Anda di halaman 1dari 25

ANGGARAN OPERASIONAL

Oleh :
Keti Purnamasari, S.E.,M.Si

Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 1


SISTEMATIKA ANGGARAN
Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang
mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh
pendapatan di dalam suatu periode tertentu. Anggaran
operasional mencakup :
1. Anggaran Penjualan
2. Anggran Produksi
3. Anggaran Pembelian Bahan
4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja
5. Anggaran Biaya Overhead
6. Anggaran Biaya Pemasaran
7. Anggaran Biaya Administrasi dan Umum
8. Anggaran Laba
Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 2
Fase-Fase dalam Menyusun Anggaran

Data Penjualan
Ramalan Anggaran Anggaran
Tahun
Penjualan Penjualan Produksi
Sebelumnya

Anggaran Biaya
Proyeksi Laba Produksi
Rugi Bahan Baku
Tenaga Kerja
Overhead

Anggaran Biaya
Proyeksi Neraca
Operasi
Pemasaran
Administrasi
Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 3
Contoh :
PT. Alaskakindo adalah produsen sepatu anak yang berlokasi di Jakarta,
yang menghasilkan tiga jenis sepatu anak yang diberi kode 1A1, 2B2,
dan 3C3. Ketiga sepatu tersebut menggunakan bahan baku yang sama,
baik jenis maupun kualitasnya yaitu kain, plastik, dan karet. Pada akhir
November 2009, manajemen perusahaan menyusun berbagai data
yang relevan berkaitan dengan rencana kerja perusahaan pada tahun
2010.
Pada tahun 2010, perusahaan merencanakan menjual 1A1 sebanyak
20.000 unit dengan harga jual per unit Rp. 35.000, 2B2 sebanyak
40.000 unit dengan harga jual Rp. 32.000, dan 3C3 sebanyak 60.000
unit dengan harga jual Rp. 30.000.
Diperkirakan persediaan sepatu awal tahun 2010 sebanyak 2.000 unit
1A1, 4.000 unit 2B2, dan 7.000 unit 3C3. Sedangkan persediaan sepatu
pada akhir tahun 2010 yang diinginkan adalah sebanyak 3.500 unit
1A1, 6.000 unit 2B2, dan 6.000 unit 3C3.
Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 4
Contoh :
Ketiga produk tersebut menggunakan bahan baku yang sama yaitu
kain, plastik, dan karet. Setiap 1 unit 1A1 membutuhkan kain sebanyak
0,5 meter, plastik 0,4 meter, dan karet 0,7 meter. Setiap 1 unit 2B2
membutuhkan kain sebanyak 0,5 meter, plastik 0,5 meter, dan karet 0,8
meter. Setiap 1 unit 3C3 membutuhkan kain sebanyak 0,5 meter,
plastik 0,6 meter, dan karet 0,9 meter.
Diperkirakan harga beli semua bahan baku tersebut akan stabil
sepanjang tahun 2010 mendatang. Dimana harga beli 1 meter kain
sebesar Rp. 2.000, harga beli 1 plastik Rp. 3.000, dan harga beli 1 meter
karet sebesar Rp. 4.000.
Diperkirakan persediaan bahan baku pada awal tahun 2010 sebanyak
2.250 meter kain, 5.000 meter plastik, dan 9.000 meter karet.
Sedangkan persediaan bahan baku yang diinginkan untuk akhir tahun
2010 adalah sebanyak 6.000 meter kain, 8.000 meter plastik, dan 7.250
meter karet.
Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 5
Contoh :
Untuk membuat satu unit 1A1 diperlukan 4 jam kerja langsung, satu unit 2B2
memerlukan 3 jam kerja langsung, dan satu unit 3C3 membutuhkan
sebanyak 2 jam kerja langsung. Setiap pekerja langsung dibayar Rp. 6.000
per jam kerja. Sedangkan biaya overhead pabrik ditetapkan sebesar Rp.
2.000 per jam kerja langsung.
Biaya pemasaran dianggarkan sebesar Rp. 236.000.000 yang mencakup biaya
iklan sebesar Rp. 64.000.000, anggaran gaji dan komisi wiraniaga sebesar Rp.
124.000.000, anggaran biaya angkut penjualan sebesar Rp. 48.000.000.
Biaya administrasi dan umum dianggarkan sebesar Rp. 241.000.000 yang
mencakup anggaran gaji direksi sebesar Rp. 120.000.000, anggaran gaji
pegawai administrasi sebesar Rp. 60.000.000, anggaran biaya listrik, air, dan
telepon sebesar Rp. 36.000.000 dan anggran biaya penyusutan aktiva tetap
sebesar Rp. 25.000.000.

Susunlah anggaran operasional untuk tahun 2010 !

Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 6


1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan rencana kerja perusahaan
di dalam upaya memperoleh penghasilan, merupakan
penjumlahan dari target volume produk yang ingin dijual
dikalikan dengan harga jual per unit dari setiap jenis
produk tersebut.
Produk Volume Harga Nilai

1A1 20.000 35.000 700.000.000

2B2 40.000 32.000 1.280.000.000

3C3 60.000 30.000 1.800.000.000

Total 3.780.000.000

Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 7


2. Anggaran Produksi
Anggaran Produksi disusun dengan menjumlahkan volume
penjualan setiap produk yang ada dengan persediaan akhir
yang diproyeksikan dan menguranginya dengan proyeksi
persediaan awal dari setiap produk yang dihasilkan.

Persediaan
Volume
Produk Volume Penjualan
Produksi
01/01/2010 31/12/2010

1A1 20.000 2.000 3.500 21.500

2B2 40.000 4.000 6.000 42.000

3C3 60.000 7.000 6.000 59.000

Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 8


3. Anggaran Kebutuhan Bahan

1A1 2B2 3C3


Bahan Total
Per Per Per
Total Total Total
Unit Unit Unit

Kain 0,5 10.750 0,5 21.000 0,5 29.500 61.250

Palstik 0,4 8.600 0,5 21.000 0,6 35.400 65.000

Karet 0,7 15.050 0,8 33.600 0,9 53.100 101.750

Total Kebutuhan Bahan = volume produksi x bahan yang


digunakan untuk per unit produk
Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 9
4. Anggaran Pembelian Bahan
Anggaran pembelian bahan dihitung dengan menjumlahkan anggaran
kebutuhan bahan untuk produksi dengan prediksi persediaan bahan baku pada
akhir periode dan menguranginya dengan persediaan awal periode. Hasil dari
penjumlahan dan pengurangan tersebut, mengahsilkan volume pembelian
bahan yang dianggarkan. Volume pembelian tersebut jika dikalikan dengan
taksiran harga beli dari setiap unit bahan akan menghasilkan anggaran
pembelian bahan baku setiap jenisnya.

Persediaan Pembelian
Kebutuhan
Bahan Produksi Total
01/01/2010 31/12/2010 Volume Harga

Kain 61.250 2.250 6.000 65.000 2.000 130.000.000

Palstik 65.000 5.000 8.000 68.000 3.000 204.000.000

Karet 101.750 9.000 7.250 100.000 4.000 400.000.000

Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta,Total


2009. 10
734.000.000
5. Anggaran Tenaga Kerja
Anggaran tenaga kerja dihitung dengan mengalikan waktu
yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit produk
dengan total produksi dan mengalikannya lagi dengan tarif
per jamnya.

Jam Kerja
Tarif Per Jam
Produk Kerja Nilai
Per Unit Total

1A1 4 86.000 6.000 516.000.000

2B2 3 126.000 6.000 756.000.000

3C3 2 118.000 6.000 708.000.000

Total 1.602.000.000

Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 11


6. Anggaran Biaya Overhead
Anggaran biaya overhead dihitung dengan menghitung jam
kerja total dari setiap jenis produk dan mengalikannya
dengan tarif biaya overhead per jamnya dari setiap jenis
produk yang ada.

Jam Kerja
Produk Tarif Per Nilai
Per Unit Total Jam Kerja

1A1 4 86.000 2.000 172.000.000

2B2 3 126.000 2.000 252.000.000

3C3 2 118.000 2.000 236.000.000

Total 660.000.000

Sumber : Rudianto, Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. 12


7. Anggaran Jumlah
Biaya Komersial Jenis Biaya
Parsial Tetap

Biaya komersial terdiri Iklan 64.000.000


dari biaya pemasaran
dan biaya administrasi, Gaji dan Komisi Wiraniaga 124.000.000
biasanya disusun
berdasarkan Angkut Penjualan 48.000.000
pengalaman tahun
sebelumnya dan
disesuaikan dengan Biaya Pemasaran Total 236.000.000
situasi yang ada serta
anggaran lainnya.
Anggaran biaya
pemasaran sangat Gaji Direksi 120.000.000
terkait dengan anggaran
penjualan. Jumlah Gaji Pegawai/Administrasi 60.000.000
volume penjualan yang
dianggarkan akan sangat Listrik, Air, & Telepon 36.000.000
mempengaruhi besarnya
biaya iklan dan biaya Penyusutasn Aktiva Tetap 25.000.000
angkut penjualan serta
komisi untuk wiraniaga.
Biaya Aktiva Tetap 241.000.000

Total 477.000.000
13
ANGGARAN OPERASIONAL BULANAN
Anggaran operasional bulanan diibuat berdasarkan
anggaran tahunan yang dimiliki perusahaan, dengan
membagi anggaran tahunan ke dalam 12 bulan yang
ada. Tetapi pembagian anggaran tahunan tersebut
tidak selalu bisa dilakukan secara merata karena
harus memperhatikan berbagai faktor yang
berpengaruh langsung terhadap aktivitas
operasional perusahaan, seperti gejolak volume
penjualan produk perusahaan akibat berbagai hal
lainnya.

14
Contoh :
PT. Indomebel adalah sebuah perusahaan produsen rak buku yang
berlokasi di Bogor. Pada bulan Oktober 2009, manajemen perusahaan
menyiapkan berbagai data terkait untuk menyusun anggaran
operasional tahunan 2010.
Realisasi penjualan produk perusahaan tahun 2008 adalah sebesar
5.000 unit produk. Untuk tahun 2010, perusahaan mengharapkan
kenaikan volume penjualan sebesar 20% dari volume penjualan tahun
2008. Harga jual adalah Rp. 350.000/unit.
Dari total volume penjualan yang direncanakan tahun 2010 tersebut,
dialokasikan masing-masing sebanyak 15% untuk bulan Oktober dan
Desember, masing-masing sebanyak 10% untuk bulan Januari,
Februari, September, dan November, dan masing-masing sebanyak 5%
untuk bulan-bulan sisanya. Pengalokasian volume penjualan tersebut
didasarkan pada data historis penjualan tahun-tahun sebelumnya.

15
Contoh :
Persediaan produk perusahaan pada awal tahun 2010
direncanakan sebanyak 200 unit produk. Sedangkan persediaan
produk pada akhir setiap bulannya direncanakanan sebanyak 10%
volume penjualan produk perusahaan pada bulan yang
bersangkutan.
Setiap unit rak buku membutuhkan bahan baku seharga Rp.
90.000. Sedangkan persediaan bahan baku yang direncanakan
pada awal tahun 2010 adalah bahan baku yang diperlukan untuk
100 unit rak buku. Sedangkan persediaan akhir bulan adalah
sebanyak 20% dari kebutuhan bahan baku setiap bulannya.
Untuk memproduksi setiap unit rak buku memerlukan 25 jam kerja
langsung (JKL). Sedangkan tenaga kerja langsung yang
memproduksi rak buku tersebut dibayar sebanyak Rp. 4.000 per
jam kerja langsung.

16
Contoh :
Sedangkan biaya overhead pabrik yang dianggarkan
ditetapkan dihitung berdasarkan tarif per jam kerja
langsung dimana tarif overhead untuk setiap jam kerja
langsung ditetapkan sebesar Rp. 1.500.
Untuk memasarkan produk yang dihasilkan, perusahaan
mengalokasikan biaya pemasaran sebesar Rp. 22.000 per
unit produk yang dijual.
Sedangkan untuk aktivitas administrasi dan umum,
perusahaan menganggarkan sebesar Rp. 14.000.000 per
bulan.
Berdasarkan data dan keterangan di atas, buatlah
anggaran operasional bulanan PT. Indomebel tersebut !
17
1. Anggaran Penjualan
Bulan Volume Harga/Unit Nilai
Januari 600 350.000 210.000.000
Februari 600 350.000 210.000.000
Maret 300 350.000 105.000.000
April 300 350.000 105.000.000
Mei 300 350.000 105.000.000
Juni 300 350.000 105.000.000
Juli 300 350.000 105.000.000
Agustus 300 350.000 105.000.000
September 600 350.000 210.000.000
Oktober 900 350.000 315.000.000
November 600 350.000 210.000.000
Desember 900 350.000 315.000.000
Total 6.000 350.000 2.100.000.000
18
2. Anggaran Produksi
Persediaan
Volume
Bulan Volume Produksi
Penjualan
Awal Akhir
Januari 600 200 60 460
Februari 600 60 60 600
Maret 300 60 30 270
April 300 30 30 300
Mei 300 30 30 300
Juni 300 30 30 300
Juli 300 30 30 300
Agustus 300 30 30 300
September 600 30 60 630
Oktober 900 60 90 930
November 600 90 60 570
Desember 900 60 90 930
Total 6.000 5.890 19
3. Anggaran Biaya Bahan Baku
Volume Biaya Bahan Baku
Bulan Biaya Bahan Baku Total
Produksi Per Unit Produk
Januari 460 90.000 41.400.000
Februari 600 90.000 54.000.000
Maret 270 90.000 24.300.000
April 300 90.000 27.000.000
Mei 300 90.000 27.000.000
Juni 300 90.000 27.000.000
Juli 300 90.000 27.000.000
Agustus 300 90.000 27.000.000
September 630 90.000 56.700.000
Oktober 930 90.000 83.000.000
November 570 90.000 51.300.000
Desember 930 90.000 83.000.000
Total 5.890 528.700.000
20
4. Anggaran Produksi Bahan
Persediaan
Biaya Bahan
Bulan Pembelian
Baku Total
Awal Akhir
Januari 41.400.000 9.000.000 8.280.000 40.680.000
Februari 54.000.000 8.280.000 10.800.000 56.520.000
Maret 24.300.000 10.800.000 4.860.000 18.360.000
April 27.000.000 4.860.000 5.400.000 27.540.000
Mei 27.000.000 5.400.000 5.400.000 27.000.000
Juni 27.000.000 5.400.000 5.400.000 27.000.000
Juli 27.000.000 5.400.000 5.400.000 27.000.000
Agustus 27.000.000 5.400.000 5.400.000 27.000.000
September 56.700.000 5.400.000 11.340.000 62.640.000
Oktober 83.000.000 11.340.000 16.600.000 88.260.000
November 51.300.000 16.600.000 10.260.000 44.960.000
Desember 83.000.000 10.260.000 16.600.000 89.340.000
Total 528.700.000 9.000.000 536.300.000 21
5. Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Jam Kerja
Volume
Bulan Tarif Nilai
Produksi
Per Unit Total
Januari 460 25 11.500 4.000 46.000.000
Februari 600 25 15.000 4.000 60.000.000
Maret 270 25 6.750 4.000 27.000.000
April 300 25 7.500 4.000 30.000.000
Mei 300 25 7.500 4.000 30.000.000
Juni 300 25 7.500 4.000 30.000.000
Juli 300 25 7.500 4.000 30.000.000
Agustus 300 25 7.500 4.000 30.000.000
September 630 25 15.750 4.000 63.000.000
Oktober 930 25 23.250 4.000 93.000.000
November 570 25 14.250 4.000 57.000.000
Desember 930 25 23.250 4.000 93.000.000
Total 5.890 147.250 589.000.000 22
6. Anggaran Biaya Overhead
Jam Kerja
Volume
Bulan Tarif Nilai
Produksi
Per Unit Total
Januari 460 25 11.500 1.500 17.250.000
Februari 600 25 15.000 1.500 22.500.000
Maret 270 25 6.750 1.500 10.125.000
April 300 25 7.500 1.500 11.250.000
Mei 300 25 7.500 1.500 11.250.000
Juni 300 25 7.500 1.500 11.250.000
Juli 300 25 7.500 1.500 11.250.000
Agustus 300 25 7.500 1.500 11.250.000
September 630 25 15.750 1.500 23.625.000
Oktober 930 25 23.250 1.500 34.875.000
November 570 25 14.250 1.500 21.375.000
Desember 930 25 23.250 1.500 34.875.000
Total 5.890 147.250 220.875.000 23
7. Anggaran Biaya Pemasaran
Biaya Pemasangan Biaya Pemasaran
Bulan Volume
Per Unit Produk Total

Januari 600 22.000 13.200.000


Februari 600 22.000 13.200.000
Maret 300 22.000 6.600.000
April 300 22.000 6.600.000
Mei 300 22.000 6.600.000
Juni 300 22.000 6.600.000
Juli 300 22.000 6.600.000
Agustus 300 22.000 6.600.000
September 600 22.000 13.200.000
Oktober 900 22.000 19.800.000
November 600 22.000 13.200.000
Desember 900 22.000 19.800.000
Total 6.000 132.000.000 24
8. Anggaran Biaya Administrasi & Umum
Bulan Biaya Administrasi & Umum

Januari 14.000.000
Februari 14.000.000
Maret 14.000.000
April 14.000.000
Mei 14.000.000
Juni 14.000.000
Juli 14.000.000
Agustus 14.000.000
September 14.000.000
Oktober 14.000.000
November 14.000.000
Desember 14.000.000
25
Total 168.000.000

Anda mungkin juga menyukai