Disusun Oleh
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Biaya Volume Laba atau Cost Volume Profit Analysis (CVPA) ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen pada mata kuliah Akuntansi Manajemen. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Analisis Biaya
Volume Laba atau Cost Volume Profit Analysis (CVPA) bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Team Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Analisis Biaya Volume Laba....................................................... 3
B. Asumsi Analisis Biaya Volume Laba ....................................................... 5
C. Dasar Analisis Biaya-Volume Dan Laba .................................................. 8
D. Analisis Break Even Point ........................................................................ 9
E. Analisis Margin Of Safety ........................................................................ 10
F. Analisis Degree of Operating Leverage ................................................... 11
G. Analisis Shut Down Point ......................................................................... 12
H. Perencanaan Laba...................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis Biaya Volume Laba atau biasa disebut dengan Cost Volume
Profit Analysis (CVPA) merupakan suatu alat yang sangat tepat untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dengan biaya variable per
unit, kuantitas yang terjual, harga produk (prices of products), volume
produksi, dan semua informasi keuangan perusahaan yang terkandung di
dalamnya yang sangat mempengaruhi tingkat laba.Analisis CVP dapat
mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang harus dijual untuk
mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas,
serta dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu analisis CVP
memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan
menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba.
B. Rumusan Masalah
1
5. Bagaimana Analisis Marjin Keamanan ( Margin Safety Ratio ) ?
6. Bagaimana Analisis DOL (Degreee of Operating leverage )?
7. Bagaimana Analisis Titik Penutupan Usana ( Shut- Down Point ) ?
8. Bagaimana Analisis Perencanaan Laba ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis cost, profit and volume (CPV) merupakan alat analisis bagi
manajemen tentang hubungan antara biaya, laba dan volume. Dengan
melakukan analisis CPV dapat diketahui hubungan antara perubahan
volume penjualan dan perubahan terhadap harga jual dan jumlah biaya
(biaya tetap dan variabel). Jadi, manajemen dapat menentukan volume
penjualan dan bauran produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat laba
yang diharapkan dengan sumber daya yang dimiliki.
“Analisis cost, profit and volume (biaya, laba dan volume) adalah
suatu analisis untuk mengetahui hubungan antara biaya, volume penjualan,
3
laba dan bauran produk untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan”.
(Bastian Bustami & Nurlela, 2005 : 207)
4
1. Menentukan harga jual produk atau jasa.
2. Memperkenalkan produk atau jasa baru.
3. Mengganti peralatan.
4. Memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di
dalam perusahaan atau dibeli dari luar perusahaan.
5. Melakukan analisis apa yang akan dilakukan, jika sesuatu dipilih
oleh manajemen.
1. Harga produk yaitu harga yang ditetapkan di dalam suatu periode tertentu
secara konstan.
2. Volume atau tingkat aktivitas yaitu besarnya produk yang dihasilkan dan
direncanakan akan dijual di dalam suatu periode tertentu.
3. Biaya variabel per unit yaitu besarnya biaya produk yang dibebankan secara
langsung pada setiap unit barang yang diproduksi.
4. Total biaya tetap yaitu keseluruhan biaya periodik di dalam suatu periode
tertentu.
5. Bauran volume produk yang dijual yaitu proporsi volume relatif produk-
produk perusahaan yang akan dijual.
1. Harga jual produk yang konstan dalam cakupan yang relevan. Hal ini berarti
harga jual setiap unit produk tidak berubah walaupun terjadi perubahan
volume penjualan.
5
2. Biaya bersifat linear dalam rentang cakupan yang relevan dan dapat dibagi
secara akurat ke dalam elemen biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya
variabel per unit konstan dan jumlah biaya tetap total juga harus konstan.
3. Dalam perusahaan mulitiproduk, bauran penjualannya tidak berubah.
4. Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit yang dijual. Berarti,
jumlah persediaan tidak berubah.
6
6. Dalam perusahaan pabrikasi, tingkat persediaan pada awal dan akhir
periode adalah sama. Hal ini menyiratkaan bahwa jumlah unit yang
diproduksi selama periode berjalan sama dengan unit yang dijual.
Dengan pengertian dan asumsi seperti diatas maka jika salah satu
elemen saja berubah maka hasil analisis cost volume profit pasti akan
menghasilkan kesimpulan yang berbada dan dapat menghasilkan keputusan
yang berbeda juga. Meskipun tujuan utama dari analisis ini adalah untuk
melihat hubungan diantara elemen-elemen tersebut dan pengaruhnya satu
dengan yang lainnya.
Karena peran yang sangat vital, analisis cost volume profit ini dapat
diterapkan dalam banyak hal seperti menentukan harga jual produk atau
jasa, memperkenalkan produk atau jasa baru, mengganti peralatan,
memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di dalam
perusahaan atau dibeli dari luar perusahaan, dan melakukan analisis apa
yang akan dilakukan, jika sesuatu dipilih oleh manajemen.
7
Model CVP mengasumsikan bahwa pendapatan dan total biaya
adalah linear pada rentang aktivitas yang relevan. Meskipun perilaku biaya
sebenarnya tidak relevan dengan rentang output yang terbatas, total biaya
yang diharapkan meningkat mendekati tingkat yang linear.
Pada analisis jangka pendek, biaya tetap yang relevan adalah biaya
tetap yang diperkirakan berubah sehubungan dengan peluncuran produk
baru untuk mengukur biaya variabel perunit, akuntan manajemen harus teliti
memasukkan semua biaya variable yang relevan, tidak hanya biaya produksi
tapi juga biaya penjualan dan biaya distribusi.
8
D. Analisis Break Even Point
9
berbeda untuk bauran produk yang berbeda. Perhitungan dalam situasi
multiproduk intinya sama dengan perhitungan dalam kasus produk tunggal.
10
Menurut Mulyadi (2000 : 253) “Margin of safety adalah selisih
antara penjualan yang ditargetkan denganjumlah pendapatan pada keadaan
titik impas”. Angka margin of safety memberikan informasi berapa
maksimal volume penjualan yang direncanakan tersebut boleh turun, agar
perusahan tidak menderita kerugian.
11
G. Analisis Shut Down Point
12
H. Perencanaan Laba
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis biaya volume laba
(cost-volume-profit analysis) adalah analisis pola-pola prilaku biaya yang mendsari
hubungan-hubungan antara biaya,volume, dan laba. Analisis biaya-volume-laba
kerap pula disebut analisis impas (break-even analysis) karena signifikansisme
mengacu pada sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit penjualan, yang
diasumsikan berkorelasi dengan perubahan-perubahan pendapatan, biaya, dan laba.
Analisis biaya-volume-laba merupakan persoalan yang kompleks karena
hubungan-hubungan tersebut kerap dipengaruhi oleh faktor-faktor yang seluruhnya
atau sebagian diluar kendali manajemen.
14
B. Saran
15
Contoh Soal :
Jumlah produksi celana jeans model standart yang dihasilkan oleh home industry
Aryo Collection pada bulan Maret 2012 adalah 3000 potong dengan komposisi
produksinya adalah 1400 potong celana jeans pria dan 1600 potong celana jeans
wanita. Untuk menganalisis biaya laba volume, terlebih dahulu akan digolongkan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan kedalam biaya tetap dan biaya
variabel. Untuk kemudian dihitung besarnya Break Even Point (BEP) beserta
pembuktiannya, Margin of Safety (MOS), Degree of Operating Leverage (DOL),
Shut Down Point (SDP), dan besarnya laba sasaran.
Tabel 1.1
Rp 77.000.000 Rp 80.000.000
16
Tabel 1.2
= Rp 14.075
= Rp 9.075
17
b. Perhitungan proporsi untuk setiap produk
1. Celana Jeans Pria = 47% x 1264 unit = 589,963477 unit = 590 Unit
18
Atau dapat dihitung dengan cara :
Rp 66.160.190
19
d. Metode Grafik
Gambar 1.1
20
3. Perhitungan Degree of Operating Leverage
21
5.Laba Bersih Sasaran
Dengan proporsi penjualannya yaitu 47% untuk pria dan 53% untuk wanita maka :
Rp 180.842.440 (dibulatkan)
22
Lampiran PPT
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Anthony A. Atkinson, Robert S.Kaplan, Ella Mae Matsumura, S.Mark Young. 2009.
Akuntansi Manajemen. Edisi 5. Jilid 1. Terjemahan oleh Miranti Kartika Dewi.
Jakarta : PT. Indeks.
Bastian Bustami dan Nurlela. 2005. Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut : Kajian Teori dan
Aplikasi. Bandung : Graha Ilmu.
Bastian Bustami dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi. Bandung : Graha
Ilmu.
Drs. Abdul Halim, M.B.A., Akuntan dan Drs. Bambang Supono, Akuntan. 1999.
Akuntansi Manajeman. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Website :
33