Anda di halaman 1dari 24

PENILAIAN SEKURITAS

1. Nilai buku diartikan sebagai selisih antara


total aset perusahaan dengan kewajiban dan
saham preferen yang tercantum dalam
neraca perusahaan.
2. Nilai pasar diartikan sebagai harga pasar
dimana sekuritas tersebut diperdagangkan
pada pasar bebas.
3. Nilai interistik fakta penunjang penilaiannya,
seperti aset, pendapatan, prospek di masa
depan, kewajiban, dan lainnya
PENDEKATAN NILAI
INTERINSIK

• Nilai ini adalah nilai sekarang (present


valué) dari arus kas (cash flow) bagi
investor didiskontokan pada tingkat
imbalan yang diminta (required rate of
return) sesuai dengan resiko yang
menyertainya
PENILAIAN SAHAM PREFERENCE

• Saham preference merupakan saham yang


memiliki karakteristik gabungan antara obligasi
dan saham biasa
• Saham preferen serupa dengan saham biasa
karena dua hal:
• Pertama, mewakili kepemilikan ekuitas dan
diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang
tertulis di atas lembaran saham tersebut.
• Kedua, membayar dividen
Persamaan Saham Preference
Dengan Obligasi

• Pertama, ada klaim atas laba dan aktiva


sebelum saham biasa.
• Kedua, dividennya tetap selama masa
berlaku (hidup) dari saham.
• Ketiga, memiliki hak tebus dan dapat
dipertukaran (convertible) dengan saham
biasa.
Lanjutan .......

• Saham preferen umumnya tanpa maturitas


(tanpa jatuh tempo) dan akan mendapatkan
dividen yang pasti dalam jumlah tetap setiap
periode meskipun laba yang diperoleh
perusahaan meningkat atau menurun, dengan
demikian, model penilaian saham preferen
sebagi berikut

d Keterangan:
PV  PV = Present value saham preference
i d = Deviden saham preference
i = Return yang harapkan investor
KASUS:
• PT Bersama Kita Maju memiliki saham preferen
kumulatif dengan nominal Rp1.000 per lembar 9%.
Tingkat bunga pasar atau return yang diminta
investor 15%, maka nilai sekarang saham preferen
per lembar dihitung sebagi berikut.

9%( Rp1.000)
PV   Rp600
15%
• Bila investor menginginkan return 15%, maka ia
harus berusaha mendapatkan saham tersebut
maksimal seharga Rp 600 per lembar
PENILAIAN OBLIGASI
• Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat
yang berisi kontrak pemberi dana (dalam hal ini
pemodal) dengan yang diberi dana (emiten).
• Surat obligasi adalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut telah
membeli utang perusahaan yang menerbitkan
obligasi.
• Penerbit, membayar bunga atas obligasi
tersebut pada tanggal yang telah ditentukan
secara periodik dan pada akhirnya menebus
nilai utang tersebut pada saat jatuh tempo
dengan mengembalikan jumlah pokok pinjaman
ditambah bunga yang terutang.
PERDAGANGAN OBLIGASI
• Face value atau nilai nominal, menunjukkan besarnya
nilai obligasi yang dikeluarkan.
• Jatuh tempo, merupakan tanggal ditetepkannya emiten
harus membayar kembali uang yang telah dikeluarkan
investor pada saat membeli obligasi. Jumlah uang yang
harus dibayar sama besarnya dengan nilai nominal
obligasi. Tanggal jatuh tempo tersebut tercantum dalam
sertifikat obligasi.
• Bunga atau kupon, merupakan pendapatan (yield) yang
diperoleh pemegang obligasi, yang mana periode waktu
pembayarannya dapat berbeda-beda, misalnya ada yang
membayar sekali dalam tiga bulan, enam bulan, atau
sekali dalam setahun.
Model Nilai Sekarang (present Value)

• Model nilai sekarang obligasi berjangka waktu adalah:

n
BO NN
PV   
t 1  1  i  t
 1  i  n

Keterangan simbol:
• PV = present value obligasi
• BO = bunga obligasi (dalam rupiah)
• NN = nilai nominal obligasi
• n = jangka waktu obligasi
• i = tingkat return yang diminta inversor
Kasus :
• Skenario pertama, misalnya PT Margi Utami
memiliki obligasi dengan nominal Rp1 juta,
coupon rate 12%, dan umur 5 tahun. Apabila
tingkat return yang diminta inverstor sebesar
10% (lebih rendah dari coupon rate), maka nilai
sekarang dari obligasi dihitung sebagai berikut

120.000 120.000 120.000 1.000.000


PV    ...  
1 0.1 1 0.1
1 2
1  0.1 1  0.1 5
4

109.090  99.174  90.158  81.962  74.511  620.921 Rp 1.075.816.


LANJUTAN ..............

• Nilai inilah yang merupakan nilai sekarang


dari obligasi. Bila investor menginginkan
return 10%, maka ia harus berusaha
mendapatkan obligasi tersebut maksimal
seharga Rp1.075.816 per lembar.
LANJUTAN .........

• Skenario kedua, misalnya PT Margi Utama


memiliki obligasi dengan nominal Rp1 juta,
coupon rate 12%, dan umur 5 tahun. Apabila
tingkat return yang diminta investor sebesar 12%
(sama dengan coupon rate), maka nilai sekarang
dari obligasi dihitung sebagai berikut.

120.000 120.000 120.000 1.000.000


PV    ...  
1  0,12 1  0,12
1 2
1  0,12 1  0,12 5
4

107.143  95.663  85.414  76.262  68.091 567.427  Rp1.000.000


LANJUTAN ......

• Nilai inilah yang merupakan nilai sekarang


obligasi. Bila investor menginginkan return
12%, maka ia harus berusaha
mendapatkan obligasi tersebut maksimal
seharga Rp1.000.000 per lembar
LANJUTAN ....
• Skenario ketiga, misalnya PT Margi Utami
memiliki obligasi dengan nominal Rp1 juta,
coupon rate 12%, dan umur 5 tahun. Apabila
tingkat return yang diminta investor sebesar
14% (lebih tinggi dari coupon rate), maka nilai
sekarang obligasi dihitung sebagai berikut.

120.000 120.000 120.000 1.000.000


PV    ...  
1  0,14 1  0,14
1 2
1  0,14 1  0,14 5
5

105.263  92.336  80.997  71.050  62.324  519.369  Rp 931.339.


LANJUTAN .....

• Nilai inilah yang merupakan nilai sekarang


dari obligasi. Bila investor menginginkan
return 14%, maka ia harus berusah
mendapatkan obligasi tersebut maksimal
seharga Rp931.339 per lembar
PENILAIAN OBLIGASI JANGKA
WAKTU TAK TERBATAS

• PT Bangun Persada menerbitkan obligasi


dengan nilai nominal (face value) Rp1 juta
tanpa jatuh tempo (tidak berjangka waktu)
dan memberikan coupon rate 12%.
• Skenario pertama, tingkat return yang
diminta investor sebesar 14% (lebih tinggi
dari coupon rate).
B Rp 120.000
PV    Rp 857.143
i 14%
LANJUTAN .....

• Skenario kedua, tingkat return yang diminta


investor sebesar 12% (sama dengan coupon
rate).
B Rp 120.000
PV    Rp 1.000.000
i 12%

Nilai inilah yang merupakan nilai sekarang dari


obligasi. Bila investor menginginkan return 12%,
maka ia harus berusaha mendapatkan obligasi
tersebut maksimal seharga Rp 1.000.000 per
lembar.
LANJUTAN .....

• Skenario ketiga, tingkat return yang diminta investor


sebesar 10% (lebih rendah dari coupon rate).

B Rp 120.000
PV    Rp 1.200.000
i 10%
• Nilai inilah merupakan nilai sekarang dari obligasi. Bila
investor menginginkan return 10%, maka ia harus
berusaha mendapatkan obligasi tersebut maksimal
seharga Rp 1.200.000 per lembar. Hasil ketiga
skenario di atas dapat diringkas dalam tabel berikut.
LANJUTAN ....
Nilai sekarang obligasi dari berbagai tingkat return
yang diminta (dalam Rp)

Skenario Return Face Nilai sekarang obligasi


Yang value
diminta Berjangka Tak berjangka
waktu waktu

Pertama 14 % 1.000.000 931.339 857.143

Kedua 12 % 1.000.000 1.000.000 1.000.000

Ketiga 10 % 1.000.000 1.075.816 1.200.000


KESIMPULAN
• Jika tingkat return yang diminta investor lebih kecil
dari coupon rate, maka nilai sekarang dari obligasi
akan lebih besar dari face value.
• Jika tingkat return yang diminta investor lebih
besar dari coupon rate, maka nilai sekarang dari
obligasi akan lebih kecil dari face value.
• Jika tingkat return yang diminta investor sama
dengan coupon rate, maka nilai sekarang dari
obligasi akan sama dengan face value.
Model Yield to Maturity
• Yield to maturity (hasil sampai jatuh tempo) adalah
tingkat disk onto (discount rate) yang membuat nilai
sekarang (PV) dari arus kas (CF) masa depan yang
dijanjikan secara total sama dengan harga pasar
obligasi saat ini. Dengan demikian, yield to maturity
analog dengan internal rate of return (IRR), yaitu
konsep yang digunakan untuk membuat keputusan
dalam Capital Budgeting. Yield to maturity dapat
dihitung dengan model sebagai berikut

C1 C2 Cn
P   ... 
 1  y  1  y  2
1
1  y  n
MISAL ...........

• Obligasi PT Semarak Nusantara memiliki


harga pasar $900, umur 3 tahun, dan
membayar bunga per tahun $60 (coupon
rate 6%) dengan face value $1,000. Yeild
to maturity dapat dihitung sebagai berikut.
• Dicoba dengan tingkat diskonto 8%.
P  Bunga  PVA8,3   Nilai Nomi nal  PV8,3 

  
$900  $60 2,5771*  $1,000 0,7938** 
$900  $155  $794
LANJUTAN .....

• Dicoba dengan tingkat diskonto 10%.


P  Bunga  PVA10,3   Nilai Nomi nal  PV10,3 

  
$900  $60 2,4869  $1,000 0,7513
* **

$900  $149  $751
KESIMPULAN

• Apabila investor menginginkan agar present


value cash flow masa depan yang dijanjikan
obligasi tersebut secara total sama dengan
harga pasar obligasi saat ini, maka discount
rate-nya harus sebesar 10%. Atau dengan
kata lain, bila nilai nominal obligasi tersebut
$1,000, maka harga pasar obligasi $900
dengan umur 3 tahun, coupon rate-nya
seharusnya 10% per tahun, bukan 6%.

Anda mungkin juga menyukai