Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

BIAYA STANDAR DAN ANALISIS VARIAN

DISUSUN OLEH
SRI WULANDARI 191805SA
NI WAYAN PUTRIDARMAYANTI 191806SA
PRATAMA 191829SA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM


(STIE AMM MATARAM)
TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikannya makalah tentang
‘’Biaya Standard Dan Analisis Varian’’.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah mengenai “Biaya Standar Dan Analisis Varian” ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

Biaya standar dalam akuntansi dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi
manajer yang mencoba merencanakan anggaran yang lebih akurat. Anggaran yang akurat
dapat menghasilkan bisnis yang lebih menguntungkan dan efisien di penghujung hari. Ini
karena sistem penetapan biaya perkiraan memberi manajer gagasan proyeksi pengeluaran
biaya. Setelah para manajer ini dapat membandingkan biaya standar dengan biaya aktual,
mereka akan dapat menentukan apakah praktik bisnis baru perlu digunakan.

Biaya standar merupakan alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya. Biaya
standar harus disusun seakurat mungkin dengan memperhitungkan seluruh faktor yang
mempengaruhinya, baik eksternal maupun internal. Hal ini karena biaya standar akan
menjadi tolak ukur apakah pengeluaran biaya sesuai dengan standar atau tidak.
Pada konsep biaya standar, biaya yang dianggap benar adalah biaya yang ditentukan
oleh standar. Jika pada kenyataannya, biaya yang sesungguhnya terjadi tidak sama dengan
biaya standar, maka harus dicari penyebabnya. Ketika biaya sesungguhnya berbeda
dengan biaya standar, maka akan terjadi selisih. Oleh karena itu pembahasan dalam  web
suplemen ini akan dilanjutkan dengan materi tentang analisis varians atau analisis selisih,
karena kedua materi ini saling berhubungan. Untuk itu, penulis menyarankan agar anda
mempelajari materi ini sesuai urutannya, agar anda mendapatkan pemahaman yang utuh.
Perusahaan yang maju memiliki standar fisik kualitas dan keuangan: standar
pendapatan, biaya, dan laba. Standar adalah alat untuk perencanaan dan pengendalian.
Kinerja akual dibanding standar melahirkan varian. Varian merupakan masalah yang
dihadapi manajemen untuk mencari sebab-sebab terjadinya. Varian itu akibat dari
pembuatan standar yang kurang tepat dan pelaksanaan kerja yang kurang efektif dan
efisien. Varian dianalisis kemudian dijadikan alat untuk memperbaiki pembuatan standar,
perencanaan, dan perilaku manusia dalam pekerjaan.
BAB II
PEMBAHASAN

BIAYA STANDAR DAN ANALISIS VARIAN


A. PENGERTIAN BIAYA STANDAR
Biaya standar adalah biaya yang ditetapkan lebih dahulu sebelum proses produksi
dimulai, atau sebelum suatu kegiatan dimulai. Standar dibuat berdasarkan kombinasi yang
tepat antara pengalaman dan pengetahuan atau antara praktik dan teori. Pengalaman saja
belum cukup untuk membuat standar yang baik, karena pengalaman itu sifatnya sangat
individual; pengetahuan saja juga tidak cukup untuk membuat standar yang baik karena teori
sifatnya ideal. Standar memiliki dua unsur fisik (volume kegiatan) dan keuangan (pendapatan
dan biaya). Standar yang lazim dalam suatu kegiatan bisnis adalah:
1) Kegiatan penjualan, terdiri volume penjualan dan harga penjualan
2) Kegiatan produksi yang terdiri dari standar:
a. Bahan baku (kuantitas dan harga)
b. Biaya tenaga kerja langsung (jam dan tarif upah)
c. Biaya overhead pabrik (kapasitas dan tarif)
3) Kegiatan usaha komersial yang terdiri dari standar:
a. Biaya pemasaran (unit kegiatan, dan tarif)
b. Biaya administrasi (unit kegiatan, dan tarif)

B. JENIS-JENIS STANDAR
Para pembuat standar pada umumnya menetapkan standar yang didasarkan pada
pengalaman masa lampau (data historis) yang diolah secara ilmiah, kemudian disesuaikan
dengan prediksi perubahan kondisi bisnis, ekonomi, sosial dan politik di masa mendatang,
sehingga melahirkan jenis-jenis standar antara lain sebagai berikut:
1) Standar ideal (standar teoritis): menginginkan efisiensi maksimum dan hanya bisa
dicapai bila semua berjalan lancar.
2) Standar normal: suatu tantangan yang bisa dicapai dalam kondisi bisnis dan ekonomi
yang normal.
3) Standar yang dapat dicapai (currently attainable standard): diharapkan dapat dicapai
dalam kondisi operasi yang efisien; standar ini lazim disebut standar aktual yang
diharapkan, bisa di atas normal atau bisa di bawah normal.

Gambar 13.1

Manajer dan Pembuatan Standar


C. KEGUNAAN SISTEM BIAYA STANDAR
Kegunaan standar tergantung pada kondisi bisnis. Jika kondisi bisnis statis, maka standar
sangat berguna sebagai pedoman kerja. Tetapi jika kondisi bisnis mengalami perubahan cepat,
maka standar kurang berguna sebagai pedoman kerja. Dalam kondisi apapun, standar
hakikatnya berguna untuk:
1) Perencanaan, penganggaran, dan pengendalian.
2) Kalkulasi biaya produk
Standar akan banyak gunanya jika kondisi bisnis, ekonomi, sosial, dan politik stabil;
harga- harga tidak ada perubahan yang signifikan. Jika kondisi bisnis, ekonomi, sosial, dan
politik tidak stabil, maka standar kurang ada manfaatnya karena akan terjadi perubahaan
harga yang sangat signifikan sehinga standar sulit digunakan. Oleh sebab itu, standar harus
disesuaikan dengan setiap perubahan bisnis, ekonomi, sosial, dan politik. Jika standar
perusahaan tidak fleksibel, maka manajer pelaksana akan frustasi melaksanakan program
kerja yang telah diputuskan oleh manajemen puncak. Perusahaan yang baik adalah
perusahaan yang memiliki standar yang fleksibel, artinya manajemen puncak harus
mengadakan perbaikan terus-menerus standar perusahaan agar dapat digunakan untuk
membuat perencanaan, pengendalian, dan menghitung biaya produk secara akurat.
D. ANALISIS VARIAN HARGA DAN EFISIENSI
Biaya standar dibandingkan dengan biaya aktual melahirkan penyimpangan (varian). Jika
biaya standar lebih besar daripada biaya aktual, maka melahirkan varian yang
menguntungkan (favorable variance); dan sebaliknya jika biaya standar lebih kecil daripada
biaya aktual, maka melahirkan varian yang tidak menguntungkan (unfavorabel variance).
Ilustrasi Varian Harga dan Efisien PT ABC
Tabel 13.1. Harga pokok standar per unit output

Normal kapasitas 1.000 unit output


Keterangan VC TFC AFC AC
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Biaya bahan langsung 5 unit @ Rp 1 5 0 0 5
Biaya upah langsung 4 jam @ Rp 1 4 0 0 4
Biaya overhead pabrik 4 jam @ Rp 0,75 3 4.000 4 7
Biaya pemasaran 2 4.000 4 6
Biaya administrasi 1 2.000 2 3
Jumlah 15 10.000 10 25
Keterangan Tabel 13.1:
1) VC = Variable Cost; TFC = Total Fixed Cost; AFC = Average Fixed Cost; AC =
Average Cost.
2) Biaya overhead pabrik tarif dihitung berdasar jam tenaga kerja langsung atau jam
upah upah langsung yaitu sebesar 4.000 jam.
3) Standar output sama dengan normal output.

Tabel 13.2. Aktual Kegiatan Selama Periode


Keterangan Jumlah
(Unit)
Produksi dan penjualan 1.100
Bahan baku yang diggunakan 5.400

(Rp)
Harga bahan baku per unit 1.05
Upah langsung 4 300 jam 4.472
Biaya overhead variable 3.311
Biaya overhead tetap 4.100
Biaya pemasaran variabel 2.178
Biaya pemasaran tetap 4.510
Biaya administrasi variabel 1.122
Biaya administrasi tetap 2.310

Berdasar data akuntansi di atas, akuntan intern dapat mengadakan perhitungan varian dan
menganalisisnya, kemudian disajikan kepada manajemen untuk meneliti sebab-sebab teriadi
varian. Jika varian itu nilainya besar perlu diadakan penelitian, tetapi jika nilai kecil kurang
perlu diadakan penelitian. Keputusan untuk meneliti varian tergantung manfaat yang
diperolehnya dan pengorbanan yang dilakukan (benefit cost ratio analysis). Perhitungan dan
analisis varian setiap unsur biaya dapat disajikan berikut ini.
Analisis Varian
Analisis varian dapat dilakukan dengan menggunakan dua model yaitu varian harga atau
varian tarif (price variance or rate variance) dan varian efisiensi (efficiency variances). Teknik
perhitungan kedua varian tersebut adalah sebagai berikut.
1) Varian Harga atau Varian Tarif
(Rate std - Rate akt) x Q akt
2) Varian Efisiensi
(Q std - Q akt) x Rate std
Catatan: Rate std = harga standar; Rate akt = harga aktual; Q akt = quantity atau
kapasitas aktual; Q std = quantity atau kapasitas standar.
Varian Bahan
Keterangan (Rp) (m/tm)
Varian Harga Penggunaan Bahan 270 Tm
(Rate std – Rate akt) x Q akt
(Rp 1 – Rp 1,05) x 5.400 = Rp 270/tm
tm = tidak menguntungkan karna harga aktual lebih tinggi
daripada harga standar.

Varian Efisiensi Bahan 100 m


(Q std – Q akt) P std; (1.100 x 5) – 5.400) x Rp 1 = Rp 100/m
m = menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih kecil
daripada kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini
adalah input material yaitu 1.100 unit kali 5, dan kapasitas aktual
dalam hal ini adalah input aktual material yang digunakan dalam
proses produksi, atau lazim disebut material usage variance, dan
varian efisiensi bahan lazim disebut material qunatity variance.

Varian Upah Buruh


Keterangan (Rp) (m/tm)
Varian Harga (Tarif) Upah Buruh 216 tm
(Labor Rate Variance)
Tarif upah aktual = Rp 4.472/4.300 jam = Rp 1,04
(Tarif std - Tarif akt) x Q akt (Rp 1- Rp 1,04) x 5.400 = Rp 216/tm
tm tidak menguntungkan karena tarif aktual lebih tinggi daripada
tarif standar.

Varian Efisiensi Jam Kerja Buruh 100 m


(Labor Efficiency Variance)
(Q std - Q akt) x P std;
(1.100 x 4) - (4.300 x Rp 1) = Rp 100/m
m = menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih kecil daripada
kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini adalah jam
kerja standar buruh, dan kapasitas aktual dalam hal ini adalah jam
kerja aktual buruh yang digunakan dalam proses produksi.

Varian Biaya Overhead Pabrik

Keterangan (Rp) m/tm


Varian Biaya Overhead Pabrik Variabel
Varian Harga Biaya Overhead Variabel 86 tm
Tarif aktual biaya overhead variabel = (Rp 3.311/4.300 jam
tenaga kerja langsung) = Rp 0,77
(Tarif std - Tarif akt) x Q akt
(Rp 0,75 - Rp 0,77) x 4.300 jam = Rp 86/tm
tm = tidak menguntungkan, karena aktual tarif (harga)
lebih tinggi daripada standar tarif (harga).

Varian Efisiensi Biaya Overhead Variabel 75 m


(Q std - Q akt) x P std;
(1.100 x 4jam) - 4.300 jam] x Rp 0,75) = Rp 75/m
m = menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih kecil
daripada kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal
ini adalah standar jam kerja buruh atau jam kerja tenaga
langsung, dan kapasitas aktual dalam hal ini adalah aktual jam
tenaga kerja langsung yang digunakan dalam proses produksi.

Varian Biaya Overhead PabrikTetap


Varian HargaBiaya Overhead Tetap 215 m
Tarif actual biaya overhead tetap = (Rp 4.100/4.300
jam tenagakerjalangsung) = Rp 0,95
(Tarifstd-tarifakt)x Q akt
(Rp 1,00- Rp 0,95)x 4.300 jam= Rp 215/m
m = menguntungkan, karena actual tariff (harga) lebih
rendah daripada standar tarif( harga). Tarif biaya overhead
tetap standar adalah Rp4.000/4.000 jam tenaga kerja
langsung normal = Rp 1,00, atau
Rp 4.000/1.000 unit output normal.
Varian EfisienBiaya Overhead Tetap 100 m
Q std- Q akt) x Rate std
[(1.100 x 4 jam )- 4.300 jam ] x Rp 1,00) = Rp 100/m
m = menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih kecil
daripada kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal
ini adalah standar jam kerja buruh atau jam kerja tenaga
langsung, dan kapasitas aktual dalam hal ini adalah
aktual jam tenaga kerja langsung yang digunakan
dalam proses produksi.
Total varian overhead pabrik 326 tm
Catatan: m = menguntungkan; tm = tidakmenguntungkan
Varian Biaya Pemasaran

Keterangan (Rp) (m/tm)


Varian Biaya PemasaranVariabel
Varian Hargaatau Varian Tarif BiayaPemasaran Variabel 22 m
Tarif aktual biaya pemasaran variabel per unit output:
(Rp 2.178/1.100 unit output = Rp 1,98
(Tarifstd – Tarifakt) x Q akt
(Rp 2,00 – Rp 1,98) x 1.100 unit output = Rp 22/m
m = menguntungkan, karena actual tariff (harga) lebih rendah
dari pada standar tarrif (harga).

Varian Efisiensi BiayaPemasaran Variabel 200 m


Q std – Q akt ) x Rate std
(1.000 unit – 1.100 unit ) x Rp 2 = Rp 200/m
m = menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih besar
daripada kapasitas standar. Kapasitas standar dalam
hal ini adalah sama dengan normal standar output.
Varian BiayaPemasaranTetap
Varian Harga atau Varian Tarif Biaya PemasaranTetap 110 tm
Tarif actual biaya pemasaran tetap per unit output;
(Rp 4.510/1.100 unit output = Rp 4,10
(Tarifstd – Tarifakt ) x Q akt
(Rp 4,00 – Rp 4,10 ) x 1.100 unit output = Rp 110/tm
Tm = tidak menguntungkan, karena aktual tariff biaya
( harga) lebih Tinggi dari pada standar tarif (harga)

Varian EfisiensiBiayaPemasaranTetap 400 m


Q std – Q akt) x Rate std
(1.000 unit – 1.100 unit ) x Rp 4 = Rp 400/m
m = menguntungkan, karenakapasitas actual lebihbesardaripada
kapasitasstandar. Kapasitasstandardalamhaliniadalahsamadengan
normal standard output.

Total varian biaya pemasaran 512 m

Varian BiayaAdministrasi

Keterangan (Rp) ( m/tm)


Varian BiayaAdministrasi Variabel
Varian Harga atau Varian Tarif Biaya Administrasi Variabel 22 tm
Tarif aktual biaya administrasi variabel per unit output:
(Rp 1.122/1.100 unit output = Rp 1.02
(Tarif std – Tarifakt) x Q akt
(Rp 1,00 – Rp 1,02) x 1.100 unit output = Rp 22/tm
m = menguntungkan, karena aktual tarif (harga) lebih
tinggi dari pada standar tarif (harga).
Varian EfisiensiBiayaAdministrasiVariabel 100 m
Q std – Q akt ) x Rate std
(1.000 unit – 1.100 unit) x Rp 1,00 = Rp 100/m
m = menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih besar
daripada kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal
ini adalah sama dengan normal standar output.
Varian Biaya Administrasi Tetap
Varian Harga atau Varian Tarif Biaya Administrasi Tetap 110 tm

Tarif aktual biaya administrasi tetap per unit output:

(Rp 2.310/1.100 unit output = Rp 2,10

(Tarif std – Tarif akt) x Q akt

(Rp 2,00 – Rp 2,10) x 1.100 unit output = Rp 110/tm

tm = tidak menguntungkan, karena aktual tarif biaya

(harga) lebih tinggi daripada standar tariff (harga).

Varian Efisiensi Biaya Administrasi Tetap 200 m

Q std – Q akt) x Rate std

(1.000 unit – 1.100 unit) x Rp 2 = Rp 200/m

m = menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih besar daripada

kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini adalah normal

standard output.

Total varian biaya administrasi 232 m

Berbagai macam varian di atas adalah suatu bukti bahwa antara apa yang direncanakan
oleh manajemen dengan apa yang nyata dilakukan adalah berbeda. Perbedaan itu disebabkan
oleh ketidakmampuan manajemen membuat perencanaan atau karena kondisi bisnis,
ekonomi, sosial, dan politik berubah sangat cepat sehingga mengakibatkan di segala aspek
kehidupan sosial dan bisnis. Para analis bisnis harus rasional dalam mengevaluasi varian yang
terjadi. Sētiap varian harus dijelaskan secara rasional sebab-sebabnya, kemudian memberi
rekomendasi untuk menghapus penyebab varian tersebut. Berpikir akibat-sebab dalam
analisis varian adalah informasi penting bagi manajemen untuk mengambil keputusan.
E. ANALISIS VARIAN PENJUALAN DAN LABA
Penjualan ialah jumlah barang yang dijual atau volume penjualan kali harga. Jika sebelum
melakukan kegiatan bisnis ditentukan standar volume penjualan dan harga standar, maka
setelah kegiatan dilaksanakan akan lahir varian penjualan. Varian penjualan ialah selisih
antara penjualan standar dan penjualan aktual yang dapat disajikan dalam bentuk varian
volume penjualan dan varian harga.
Ilustrasi Varian Penjualan dan Laba PT ABD
Berikut ini adalah data perusahaan dua tahun terakhir adalah sebagai berikut: tahun
lalu unit yang dijual produk X 10.000 unit bernilai Rp 200.000 laba kotornya Rp 70.000,
dan produk Y 5.000 unit bernilai Rp 150.000 laba kotornya Rp 60.000. Tahun ini, unit
yang dijual produk X 12.000 unit bernilai Rp 208.000 laba kotornya Rp 64.000, dan
produk Y 6.000 unit bernilai Rp 144.000 laba kotornya Rp 78.000. Manajemen ingin
mengetahui varian penjualan dan varian harga pokok penjualan (Matz-Usry, 1994).
Solusi PT ABD
Varian Penjualan
Kererangan (Rp) (m/tm)
Varian Harga Penjualan 68.000 tm
Harga per unit penjualan tahun lalu:
Poduk X Rp 200.000/10.000 unit = Rp 20
Produk Y Rp 150.000/5.000 unit = Rp30
Penjualan tahun ini
(Rp 208.000 + Rp 144.000) = Rp 352.000
Penjualan tahun ini berdasar harga tahun lalu:
Produk X 12.000 x Rp 20 = Rp 240.000
Produk Y 6.000 x Rp 30 = Rp 180.000 = Rp 420.000
Varian harga penjualan (tm) = Rp 68.000

Varian Volume Penjualan 70.000 m


Penjualan tahun ini pada harga tahun lalu = Rp 420.000
Penjualan tahun tahun lalu
(Rp 200.000 + Rp 150.000) = Rp 350.000
Varian volume penjualan/m = Rp 70.000

Varian Harga Pokok Penjualan


Varian Biaya Harga Pokok 54.000 m
Harga pokok per unit: tahun lalu:
Produk X = (Rp 200.000 - Rp 70.000)/10.000 unit = Rp 13
Produk Y = (Rp 150.000 – Rp 60.000)/5.000 unit = Rp 18
Harga pokok tahun ini:
Produk X (Rp 208.000 - Rp 64.000) = Rp 144.000
Produk Y = (Rp 144.000 – Rp 78.000) = Rp 66.000
= Rp 210.000
Penjualan tahun ini
berdasar harga pokok tahun lalu:
Produk X = 12.000 x Rp 13 = Rp 156.000
Produk Y = 6.000 x Rp 18 = Rp 108.00 = Rp 264.000
Varian biaya harga pokok/m =Rp 54.000

Varian Volume Harga Pokok 44.000 m


Penjualan tahun ini berdasar
harga pokok tahun lalu = Rp 264.000
Harga pokok tahun lalu:
X = (Rp 200.000 – Rp 70.000) = Rp 130.000
Y = (Rp 150.000 - Rp 60.000) = Rp 90.000 = Rp 220.000
Varian volume harga pokok/tm = Rp 44.000
Total varian 12.000 m

Laba kotor tahun ini 142.000


Laba kotor tahun lalu 130.000
Kenaikan laba kotor 12.000 m

Catatan: m = menguntungkan; tm = tidak menguntungkan


Analisis laba kotor dapat diterangkan dengan varian harga penjualan, varian volume
penjualan, varian biaya harga pokok dan varian volume harga pokok. Dasar analisis
adalah menggunaka data masa lalu atau anggaran.
F. ANALISIS VARIAN BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi terdiri dari dari biaya bahan baku, biaya upah buruh, dan biaya overhead
pabrik. Ketiga unsur biaya tersebut harus dibuat standar, kemudian dibandingkan dengan
aktualnya, hasilnya adalah penyimpangan atau varian.
Ilustrasi varian biaya produksi PT ABE
Perusahaan mempunyai data akuntansi sebagai berikut:
1) Produk yang dihasilkan adalah semen yang memiliki pasar oligopoli. Harga pasar
yang berlaku 1) adalah Rp 70 per ton.
2) Pabrik memiliki biaya standar untuk satuan per 100 ton produk jadi, yaitu bahan baku
A 55 ton, B 44 ton dan C 11 ton. Harga standar bahan baku per ton A Rp 43, B Rp
35, dan C Rp 25.
3) Untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi dibutuhkan tenaga kerja buruh tarif
standar Rp 7,50 per jam dan dibutuhkan waktu pengolahan 500 jam per 100 ton
output, atau 5 jam per ton.
4) Biaya overhead pabrik didasarkan pada upah jam kerja langsung (upah buruh) pada
normal kapasitas 16.500 jam. Biaya overhead pabrik yang dianggarkan adalah tetap
Rp 12.375 dan variabel Rp 8.250.
5) Kenyataan yang terjadi saat ini di pabrik (dalam periode akuntansi satu tahun) adalah
bahwa output riil yang dihasilkan adalah 3.234 ton semen jadi yang siap dijual
dipasar.
6) Permintaan aktual adalah sebear 3.000 ton. Pembelian bahan baku A 2.000 ton @ Rp
44, B 1.200 ton @ Rp 37, dan C 500 ton @ Rp 24. Sedangkan bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi adalah A 1.870 ton, B 1.100 ton, dan C 440 ton;
penyimpangan bahan baku dicatat pada saat pembelian bahan baku.
7) Upah buruh yang dibayarkan Rp 7,95 per jam pada jam kerja aktual 15 800 jam.
8) Biaya overhead aktual tetap Rp 11.075 dan variabel Rp 8.490
Diminta: menghitung varian bahan baku, varian upah, dan varian overhead pabrik.
(Sumber dari Matz Usry ‘’Akuntansi Biaya’’)
Solusi PT ABE
Kalkulasi Biaya Standar
Material Kuantitasstandar Hara standar Total biaya BIAYA PER
(jenis) (unit) (Rp) (Rp) UNIT (Rp)
A 55 43 2.365
B 44 35 1.540
C 11 25 275
JUMLAH 110 4.140
Biayaperunit total berdasarkan input 110 (4.140/110) 38,00
Biayaperunit total berdasarkan output 100 unit (4.140/100) 41,80
Sumber: Matz dan Usry, Akuntansi Biaya

Perhitungan Varian Bahan Baku


Material Beli Hargastadar Harga actual Varian Total varian
(jenis) (unit)) (Rp) ((Rp) harga (Rp)
(Rp)
A 2.000 43 44 -1 -2.000
B 1.200 35 37 -2 -2.400
C 500 25 24 +1 + 500
Jumlahpenyimpanganhargapembelianbahnbaku -3.900
Keteragan :
(-) artinyatidakmenguntungkanatauunvaforebel
(+) artinyamenguntungkan favorable

Perhitungan Penyimpangan Bauran Bahan Baku


Material Digunakan Standar quantitas berdasarkan Varian quantitas Hargastandar Total
(jenis) Quantitas standar output varian
(RP)M
A 1.870 55/110X3410 =1705 -165 43 -7095
B 1.100 44/110X3410=1364 +364 35 +9240
C 440 11/110X3410=341 -99 25 -2475
JUMLAH 3.410 JUMLAH VARIAN BAURAN BAHAN BAKU -330

Perhititungan Penyimpanan Hasil Bahan Baku (material yield variance)


 Standar output =(3.410/110)x100 = 3.100 unit
 Aktul output =3.234 unit
 Penyimpan (menguntungkan) =134 unit
 Nili penyimpanan =134xRp41.80= RP 5.601.20 (+) Menguntungkan

Perhitngan Penyimpanan Kuantitas Bahan Baku (mataerial quanty variance )


Aktual output sebesar 3.234 unit seharusnya menggunakan bahan baku sebesar
(110x3234)/100=3.557,4 unit. Standar kuantitas bahan baku untuk
A=55/100x3,557,4=1778,70 unit B=44/110x3,557,4=1422,96;c=11/110x3.557,4=355,74
perhutungan penyimpangan kuantitas bahan baku berdasar outout (3.234) aktual dengan
standar (3.100) unit
Perhitungan Penyimpangan Kuantitas Bahan Baku
Material yield variance+material mix variance

(+5601,20+(-330)= Rp 5271,20 (menggunakan dua favorable)

Material Digunakan Standar quantitas Varian Harga Total


(jenis) Quantitas berdasarkan standar output quantitas standar varian
(RP)
A 1.870 55/110X3557,4=1778,70 -91,30 43 -3925,9
44/110X3557,4=1422,96
B 1.110 11/110X3557,4=355,74 +322,96 35 +11303,6

C 440 -84,26 25 -2106,5


JUMLAH 3.410 3557,40 +5271,20
Perhitungan Penyimpanan Bahan Baku

Keterangan (Rp)
Penyimpananhargapembelianbahanbaku (tm) 3.900.00
Penyimpananhasilbahanbaku (m) 5.601,20
Penyimpananbauanbahanbaku (m) 330,00
Jumlahpenyimpananbahanbaku (m) 1.371,20

Perhitungan Varian Upah


Perhitungan Varian Tarif Buruh

Keterangn (Rp)
Upahburuh yang di byarkan (15.800x Rp7,95) 3.900,00
Jam aktualx tariff standar = 15.800xRp 7,50 5.601,20
Penyimpanan tariff upah (tm) 7.110

Perhitungan Varian Efisiensi Upah Buruh

Keterangan (Rp)
Jam aktual x tariff standar = 15.800 xRP 7,50 118.500
Jam standar x tariff standar = (3410/110x5 jam x Rp 7,50
atau 15,500jam x 7,50 116,250
Penyimpangan efisiensi upah (tm) = (15,800-15,500) x Rp
7,50 jam standar = (3410/110x5jam) = 15.500 jam
berdasarkan output diharapkan jam aktual lebih besar
daripada jumlah standar, maka penyimpanan tidak
menguntungkan (tm) 2.250

Perhitungan Varian Hasil Upah Buruh

Keterangan (RP)
Jam standar x tariff standar=(3.410/110)x5jam xRp7,50(atau jam 116.250
standar berdasarkan output yang diharapkan) atau 15.500 jam x Rp
7,50 tarif
Jam standar x tariff standar = (3.557,4/110)x5jam xRp 7,50 (tau jam
standar berdasarkan output aktual) atau
16.170 jam xRp 7,50 121.275
Penyimpinan hasi upah (labor yield variance)
134 Q XRp 7,50 x 5jam (m). karena penyimpanan output
menguntungkan, maka penyimpanan hasil upah menguntungkan 5.025

Perhitungan Varian Upah Buruh

Keterangan (Rp)
Penyimpan tarif (labor rate varianc (tm) 7.110
Penyimpangan efisien (labor efficiency variance 2.250
variance((tm)
Penyimpangan hasil upah (labor yield variance (tm) 5.025
Jumlah penyimpangan upah buruh (m) 4.335

Perhitungan Varian Overhead Pabrik


Penyimpangan biaya overhead pabrik

Keterangan (Rp)
Biaya yang diperuntukkansecaraakuntansi 19,565,0
Biaya yang dibebankanke proses produksi 3.234 unit x 5jam x1,25 20,212,5
Penyimpanganbiayaoverhedpabrik (m) 647,5

Penyimpangan Biaya Overhed Pabrik


(penyimpangan pengeluaran atau spending variance)

Keterangan (Rp)
Biaya actual 19.565
Dianggarkan ; VC =15.800Xrp 0,50 =RP 7.900
FC = =RP 12,375 20.275
Penyimpangan pengeluaran (spending variance) (m) 710

Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik


(penyimpangan kapasitas atau capacity variance)

Keterangan (RP)
Dianggarkan VC =15.800 jam X rp 0,50 =7.900 20.275
FC = = 12.375
Kapasitas aktual x tariff standar =15.800 jam x RP 1,25 19.750
PENYIMPANAN KAPASITAS (CAPICITY VARIANCE )(tm) 525
Penyimpananbiayaoverhedpabrik
(penyimpangan efesiensi alat aueficiency variance)

Keterangan (RP)
Kapasitas actual x tariff standar = 15.800 jamxRP 1,25 19.750
Kapasitasstandar x tariff standar =15.500 jam x RP 1,25 19.375
Penyimpangan efisiensi (efficiency variance ) (tm) 375

Perhitungan Varian Hasil Biaya Overhead Pabrik


Keterangan (RP)
Jam standar x tarif standar =(3.410/RP 1110) x 5 jam x RP 1,25 19.375,0
(atau jam standar berdasarkan output yang diharapkan)
atau 15.500xrp 1,25
20.212,5
Jam standar x tarif standar = (3.557,4/1100) 500 jam x 1,25
(atau jam standar berdasarkan output aktual)
atau 16.170 jamx RP 1,25

Penyimpangan hasil biaya overhead (factory overhead yield


variance) 134 Q x RP 1,25 x 5 jam
(m) karenapenyompangan output menguntungkan
Penyimpanganhasilupahmenguntungkan (m) 837,5

Perhitungan Varian Biaya Overhed Pabrik


Keterangan RP
Penyimpangan pengeluaran (m) 710,0
Penyimpangan kapasitas (tm) 525.0
Penyimpangan efisiensi (tm) 375,0
837,5
Penyimpangan hasil biaya overhead (m)
Jumlah varianbiaya overhead pabrik (m) 647,5

Perhitungan Total Viarian Biaya Produksi


Total Varian

keterangan RP
JUMLAH penyimpanganbahanbaku (m) 1.371,20
Jumlahpenyimpanganupahburuh (tm) 4.335,00
Jumlahvarianbiaya overhead pabrik ((m) 647,5
Jumlah (tm) 2.316,30

Anda mungkin juga menyukai