DISUSUN OLEH
SRI WULANDARI 191805SA
NI WAYAN PUTRIDARMAYANTI 191806SA
PRATAMA 191829SA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikannya makalah tentang
‘’Biaya Standard Dan Analisis Varian’’.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah mengenai “Biaya Standar Dan Analisis Varian” ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Biaya standar dalam akuntansi dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi
manajer yang mencoba merencanakan anggaran yang lebih akurat. Anggaran yang akurat
dapat menghasilkan bisnis yang lebih menguntungkan dan efisien di penghujung hari. Ini
karena sistem penetapan biaya perkiraan memberi manajer gagasan proyeksi pengeluaran
biaya. Setelah para manajer ini dapat membandingkan biaya standar dengan biaya aktual,
mereka akan dapat menentukan apakah praktik bisnis baru perlu digunakan.
Biaya standar merupakan alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya. Biaya
standar harus disusun seakurat mungkin dengan memperhitungkan seluruh faktor yang
mempengaruhinya, baik eksternal maupun internal. Hal ini karena biaya standar akan
menjadi tolak ukur apakah pengeluaran biaya sesuai dengan standar atau tidak.
Pada konsep biaya standar, biaya yang dianggap benar adalah biaya yang ditentukan
oleh standar. Jika pada kenyataannya, biaya yang sesungguhnya terjadi tidak sama dengan
biaya standar, maka harus dicari penyebabnya. Ketika biaya sesungguhnya berbeda
dengan biaya standar, maka akan terjadi selisih. Oleh karena itu pembahasan dalam web
suplemen ini akan dilanjutkan dengan materi tentang analisis varians atau analisis selisih,
karena kedua materi ini saling berhubungan. Untuk itu, penulis menyarankan agar anda
mempelajari materi ini sesuai urutannya, agar anda mendapatkan pemahaman yang utuh.
Perusahaan yang maju memiliki standar fisik kualitas dan keuangan: standar
pendapatan, biaya, dan laba. Standar adalah alat untuk perencanaan dan pengendalian.
Kinerja akual dibanding standar melahirkan varian. Varian merupakan masalah yang
dihadapi manajemen untuk mencari sebab-sebab terjadinya. Varian itu akibat dari
pembuatan standar yang kurang tepat dan pelaksanaan kerja yang kurang efektif dan
efisien. Varian dianalisis kemudian dijadikan alat untuk memperbaiki pembuatan standar,
perencanaan, dan perilaku manusia dalam pekerjaan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. JENIS-JENIS STANDAR
Para pembuat standar pada umumnya menetapkan standar yang didasarkan pada
pengalaman masa lampau (data historis) yang diolah secara ilmiah, kemudian disesuaikan
dengan prediksi perubahan kondisi bisnis, ekonomi, sosial dan politik di masa mendatang,
sehingga melahirkan jenis-jenis standar antara lain sebagai berikut:
1) Standar ideal (standar teoritis): menginginkan efisiensi maksimum dan hanya bisa
dicapai bila semua berjalan lancar.
2) Standar normal: suatu tantangan yang bisa dicapai dalam kondisi bisnis dan ekonomi
yang normal.
3) Standar yang dapat dicapai (currently attainable standard): diharapkan dapat dicapai
dalam kondisi operasi yang efisien; standar ini lazim disebut standar aktual yang
diharapkan, bisa di atas normal atau bisa di bawah normal.
Gambar 13.1
(Rp)
Harga bahan baku per unit 1.05
Upah langsung 4 300 jam 4.472
Biaya overhead variable 3.311
Biaya overhead tetap 4.100
Biaya pemasaran variabel 2.178
Biaya pemasaran tetap 4.510
Biaya administrasi variabel 1.122
Biaya administrasi tetap 2.310
Berdasar data akuntansi di atas, akuntan intern dapat mengadakan perhitungan varian dan
menganalisisnya, kemudian disajikan kepada manajemen untuk meneliti sebab-sebab teriadi
varian. Jika varian itu nilainya besar perlu diadakan penelitian, tetapi jika nilai kecil kurang
perlu diadakan penelitian. Keputusan untuk meneliti varian tergantung manfaat yang
diperolehnya dan pengorbanan yang dilakukan (benefit cost ratio analysis). Perhitungan dan
analisis varian setiap unsur biaya dapat disajikan berikut ini.
Analisis Varian
Analisis varian dapat dilakukan dengan menggunakan dua model yaitu varian harga atau
varian tarif (price variance or rate variance) dan varian efisiensi (efficiency variances). Teknik
perhitungan kedua varian tersebut adalah sebagai berikut.
1) Varian Harga atau Varian Tarif
(Rate std - Rate akt) x Q akt
2) Varian Efisiensi
(Q std - Q akt) x Rate std
Catatan: Rate std = harga standar; Rate akt = harga aktual; Q akt = quantity atau
kapasitas aktual; Q std = quantity atau kapasitas standar.
Varian Bahan
Keterangan (Rp) (m/tm)
Varian Harga Penggunaan Bahan 270 Tm
(Rate std – Rate akt) x Q akt
(Rp 1 – Rp 1,05) x 5.400 = Rp 270/tm
tm = tidak menguntungkan karna harga aktual lebih tinggi
daripada harga standar.
Varian BiayaAdministrasi
standard output.
Berbagai macam varian di atas adalah suatu bukti bahwa antara apa yang direncanakan
oleh manajemen dengan apa yang nyata dilakukan adalah berbeda. Perbedaan itu disebabkan
oleh ketidakmampuan manajemen membuat perencanaan atau karena kondisi bisnis,
ekonomi, sosial, dan politik berubah sangat cepat sehingga mengakibatkan di segala aspek
kehidupan sosial dan bisnis. Para analis bisnis harus rasional dalam mengevaluasi varian yang
terjadi. Sētiap varian harus dijelaskan secara rasional sebab-sebabnya, kemudian memberi
rekomendasi untuk menghapus penyebab varian tersebut. Berpikir akibat-sebab dalam
analisis varian adalah informasi penting bagi manajemen untuk mengambil keputusan.
E. ANALISIS VARIAN PENJUALAN DAN LABA
Penjualan ialah jumlah barang yang dijual atau volume penjualan kali harga. Jika sebelum
melakukan kegiatan bisnis ditentukan standar volume penjualan dan harga standar, maka
setelah kegiatan dilaksanakan akan lahir varian penjualan. Varian penjualan ialah selisih
antara penjualan standar dan penjualan aktual yang dapat disajikan dalam bentuk varian
volume penjualan dan varian harga.
Ilustrasi Varian Penjualan dan Laba PT ABD
Berikut ini adalah data perusahaan dua tahun terakhir adalah sebagai berikut: tahun
lalu unit yang dijual produk X 10.000 unit bernilai Rp 200.000 laba kotornya Rp 70.000,
dan produk Y 5.000 unit bernilai Rp 150.000 laba kotornya Rp 60.000. Tahun ini, unit
yang dijual produk X 12.000 unit bernilai Rp 208.000 laba kotornya Rp 64.000, dan
produk Y 6.000 unit bernilai Rp 144.000 laba kotornya Rp 78.000. Manajemen ingin
mengetahui varian penjualan dan varian harga pokok penjualan (Matz-Usry, 1994).
Solusi PT ABD
Varian Penjualan
Kererangan (Rp) (m/tm)
Varian Harga Penjualan 68.000 tm
Harga per unit penjualan tahun lalu:
Poduk X Rp 200.000/10.000 unit = Rp 20
Produk Y Rp 150.000/5.000 unit = Rp30
Penjualan tahun ini
(Rp 208.000 + Rp 144.000) = Rp 352.000
Penjualan tahun ini berdasar harga tahun lalu:
Produk X 12.000 x Rp 20 = Rp 240.000
Produk Y 6.000 x Rp 30 = Rp 180.000 = Rp 420.000
Varian harga penjualan (tm) = Rp 68.000
Keterangan (Rp)
Penyimpananhargapembelianbahanbaku (tm) 3.900.00
Penyimpananhasilbahanbaku (m) 5.601,20
Penyimpananbauanbahanbaku (m) 330,00
Jumlahpenyimpananbahanbaku (m) 1.371,20
Keterangn (Rp)
Upahburuh yang di byarkan (15.800x Rp7,95) 3.900,00
Jam aktualx tariff standar = 15.800xRp 7,50 5.601,20
Penyimpanan tariff upah (tm) 7.110
Keterangan (Rp)
Jam aktual x tariff standar = 15.800 xRP 7,50 118.500
Jam standar x tariff standar = (3410/110x5 jam x Rp 7,50
atau 15,500jam x 7,50 116,250
Penyimpangan efisiensi upah (tm) = (15,800-15,500) x Rp
7,50 jam standar = (3410/110x5jam) = 15.500 jam
berdasarkan output diharapkan jam aktual lebih besar
daripada jumlah standar, maka penyimpanan tidak
menguntungkan (tm) 2.250
Keterangan (RP)
Jam standar x tariff standar=(3.410/110)x5jam xRp7,50(atau jam 116.250
standar berdasarkan output yang diharapkan) atau 15.500 jam x Rp
7,50 tarif
Jam standar x tariff standar = (3.557,4/110)x5jam xRp 7,50 (tau jam
standar berdasarkan output aktual) atau
16.170 jam xRp 7,50 121.275
Penyimpinan hasi upah (labor yield variance)
134 Q XRp 7,50 x 5jam (m). karena penyimpanan output
menguntungkan, maka penyimpanan hasil upah menguntungkan 5.025
Keterangan (Rp)
Penyimpan tarif (labor rate varianc (tm) 7.110
Penyimpangan efisien (labor efficiency variance 2.250
variance((tm)
Penyimpangan hasil upah (labor yield variance (tm) 5.025
Jumlah penyimpangan upah buruh (m) 4.335
Keterangan (Rp)
Biaya yang diperuntukkansecaraakuntansi 19,565,0
Biaya yang dibebankanke proses produksi 3.234 unit x 5jam x1,25 20,212,5
Penyimpanganbiayaoverhedpabrik (m) 647,5
Keterangan (Rp)
Biaya actual 19.565
Dianggarkan ; VC =15.800Xrp 0,50 =RP 7.900
FC = =RP 12,375 20.275
Penyimpangan pengeluaran (spending variance) (m) 710
Keterangan (RP)
Dianggarkan VC =15.800 jam X rp 0,50 =7.900 20.275
FC = = 12.375
Kapasitas aktual x tariff standar =15.800 jam x RP 1,25 19.750
PENYIMPANAN KAPASITAS (CAPICITY VARIANCE )(tm) 525
Penyimpananbiayaoverhedpabrik
(penyimpangan efesiensi alat aueficiency variance)
Keterangan (RP)
Kapasitas actual x tariff standar = 15.800 jamxRP 1,25 19.750
Kapasitasstandar x tariff standar =15.500 jam x RP 1,25 19.375
Penyimpangan efisiensi (efficiency variance ) (tm) 375
keterangan RP
JUMLAH penyimpanganbahanbaku (m) 1.371,20
Jumlahpenyimpanganupahburuh (tm) 4.335,00
Jumlahvarianbiaya overhead pabrik ((m) 647,5
Jumlah (tm) 2.316,30