OLEH
KELOMPOK 13 :
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas atas berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dari Kelompok 13 mampu menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Anggaran
Beban Operasi”
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas minguan pada mata kuliah
“Penganggaran”. Kami harap makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami lebih dalam
mengenai konsep anggaran biaya produksi.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami sanggat menegarapkan adanya saran dan kritisi dalam hal isi atau penulisan, guna penulisan yang
lebih baik dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................................5
1.3. Tujuan..........................................................................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Anggaran Oprasional...............................................................................................................6
2.2. Beban Operasional Tetap, Variabel, dan Semi Variabel..........................................................................7
Contoh Kasus :............................................................................................................................................................. 9
BAB III....................................................................................................................................................................... 16
PENUTUP..................................................................................................................................................................16
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada umumnya, tujuan utama dari pendirian perusahaan baik yang bergerak dalam bidang jasa,
dagang, maupun industri adalah untuk memperoleh laba yang maksimal. Agar tujuan ini tercapai,
maka setiap perusahaan harus mempunyai sistem dan prosedur yang jelas, baik dalam mengelola dan
mengawasi semua kegiatan yang ada di perusahaan.
Dalam pencapaian tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, diperlukan perencanaan dan
pengawasan yang baik terhadap anggaran perusahaan. Perencanaan menurut Suandy (2001:2) adalah
suatu proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-
strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang
diperlukamumtuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Namun menurut Sundjaja dan Inge
Barlian (2003:161), perencanaan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan
perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasi dan mengontrol kegiatan
perusahaan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan pada dasarnya memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan
mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan kendala
yang akan dihadapi. Perencanaan dianggap sebagai suatu kumpulan keputusan-keputusan yang
mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
perencanaan harus mempunyai kemampuan melakukan pilihan-pilihan terbaik yang dapat dilaksanakan
untuk menghindari kegagalan. Pada perusahaaan, pengawasan dilakukan untuk suatu kegiatan dalam
mengadakan penilaian, pengukuran, dan perbaikan mengenai suatu aktivitas yang dilaksanakan, dan
untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan rencana telah dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Dengan adanya perencanaan, maka perusahaan akan lebih efisien dalam penggunaan anggaran
untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan, dan memudahkan untuk melakukan pengawasan,
sehingga pemborosan dana dapat ditekan seminimal mungkin. Dalam suatu perencanaan, jumlah dan
unsur-unsur semua beban perlu dianggarkan terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang jelas
tentang kegiatan yang akan dilakukan. Anggaran memberikan kepada manajemen suatu proyeksi yang
dapat dipercaya dalam bentuk kuantitatif, mengenai rencana kegiatan operasi yang akan dilakukan
sebelum kegiatan nyata dalam perusahaan dilaksanakan, karena pada waktu mempersiapkan anggaran
kita dipaksa untuk memperhatikan dan menyelidiki semua faktor-faktor yang mempengaruhi, dan
harus membuat analisa yang diteliti berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada.
Sebagaimana diketahui bahwa pengelolaan perusahaan ditujukan untuk memperoleh laba, dan laba
tersebut memerlukan perencanaan yang benar. perusahaan besar maupun kecil membuat anggaran,
karena penganggaran itu penting untukmembuat perencanaan dan untuk mengendalikan kegiatan dan
sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan. Dimana perencanaan melihat kemasa depan, yaitu
menentukan tindakan – tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan suatu
lembaga atau organisasi, sedangkan pengendalian untuk melihat kebelakang dengan menilai hasil kerja
dan membandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan.
Hasil perbandingan tersebut akan digunakan untuk memperbaiki perencanaan, anggaran dan
pelaksanaan.Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang
direncanakan dalam anggaran Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran.
Sehingga perencanaan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian tentang program
jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian, keuangan,
citraperusahaan, sistem informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang
dianggarkan sebelumnya.
1.3. Tujuan
Agar lebih mampu memahami mengenai Anggaran Operasional yang terdiri dari beban operasional tetap,
variabel dan semi variabel
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Anggaran Oprasional
Setelah anggaran biaya produksi disusun, langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran beban
operasional. Anggaran beban operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan
dengan kegiatan distribusi dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk kegiatan
administrasi perusahaan.
Beban operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar di dalam mempengaruhi
keberhasilan perusahaan di dalam mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba usaha. Produk yang
telah dihasilkan perusahaan melalui proses produksi yang panjang harus didistribusikan kepada
para pelanggan melalui serangkaian kegiatan yang saling menunjang. Tanpa aktivitas operasional
yang terarah, maka seluruh produk yang dihasilkan tidak akan memiliki manfaat apapun bagi
perusahaan.
Secara umum, beban oprasional dapat dikelompokkan atas dua kelompok, yaitu:
1. Beban Penjualan (Selling Expenses )
Beban penjualan adalah semua pengeluaran yang berkaitan dengan seluruh aktivitas
penjualan dan pendistribusian produk oleh perusahaan kepada pelanggan, seperti:
Gaji dan komisi wiraniaga
Gaji manajer penjualan/pemasaran
Biaya iklan
Biaya pelatihan wiraniaga
Biaya listrik dan telepon kantor penjualan
Biaya penyusutan kantor dan kenderaan bagian penjualan
Biaya gudang
Biaya pengepakan dan pengiriman produk kepada pelangan
Biaya penagihan dan lain-lain
2. Beban Administrasi (Administrative Expenses )
Beban administrasi adalah semua pengeluaran ysng berkaitan dengan seluruh aktivitas
admnistras i dan kegiatan umum lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, seperti:
Gaji stat administrasi
Gaji manajer dan direktur
Biaya sewa kantor dan kenderaan
Biaya urusan hukum
Biaya listrik dan telepon kantor administrasi
Biaya alat tulis dan cetak kantor administrasi
Biaya penyusutan gedung kantor administrasi
Biaya penyusutan kenderaan umum dan direksi
Biaya penyusutan komputer bagian administrasi dan lain-lain
Langkah 2
Masukan seluruh komponen biayabeban tetaap bagianpenjualan untuk bulan Januari 2008.
Beban Administrasi
Jenis Beban Beban Tetap Beban Variabel Total
Langkah 3
Menghitung seluruh komponen beban variabel bagian penjualan untuk bulan Januari 2008.
Komisi karyawan bagian penjualan Rp600.000.000 × 1% = Rp 6.000.000
Beban listrik Rp500 x 1.000 kwh = Rp 500.000
Kemudian, memasukkan biaya-tiaya variabel tersebut ke kolom biaya variabel bagian penjualan di
anggaran beban operasi. Jumlahkan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap komponen biaya yang ada
di bagian penjualan.
Anggaran Biaya Operasi
PT Berkah Abadi Jaya
Untuk Periode Januari 2008
Beban Penjualan
Langkah 4
Jenisseluruh
Memasukan Beban komponen biaya Beban Tetapadministrasiuntuk
tetap bagian Beban Variabel
bulan Januari 2008. Total
Gaji karyawan 5.000.000
Anggaran Biaya Operasi Rp 5.000.000
Beban Administrasi
Jenis Beban Beban Tetap Beban Variabel Total
Gaji Karyawan 8.000.000 Rp 8.000.000
Beban penyusutan kendaraan 2.000.000 2.000.000
Biayay penyusutan peralatan 1.000.000 1.000.000
Biaya Liastrik 500.000 750.000 1.250.000
Subtotal Beban Penjualan 12.250.000
Langkah 5
Menghitung seluruh komponen beban variabel bagian administrasi untuk bulan Januari 2008.
Beban listrik Rp500 x 1.500 kwh = Rp750.000
Kemudian, biaya-biaya variabel tersebut dimasukkan ke kolom biaya variabel bagian administrasi di anggaran beban
operasi. Jumlahkan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap komponen biaya yang ada di bagian administrasi.
Langkah 6
Menyelesaikan penyusunan anggaran beban operasi dengan menjumlah subtotal beban penjualan dan beban
administrasi.
Anggaran Biaya Operasi
Jenis Beban Beban Tetap Beban Variabel Total
Gaji karyawan PT Berkah Abadi Jaya
5.000.000 Rp 5.000.000
Untuk Periode Januari 2008
Beban penyusutan kendaraan 2.000.000 2.000.000
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Beban operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar di dalam
mempengaruhi keberhasilan perusahaan di dalam mencapai tujuannya, yaitu memperoleh
laba usaha. Produk yang telah dihasilkan perusahaan melalui proses produksi yang
panjang harus didistribusikan kepada para pelanggan melalui serangkaian kegiatan yang
saling menunjang. Tanpa aktivitas operasional yang terarah, maka seluruh produk yang
dihasilkan tidak akan memiliki manfaat apapun bagi perusahaan. Secara umum, beban
oprasional dapat dikelompokkan atas dua kelompok, yaitu Beban penjualan dan Beban
administrasi. Yang didalamn beban oprasional terbagi lagi menjadi menjadi beban tetap
(fixed cost), beban variabel ( variable cost), dan beban semi variabel (semi variable cost
atau semi fixed cost).