasar, persaingan yang lebih keras akan memaksa
perusahaan untuk lebih banyak melakukan transaksi transaksi penjualan secara
kredit, sehingga memperbesar piutang perusahaan. Sebaliknya, persaingan yang
lebih lunak akan memungkinkan perusahaan memperkecil transaksi –transaksi
penjualan secara kredit, sehingga memperkecil pula piutang perusahaan.
3. Posisi perusahaan dalam persaingan, bilamana posisi perusahaan cukup kuat
dalam persaingan, maka perusahaan lebih dapat “memaksakan” penjualan secara
tunai, sehingga memperkecil penjualan kredit. Akibatnya piutang perusahaan akan
cenderung lebih kecil. Sebaliknya, posisi perusahaan yang lemah kurang
memungkinkan untuk “memaksakan” penjualan secara tunai, sehingga akan
memperbesar penjualan secara kredit. Akibatnya piutang perusahaan akan
cenderung lebih besar.
4. Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan perusahaan. Bilamana
potongan penjualan (discount) yang ditawarkan perusahaan cukup menarik para
calon pembeli, makan akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian-
pembelian secara tunai. Akibatnya piutang perusahaan akan cenderung lebih kecil.
Sebaliknya , bilamana potongan penjualan (discount) yang ditawarkan perusahaan
yang menarik para calon pembeli, maka akan mendorong mereka untuk
melakukan pembelian-pembelian secara kredit, akibanya piutang akan semakin
menumpuk.
5. Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang, penagihan piutang yang
lebih aktif akan mempercepat pemasukan piutang, sehingga memperkecil jumlah
sisa piutang. Sedangkan sebaliknya, penagihan piutang yang kurang aktif akan

8
memperlambat pemasukan piutang, sehingga jumlah sisa piutang akan semakin
menumpuk.
6. Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan-penjualan secara kredit aktiva-
aktiva lain, selain barang-barang hasil produksinya. Bilamana selama periode
yang akan datang perusahaan merencanakan akan melakukan penjualan secara
kredit terhadap sebagian aktiva tetapnya, maka akan memperbesar piutang
perusahaan. Sedangkan sebaliknya, bilamana perusahaan tidak merencanakan
akan melakukan penjualan secara kredit terhadap sebagian aktiva tetapnya, maka
tidak akan memperbesar piutang perusahaan.

2.7. Manfaat Anggaran Piutang


Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melakukan penyusunan anggaran
piutang antara lain :
1. Dapat diperkirakannya posisi piutang pada berbagai waktu
2. Dapat diketahui jumlah piutang yang sudah jatuh tempo
3. Dapat di perkirakan arus kas masuk yang berasal dari penjualan kredit.
Secara umum, semua Budget, termasuk budget piutang, mempunyai tiga kegunaan
pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, serta
sebagai alat pengawasan kerja, yang membantu management dalam memimpin
jalannya perusahaan. Sedangkan secara khusus, budget piutang berguna sebagai dasar
untuk penyusun budget kas, karena penagihan-penagihan piutang tersebut merupakan
pemasukan kas.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Manfaat dari penganggaran piutang ada dua yaitu secara umum dan secara khusus.
Secara umum yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan
sebagai alat pengawas kerja. Sedangkan secara umum adalah sebagai dassa penyusunan
anggaran kas. Piutang sebagi unsur dari modal kerja, maka keadaannya akan selalu
berputar dalam arti piutang akan timbul saat adanya penjualan kredit dan akan tertagih
pada saat tertentu dan akan ada lagi penjualan kredit dan seterusnya. Periode perputaran
piutang tergantung pada panjang pendeknya ketentean waktu yang dipersyaratkan dalam
syarat pembayran kredit.
Maka semakin lama waktu pengembalian pituang maka semakin lama pula modal
kerja tersebut berputar dalam satu periode. Oleh karenaa itu, semakin cepat perputaran
piutang maka semakin baik kondisi keuangan perusahaan tersebut.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan, menurut kelompok kami masih banyak
kekurangan baik hal-hal maupun pengetahuan ataupun wawasan mengenai materi
anggaran piutang, kami menyadari bahwa sumber pengetahuan dan referensi tentang
konsep-konsep anggaran piutang masih sangat terbatas, kedepannya kelompok kami
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Maka kami banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bisa membantu kelompok kami dalam menyempurnakan makalah tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan., dan Yunita Anggraini. 2011. Anggaran Bisnis. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN YOGYAKARTA

11

Anda mungkin juga menyukai