Anda di halaman 1dari 17

Makalah Akuntansi Manajemen

Biaya Standar dan Analisis Varian

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen


Dosen Pengampu: Nur Khatik, SE., M.Si
Oleh Kelompok 6:
1. Umi Maryani – E2B019065
2. Tera Nova PW – E2B019096
3. Fina Nailus – E2B019097

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Muhammadiyah Semarang
2021
DAFTAR ISI
Halaman Kover ..................................................................................................................................... 1
Jenis-jenis Standar ................................................................................................................................ 4
Kegunaan Sistem Biaya Standar ........................................................................................................... 5
ANALISIS VARIAN HARGA DAN EFISIENSI ................................................................................. 5
Ilustrasi Varian Harga dan Efisiensi PT ABC ..................................................................................... 5
Analisis Varian ...................................................................................................................................... 6
Varian Bahan......................................................................................................................................... 6
Varian Upah Buruh ............................................................................................................................... 7
Varian Biaya Overhead Pabrik............................................................................................................. 7
Varian Biaya Pemasaran....................................................................................................................... 8
Varian Biaya Administrasi .................................................................................................................... 9
ANALISIS VARIAN PENJUALAN DAN LABA .............................................................................. 10
Ilustrasi Varian Penjualan dan Laba PT ABD ................................................................................... 10
Varian Penjualan ............................................................................................................................. 10
Varian Harga Pokok Penjualan ...................................................................................................... 11
ANALISIS VARIAN BIAYA PRODUKSI ......................................................................................... 11
Ilustrasi varian biaya produksi PT ABE ........................................................................................ 12
SOLUSI PT ABE ................................................................................................................................. 12
Kalkulasi Biaya Standar .................................................................................................................. 12
Perhitungan Varian Bahan Baku .................................................................................................... 12
Perhitungan Penyimpanan Bauran Bahan Baku (Material Mix Variance) .................................. 13
Perhitungan Penyimpangan Hasil Bahan Baku (Material Yield Variance) .................................. 13
Perhitungan Penyimpangan Kuantitas Bahan Baku (Material Quantiy Variance) ...................... 13
Perhitungan Penyimpangan Kuantitas Bahan Baku ...................................................................... 13
Perhitungan Pnyimpangan Bahan Baku: ....................................................................................... 14
Perhitungan Varian Upah ............................................................................................................... 14
Perhitungan Varian Efesiensi Upah Buruh .................................................................................... 14
Perhitungan Varian Hasil Upah Buruh .......................................................................................... 14
Peritungan Varian Upah Buruh ...................................................................................................... 15
Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik .......................................................................................... 15
Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik .......................................................................................... 15
Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik .......................................................................................... 16

2
Perhitungan Varian Hasil Biaya Overhead Pabrik ........................................................................ 16
Perhitungan Varian Biaya ovrhead Pabrik .................................................................................... 16
Total Varian..................................................................................................................................... 17
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASAR ANALISIS VARIAN ............................................... 17
Daftar Pustaka..................................................................................................................................... 17

3
Pengertian Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya yang ditetapkan lebih dahulu sebelum proses produksi dimulai, atau
sebelum suatu kegiatan dimulai. Standar dibuat berdasarkan kombinasi yang tepat antara
pengalaman dan pengetahuan atau antara praktik dan teori. Pengalaman saja belum cukup untuk
membuat standar yang baik, sebab pengalaman itu sifatnya sangat individual. Demikian juga;
pengetahuan (teori) saja tidak cukup untuk membuat standar yang baik karena teori sifatnya ideal.
Lebih lanjutnya dapat dilihat di tabel berikut:

Manajer

Pengalaman Pengetahuan

Proyeksi Kondisi Bisnis


(Analisis Lingkungan Dalam dan Luar)

Standar Pendapatan dan Biaya

Standar mempunyai dua unsur fisik (volume kegiatan) dan keuangan (pendapatan dan biaya).
Standar yang lazim dalam suatu kegiatan bisnis adalah:
1. Kegiatan penjualan, terdiri dari volume penjualan dan harga penjualan
2. Kegiatan produksi yang terdiri dari standar:
1) Bahan baku (kuantitas dan harga)
2) Biaya tenaga kerja langsung (jam dan tarif upah)
3) Biaya overhead pabrik (kapasitas dan tarif)
3. Kegiatan usaha komersial yang terdiri dari standar:
1) Biaya pemasaran (unit kegiatan dan tarif)
2) Biaya administrasi (unit kegiatan dan tarif)

Jenis-jenis Standar
Para pembuat standar pada umumnya menerapkan standar yang didasarkan pada pengalaman masa
lampau (data historis) yang diolah secara ilmiah, kemudian disesuaikan dengan prediksi perubahan
kondisi bisnis, ekonomi, sosial, dan politik di masa mendatang, sehingga melahirkan jenis-jenis
standar antara lain sebagai berikut:
4
1) Standar ideal (standar teoritis); menginginkan efisiensi maksimum dan hanya bisa dicapai bila
semua berjalan lancar
2) Standar normal: suatu tantangan yang bisa dicapai dalam kondisi bisnis dan ekonomi yang
normal
3) Standar yang dapat dicapai (currently attainable standard): standar yang diharapkan dapat
dicapai dalam kondisi operasu yang efisien; standar ini lazim disebut sebagai standar actual yang
diharapkan, bisa di atas normal dan bisa juga di bawah normal.

Kegunaan Sistem Biaya Standar


Kegunaan standar tergantung pada kondisi bisnis. Jika kondisi bisnis statis, maka standar sangat
berguna sebagai pedoman kerja. Tetapi jika kondisi bisnis mengalami perubahan cepat, maka
standar kurang berguna sebagai pedoman kerja. Dalam kondisi apapun, standar hakikatnya
berguna untuk:
1) Perencanaan, penganggaran, dan pengendalian
2) Kalkulasi biaya produk
Standar akan banyak gunanya jika kondisi bisnis, ekonomi, sosial, dan politik stabil; harga-harga
tidak ada perubahan yang signifikan. Jika kondisi bisnis, ekonomi, sosial, dan politik tidak stabil
maka standar kurang ada manfaatnya karena akan terjadi perubahan harga yang sangat signifikan
sehingga standar sulit digunakan. Oleh sebab itu, standar harus disesuaikan dengan setiap
perubahan bisnis, ekonomi, sosial, dan politik.
Jika standar perusahaan tidak fleksibel, maka manajer pelaksana akan frustrasi melaksanakan
program kerja yang telah diputuskan oleh manajemen puncak. Perusahaan yang baik adalah
perusahaan yang memiliki standar yang fleksibel, artinya manajemen puncak harus mengadakan
perbaikan terus menerus terhadap standar perusahaan agar ia dapat digunakan untuk membuat
perencanaan, pengendalian, dan menghitung biaya produk secara akurat.

ANALISIS VARIAN HARGA DAN EFISIENSI


Biaya standar dibandingkan dengan biaya actual melahirkan penyimpangan (varian). Jika biaya
standar lebih besar disbanding biaya actual, maka melahirkan varian yang menguntungkan
(favorable variance); dan sebaliknya, jika biaya standar lebih kecil daripada biaya actual, maka ia
akan melahirkan varian yang tidak menguntungkan (unfavorable variance)

Ilustrasi Varian Harga dan Efisiensi PT ABC


VC TFC AFC AC
Keterangan
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
Biaya bahan langsung 5 unit @ Rp.1 5 0 0 5
Biaya upah langsung 4 jam @ Rp.1 4 0 0 4
Biaya overhead pabrik 4 jam @ Rp.0,75 3 4.000 4 7
Biaya pemasaran 2 4.000 4 6
Biaya administrasi 1 2.000 2 3
Jumlah 15 10.000 10 25
Keterangan tabel:
1) VC= Variable Cost; TFC= Total Fixed Cost; AFC= Average Fixed Cost; AC= Average Cost
5
2) Biaya overhead pabrik tarif dihitung berdasar jam tenaga kerja langsung atau jam upah langsung
yaitu sebesar 4000 jam
3) Standar output sama dengan normal output

Tabel Aktual Kegiatan Selama Periode


Keterangan Jumlah
(Unit)
Produksi dan penjualan 1.100
Bahan baku yang digunakan 5.400

(Rp)
Harga bahan baku per unit 1,05
Upah langsung 4.300 jam 4.472
Biaya overhead variabel 3.311
Biaya overhead tetap 4.100
Biaya pemasaran variabel 2.178
Biaya pemasaran tetap 4.510
Biaya administrasi variabel 1.122
Biaya administrasi tetap 2.310
Berdasarkan data akuntansi di atas, akuntan intern dapat mengadakn perhitungan varian dan
menganalisisnya, kemudian disajikan kepada manajemen untuk diteliti sebab-sebab terjadinya
varian. Jika varian itu nilainya besar perlu diadakan penelitian, tetapi jika nilainya kecil kurang
perlu diadakan penelitian. Keputusan untuk meneliti varian tergantung manfaat yang diperolehnya
dan pengorbanan yang dilakukan (benefit cost ratio analysis). Perhitungan dan analisis varian
setiap unsur biaya dapat disajikan berikut ini:

Analisis Varian
Analisis varian dapat dilakukan dengan menggunakan dua model yaitu varian harga atau varian
tarif (price variance or rate variance) dan varian efisiensi (efficiency variance). Teknik perhitungan
kedua varian tersebut adalah sebagai berikut:
1) Varian Harga dan Varian Tarif
(Rate sd - Rate akt) x Q akt
2) Varian Efisiensi
(Q std – Q akt) x Rate std
Catatan: rate std= harga standar; rate akt= harga aktual; q akt=quantity actual atau kapasitas aktual;
q std=quantity atau kapasitas standar

Varian Bahan
Keterangan (Rp) (m/tm)
Varian Harga Penggunaan Bahan 270 tm
(Rate std – Rate akt) x Q akt
(Rp 1 – Rp 1, 05) x 5.400 = Rp. 270/tm
tm= tidak menguntungkan karena harga aktual lebih tinggi daripada harga
standar

6
Variansi Efisiensi Bahan 100 m
(Q std – Q std) x P std; (1.100 x 5) – 5400) x Rp 1 = Rp 100/m
m= menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih kecil daripada
kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini adalah input material
yaitu 1.100 unit kali 5, dan kapasitas aktual dalam hal ini adalah input
aktual material yang digunakan dalam proses produksi, atau lazim disebut
material usage variance, dan varian efisiensi bahan lazim disebut material
quantity variance

Varian Upah Buruh


Keterangan (Rp) (m/tm)
Varian Harga (Tarif) Upah Buruh 216 tm
(Labor Rate Variance)
Tarif upah aktual= Rp 4.472/4.300 jam= Rp 1,04
(Tarif std – Tarif akt) x Q akt
(Rp 1 – Rp 1, 04) x 5.400= Rp 216/tm
tm= tidak menguntungkan karena tarif aktual lebih tinggi daripada tarif
standar

Varian Efisiensi Jam Kerja Buruh 100 m


(Labor Efficiency Variance)
(Q std – Q akt) x P std;
m= menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih kecil daripada
kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini adalah jam kerja
standar buruh, dan kapasitas aktual dalam hal ini adalah jam kerja buruh
yang digunakan dalam proses produksi.

Varian Biaya Overhead Pabrik


Keterangan (Rp) (m/tm)
Varian Harga Biaya Overhead Variabel 86 tm
Tarif aktual biaya overhead variabel= (Rp 3.311/4.300 jam tenaga kerja
langsung) = Rp 0,77
(Tarif std – Tarif akt) x Q akt
(Rp 0, 75 – Rp 0, 77) x 4.300 jam= Rp 86/tm
tm=tidak menguntungkan, karena aktual tarif (harga) lebih tinggi
daripada standar tarif (harga)
Varian Efisiensi Biaya Overhead Variabel 75 m
(Q std – Q akt) x P std;
[(1.100 x 4 jam) – 4.300 jam] x Rp 0,75) = Rp 75/
m=menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih kecil daripada
kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini adalah standar jam
kerja buruh atau jam kerja tenaga langsung, dan kapasitas aktual dalam
hal ini adalah aktual jam tenaga kerja langsung yang digunakan dalam
proses produksi.
Varian Harga Biaya Overhead Tetap 215 m

7
Tarif aktual biaya overhead tetap= (Rp 4.100/4.300 jam tenaga kerja
langsung) = Rp 0,95
(Tarif std – Tarif akt) x Q akt
(Rp 1, 00 – Rp 0,95) x 4.300 jam = Rp. 215/m
m=menguntungkan, karena aktual tarif (harga) lebih rendah daripada
standar tarif (harga). Tarif biaya overhead tetap standar adalah
4.000/4.000 jam tenaga kerja langsung normal= Rp 1,00 atau Rp
4.000/1.000 unit output normal.
Varian Efisiensi Biaya Overhead Tetap
(Q std – Q akt) x Rate std
[(1.100 x 4 jam) – 4.300 jam] x Rp 1,00) = Rp 100/m
m=menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih kecil daripada
100 m
kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini adalah standar jam
kerja buruh atau jam kerja tenaga langsung, dan kapasitas aktual dalam
hal ini adalah aktual jam tenaga kerja langsung yang digunakan dalam
proses produksi
Total varian overhead pabrik 326 tm

Varian Biaya Pemasaran


Keterangan (Rp) (m/tm)
Varian Harga atau Varian Tarif Biaya Pemasaran Variabel 22 m
Tarif aktual biaya pemasaran variabel per unit output:
(Rp 2.178/1.100 unit output = Rp 1,98)
(Tarif std – Tarif skt) x Q akt
(Rp 2,00 – Rp 1, 98) 1.100 unit output= Rp 22/m
m=menguntungkan, karena aktual tarif (harga) lebih rendah daripada
standar tarif (harga)
Varian Efisiensi Biaya Pemasaran Variabel
(Q std – Q akt) x Rate std
(1.000 unit – 1.100 unit) x Rp 2= Rp 200/m
200 m
m=menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih beasar daripada
kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini adalah sama dengan
normal standard output.
Varian Harga atau Varian Tarif Biaya Pemasaran Tetap 110 tm
Tarif aktual biaya pemasaran tetap per unit output:
Rp. 4510/1.100 unit output= Rp 4,10
(Tarif std – Tarif akt) x Q akt
(Rp 4,00 – Rp 4,10) x 1.100 unit output= Rp. 110/m
tm=tidak menguntungkan karena aktual tarif biaya (harga) lebih tinggi
daripada standar tarif (harga)
Varian Efisiensi Biaya Pemasaran Tetap
(Q std – Q akt) x Rate std 400 m
(1.000 unit – 1.100 unit) x Rp 4= Rp 400/m

8
m=menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih besar daripada
kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini adalah sama dengan
normal standard output
Total varian biaya pemasaran 512 m

Varian Biaya Administrasi


Keterangan (Rp) (m/tm)
Varian Harga atau Varian Tarif Biaya Administrasi Variabel 22 tm
Tarif aktual biaya administrasi variabel per unit output:
(Rp. 1.122/1.100 unit output= Rp 1,02)
(Tarif std – Tarif akt) x Q akt
(Rp 1,00 – Rp 1,02) x 1.100 unit output= Rp 22/tm
tm=tidak menguntungkan, karena aktual tarif biaya (harga) lebih tinggi
daripada standar tarif (harga)
Varian Efisiensi Biaya Administrasi Variabel
(Q std – Q akt) x Rate std
(1.000 unit – 1.100 unit) x Rp 1,00= Rp 100/m
100 m
m=menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih besar daripada
kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini adalah sama dengan
normal standard output
Varian Harga atau Varian Tarif Biaya Administrasi Tetap
Tarif aktual biaya administrasi tetap per unit output:
(Rp 2.310/1.100 unit output)=Rp 2,10
(Tarif std – Tarif akt) x Q akt 110 tm
(Rp. 2,00 – Rp 2,10) x 1.100 unit output= Rp 110/tm
Tm=tidak menguntungkan, karena aktual tarif biaya (harga) lebih tinggi
daripada standar tarif (harga)
Variansi Efisiensi Biaya Administrasi Tetap
(Q std – Q akt) x Rate std
(1.000 unit – 1.100 unit) x Rp 2= Rp 200/m
200 m
m=menguntungkan, karena kapasitas aktual lebih besar daripada
kapasitas standar. Kapasitas standar dalam hal ini adalah sama dengan
normal standard output
Total varian biaya administrasi 232 m
Berbagai macam varian di atas adalah suatu bukti bahwa antara apa yang direncanakan oleh
manajemen dengan apa yang nyata dilakukan adalah berbeda. Perbedaan itu disebabkan oleh
ketidakmampuan manajemen membuat perencanaan atau karena kondisi bisnis, ekonomi, sosial,
dan politik berubah sangat cepat sehingga memepengaruhi segala aspek kehidupan sosial dan
bisnis. Para analis bisnis harus rasional dalam mengevaluasi varian yang terjadi. Setiap varian
harus dijelaskan secara rasional sebab-sebabnya, kemudian memberi rekomendasi untuk
menghapus penyebab varian tersebut. Berpikir sebab-akibat dalam analisis varian adalah informasi
penting bagi manajemen untuk mengambil keputusan.

9
ANALISIS VARIAN PENJUALAN DAN LABA
Penjualan ialah jumlah barang yang dijual atau volume penjualan kali harga. Jika sebelum
melakukan kegiatan bisnis ditentukan standar volume penjualan dan harga standar, maka setelah
kegiatan dilaksanakan akan lahir varian penjualan. Varian penjualan ialah selisih antara penjualan
standar dan penjualan aktual yang dapat disajikan dalam bentuk varian volume penjualan dan
varian harga.

Ilustrasi Varian Penjualan dan Laba PT ABD


Berikut ini adalah data perusahaan dua tahun terakhir: tahun lalu dijual unit produk X 10.000 unit
bernilai Rp. 200.000; laba kotornya Rp 70.000. Sementara itu, produk Y 5.000 unit bernilai Rp
150.000; laba kotornya Rp 60.000. Tahun ini, unit yang dijual produk X 12.000 unit bernilai Rp
208.000; laba kotornya Rp 64.000, dan produk Y 6.000 unit bernilai Rp 144.000; laba kotornya
Rp 78.000. Manajemen ingin mengetahui varian penjualan dan varian harga produk penjualan.

SOLUSI PT ABD.
Varian Penjualan

10
Varian Harga Pokok Penjualan

Analisis laba kotor dapat diterangkan dengan varian harga penjualan, varian volume penjualan
varian biaya harga pokok dan varian volume harga pokok Dasar analisis adalah menggunakan
data masa lalu atau anggaran.

ANALISIS VARIAN BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi terdiri dari dari biaya bahan baku, biaya upah buruh, dan biaya overhead pabrik
Ketiga unsur biaya tersebut harus dibuat standar, kemudian dibandingkan dengan aktualny
hasilnya adalah penyimpangan atau varian.

11
Ilustrasi varian biaya produksi PT ABE

Perusahaan mempunyai data akuntansi sebagai berikut:


1) Produk yang dihasilkan adalah semen yang memiliki pasar oligopoli. Harga pasar yang berlak
adalah Rp 70 per ton.
2) Pabrik memiliki biaya standar untuk satuan per 100 ton produk jadi, yaitu bahan baku A 55
ton B 44 ton dan C 11 ton. Harga standar bahan baku per ton A Rp 43, B Rp 35, dan C Rp 25.
3) Untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi dibutuhkan tenaga kerja buruh tarif standar
7,50 per jam dan dibutuhkan waktu pengolahan 500 jam per 100 ton output, atau 5 jam per ton.
4) Biaya overhead pabrik didasarkan pada upah jam kerja langsung (upah buruh) pada ne
kapasitas 16.500 jam. Biaya overhead pabrik yang dianggarkan adalah tetap Rp 12.375 dan
variabel Rp 8.250.
5) Kenyataan yang terjadi saat ini di pabrik (dalam periode akuntansi satu tahun) adalah bahwa
output riil yang dihasilkan adalah 3.234 ton semen jadi yang siap dijual dipasar.
6) Permintaan aktual adalah sebear 3.000 ton. Pembelian bahan baku A 2.000 ton @ Rp 44,
B1200 ton@ Rp 37, dan C 500 ton @ Rp 24. Sedangkan bahan baku yang digunakan dalam
proses produksi adalah A 1.870 ton. B 1.100 ton, dan C 440 ton; penyimpangan bahan baku
dicatat pada saat pembelian bahan baku.
7) Upah buruh yang dibayarkan Rp 7,95 per jam pada jam kerja aktua! 15.800 jam.
8) Biaya overhend aktual tetap Rp 11.075 dan variabel Rp 8.490
Diminta menghitung varian bahan baku, varian upah, dan varian overhead pabrik. (Sumber dari
Matz Ursy “Akuntansi Biaya”)

SOLUSI PT ABE

Kalkulasi Biaya Standar

Perhitungan Varian Bahan Baku


Perhitungan Penyimpanan Harga Bahan Baku

12
Perhitungan Penyimpanan Bauran Bahan Baku (Material Mix Variance)

Perhitungan Penyimpangan Hasil Bahan Baku (Material Yield Variance)


Standar output = (3.410/110) x 100 = 3.100 unit
Aktual output = 3.234 unit
Penyimpanan (menguntungkan) = - 134 unit
Nilai penyimpangan= 134 x Rp 41,80 Rp 5.601.20 (+) menguntungkan

Perhitungan Penyimpangan Kuantitas Bahan Baku (Material Quantiy Variance)


Aktual ouput sebesar 3234 unit seharusnya menggunakan bahan baku sebesar (1103234 3557,4
unit Standar kuantitas bahan baku untuk A=55/110 x 3.557,4 1778,70 unit; B-W 3,557,4 142296,
C-11/110x3.557,4 355,74. Perhitungan penyimpangan kuantitas bahan h berdasar output (3.234)
aktual dengan output standar (3.100 unit).

Perhitungan Penyimpangan Kuantitas Bahan Baku


Material Yield Variance+ Material Mix Variance
(+5601.20+(-330) Rp 5271,20 (Menguntungkan atau favorable)

13
Perhitungan Pnyimpangan Bahan Baku:

Perhitungan Varian Upah


Perhitungan Varian Tarif Upah Buruh

Perhitungan Varian Efesiensi Upah Buruh

Perhitungan Varian Hasil Upah Buruh

14
Peritungan Varian Upah Buruh

Perhitungan Varian Overhead Pabrik


Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik

Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik


(Penyimpangan Pengeluaran atau Spending Variance)

Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik


(Penyimpangan Kapasitas atau Capacity Variance)

15
Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik
(Penyimpangan Efisiensi atau Efficiency Variance)

Perhitungan Varian Hasil Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan Varian Biaya ovrhead Pabrik

Perhitungan Total Varian Biaya Produksi

16
Total Varian

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASAR ANALISIS VARIAN


Bagian Pembelian bertanggung jawab untuk penyimpangan harga pembelian bahan baku,
selebihnya menjadi tanggung jawab bagian produksi. Varian biaya produksi pada umumnya
dibebankan kepada cost of goods manufactured atau cost of goods sold, atau ke perhitungan laba
rugi sebagai pendapatan atau beban lain-lain itu tergantung kepada kebijakan manajemen

Daftar Pustaka
Utari, Dewi, et.al. Akuntansi Manajemen (Pendekatan Praktis). Mitra Wacana Media. 2016

17

Anda mungkin juga menyukai